Anda di halaman 1dari 14

MINERAL NATIVE ELEMENT, MINERAL SULFIDA, DAN

MINERAL HALIDA
Zahirah Saffanah1, Lalu Shoulhan Firdaus2
1
Praktikan Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

2
Asisten Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral
mulai dari pembagian atau penggolongan mineral, pengenalan sifat- fisik mineral,
pendeskripsian mineral, dan semua hal yang berkaitan dengan mineral.
Penggunaaan metode analisis dan pendeskripsian sampel di laboratorium akan
berperan sebagai alat bantu penggambaran mineral. Tujuannya agar dapat
melakukan pendeskripsian mineral, mengetahui bentuk-bentuk sistem kristal dan
penggolongan mineral. Penggolongan mineral terdiri dari native element, sulfida
dan halida. Mineral yang dideskripsi pada praktikum kali ini adalah mineral native
element yaitu Graphite dan Sulfur, kemudian mineral halida yaitu Fluorite dan
Carnalite, dan mineral sulfida yaitu Kalkopirit dan Pyrite.
Kata Kunci : Native element, sulfida, dan halida

I. Pendahuluan padat anorganik yang terbentuk


secara alami, bersifat homogen,
Mineral menurut pengertian
yang mempunyai bentuk kristal
umum adalah hasil bentukan
dan rumus kimia yang tetap
alam yang berupa padat,
Sedangkan menurut definisi
umumnya berbentuk kristal,
kompilasi, mineral adalah suatu
homogen, mempunyai baiik sifat
zat yang terdapat di alam dengan
fisik maupun kimia dalam batas-
komposisi kimia yang khas,
batas tertentu. Menurut definisi
bersifat homogen, memiliki sifat-
klasik, mineral adalah benda
sifat fisik dan umumnya
berbentuk kristalin yang II. Tinjauan Pustaka
mempunyai bentuk geometris
tertentu. Hal yang membedakan II.1 Pengertian Mineral
definisi tersebut adalah pada
Mineral dapat kita definisikan
definisi klasik, yang termasuk
sebagai bahan padat anorganik
mineral hanyalah benda atau zat
yang terdapat secara alamiah,
padat saja. Dan pada definisi
yang terdiri dari unsur-unsur
kompilasi, mineral mempunyai
kimiawi dalam perbandingan
ruang lingkup yang lebih luas
tertentu, dimana atom-atom
karena mencakup semua zat
didalamnya tersusun mengikuti
yang ada di alam. Ada banyak
suatu pola yang sistimatis
macam mineral yang terdapat di
(Djauhari Noor, 2012).
bumi ini. Diantaranya adalah
mineral native element, sulfida, II.2 Sifat Fisik Mineral
dan halide. Oleh karena itu, untuk
lebih memahami penggolongan Warna adalah kesan mineral
dan pendeskripsian masing- jika terkena cahaya. Warna
masing mineral, maka dilakukan mineral dapat dibedakan menjadi
praktikum mineral golongan dua, yaitu idiokromatik, bila
native element, mineral sulfida, warna mineral selalu tetap,
dam mineral halida. umumnya dijumpai pada mineral-
Adapun maksud dari mineral yang tidak tembus
praktikum ini adalah praktikan cahaya (opak), seperti galena,
mampu mendeskripsi mineral magnetit, pirit; dan alokromatik,
secara sifat sifik mineral. Tujuan bila warna mineral tidak tetap,
dari dilakukannya praktikum ini tergantung dari material
adalah untuk dapat menentukan pengotornya. Umumnya terdapat
penggolongan mineral melalui pada mineral-mineral yang
pendeskripsian. tembus cahaya, seperti kuarsa,
kalsit.
Kilap adalah kesan mineral serat, seperti asbes, aktinolit,
akibat pantulan cahaya yang gypsum.
dikenakan padanya. Kilap
4. Kilap damar (resinous luster)
dibedakan menjadi dua, yaitu
memberikan kesan seperti
kilap logam dan kilap bukan
damar, contohnya: sfalerit
logam. Kilap logam memberikan
danresin.
kesan seperti logam bila terkena
cahaya. Kilap ini biasanya 5. Kilap mutiara (pearly luster)
dijumpai pada mineral-mineral memberikan kesan seperti
yang mengandung logam atau mutiara atau seperti bagian
mineral bijih, seperti emas, dalam dari kulit kerang, misalnya
galena, pirit, kalkopirit. Kilap talk, dolomit, muskovit, dan
bukan-logam tidak memberikan tremolit.
kesan seperti logam jika terkena
cahaya. Kilap jenis ini dapat 6. Kilap lemak (greasy luster)

