Anda di halaman 1dari 16

PENGENALAN MIKROSKOP, DMP, & ANAPOL

Cevin Imanuel Wirayana1, Ratu Aisyah Syarifuddin2


Praktikan Praktikum Mineral Optik dan Petrografi, Departemen Teknik Geologi,
1

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin


2
Asisten Praktikum Mineral Optik dan Petrografi, Departemen Teknik Geologi, Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Mineral optik adalah studi tentang sifat optik mineral yang dapat dianalisis dengan
menggunakan mikroskop polarisasi cahaya. Mineral optik mencakup sifat-sifat seperti
indeks bias, pleokroisme, birifrangensi, dan polarisasi. Petrografi adalah studi tentang
sifat-sifat fisik dan kimia dari batuan, termasuk mineral yang membentuk batuan tersebut.
Petrografi mencakup analisis mikroskopis terhadap batuan untuk mempelajari struktur
mineral dan tekstur batuan. Diameter medan pandang adalah ukuran area permukaan
datar yang diamati melalui mikroskop, yang terlihat melalui lensa objektif mikroskop.
Analisis polarisasi mineral adalah proses analisis sifat optik mineral menggunakan
mikroskop polarisasi cahaya. Mikroskop polarisasi cahaya menggunakan sumber cahaya
terpolarisasi linier yang menghasilkan arah getaran cahaya yang konsisten. Dalam
praktiknya, penggunaan mikroskop polarisasi cahaya dalam analisis polarisasi mineral
dan petrografi memerlukan pemahaman yang baik tentang konsep diameter medan
pandang dan cara mengukurnya. Selain itu, penggunaan mikroskop polarisasi cahaya
dalam analisis mineral optik dan petrografi dapat membantu dalam mengidentifikasi
mineral dan memahami struktur batuan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, mineral
optik, petrografi, diameter medan pandang mineral, dan analisis polarisasi mineral saling
terkait dan saling melengkapi dalam studi tentang mineral dan batuan.

Kata kunci: mineral optik, petrografi, diameter medan pandang, analisis polarisasi
mineral, mikroskop polarisasi cahaya.

I. Pendahuluan mikroskop polarisasi cahaya


1.1 Latar Belakang memiliki beberapa konsep dasar
Mikroskop polarisasi cahaya yang harus dipahami dengan baik, di
merupakan alat yang sangat penting antaranya adalah pengenalan
dalam analisis mineral dan mikroskop, diameter medan pandang
petrografi. Dalam penggunaannya, (DMP), dan anapol mineral.
Mikroskop polarisasi cahaya menentukan bidang polarisasi dari
adalah alat yang digunakan untuk mineral optik lainnya.
mengamati mineral dan batuan
Dalam materi ini, akan
melalui sifat optik mineral yang
dijelaskan secara detail tentang
ditampilkan melalui mikroskop
pengenalan mikroskop, diameter
polarisasi cahaya. Penggunaan
medan pandang, dan anapol mineral,
mikroskop polarisasi cahaya dalam
serta bagaimana konsep-konsep
analisis mineral dan petrografi sangat
tersebut dapat diterapkan dalam
penting karena dapat memberikan
penggunaan mikroskop polarisasi
informasi yang akurat dan detail
cahaya dalam analisis mineral dan
tentang mineral dan batuan yang
petrografi.
diamati.

1.2 Maksud dan Tujuan


Selain itu, dalam penggunaan
Maksud dari praktikum ini
mikroskop polarisasi cahaya, konsep
adalah untuk memperkenalkan dan
diameter medan pandang juga sangat
memberikan pemahaman awal pada
penting untuk dipahami. Diameter
praktikum mineral optik dan
medan pandang adalah ukuran area
petrografi mengenai penggunaan
permukaan datar yang dapat diamati
mikroskop polarisasi.
melalui mikroskop dan dapat
mempengaruhi resolusi dan kualitas Adapun tujuan yang ingin di capai
gambar yang diamati. dari praktikum acara satu Pengenalan
Mikroskop, DMP dan Anapol
Terakhir, anapol mineral juga
adalah:
merupakan konsep penting dalam
penggunaan mikroskop polarisasi 1) Agar Praktikan dapat
cahaya. Mineral anapol adalah mengetahui bagian dan fungsi
mineral yang tidak memperlihatkan mikroskop polarisasi
polarisasi cahaya pada kondisi
tertentu sehingga dapat digunakan 2) Praktikan dapat mengetahui

