Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Kamis, 11 April 2019 Nama : Zahirah Saffanah

Acara : Mineral Silikat NIM : D061181024

No. Urut :2
No. Peraga : 60
Warna
a. Lapuk : Abu-abu
b. Segar : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Sutra
Belahan : Jelas
Pecahan : Even
Kekerasan : 5,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
√ √ √

Berat Jenis : 4,32 gr/cm3


Sifat Kemagnetan : Paramagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Isometrik
Komposisi Kimia : Fe3Al2(SiO4)3
Golongan Mineral : Silikat (Nesosilikat)
Nama Mineral : Almandine
Keterangan :
Mineral dengan nomor peraga 60 ini memiliki warna segar hitam
dan kenampakan lapuknya berwarna abu abu. Cerat berwarna putih
dimana Kilap mineral ini ialah kilap sutra, Mineral ini memiliki belahan
yang jelas sedangkan pecahannya ialah pecahan even. kekerasan dari
mineral ini berdasarkan skala mosh adalah 5,5-7 skala Mohs karena
dapat tergores oleh kaca. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah
sebesar 4,32 gr/cm3. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah
paramagnetik. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah opaq (tidak bisa
mentransmisikan cahaya), memiliki tenacity brittle (mudah hancur atau
rapuh), sistem kristalnya isometrik dengan komposisi kimia Fe 3Al2(SiO4)3.
Mineral ini tergolong dalam golongan mineral Silikat (Nesosilikat).
Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini adalah
Almandine.
Berasosiasi dengan mika, staurolite, kuarsit dan feldspars. Dapat
digunakan sebagai batu mulia dan sebagai spesimen mineral.

Referensi :

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Kamis, 11 April 2019 Nama : Zahirah Saffanah

Acara : Mineral Silikat NIM : D061181024

No. Urut :6
No. Peraga : 24
Warna
a. Lapuk : Kuning
b. Segar : Putih
Cerat : Putih
Kilap : Logam
Belahan : Jelas
Pecahan : Even
Kekerasan : 2,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
√ √ √ √ √

Berat Jenis : 2,76 – 2,88 gr/cm3


Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent – Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Monoklin
Komposisi Kimia : KAl2 (AlSi3) O10 (OH)2
Golongan Mineral : Silikat (Fillosilikat)
Nama Mineral : Muscovite
Keterangan :

Pada sampel ini memiliki kenampakan lapuk kuning dan


kenampakan segar putih. Ceratnya berwarna putih. Memiliki kilap logam.
Pada peraga ini belahan terlihat jelas, sedangkan pecahannya adalah
even. Dapat tergores menggunakan kuku sehingga kekerasannya
adalah 2,5 skala Mohs. Berat jenis peraga ini adalah 2,76 – 2,88 gr/cm 3.
Tidak dapat ditarik oleh magnet maka sifat kemagnetannya adalah
diamagnetik. Memiliki derajat kejernihan atau kemampuan menyalurkan
cahaya yaitu translucent–opaq dan tenacity atau sifat dalamnya yaitu
brittle. Bersistem kristal monoklin, memiliki komposisi kimia KAl2 (AlSi3)
O10 (OH)2 sehingga peraga ini bernama muscovite dan termasuk
golongan mineral silikat (Fillosilikat)
Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatite,
lingkungan metamorfik berderajat rendah dan menengah serta pada
lingkungan sedimen
Penggunaan dari mineral muskovit ini adalah dipakai dalam
pembuatan alat-alat listrik, kertas dindaing, bahan isian (filter), minyak
pelumas dan material tahan panas.

Referensi :

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Kamis, 11 April 2019 Nama : Zahirah Saffanah

Acara : Mineral Silikat NIM : D061181024

No. Urut :3
No. Peraga : 53
Warna
a. Lapuk : Putih
b. Segar : Abu-abu kehitaman
Cerat : Putih
Kilap : Non logam
Belahan : Tidak jelas
Pecahan : Even
Kekerasan : 5,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- √ √ √

Berat Jenis : 2,62-2,76 g/cm3


Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Triklin
Komposisi Kimia : (Na,Ca)AlSi3O8
Golongan Mineral : Silikat (Tektosilikat)
Nama Mineral : Oligoklas
Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga 53 ini memiliki warna lapuk putih


dengan kenampakan warna segar abu-abu kehitaman. Cerat berwarna
putih. Kilap mineral ini adalah kilap non logam. Mineral ini memiliki
belahan yang tidak jelas, dan memiliki pecahan even. Berdasarkan uji
kekerasan di laboratorium, kekerasan mineral ini adalah 5,5-7 skala
mohs. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2,62-2,76
g/cm3. Sifat kemagnetan dari mineral ini adalah diamagnetik atau tidak
dapat ditarik oleh magnet. Derajat kejernihan mineral ini adalah opaq.
Mineral ini memiliki sifat dalam brittle. Sistem kristal mineral ini adalah
sistem kristal triklin. Komposisi kimia mineral ini adalah (Na,Ca)AlSi 3O8,
termasuk golongan mineral silikat (Tektosilikat). Berdasarkan sifat fisik di
atas, nama mineral ini adalah Oligoklas.
Mineral Oligoklas bisa terdapat pada batuan beku, baik batuan
plutonik atau vulkanik. Mineral ini berasosiasi dengan muskovit, kuarsa,
dan k-feldspar.
Mineral ini dapat digunakan sebagai bahan industri produksi
keramik dan gelas.