dibedakan menjadi menyerupai lemak atau sabun,


contohnya talk, serpentin.
1. Kilap kaca (vitreous luster)
memberikan kesan seperti kaca 7. Kilap tanah kenampakannya

bila terkena cahaya, misalnya: buram seperti tanah, misalnya:

kalsit, kuarsa, halit. kaolin, limonit, bentonit.

2. Kilap intan (adamantine Kekerasan adalah ketahanan

luster) memberikan kesan mineral terhadap suatu goresan.

cemerlang seperti Secara relatif sifat fisik ini

intan,contohnya intan. ditentukan dengan menggunakan


skala Mohs, yang dimulai dari
3. Kilapsutera (silky luster) skala 1 yang paling lunak hingga
memberikan kesan seperti skala 10 untuk mineral yang
sutera, umumnya terdapat pada paling keras. Skala Mohs
mineral yang mempunyai struktur tersebut meliputi :
1. Talk Belahan adalah kenampakan
mineral didasarkan pada
2. Gypsum
kemampuan membelah melalui

3. Kalsit bidang-bidang belahan yang rata


dan licin. Bidang belahan
4. Fluorit umumnya sejajar dengan bidang
tertentu dari mineral tersebut.
5. Apatit
Pecahan adalah kemampuan
6. Feldspar
mineral untuk pecah melalui
7. Kuarsa bidang yang tidak rata dan tidak
teratur. Pecahan dapat dibedakan
8. Topaz
menjadi

9. Korundum 1. Pecahan konkoidal, bila


memperlihatkan gelombang yang
10. Intan
melengkung di permukaan,
2. Pecahan berserat/fibrus, bila
menunjukkan kenampakan
seperti serat, contohnya asbes,
augit
3. Pecahan tidak rata, bila
memperlihatkan permukaan yang
tidak teratur dan kasar, misalnya
pada garnet
4. Pecahan rata, yaitu apabila
permukaannya rata dan cukup
Tabel 2.1 Skala Mohs
halus, contohnya: mineral