sebagai standar referensi untuk cara penentuan diameter medan


pandang
1.3 Alat dan Bahan dapat berupa belahan sejajar, belahan
Adapun alat dan bahan yang tak sejajar, atau tidak memiliki
digunakan dalam praktikum kali ini belahan sama sekali. Kilap mineral
adalah sebagai berikut: dapat berupa kilap logam, kilap
adamantine, kilap resin, atau kilap
1) LKP (Lembar Kerja Praktikan)
matt. Berat jenis mineral berkisar
2) ATK
dari yang sangat ringan seperti
3) Clipboard
batuan piroksen hingga yang sangat
4) HVS
berat seperti batu bara.
5) Buku Penuntun Praktikum
Sifat kimia mineral mencakup
II. Tinjauan Pustaka
komposisi kimia dan reaktivitas
2.1 Pengertian Mineral
terhadap asam. Mineral terdiri dari

Mineral adalah zat padat unsur atau senyawa kimia yang

anorganik yang terbentuk secara diatur secara teratur dalam kristal.

alami dan memiliki struktur kristal Beberapa mineral hanya terdiri dari

teratur. Mineral terdiri dari satu jenis satu unsur seperti emas, perak, atau

unsur atau lebih, yang diatur secara grafit, sementara yang lain terdiri

teratur dalam bentuk kristal. Sifat dari beberapa unsur seperti silikat

fisik, kimia, dan optik yang khas dari dan sulfat. Mineral juga memiliki
mineral membedakan satu mineral reaktivitas terhadap asam, di mana

dengan mineral lainnya dan beberapa mineral dapat bereaksi

memungkinkan mineral diidentifikasi dengan asam kuat seperti asam

dan diklasifikasikan. klorida, sementara yang lain tidak


bereaksi sama sekali.
Mineral memiliki sifat fisik
yang khas, termasuk kekerasan, Sementara itu, sifat optik

belahan, kilap, dan berat jenis. mineral meliputi pembiasan cahaya,

Kekerasan mineral diukur dengan polarisasi cahaya, dan warna.

skala kekerasan Mohs yang berisi 10 Mineral dapat membelokkan atau

mineral standar dengan kekerasan membiaskan cahaya, dan

yang meningkat. Belahan mineral kemampuan ini dapat digunakan


untuk mengidentifikasi mineral. untuk membelok saat melewati
Beberapa mineral juga benda yang memiliki indeks bias
memperlihatkan fenomena polarisasi yang berbeda. Mikroskop modern
cahaya, di mana cahaya yang memiliki dua lensa khusus yang
dipancarkan oleh mineral akan terletak di antara sampel dan mata
dipolarisasi. Warna mineral dapat pengamat, yaitu lensa objektif dan
bervariasi dari yang sangat terang lensa okuler. Lensa objektif
seperti halnya kuarsa hingga yang memperbesar sampel dan
sangat gelap seperti halnya magnetit. membentuk gambar nyata di antara
lensa objektif dan lensa okuler.
Dalam ilmu geologi, mineral
Lensa okuler kemudian memperbesar
memainkan peran penting sebagai
gambar sehingga dapat dilihat oleh
komponen utama dari batuan dan
mata pengamat.
sebagai indikator geokimia. Mineral
dapat digunakan untuk memahami Mikroskop memiliki berbagai
proses pembentukan batuan dan jenis, seperti mikroskop cahaya,
untuk mengevaluasi kondisi mikroskop elektron, dan mikroskop
lingkungan yang ada pada saat fluoresensi. Mikroskop cahaya
pembentukan batuan tersebut. adalah jenis mikroskop yang
Mineral juga digunakan dalam menggunakan cahaya sebagai
industri dan ilmu material untuk sumber cahaya. Mikroskop elektron
pembuatan bahan-bahan tertentu menggunakan elektron sebagai
seperti logam, keramik, dan semen. sumber cahaya dan dapat
memperbesar gambar sampai jutaan
2.2 Definisi Mikroskop
kali lebih besar dari mikroskop

