No. Urut :2
No. Peraga : 60
Warna
a. Lapuk : Abu-abu
b. Segar : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Sutra
Belahan : Jelas
Pecahan : Even
Kekerasan : 5,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
√ √ √
Referensi :
Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
No. Urut :6
No. Peraga : 24
Warna
a. Lapuk : Kuning
b. Segar : Putih
Cerat : Putih
Kilap : Logam
Belahan : Jelas
Pecahan : Even
Kekerasan : 2,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
√ √ √ √ √
Referensi :
Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
No. Urut :3
No. Peraga : 53
Warna
a. Lapuk : Putih
b. Segar : Abu-abu kehitaman
Cerat : Putih
Kilap : Non logam
Belahan : Tidak jelas
Pecahan : Even
Kekerasan : 5,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- √ √ √
Referensi :
Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
No. Urut :4
No. Peraga : 5
Warna
a. Lapuk : Kuning
b. Segar : Merah
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Sempurna
Pecahan : Even
Kekerasan : 6,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - - - √
Referensi :
Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
No. Urut :1
No. Peraga : 28
Warna
a. Lapuk : Coklat kehitaman
b. Segar : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Ada
Pecahan : Even
Kekerasan : 3-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- √ √ √ √
Referensi :
Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
No. Urut :5
No. Peraga : 1
Warna
c. Lapuk : Coklat
d. Segar : Hitam
Cerat : Abu abu
Kilap : Kaca
Belahan : Jelas
Pecahan : Unven
Kekerasan : 5,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - √ √ √
Referensi :
Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
No. Urut :8
No. Peraga : 20
Warna
e. Lapuk : Hijau
f. Segar : Abu-abu kehitaman
Cerat : Putih
Kilap : Logam
Belahan :-
Pecahan : Even
Kekerasan : 5,5-6 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - √ √ √
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Mineral dengan nomor peraga 20 ini memiliki warna lapuk hijau dan
warna segar abu-abu kehitaman. Ceratnya berwarna putih. Memiliki kilap
logam. Pada peraga ini tidak ada belahan, sedangkan pecahannya even.
Dapat tergores menggunakan kaca sehingga kekerasannya adalah 5,5 -
6 skala Mohs. Berat jenis peraga ini adalah 4,5 - 4,8 gr/cm 3. Tidak dapat
ditarik oleh magnet maka sifat kemagnetannya adalah diamagnetik.
Memiliki derajat kejernihan opaq dan tenacity brittle. Peraga ini bernama
chorimite bersistem kristal isometrik. Chromite memiliki komposisi kimia
FeCr2O4 sehingga termasuk golongan oksida.
Chromite terbentuk pada magma ultramafik dalam merupakan
mineral pertama yang mengalami kristalisasi, juga ditemukan pada
batuan metamorf seeprti olivine, talc, garnet.
Chromite digunakan sebagai bijih krom utama, dan bahan dalam
pembuatan cat.
Referensi :
Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI
No. Urut :4
No. Peraga : 15
Warna
g. Lapuk : Putih Keabuan
h. Segar : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan :-
Pecahan : Concoidal
Kekerasan : 6-6,5 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - - √ √
Tenacity : Brittle
Keterangan :
Mineral dengan nomor peraga 15 ini memiliki warna lapuk putih
keabuan, memiliki warna segar yaitu hitam. Memiliki cerat dengan warna
putih, memiliki kilap kaca, belahan dari mineral ini tidak diketahui,
pecahannya yaitu concoidal, kekerasannya berdasarkan skala mohs
yaitu 6-6,5 yaitu dapat tergores oleh pisau baja, berat jenis dari mineral
ini yaitu 6,8-7,1 gr/cm3. Sifat kemagnetan ini adalah diamagnetik, derajat
kejernihannya adalah opaq, tenacitynya yaitu brittle, sistem kristalnya
adalah tetragonal, komposisi kimianya yaitu S nO2, mineral ini termasuk
kedalam golongan mineral oksida. Berdasarkan deskripsi diatas maka
dapat diketahui bahwa mineral ini adalah mineral Cassiterite
Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi dan
terdapat dalam urat-urat, atau proses metamorfisme yang secara genetic
berhubungan dengan batuan silica. Kasiterit sering berasosiasi dengan
wolframit, turmalin, topas, kuarsa, fluorit, arsenopirit, muskovit,
mika-Li, bismulinit, bismut dan molibdenit. Dapat juga terbentuk pada
retas pegmatit, dan pada lingkungan sedimen sebagai mineral alluvial.
Kegunaan dari mineral ini yaitu sebagai sumber logam timah putih
Referensi :
Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.