ABSTRAK
Mikropaleontologi adalah salah satu cabang dari Paleontologi yang membahas
semua sisa organisme yang mikroskopis atau yang hanya bisa diamati dengan mikroskop.
Sisa organisme tersebut dinamakan micro fossils (fosil mikro). Oleh karena itu, praktikum
kali ini tujuannya agar dapat mengetahui komponen dan cara penggunaan mikroskop serta
melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop. Metode yang digunakan adalah
pendeskripsian langsung bagian bagian mikroskop di dalam laboratorium. Mikroskop yang
digunakan adalah mikroskop stereo dan binokuler.
Kata Kunci : mikroskop, mikroskop stereo, mikroskop binokuler.
mikroorganisme
c. Mikroskop medan gelap Analisis
(darkfield microscope) digunakan Deskripsi
untuk mengamati mikroorganisme
yang tidak dapat diamati dengan Penyusunan Jurnal
mikroskop medan terang
d. Mikroskop pendar (fluoresen)
Tabel 3.1 Metodologi
menggunakan sinar ultraviolet
sebagai sumber cahaya Adapun metodologi yang
e. Mikroskop fase kontras digunakan sebagai berikut :
digunakan untuk mengamati strukrur 1. Studi Pustaka
internal mikroorganisme dengan Sebelum melakukan praktikum
sinar-X dan berguna menambah di laboratorium terlebih dahulu kita
kontras saat mengamati spesimen melakukan studi pustaka dengan
yang transparan mempelajari semua yang terkait
f. Mikroskop elektron digunakan dengan hal yang harus diketahui
untuk mengamati objek yang sehubungan dengan apa yang
berukuran lebih kecil dari 0,2 mm, dibutuhkan dalam pendeskripsian
menggunakan berkas elektron yang bagian bagian mikroskop.
mempunyai panjang gelombang 2. Praktikum
pendek sebagai sumber pencahayaan Praktikum dilakukan di
(Pratiwi, 2008). laboratorium paleontologi, dengan
mendekripsikan bagian bagian serta
fungsi dari mikroskop. Mulai dari binokuler dan stereo untuk mengetahui
tubus bagian atas, tengah dan bawah. bagian-bagiannya. Adapun bagian-
3. Analisis Data bagian dari mikroskop kedua
Pada praktikum kali ini terdapat mikroskop tersebut adalah:
3 jenis mikroskop yang dideskripsi. Tubus Atas
Analisis deskripsi dilakukan dengan
didampingi asisten masing-masing
dengan tujuan untuk mengkoreksi
hasil deskripsi yang salah, sekaligus
melakukan perbaikan dan
mendapatkan ilmu tambahan.
4. Penyusunan Jurnal
Sasaran akhir dari praktikum ini
yakni Penyusunan Jurnal. setelah
analisis deskripsi selesai maka data –
Gambar 4.2 Tubus Atas Mikroskop
data hasil praktikum yang telah
Binokuler (Atas) dan Stereo (Bawah)
dianalisis kemudian disusun yang
kemudian dikumpul sebagai Jurnal 1) Lensa okuler, berfungsi untuk
Hasil Praktikum. melihat objek yang akan di teliti
2) Pengunci tubus atas, berfungsi
IV. PEMBAHASAN
untuk mengunci tubus bagian
atas
3) Eye piece, berfungsi sebagai
tempat untuk meletakkan mata
pada saat pengamatan
4) Eye piece tube, tabung tempat
terdapat eye piece
Gambar 4.1 Mikroskop Binokuler 5) Dioptring, untuk memperjelas
(Kiri) dan Mikroskop Stereo (Kanan) bayangan benda dalam
pengamatan mikroskop dan
Praktikum ini dilakukan untuk
mengatur posisi lensa okuler
mengamati secara langsung mikroskop
Tubus Tengah 10) Revolver berfungsi untuk
mengatur kedudukan lensa
objektif
11) Kondensor berfungsi untuk
menampilkan sinar sehingga
preparat dapat terlihat dengan
jelas
12) Bukaan diafragma berfungsi
mengatur caahaya yang akan
masuk kediafragma, dapat
dilihat dari skala bukaannya
Gambar 4.3 Tubus Tengah Mikroskop
13) Meja objek berfungsi sebagai
Binokuler (Atas) dan Stereo (Bawah)
tempat tempat meletakkan
6) Lensa objektif berfungsi untuk objek atau preparat pada saat
memperbesar kenampakan pengamatan
objek sebesar 4x, 10x, 40x dan 14) Diafragma berfungsi untuk
100x. mengatur jumlah cahaya yang
7) Penjepit preparat berfungsi masuk pada kondensor
untuk menjepit preparat saat Tubus Bawah
pengamatan
8) Lubang meja objek berfungsi
sebagai lubang yang
meneruskan cahaya dari
kondensator ke preparat
9) Skala bukaan diafragma
berfungsi untuk menunjukkan
nilai kedudukan bukaan
diafragma Pengunci meja objek
berfungsi untuk mengunci meja
Gambar 4.2 Tubus Bawah Mikroskop
objek
Stereo (Atas) dan Binokuler (Bawah)
15) Illuminator berfungsi untuk 25) Kaki mikroskop berfungsi
menangkap dan meneruskan menyangga mikroskop
sinar yang dating dari sumber
V. KESIMPULAN
cahaya (lamp socket)
Mikroskop adalah sebuah alat
16) Pengarah illuminator berfungsi
yang digunakan untuk mengamati
untuk mengatur banyaknya
benda kecil yang tidak dapat terlihat
cahaya masuk keilluminator
oleh kasat mata. Pada acara
17) Pengarah halus, berfungsi
pengenalan mikroskop kali ini,
untuk mengatur kedudukan
mikroskop yang digunakan yaitu
meja objek dalam skala kecil
mikroskop stereo dan binokuler,
18) Pengarah kasar, berfungsi
dimana mikroskop ini memiliki 3
untuk mengatur kedudukan
bagian yaitu tubus atas, tubus tengah
meja objek dalam skala besar
dan tubus bawah.
19) Skala pengarah halus sebagai
penunjuk kedudukan pengarah DAFTAR PUSTAKA
halus Campbell, Neil A. 2002. Biology.
20) Skala pengarah kasar sebagai Jakarta: Erlangga
penunjuk kedudukan pengarah Oxlade, Chris. 1989. The World Of
kasar Microcope. Usborne
21) Selubung illuminator berfungsi Pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi.
sebagai pelindung illuminator Jakarta: Erlangga.
22) Kabel penghubung untuk Tim dosen UNPAD. 2008.
mengalirkan arus listrik ke Penuntun Micropaleontologi.
mikroskop Padjajaran: UNPAD.
23) Brightness control dial untuk Volk dan Wheeler. 1984.
mengatur terang gelapnya Mikrobiologi Dasar Edisi
cahaya lampu Kelima Jilid I. Jakarta:
24) Tombol ON/OFF, berfungsi Erlangga.
sebgai tombol pengaktif dan
pengnonaktif mikroskop