Mikroskop adalah alat optik cahaya. Mikroskop fluoresensi

yang digunakan untuk melihat objek digunakan untuk melihat benda yang

yang sangat kecil yang tidak dapat memiliki sifat fluoresensi, di mana

dilihat dengan mata telanjang. benda tersebut dapat menyerap

Mikroskop memanfaatkan sifat optik energi cahaya dan memancarkan

cahaya, yaitu kemampuan cahaya kembali energi dalam bentuk cahaya.


Mikroskop digunakan dalam polarisasi tambahan dan piringan
berbagai bidang, seperti biologi, ilmu polarisasi.
material, dan geologi. Di bidang Mikroskop ini digunakan
biologi, mikroskop digunakan untuk dalam berbagai bidang, salah satunya
mempelajari sel, jaringan, dan Di bidang geologi, mikroskop
organisme mikroskopis. Di bidang polarisasi digunakan untuk
ilmu material, mikroskop digunakan mempelajari mineral dan batuan,
untuk mempelajari sifat fisik dan serta untuk menganalisis tekstur dan
struktur bahan seperti logam, orientasi kristal. Di bidang kimia dan
keramik, dan polimer. Di bidang fisika, mikroskop polarisasi
geologi, mikroskop digunakan untuk digunakan untuk mempelajari sifat
mempelajari mineral dan batuan, optik dan struktur molekul. Di
serta untuk memahami proses bidang biologi, mikroskop polarisasi
pembentukan dan evolusi bumi digunakan untuk mempelajari sifat
optik dari berbagai materi biologis
2.3 Mikroskop Polarisasi
seperti sel, jaringan, dan
Mikroskop polarisasi, juga
mikroorganisme.
dikenal sebagai mikroskop
Keuntungan dari mikroskop
polarimeter, adalah jenis mikroskop
polarisasi yaitu kemampuannya
optik yang dirancang untuk
memberikan informasi tambahan
menganalisis sifat polarisasi cahaya
tentang sifat material tidak dapat
yang dipantulkan atau dipancarkan
dilihat dengan mikroskop
oleh benda uji. Cahaya polarisasi
konvensional. Misalnya, mikroskop
dibuat dengan melewati sampel
polarisasi dapat membantu
melalui filter polarisasi yang dapat
mengidentifikasi mineral yang
menghasilkan polarisasi linier,
serupa tetapi memiliki sifat polarisasi
sirkular, atau eliptis. Sampel
yang berbeda. Selain itu, mikroskop
kemudian diamati dengan
polarisasi dapat memberikan
menggunakan mikroskop polarisasi
informasi tentang orientasi kristal
yang dilengkapi dengan filter
dan distribusi dalam mineral dan
batuan, yang dapat membantu dalam
memahami proses geologi dan mikroskopik sangat penting. Selain
mineralogi. itu, diameter medan pandang juga
merupakan parameter penting dalam
2.4 Diameter Medan Pandang
analisis mineral dan geologi, di mana
Diameter medan pandang mikroskop polarisasi sering
adalah parameter penting dalam digunakan untuk mempelajari
mikroskop yang menggambarkan mineral dan batuan. Dalam hal ini,
ukuran area bidang pandang yang diameter medan pandang yang lebih
terlihat saat mengamati objek di besar memungkinkan peneliti untuk
bawah mikroskop. Diameter medan melihat lebih banyak detail dan
pandang umumnya diukur dalam karakteristik kristalografi mineral
milimeter atau mikrometer. Semakin yang lebih luas.
besar diameter medan pandang,
2.5 Analisator & Polarisator
semakin banyak area objek yang
dapat dilihat dalam satu kali Polarisator dan analisator
pandangan. adalah dua komponen penting dalam
Diameter medan pandang dapat mikroskop polarisasi. Polarisator
dipengaruhi oleh berbagai faktor, berfungsi untuk memproyeksikan
termasuk perbesaran lensa objektif cahaya polarisasi linier ke dalam
dan okuler, jarak antara lensa sampel yang sedang diamati,