Referensi :

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Kamis, 11 April 2019 Nama : Zahirah Saffanah

Acara : Mineral Silikat NIM : D061181024

No. Urut :4
No. Peraga : 5
Warna
a. Lapuk : Kuning
b. Segar : Merah
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Sempurna
Pecahan : Even
Kekerasan : 6,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - - - √

Berat Jenis : 3,0-3,25 gr/cm3


Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent - Transparant
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Heksagonal
Komposisi Kimia : (Na,Ca)(Mg,Fe+2,Fe+3, Al, Mn, Li)3 Al6(CO2)3(Si6O18)
(OH, F)4
Golongan Mineral : Silikat (Cyclosilicate)
Nama Mineral : Tourmaline
Keterangan :

Pada sampel dengan nomor peraga 5 ini memiliki kenampakan


lapuk kuning dan kenampakan segar merah. Ceratnya berwarna putih.
Memiliki kilap non logam. Pada peraga ini belahannya sempurna,
sedangkan pecahannya even. Dapat tergores menggunakan kikir baja
sehingga kekerasannya adalah 6,5 - 7 skala Mohs. Berat jenis peraga ini
adalah 3,0-3,25 gr/cm3. Tidak dapat ditarik oleh magnet maka sifat
kemagnetannya adalah diamagnetik. Memiliki derajat kejernihan
translucent - transparant dan tenacity brittle. Peraga ini bernama
tourmaline bersistem kristal heksagonal. Tourmaline memiliki komposisi
kimia (Na,Ca)(Mg,Fe+2,Fe+3, Al, Mn, Li)3 Al6(CO2)3(Si6O18)(OH, F)4
sehingga termasuk golongan silikat yaitu cyclosilicate.
Umumnya terdapat pada batuan beku dan batuan metamorf, dan
juga bisa dalam batuan sedimen sebagai runtuhan atau butiran.
Tourmaline bisanya berasosiasi dengan endapan batuan beku
(Pegmatit) dan greisen.
Dapat digunakan untuk properti piezoelectric, dapat dibuat juga
menjadi perhiasan

Referensi :

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Kamis, 11 April 2019 Nama : Zahirah Saffanah

Acara : Mineral Silikat NIM : D061181024

No. Urut :1
No. Peraga : 28
Warna
a. Lapuk : Coklat kehitaman
b. Segar : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Ada
Pecahan : Even
Kekerasan : 3-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- √ √ √ √

Berat Jenis : 3,1 – 3,2 gr/cm3


Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Orthorombik
Komposisi Kimia : Mg2S2O6
Golongan Mineral : Silikat (Inosilikat tunggal)
Nama Mineral : Enstatite
Keterangan :

Pada sampel kelima ini memiliki kenampakan lapuk cokelat


kehitaman dan kenampakan segar hitam. Ceratnya berwarna putih.
Memiliki kilap kaca. Pada peraga ini terdapat belahan, sedangkan
pecahannya adalah even. Dapat tergores menggunakan kawat tembaga
sehingga kekerasannya adalah 3 – 7 skala Mohs. Berat jenis peraga ini
adalah 3,1 – 3,2 gr/cm 3. Sifat kemagnetannya adalah diamagnetik.
Memiliki derajat kejernihan translucent dan tenacity Brittle (rapuh atau
mudah hancur). Bersistem kristal orhorombik. Memiliki komposisi kimia
Mg2S2O6 sehingga termasuk golongan mineral silikat yaitu inosilikat.
Maka nama peraga ini adalah Enstatite.
Enstatite adalah mineral umum dalam meteroit. Telah ditemukan
dalam meteroit berbatu dan besi, termsauk yang jatuh. Dalam beberapa
meteroit ditemukan bersama olivine membentuk sebagian besar material
dapat terjadi pada massa bola kecil dengan struktur terpancar internal.
Enstatie terdapat dalam batuan plutonik dan vulkanik yang bersifat mafik
dan ultramafik.
Mineral ini banyak digunakan oleh para ilmuwan dan banyak
dikoleksi oleh kolektor.