Cerat adalah warna mineral lempung


5. Pecahan runcing, yaitu
dalam bentuk bubuk. Cerat dapat
apabila permukaannya tidak
sama atau berbeda dengan
teratur, kasar, dan ujungnya
warna mineral. Umumnya warna
cerat tetap.
runcing-runcing, contohnya Sifat dalam merupakan reaksi
mineral kelompok logam murni mineral terhadap gaya yang
Bentuk mineral dapat
mengenainya, seperti
dikatakan kristalin, bila mineral
penekanan, pemotongan,
tersebut mempunyai bidang
pembengkokan, pematahan,
kristal yang jelas dan disebut
pemukulan atau penghancuran.
amorf, bila tidak mempunyai
Sifat dalam dapat dibagi menjadi
batasbatas kristal yang jelas.
rapuh (brittle), dapat diiris
Mineral-mineral di alam jarang
(sectile) , dapat dipintal (ductile),
dijumpai dalam bentuk kristalin
dapat ditempa (malleable),
atau amorf yang ideal, karena
kenyal/lentur (elastic), dan
kondisi pertumbuhannya yang
fleksibel (flexible). ( I Wayan
biasanya terganggu oleh proses-
Warmada, 2004)
proses yang lain.
Struktur mineral dapatdibagi 2.3 Mineral Native Element
menjadi beberapa, yaitu granular
Native element atau unsur
atau butiran, struktur kolom, yang
murni ini adalah kelas mineral
biasanya terdiri dari prisma
yang dicirikan dengan hanya
panjang dan bentuknya ramping.
memiliki satu unsur atau
Bila prisma tersebut memanjang
komposisi kimia saja. Mineral
dan halus, dikatakan mempunyai
pada kelas ini tidak mengandung
struktur fibrus atau berserat.
unsur lain selain unsur
Struktur lembaran atau lamelar,
pembentuk utamanya. Pada
mempunyai kenampakan seperti
umumnya sifat dalam (tenacity)
lembaran. Struktur ini dibedakan
mineralnya adalah malleable
menjadi tabular, konsentris, dan
yang jika ditempa dengan palu
foliasi. Struktur imitasi, bila
akan menjadi pipih, atau ductile
mineral menyerupai bentuk
yang jika ditarik akan dapat
benda lain, seperti asikular,
memanjang, namun tidak akan
filiformis, membilah, dll.
kembali lagi seperti semula jika
dilepaskan. Kelas mineral native
element ini terdiri dari dua bagian 2.4 Mineral Sulfida
umum yaitu Metal dan element
Kelas mineral sulfida atau
intermetalic (logam). Contohnya
dikenal juga dengan nama
emas, perak, dan tembaga.
sulfosalt ini terbentuk dari
Semimetal dan non metal
kombinasi antara unsur tertentu
(bukan logam). Contohnya
dengan sulfur (belerang). Pada
antimony, bismuth, graphite dan
umumnya unsur utamanya
sulfur. Sistem kristal pada native
adalah logam (metal).
element dapat dibagi menjadi tiga
Pembentukan mineral kelas ini
berdasarkan sifat mineral itu
pada umumnya terbentuk
sendiri. Bila logam, seperti emas,
disekitar wilayah gunung api yang
perak dan tembaga, maka
memiliki kandungan sulfur yang
sistem kristalnya adalah
tinggi. Proses mineralisasinya
isometrik. Jika bersifat
terjadi pada tempat-tempat
semilogam, seperti arsenic dan
keluarnya atau sumber sulfur.
bismuth, maka sistem kristalnya
Unsur utama yang bercampur
adalah hexagonal. Apabila unsur
dengan sulfur tersebut berasal
mineral tersebut non-logam,
dari magma, kemudian
sistem kristalnya dapat berbeda-
terkontaminasi oleh sulfur yang
beda, seperti sulfur sistem
ada disekitarnya. Pembentukan
kristalnya orthorhombic, intan
mineralnya biasanya terjadi
sistem kristalnya isometric, dan
dibawah kondisi air tempat
graphite sistem kristalnya adalah
terendapnya unsur sulfur. Proses
hexagonal (Amin Mustagfirin,
tersebut biasanya dikenal
2014).
sebagai alterasi mineral dengan
sifat pembentukan yang terkait
dengan hidrotermal (air panas)
(Amin Mustagfirin, 2014).

Gambar 2.1 Contoh mineral native


element
III. Metodologi

Studi Pustaka

Gambar 2.2 Contoh mineral sulfida


Praktikum
2.4 Mineral Halida

Halida adalah kelompok


mineral yang memiliki anion
Analisis Data
dasar halogen. Halogen adalah
kelompok khusus dari unsur-
unsur yang biasanya memiliki
Penyusunan Jurnal
muatan negatif ketika tergabung
dalam satu ikatan kimia. Halogen
yang biasanya ditemukan di Gambar 3.1 Diagram Alir Metode
alam adalah Fluorine, Chlorine, Praktikum
Iodine dan Bromine. Halida
Adapun metodologi yang
cenderung memiliki struktur yang
digunakan sebagai berikut :
rapi dan simetri yang baik.
Mineral halida memiliki ciri khas
lembut, terkadang transparan,
umumnya tidak terlalu padat,
1. Studi Pustaka
memiliki belahan yang baik, dan Sebelum memulai praktikum
sering memiliki warna-warna di laboratorium, terlebih dahulu
cerah (Amin Mustagfirin, 2014). kita melakukan studi pustaka
dengan mempelajari semua yang
terkait dengan hal yang harus
diketahui sehubungan dengan
apa yang dibutuhkan dalam

Gambar 2.3 Contoh mineral halida pendeskripsian sampel peraga.