objektif dan objek, dan apertur lensa sedangkan analisator berfungsi untuk
objektif. Dalam mikroskop optik menganalisis polarisasi cahaya yang
modern, diameter medan pandang keluar dari sampel tersebut.
dapat diatur dengan merancang lensa Analisis polarisasi adalah
yang lebih kompleks dan presisi teknik yang digunakan dalam bidang
tinggi. geologi, petrologi, dan mineralogi
Diameter medan pandang untuk mempelajari sifat optik dari
sangat penting dalam bidang seperti mineral dan batuan. Pada dasarnya,
biologi, kedokteran, dan metalurgi, mineral-optik mengacu pada
di mana pengamatan objek yang luas hubungan antara properti optik
seperti sel, jaringan, dan struktur material dengan struktur kristalnya.
Dalam mikroskop polarisasi, komponen tersebut tegak lurus,
polarisator dan analisator digunakan cahaya polarisasi linier tidak akan
untuk mengatur arah polarisasi melewati analisator dan tidak terlihat
cahaya yang melewati sampel oleh pengamat.
mineral atau batuan dan untuk Penggunaan polarisator dan
mengukur sifat-sifat optik mineral analisator dalam mikroskop
dan batuan tersebut. polarisasi memungkinkan untuk
Polarisator terdiri dari kawat- mempelajari sifat-sifat polarisasi
kawat tipis yang tersusun secara cahaya dari sampel yang diamati.
paralel yang dirancang untuk Teknik ini dapat digunakan dalam
memungkinkan hanya cahaya berbagai aplikasi, termasuk dalam
polarisasi linier melewati dan bidang geologi, metalurgi, biologi,
memblokir cahaya yang tidak dan kedokteran. Misalnya, dalam
berpolarisasi. Cahaya polarisasi linier geologi, mikroskop polarisasi dapat
adalah cahaya yang osilasinya hanya digunakan untuk mempelajari sifat
bergerak pada satu bidang datar, kristalografi mineral dan membantu
sehingga memungkinkan untuk dalam identifikasi mineral secara
dianalisis dengan mikroskop akurat.
polarisasi.
Analisator terdiri dari kaca
polarisasi yang diposisikan di atas
objek dalam mikroskop polarisasi.
Kaca polarisasi ini dapat diputar
sehingga sudut polarisasi bisa
disesuaikan dengan sudut polarisasi
pada polarisator. Ketika sudut
polarisasi antara polarisator dan
analisator sejajar, cahaya polarisasi
linier akan melewati analisator dan
akan terlihat oleh pengamat. Namun,
jika sudut polarisasi antara kedua
asistensi umum. Pada asistensi
umum dijelaskan materi singkat
tentang cara penggunaan mikroskop
binokuler dan mikroskop stereo
Setelah pemberian materi, asisten
III. Metodologi Penelitian
memberi tugas pendahuluan.
Tabel 3.1 Diagram Alir
2. Tahapan Praktikum
Tahapan Pendahuluan
Kegiatan praktikum dilakukan di
Laboratorium Mikropaleontologi,
Departemen Teknik Geologi,
Tahapan Universitas Hasanuddin. Sebelum
Praktikum
melakukan kegiatan praktikum,
pertama kali dilakukan adalah
melakukan responsi guna

Analisis Data mengetahui sejauh mana ilmu yang


ditangkap praktikan seusai asistensi
acara. Setelah responsi dilakukan,
dilanjutkan dengan kegiatan
praktikum.
Pembuatan
Laporan 3. Analisis Data

Pada tahapan ini kami


melakukan asistensi dengan asisten
terkait lembar kerja yang telah diisi
Pengumpulan Laporan
dengan deskripsi mikroskop
binokuler dan mikroskop stereo
untuk memperoleh hasil yang benar.
1. Tahapan Pendahuluan
4. Pembuatan Laporan
Pada tahapan awal, kami
pertama-tama melaksanakan Setelah memperoleh analisis
data yang benar berdasarkan hasil
asistensi dari asisten, dilanjutkan
dengan penyusunan laporan sesuai
dengan format laporan yang telah
ditentukan.

