Anda di halaman 1dari 5

TUGAS GEOLOGI LAUT

“SEJARAH GEOLOGI MARINE”

OLEH :
KARINA A
D061211043

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2023
Ketertarikan manusia terhadap lautan telah tercatat sejak lama oleh
beberapa buku sejarah. Ketertarikan ini didasari oleh peran lautan sebagai sumber
makanan dan jalur transportasi untuk menghubungkan satu daratan dengan daratan
lainnya. Davis (1986) menyebutkan bahwa sejak tahun 3000 SM, para pedagang
yang melintasi Samudera Hindia telah memiliki pengetahuan yang baik tentang
peningkatan intensitas hujan dan badai yang terjadi setiap tahun serta efeknya
terhadap arus laut. Orang-orang Polinesia dan India saat itu juga diyakini telah
memiliki kemampuan yang sangat baik untuk berlayar dengan jarak yang jauh
melewati lautan. Selanjutnya, orang-orang Fenisia dan Yunani mengarungi laut
tengah (Mediterania), laut merah dan teluk Persia sekitar awal tahun 1500 SM.
Walaupun orang-orang Fenisia lebih dulu melakukan perdagangan serta
menjelajahi lautan, orang-orang Yunani-lah yang lebih banyak memberikan
kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Misalnya pada abad ke-5 SM, Hecataeus dan
Herodotus membuat peta daratan pertama, Pytheas menentukan garis lintang untuk
pertama kalinya dalam pelayaran ke British Isles pada abad ke-4 SM, serta
Erastosthenes yang melakukan perhitungan lingkar bumi pada abad ke-3 SM.

Memasuki awal tahun masehi, Strabo dan Seneca (orang Romawi)


melakukan observasi tentang perubahan posisi relative daratan dan lautan setelah
terjadinya aktivitas vulkanis. Strabo mencatat bahwa sungai mengalir membawa
sedimen ke lautan dan Seneca menjelaskan bah wa meskipun sungai mengalir ke
lautan, level air laut tetap sama. Dia menghubungkan hal tersebut dengan siklus
hidrologi: evaporasi, kondensasi, presipitasi, run off, dan kemudian evaporasi
kembali. Setelah itu, catatan sejarah tentang lautan dan penjelajahan "dunia baru"
tidak banyak diketahui hingga tahun 1000 M, dimana Erik the Red dan putranya
yang bernama Leif Eriksson (bangsa Viking) melakukan pelayaran mencapai
Islandia, Greenland dan Amerika Utara.

Pada abad ke-15, Pangeran Henry dari Portugal membuka sekolah navigasi
yang kemudian diyakini menjadi salah satu penyebab banyaknya pelayaran
menjelajahi dunia pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, termasuk pelayaran
yang dilakukan oleh Bartolomeu Dias (1487), Christopher Colombus (1492), Vasco
da Gama (1499), Vasco da Balboa (1513) dan Ferdinand Magellan (1522). Tujuan
utama dari penjelajahan ini adalah mencari rute pelayaran baru ke pelabuhan
perdagangan di Timur jauh. Selain itu, pelayaran-pelayaran tersebut juga
memberikan hasil lain yang tidak kalah penting, yaitu data oseanografi, misalnya
pengukuran kedalaman laut pertama kali dan penelitian tentang arus (saat ini
dikenal dengan nama arus teluk atau Gulf Steam) yang dilakukan oleh Ponce de
Leon. Sebelum akhir abad ke-16, sebagian besar daratan di dunia telah dijelajahi,
kecuali daratan di lintang tinggi atau dekat dengan kutub. Penjelajah dari Inggris
bernama James Cook melengkapi peta dunia dengan melakukan penjelajahan ke
wilayah Pasifik Selatan, termasuk Australia dan Selandia Baru, pada tahun 1768-
1779. Pada tahun 1769, Benjamin Franklin membuat peta Gulf Stream dari
perpaduan berbagai data pelayaran di Utara Atlantik dan menjadi peta oseanografi
pertama yang dipublikasikan. Memasuki awal abad ke-19, ketertarikan untuk
mempelajari lautan semakin berkembang ditandai dengan banyaknya penelitian
yang dilakukan, salah satunya yang dilakukan oleh William Eaton. Pada tahun
1804, Eaton melakukan pengambilan spesimen laut dan membuat bunyi-bunyian di
sepanjang pantai Inggris. Sementara itu, kajian tentang kehidupan di laut pertama
kali dilakukan oleh orang Inggris bernama Edward Forbes.

Pada tahun 1830an, Forbes melakukan pengambilan spesimen di sekitar


British Isles, laut tengah (Mediterania), dan laut Aegea dan menyimpulkan bahwa
tidak ada kehidupan pada area dengan kedalaman lebih dari 600 meter. Di tahun
yang sama, Charles Darwin juga melakukan pelayaran dengan HMS Beagle.
Darwin mengambil, mendeskripsikan dan mengklasifiikasikan organisme yang
ditemukan dalam pelayarannya, termasuk terumbu karang di wilayah Pasifik.