2. Praktikum
Praktikum dilakukan di IV.1 Sampel 1
laboratorium petrografi, dengan
mendekripsikan sampel peraga.
Mulai dari sifat fisik mineral yaitu
warna, cerat, kilap, belahan,
pecahan, kekerasan, berat jenis,
sifat kemagnetan, derajat
Foto 4.1 Foto Sampel 1
kejernihan, tenacity, sistem
Mineral dengan nomor
kristal, komposisi kimia, golongan
peraga 8 ini memiliki warna segar
mineral, dan nama mineral.
hitam dan kenampakan lapuknya
3. Analisis Data
berwarna abu-abu kehitaman.
Pada praktikum kali ini
Cerat berwarna abu-abu dimana
terdapat empat sampel peraga
kilap mineral ini ialah kilap tanah.
yang dideskripsi setelah
Mineral ini memiliki belahan yang
praktikum di laboratorium selesai.
jelas sedangkan pecahannya
Analisis deskripsi dilakukan
ialah pecahan even (pecahan
dengan didampingi asisten
yang menunjukkan permukaan
masing-masing dengan tujuan
bidang pecahan halus).
untuk mengkoreksi hasil deskripsi
Kekerasan dari mineral ini
yang salah, sekaligus melakukan
berdasarkan skala mosh adalah
perbaikan dan mendapatkan ilmu
>3 skala Mohs karena dapat
tambahan.
tergores oleh kawat tembaga.
4. Penyusunan Jurnal
Berat jenis yang dimiliki oleh
Sasaran akhir dari praktikum
mineral ini ialah sebesar 2,23
ini yakni Penyusunan Jurnal.
gr/cm3. Sifat kemagnetan dari
setelah analisis deskripsi selesai
mineral ini ialah diamagnetic
maka data – data hasil praktikum
(tidak mampu tertarik oleh
yang telah dianalisis kemudian
magnet). Derajat kejernihan dari
disusun yang kemudian dikumpul
mineral ini ialah opaq (tidak bisa
sebagai Jurnal Hasil Praktikum.
mentransmisikan cahaya),
IV. PEMBAHASAN
memiliki tenacity malleable (dapat IV.2 Sampel 2
ditempat menjadi lapisan tipis),
sistem kristalnya heksagonal.
Berdasarkan deskripsi ciri fisik di
atas, nama mineral ini adalah
Graphite dimana mineral ini
memiliki komposisi kimia yaitu C
dan tergolong ke dalam mineral Gambar 4.2 Foto Sampel 2

golongan Native Element. Pada sampel ini memiliki


Grafit terbentuk pada pada kenampakan lapuk kuning
tingkat tinggi dari batuan yang kecoklatan dan kenampakan
mengandung zat organik, dan segar kuning. Ceratnya berwarna
juga terdapat pada hidrotermal putih. Memiliki kilap non logam
vein. Grafit sangat umum yaitu kilap lemak (menyerupai
didapatkan dalam granit, sekis, lemak atau sabun). Pada peraga
genis, mika sekis ataupun ini belahan tidak jelas, sedangkan
batugamping kristalin. pecahannya adalah uneven
Penggunaan paling (pecahan yang menunjukkan
banyak mineral ini pada dunia permukaan bidang pecahan yang
industri ialah mengenai industri kasar). Dapat tergores
material tahan panas. Kegunaan menggunakan kuku sehingga
grafit terutama untuk baterai kekerasannya adalah >2,5 skala
kering, bahan pencampur Mohs. Berat jenis peraga ini
pelumas, cat, bahan pembuatan adalah 2,0 – 2,1 gr/cm3. Tidak
crucibles (tungku pencair logam), dapat ditarik oleh magnet maka
sikat dinamo, elektroda untuk sifat kemagnetannya adalah
proses galvanisasi, bahan diamagnetik. Memiliki derajat
pembuatan sepatu rem kejernihan atau kemampuan
kendaraan, dipakai dalam industri menyalurkan cahaya yaitu opaq
peleburan baja (foundry) dan (tidak bisa mentransmisikan
pembuatan pensil. cahaya) dan tenacity atau sifat
dalamnya yaitu brittle (mudah
hancur tapi bisa dipotong-
potong). Bersistem kristal
orthorombik. Berdasarkan
deskripsi ciri fisik di atas, nama
mineral ini adalah Sulfur dimana
mineral ini memiliki komposisi Gambar 4.3 Foto Sampel 3