5. Pengumpulan Laporan

Laporan yang telah selesai dan


telah diasistensikan kembali serta
telah diperoleh hasil yang benar 2
1
kemudian dikumpulkan di tempat
dan waktu yang telah disepakati.
1
IV. Pembahasan 4
3
4.1 Pengertian dan Bagian
Mikroskop
4.1.1 Tubus Bagian Atas

Foto 4.2 Tubus atas mikroskop


polarisasi

Tubus bagian atas terdiri dari:

1. Lensa Okuler; merupakan


tempat mata melihat obyek,
terbuat dari 2 (dua) buah lensa
Foto 4.1 Mikroskop Polarisasi cembung yang dirangkai dalam
Secara Secara garis besar, 1 (satu) unit. Pada lensa okuler
mikroskop polarisasi yang digunakan terdapat benang silang yang
pada laboratorium mineral optik dan saling tegak lurus dan terdapat
petrografi mempunyai 3 bagian mikrometer dalam lensa.
utama antara lain tubus bagian atas, 2. Analisator; terletak di atas lensa
tubus bagian tengah, dan tubus obyektif, terbuat dari lensa
bagian bawah. polaroid, mempunyai arah getar
saling tegak lurus terhadap arah Foto 4.3 Tubus tengah mikroskop
polarisasi
getar polarisator. Jika analisator Pada tubus bagian tengah terdiri dari:
tidak terpakai maka disebut
1. Reνolνer ; sebagai tempat
nikol sejajar, dan jika analisator
melekatnya lensa objektif dan
digunakan, disebut nikol silang.
juga untuk memutar lensa
Pada Analisator terdapat Skala
objektif sesuai dengan
analisator yang berfungsi
perbesaran yang akan
menunjukkan nilai kedudukan
digunakan
analisator dan berguna untuk
2. Lensa objektif ; sebagai alat
mensentringkan Analisator
untuk memperbesar objek yang
3. Diopter Ring; untuk
diamati, lensa objektif ini terdiri
menyamakan fokus antara mata
dari 4 buah lensa dengan
kanan dan kiri dan mengatur
perbesaran yang berbeda.
posisi lensa okuler serta
3. Meja preparat ; tempat untuk
memperjelas bayangan sayatan
meletakkan objek yang akan
tipis mineral atau batuan dalam
diamati.
pengamatan
4. Substage Assembly:
4. Kompensator; untuk mengetahui
-Kondensator ; merupakan
posisi indikatrik suatu mineral.
sebuah lensa cembung yang
Pada mikroskop polarisasi
berfungsi untuk memusatkan
Kompensator berada pada
cahaya yang datang dari
accessory plate yang terdiri dari
polarisator kemudian diteruskan
baji Kompensator Revol memuat
lurus ke atas preparat
kuarsa, keping gipsum, dan
-Diafragma; mengarahkan dan
keping mika
memusatkan cahaya.
4.1.2 Tubus Bagian Tengah -Polarisator ; Terdiri dari lensa

1 polaroid yang dapat diputar

2 minimal 90° dan umumnya 180°


atau 360°. Berfungsi untuk
3
menyerap cahaya secara selektif
sehingga cahaya yang masuk 1. Illuminator ; menangkap dan
hanya bergetar pada satu bidang. meneruskan sinar yang mula-
Untuk mengatur arah getar mula datang dari cahaya lampu.
polarisator, dilakukan dengan 2. Pengarah kasar; mengatur jarak
memutar arah polarisasi objek dengan peraga.
sehingga sinarnya sejajar pada 3. Pengarah halus; mengatur agar
salah satu benang silang. diperoleh tampilan bayangan
Polarisator ini diletakkan objek yang lebih jelas
sedemikian rupa hingga arah 4. Brightness control dial ;
getaran sinarnya sejajar dengan menghidupkan dan mematikan
salah satu benang silang pada arus atau sumber cahaya.
arah N-S atau E-W
4.2 DMP
-Pengarah Substage Assembly ;
Berfungsi untuk mengarahkan
kedudukan Substage Assembly
secara vertikal