Pada pertengahan abad ke-19, salah satu pelayaran yang dinilai menjadi
langkah besar dalam oseanografi adalah pelayaran Challenger. Pelayaran yang
dilakukan dari 7 Desember 1872 sampai 26 Mei 1876 ini merupakan pelayaran
keliling dunia yang pertama kali dilakukan dengan tujuan mengambil data ilmiah
di lautan seperti spesimen biologi laut, data kedalaman, suhu dan sampel air dari
seluruh tempat yang dilalui. Dalam pelayarannya kapal ini menempuh total 127.600
km dan mendapatkan data serta sampel yang sangat banyak, termasuk 133 kali
pengangkatan batu dan sedimen dasar laut, 492 sounding terhadap dasar perairan,
263 pegamatan suhu perairan, dan menghasilkan 4.717 spesies dan organisme baru.
Data yang dihasilkan oleh pelayaran Challenger ini memberikan kontribusi yang
sangat besar bagi pengetahuan tentang lingkungan laut utara dilakukan oleh seorang
ahli oseanografi dari Norwegia bernama Fridtjof Nansen. Selama tiga tahun (1893-
1896), Nanses melakukan penelitian tentang angin dan arus dengan memperhatikan
bongkahan es yang hanyut di sana. Kontribusinya terhadap oseanografi adalah
menciptakan botol/tabung khusus untuk pengambilan sampel air serta pengukuran
suhu dari berbagai kedalaman yang diberi nama botol Nansen. Selanjutnya, pada
tahun 1925 - 1927, kapal Jerman, meteor, melakukan pelayaran dengan melewati
Samudera Atlantik bagian tengah dan selatan sebanyak 14 kali dan melakukan
ratusan pengukuran profil suhu-salinitas serta melakukan survei dasar perairan.
Kapal ini juga melakukan sounding dasar perairan yang berguna untuk melengkapi
data sounding yang dihasilkan oleh pelayaran Challenger.

Selama perang dunia Il, kajian tentang lautan banyak dilakukan dengan
metode dan peralatan pengambilan data yang modern, hal ini sedikit banyak
berperan menjadikan oseanografi sebagai bidang penelitian yang menarik untuk
dilakukan pada masa damai setelah perang dunia. Beberapa alat canggih berhasil
diciptakan pada saat itu seperti echo-sounder yang digunakan untuk melakukan
pencatatan data kedalaman dan bentuk dasar lautan, SCUBA (Self-Contained
Underwater Breathing Apparatus) yang memungkinkan peneliti dapat melakukan
penyelaman dan penelitian bawah laut (sekitar karang dan perairan dangkal
lainnya) dengan nyaman serta teknologi kapal selam yang membuat penelitian laut
dalam semakin berkembang.

Perkembangan oseanografi selanjutnya ditandai dengan kolaborasi


penelitian antar bidang dan melibatkan beberapa negara sebagai peserta. Pinet
(2009) menyebutkan bahwa program kolaborasi penelitian yang dilakukan antara
lain adalah International Geophysical Year (IGY) pada tahun 1957-1958
International Indian Ocean Expedition (II0E) dengan bantuan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) tahun 1959-1965, dan International Decade of Ocean Exploration
(IDOE) tahun 1970an yang merupakan program bersama antara PBB dan Amerika
Serikat. Pada tahun 1968, kapal canggih bernama Glomar Challenger melakukan
pelayaran pertama kalinya dalam program Deep-Sea Drilling Project (DSDP) tahun
1968-1975 dan program lanjutan bernama International Program of Ocean Drilling
(IPOD) tahun 1975 sampai sekarang. Kapal yang memiliki kemampuan untuk
melakukan pengeboran dasar laut ini melakukan penelitian di lebih dari 600 lokasi
selama 15 tahun sebelum akhirnya digantikan oleh kapal lainnya yang bernama
Joides Resolution pada tahun 1983. Para peneliti dari berbagai penjuru dunia turut
serta dalam penelitian ini dan menghasilkan banyak penemuan besar tentang
oseanografi. Hasil yang didapatkan antara lain adalah pembuktian teori tentang
bagaimana lapisan bumi bergerak (lempeng tektonik) serta pengetahuan tentang
korelasi antar lapisan sedimen laut dalam Saat ini, oseanografi telah berkembang
mencakup berbagai bidang keilmuan serta memanfaatkan berbagai kemajuan
teknologi dan perangkat modern, seperti penggunaan satelit, GPS (Global
Positioning System), stasiun (platform) di laut dan ocean buoys untuk melakukan
penelitian seputar kelautan dan perikanan.

Anda mungkin juga menyukai