Referensi :

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Kamis, 11 April 2019 Nama : Zahirah Saffanah

Acara : Mineral Silikat NIM : D061181024

No. Urut :5
No. Peraga : 1
Warna
c. Lapuk : Coklat
d. Segar : Hitam
Cerat : Abu abu
Kilap : Kaca
Belahan : Jelas
Pecahan : Unven
Kekerasan : 5,5-7 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - √ √ √

Berat Jenis : 3,0 – 3,4 gr/cm3


Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal : Monoklin
Komposisi Kimia : (Mg, Fe+2, Fe+3, Al)5(Al,Si)8O22(OH)2
Golongan Mineral : Silikat (Inosilikat Ganda)
Nama Mineral : Hornblende
Keterangan :

Mineral dengan nomor peraga 1 ini memiliki kenampakan lapuk


coklat dan kenampakan segar hitam. Ceratnya berwarna abu abu.
Memiliki kilap kaca. Pada peraga ini belahannya jelas, sedangkan
pecahannya uneven. Dapat tergores menggunakan kaca sehingga
kekerasannya adalah 5,5 - 7 skalah Mohs. Berat jenis peraga ini adalah
3,0 – 3,4 gr/cm3. Sifat kemagnetannya adalah diamagnetik. Memiliki
derajat kejernihan opaq. Tenacity nya adalah brittle. Bersistem kristal
monoklin. Memiliki komposisi kimia (Mg, Fe +2, Fe+3, Al)5(Al,Si)8O22(OH)2
sehingga termasuk golongan silikat (inosilikat ganda). Maka nama dari
peraga ini adalah Hornblende.
Terbentuk karena proses pembekuan magma pada suhu sekitar
7000C-6000C. Berasosiasi dengan plagioklas dan kuarsa.
Kegunaan hornblende yaitu sebagai bahan penelitian bagi ilmuwan
dan juga sebagai salah satu bahan dari bijih besi.

Referensi :

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Senin, 1 April 2019 Nama : Zahirah Saffanah

Acara : Mineral Oksida, Hidroksida, NIM :D061181024


Sulfat, dan Fosfat.

No. Urut :8
No. Peraga : 20
Warna
e. Lapuk : Hijau
f. Segar : Abu-abu kehitaman
Cerat : Putih
Kilap : Logam
Belahan :-
Pecahan : Even
Kekerasan : 5,5-6 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - √ √ √

Berat Jenis : 4,5 - 4,8 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Sistem Kristal : Isometrik

Komposisi Kimia : FeCr2O4

Golongan Mineral : Oksida

Nama Mineral : Chromite

Keterangan :
Mineral dengan nomor peraga 20 ini memiliki warna lapuk hijau dan
warna segar abu-abu kehitaman. Ceratnya berwarna putih. Memiliki kilap
logam. Pada peraga ini tidak ada belahan, sedangkan pecahannya even.
Dapat tergores menggunakan kaca sehingga kekerasannya adalah 5,5 -
6 skala Mohs. Berat jenis peraga ini adalah 4,5 - 4,8 gr/cm 3. Tidak dapat
ditarik oleh magnet maka sifat kemagnetannya adalah diamagnetik.
Memiliki derajat kejernihan opaq dan tenacity brittle. Peraga ini bernama
chorimite bersistem kristal isometrik. Chromite memiliki komposisi kimia
FeCr2O4 sehingga termasuk golongan oksida.
Chromite terbentuk pada magma ultramafik dalam merupakan
mineral pertama yang mengalami kristalisasi, juga ditemukan pada
batuan metamorf seeprti olivine, talc, garnet.
Chromite digunakan sebagai bijih krom utama, dan bahan dalam
pembuatan cat.

Referensi :

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.
PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Senin, 1 April 2019 Nama : Zahirah Saffanah

Acara : Mineral Oksida, Hidroksida, NIM :D061181024


Sulfat, dan Fosfat.

No. Urut :4
No. Peraga : 15
Warna
g. Lapuk : Putih Keabuan
h. Segar : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan :-
Pecahan : Concoidal
Kekerasan : 6-6,5 skala Mohs
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - - √ √

Berat Jenis : 6,8-7,1 gr/cm3

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Derajat Kejernihan : Opaq

Tenacity : Brittle

Sistem Kristal : Tetragonal

Komposisi Kimia : SnO2

Golongan Mineral : Oksida

Nama Mineral : Cassiterite

Keterangan :
Mineral dengan nomor peraga 15 ini memiliki warna lapuk putih
keabuan, memiliki warna segar yaitu hitam. Memiliki cerat dengan warna
putih, memiliki kilap kaca, belahan dari mineral ini tidak diketahui,
pecahannya yaitu concoidal, kekerasannya berdasarkan skala mohs
yaitu 6-6,5 yaitu dapat tergores oleh pisau baja, berat jenis dari mineral
ini yaitu 6,8-7,1 gr/cm3. Sifat kemagnetan ini adalah diamagnetik, derajat
kejernihannya adalah opaq, tenacitynya yaitu brittle, sistem kristalnya
adalah tetragonal, komposisi kimianya yaitu S nO2, mineral ini termasuk
kedalam golongan mineral oksida. Berdasarkan deskripsi diatas maka
dapat diketahui bahwa mineral ini adalah mineral Cassiterite
Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi dan
terdapat dalam urat-urat, atau proses metamorfisme yang secara genetic
berhubungan dengan batuan silica. Kasiterit sering berasosiasi dengan
wolframit, turmalin, topas, kuarsa, fluorit, arsenopirit, muskovit,
mika-Li, bismulinit, bismut dan molibdenit. Dapat juga terbentuk pada
retas pegmatit, dan pada lingkungan sedimen sebagai mineral alluvial.
Kegunaan dari mineral ini yaitu sebagai sumber logam timah putih

Referensi :

Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and
Schuster Inc.

Anda mungkin juga menyukai