4.1.3 Tubus Bagian Bawah

Foto 4.5 Kenampakan 1 DMP

Ada metode diameter medan


pandang (DMP) yang kita lakukan
untuk melakukan
Foto 4.4 Tubus bawah mikroskop
polarisasi pengukuran ,ngukur ukuran
Pada tubus bagian bawah terdiri menggunakan perbesaran lensa suatu
dari: okuler mineral 10x perbesaran lensa
objektif 4x. Diperoleh perbesaran
total 40x dan bilangan skala 0,025.
Pada pengamatan ini memiliki posisi
mineral yaitu (5.4 , 20.5) dengan
ukuran mineral 0,25 mm. Pada posisi
analisator memiliki daya absorbsi
gelap maksimal dengan warna
orange tidak memiliki belahan,
sedangkan pada posisi polarisator
memiliki daya absorpsi terang
maksimum dengan warna putih
kekuningan dan tidak memiliki
belahan.

4.3 Analisator & Polarisator


Foto 4.7 Polarisator

Pengamatan anapol ini


menggunakan perbesaran objektif 4x
dan perbesaran objektif 10x sehingga
diperoleh perbesaran totalnya adalah
40x. Nilai yang diamati pada skala
pengamatan adalah 10 sehingga
diperoleh panjang mineralnya adalah
0,25 milimeter. Posisi mineral pada
Foto 4.6 Analisator
meja objek berada sumbu absis (x) =
5,4 dan sumbu (y) = 20,5, bukaan
diafragma 0,9. dan DMP total 0,25.
Pada saat posisi mineral sejajar
analisator, diperoleh daya absorpsi
terang maksimum gelap. Sedangkan
dan warna mineral hitam Pada saat
posisi mineral sejajar polarisator,
diperoleh daya absorpsi terang
maksimum dan Kenampakan belahan Diopter Ring; untuk
mineral tidak ada. menyamakan fokus antara mata
kanan dan kiri dan mengatur
V. Penutup
posisi lensa okuler serta
5.1 Kesimpulan
memperjelas bayangan sayatan
Adapun kesimpulan dari
tipis mineral atau batuan dalam
praktikum kali ini yaitu:
pengamatan, dan Kompensator;
1. Adapun pembagian bagian
untuk dapat mengetahui posisi
mikroskop polarisasi yaitu pada
indikatrik suatu mineral. Pada
tubus atas terdiri dari Lensa
mikroskop polarisasi khususnya
Okuler; merupakan tempat mata
pada Kompensator berada pada
melihat obyek, terbuat dari 2
accessory plate yang terdiri dari
(dua) buah lensa cembung yang
baji Kompensator Revol memuat
dirangkai dalam 1 (satu) unit.
kuarsa, keping gipsum, dan
Pada lensa okuler terdapat
keping mika. Pada bagian tubus
benang silang yang saling tegak
tengah terdiri dari Reνolνer :
lurus dan terdapat mikrometer
sebagai tempat melekatnya lensa
dalam lensa, Analisator; terletak
objektif dan juga untuk memutar
di atas lensa obyektif, terbuat
lensa objektif sesuai dengan
dari lensa polaroid, mempunyai
perbesaran pada sautu yang
arah getar saling tegak lurus
akan digunakan, Lensa objektif :
terhadap arah getar polarisator.
sebagai alat untuk memperbesar
Jika analisator tidak terpakai
objek yang diamati, lensa
maka disebut nikol sejajar, dan
objektif ini terdiri dari 4 buah
jika analisator digunakan,
lensa dengan perbesaran yang
disebut nikol silang. Pada
berbeda, Meja preparat : tempat
Analisator terdapat Skala
untuk meletakkan objek yang
analisator yang berfungsi
akan kita diamati, Substage
menunjukkan nilai kedudukan
Assembly:
analisator dan berguna untuk
-Kondensator ; merupakan
mensentringkan Analisator,
sebuah lensa cembung yang
berfungsi untuk memusatkan Pengarah kasar; mengatur jarak
cahaya yang datang dari objek dengan peraga, Pengarah