kimia S dan termasuk ke dalam Mineral dengan nomor


golongan mineral Native Element. peraga 54 ini memiliki warna
Pada umumnya, endapan lapuk kuning kecoklatan dengan
belerang mempunyai hubungan kenampakan warna segar tidak
erat dengan kegiatan gunung berwarna. Cerat berwarna putih.
berapi. Sulfur dapat terjadi pada Kilap mineral ini adalah kilap
vulkano yang dihasilkan dari kaca. Mineral ini memiliki belahan
mineral-mineral sulfida yang yang sempurna, dan memiliki
teroksidasi dan bisa juga karena pecahan concoidal (gelombang
aktifitas bakteri dan dari hasil yang melengkung di permukaan
sublimasi gas H2S. Sulfur biasa pecahan). Berdasarkan uji
berasosiasi dengan Fluorite dan kekerasan di laboratorium,
Gypsum. kekerasan mineral ini adalah >2,5
Sulfur dimanfaatkan untuk skala mohs. Berat jenis yang
memproduksi korek api, kembang dimiliki oleh mineral ini ialah
api, untuk memproduksi asam sebesar 3,1-3,3 g/cm3. Sifat
sulfide,obat, insektisida, kertas, kemagnetan dari mineral ini
karet dan juga digunakan untuk adalah diamagnetik (tidak dapat
membuat bubuk senapan. ditarik oleh magnet). Derajat
IV.3 Sampel 3 kejernihan mineral ini adalah
translucent . Mineral ini memiliki
sifat dalam brittle (mudah hancur
tapi bisa dipotong-potong).
Sistem kristal mineral ini adalah
sistem kristal isometrik. olahan, dijual dalam tiga kelas
Berdasarkan deskripsi ciri fisik di yang berbeda (asam, keramik
atas, nama mineral ini adalah dan metalurgi).
Fluorite dimana komposisi kimia IV.4 Sampel 4
mineral ini adalah CaF2, dan
termasuk golongan Halida.
Terbentuk melalui proses
hidrotermal, dan dijumpai dalam
urat-urat, baik sebagi mineral
utama maupun sebagai mineral
geng bersama mineral-mineral Gambar 4.4 Foto Sampel 4

bijih metalik, khususnya timbal Pada sampel dengan nomor


dan perak. Umumnya dalam peraga 80 ini memiliki
dolomit dan batugamping ; dan kenampakan lapuk putih
dapat pula terbentuk pada kecoklatan dan kenampakan
lingkungan batuan beku dan segar jingga kecoklatan.
pegmatit. Berasosiasi dengan Ceratnya berwarna putih.
beberapa mineral, antara lain Memiliki kilap kaca. Pada peraga
kalsit, dolomit, gipsum, selestit, ini belahannya ada, sedangkan
barit, kuarsa, galena, sfalerit, pecahannya concoidal
kasiterit, topas, turmalin, dan (gelombang yang melengkung di
apatit. permukaan pecahan). Dapat
Fluorite memiliki berbagai tergores menggunakan kuku
macam kegunaan. Penggunaan sehingga kekerasannya adalah
utama adalah dalam metalurgi, >2,5 skala Mohs. Berat jenis
keramik dan industri kimia; peraga ini adalah 1,6 gr/cm3.
Namun, optik, lapidary dan Tidak dapat ditarik oleh magnet
kegunaan lain juga penting. maka sifat kemagnetannya
Fluorspar, nama yang digunakan adalah diamagnetik. Memiliki
untuk fluorit ketika dijual sebagai derajat kejernihan translucent -
bahan massal atau dalam bentuk transparant dan tenacity brittle
(mudah hancur tapi bisa
dipotong-potong). Bersistem
kristal orthorombik. Berdasarkan
deskripsi ciri fisik di atas, nama
mineral tersebut adalah
Carnallite dimana mineral ini
Gambar 4.5 Foto Sampel 5
memiliki komposisi kimia yaitu
Pada sampel kelima ini
KMgCl36H2O, dengan golongan
memiliki kenampakan lapuk
mineral Halida.
coklat dan kenampakan segar
Karnalit adalah mineral
hijau kehitaman. Ceratnya
yang hanya terbentuk di bawah
berwarna hitam. Memiliki kilap
kondisi lingkungan tertentu di
logam. Pada peraga ini terdapat
lautan yang menguap atau
belahan, sedangkan pecahannya
cekungan sedimen. Karnalit
adalah concoidal (gelombang
berasosiasi dengan halite,
yang melengkung di permukaan
anhydrite, dolomite, gypsum, dan
pecahan). Dapat tergores
sylvite.
menggunakan kikir baja sehingga
Karnalit banyak digunakan
kekerasannya adalah >6,5 skala
dalam pupuk.
Mohs. Berat jenis peraga ini
adalah 4,2 – 4,3 gr/cm3. Sifat
kemagnetannya adalah
paramagnetic (dapat ditarik oleh
magnet namun lemah). Memiliki
derajat kejernihan opaq (tidak
dapat mentransmisikan cahaya)
IV.5 Sampel 5
dan tenacity yaitu brittle (mudah
hancur tapi bisa dipotong-
potong). Bersistem kristal
tetragonal. Berdasarkan deskripsi
ciri fisik di atas, nama mineral
tersebut adalah Kalkopirit peraga ini belahannya tidak jelas,
dimana mineral ini memiliki sedangkan pecahannya adalah
komposisi kimia CuFeS2 sehingga pecahan even (pecahan yang
termasuk golongan Sulfida. menunjukkan permukaan bidang
Terbentuk melalui proses pecahan halus). Dapat tergores
hidrotermal, terutama terdapat menggunakan kikir baja sehingga
dalam deposit mesotermal dan kekerasannya adalah >6,5 skala
hipotermal. Dalam deposit Mohs. Berat jenis peraga ini
hipotermal, khalkopirit terdapat adalah 5,0 – 5,2 gr/cm3. Sifat
bersama pirit, turmalin, kuarsa kemagnetannya adalah
dan kasiterit. Dijumpai juga dalam diamagnetic (tidak dapat ditarik
batuan beku, retas pegmatit dan oleh magnet). Memiliki derajat
dalam deposit metamorfisme kejernihan opaq (tidak dapat
kontak. Mineral ini biasa mentransmisikan cahaya).
berasosiasi dengan Pirotit, Tenacitynya adalah brittle (mudah
Sphalerit, dan Pirit. hancur tapi bisa dipotong-
Digunakan sebagai mineral potong). Bersistem kristal
bijih sumber logam tembaga. isometrik. Berdasarkan deskripsi
IV.6 Sampel 6 ciri fisik di atas, maka nama
mineral tersebut adalah Pyrite
dimana mineral ini memiliki
komposisi kimia FeS2 sehingga
termasuk golongan sulfida.
Genesa Pembentukan
mineral ini berasal dari proses
Gambar 4.6 Foto Sampel 6 hidrotermal pada SEDEX
Mineral dengan nomor (sedimentary exhalative) adalah
peraga ini memiliki kenampakan suatu jenis endapan sulfida masif
lapuk coklat dan kenampakan yang berasosiasi dengan batuan
segar hijau. Ceratnya berwarna sedimen. Sulfida masif terbentuk
hitam. Memiliki kilap logam. Pada dari hasil presipitasi larutan
hidrotermal yang dialirkan ke Sulfida didapatkan sampel yaitu
dasar laut melalui suatu saluran Kalkopirit dan Pyrite, sedangkan
(“vent”). Selain itu pyrite juga pada golongan mineral Halida
terbentuk pada endapan didapatkan sampel yaitu Fluorite
volcanogenic massif sulfide dan Carnalite.
(VMS). Pyrite dapat terbentuk
DAFTAR PUSTAKA
pada vms baik pada low
sulfidation maupun high Amin, Mustaghfirin. 2014.

sulfidation. Batuan. Jakarta :

Pirit biasa berasosiasi Kementerian Pendidikan

dengan mineral lain seperti Dan Kebudayaan Republik

Spalerite, chalcopyrite, Indonesia.

malachite, galena, Noor, Djauhari. 2012. Pengantar


tetrahedrite,Quartz, latecovellite Geologi. Bogor :
dan arsenophyrite. Universitas Pakuan
Pyrite digunakan untuk
I Wayan Warmada. 2004.
produksi sulfur dioksida, industri
Agromineral(Mineralogi
kertas, sebagai cermin,
untuk Ilmu Pertanian).
digunakan sebagai batu hias,
Yogyakarta : UGM
kolektor, perhiasan seperti cincin,
kalung, dan gelang

V. KESIMPULAN

Pada acara mineral Native


Element, Sulfida dan Halida kali
ini, didapatkan beberapa sampel
dari tiap golongan mineral.
Dimana pada golongan mineral
Native Element, didapatkan
sampel yaitu Graphite dan Sulfur,
kemudian pada golongan mineral

Anda mungkin juga menyukai