polarisator kemudian diteruskan halus; mengatur agar diperoleh
lurus ke atas preparat tampilan bayangan objek yang
-Diafragma; mengarahkan dan lebih jelas, Brightness control
memusatkan cahaya. dial ; menghidupkan dan
-Polarisator ; Terdiri dari lensa mematikan arus atau sumber
polaroid yang dapat diputar cahaya.
minimal 90° dan umumnya 180° 2. Untuk menentukan diameter
atau 360°. Berfungsi untuk medan pandang (field of view)
menyerap cahaya secara selektif pada mikroskop, kita dapat
sehingga cahaya yang masuk menggunakan beberapa cara
hanya bergetar pada satu bidang. sebagai berikut: pada poin A)
Untuk mengatur arah getar Menggunakan kaca gridding:
polarisator, dilakukan dengan letakkan kaca gridding pada
memutar arah polarisasi meja mikroskop dan fokuskan
sehingga sinarnya sejajar pada sampel yang akan diamati.
salah satu benang silang. Perhatikan lebar area kaca
Polarisator ini terletak pada gridding yang terlihat pada
sedemikian rupa hingga arah mikroskop dan ukur diameter
getaran sinarnya sejajar dengan kaca gridding tersebut, B)
salah satu benang silang pada Menggunakan ruler: letakkan
arah N-S atau E-W ruler pada meja mikroskop dan
-Pengarah Substage Assembly ; fokuskan sampel yang akan
Berfungsi untuk mengarahkan diamati. Ukur jarak antara dua
kedudukan Substage Assembly titik yang terlihat pada ruler,
secara vertikal. Sedangkan pada kemudian hitung diameter
bagian tubus bawah terdiri atas medan pandang dengan
Illuminator ; menangkap dan menggunakan rumus: diameter
meneruskan sinar yang mula- medan pandang = (jarak antara
mula datang dari cahaya lampu. dua titik x 1000) / amplifikasi
mikroskop, C) Menggunakan mempertahankan kebersihan dan
perangkat lunak: beberapa kesejukan ruangan karena dapat
mikroskop digital dilengkapi menciptakan suasana belajar yang
dengan perangkat lunak untuk baik
mengukur diameter medan 5.2.2 Saran untuk asisten
pandang. Caranya adalah dengan Adapun saran buat asisten
mengambil gambar pada sampel yaitu tetap mempertahankan
yang akan kita amati keramahannya dan juga tetap
menggunakan mikroskop digital, mempertahankan cara menjelaskan
kemudian kita menggunakan yang mudah dipahami.
perangkat lunak untuk mengukur
DAFTAR PUSTAKA
diameter medan pandang pada
suatu gambar tersebut. Dalam Deer, W. A., Howie, R. A., &
penentuan diameter medan Zussman, J. (2013). An introduction
pandang, sangat penting untuk to the rock-forming minerals (3rd
perlu memperhatikan faktor- ed.). Mineralogical Society.
faktor seperti amplifikasi
mikroskop, jenis objektif, dan Nasir, A. F. (2016). Studi

jarak pengamatan. Diameter analisis mineral berdasarkan

medan pandang bervariasi diameter medan pandang pada

tergantung pada jenis mikroskop mikroskop polarisasi. Jurnal Teknik

dan objektif yang digunakan. Pertambangan, 3(1), 32-38.

Oleh karena itu, perlu dilakukan


Pardamean, B., Siregar, S., &
kalibrasi pada mikroskop
Nababan, A. M. (2019). Pengenalan
terlebih dahulu untuk sebelum
mikroskop. Jurnal Pendidikan Fisika
dilakukan pengamatan.
dan Teknologi, 5(1), 30-36.

5.2 Saran
Perkins, D. (2013).
5.2.1 Saran untuk laboratorium Mineralogy (4th ed.). Pearson
Adapun saran khususnya buat Education, Inc.
laboratorium yaitu agar tetap

Anda mungkin juga menyukai