ABSTRAK
Mineral optik adalah studi tentang sifat optik mineral yang dapat dianalisis dengan
menggunakan mikroskop polarisasi cahaya. Mikroskop polarisasi cahaya merupakan alat
yang sangat penting dalam analisis mineral dan petrografi, dalam pengamatan mikroskopis,
sifat fisik mineral yang terdapat pada batuan akan dapat lebih dibedakan antara satu sifat
fisik dengan sifat fisik lainnya. Informasi atau data pengamatan yang diperoleh juga akan
lebih akurat. Praktikum ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung di laboratorium
dengan tahapan pendahuluan, praktikum, analisis data, dan pembuatan jurnal. Pada
pengamatan nikol sejajar yang diamati berupa warna absorpsi, relief, intensitas, indeks bias,
pleokroisme, belahan, pecahan, bentuk dan inklusi. Pada masing-masing sampel
didapatkan hasil pengamatan yang berbeda-beda. Pada pengamatan nikol sejajar yang
diamati adalah ukuran mineral, warna interferensi maksimum, bias rangkap, sudut
pemadaman, jenis pemadaman, dan kembaran. Pada pengamatan ini juga didapatkan
perbedaan hasil pada masing-masing sampel. Pada pengamatan T.R.O, digunakan keping
gips untuk mengetahui T.R.O Pada pengamatan ini didapatkan hasil berupa lenght fast
sampai lenght slow pada sampel yang berbeda.
tekstur dan orientasi kristal (Ulva Ria diameter medan pandang, semakin
dan distribusi dalam mineral dan analisis mineral dan geologi, di mana
mikroskop polarisasi sering Dalam mikroskop polarisasi,
digunakan untuk mempelajari dan analisator analisator digunakan
mineral dan batuan. Dalam hal ini, digunakan untuk mengatur arah
diameter medan pandang yang lebih polarisasi cahaya yang melewati
besar memungkinkan memungkinkan sampel mineral atau batuan dan
peneliti peneliti untuk melihat lebih untuk mengukur sifat-sifat optik
banyak detail dan karakteristik mineral dan batuan tersebut.
kristalografi mineral yang lebih luas Polarisator terdiri dari kawat-kawat
(Judith, Bean dkk. 1981). tipis yang tersusun secara paralel
2.4 Analisator dan Polarisator yang dirancang untuk
memungkinkan hanya cahaya
Polarisator dan Analisator
polarisasi linier melewati dan
merupakan dua komponen penting
memblokir cahaya yang tidak
dalam mikroskop polarisasi.
berpolarisasi. Analisator terdiri dari
Polarisator berfungsi untuk mem-
kaca polarisasi yang diposisikan
proyeksikan Cahaya polarisasi linier
diposisikan di atas objek dalam
ke dalam sampel yang sedang
mikroskop polarisasi (Judith, Bean
diamati, sedangkan analisator
dkk. 1981).
berfungsi untuk menganalisis
2.5 Ortoskop Nikol Sejajar
polarisasi cahaya yang keluar dari
Setiap mineral memiliki sistem
sampel tersebut Analisis polarisasi
kristalnya masing-masing: isometrik,
adalah teknik yang digunakan dalam
rhombik, triklin, monoklin,
bidang geologi, petrologi, dan
tetragonal, heksagonal dan lain-lain.
mineralogi untuk mempelajari sifat
Setiap sistem kristal memiliki sumbu
optik dari mineral dan batuan. Pada
kristal, walaupun sudut yang
dasarnya, mineral-optik mengacu
dibentuk oleh masing-masing sumbu
padahubungan antara
kristal antara sistem kristal yang satu
properti optik material dengan
terhadap yang lain berbeda. Untuk
struktur kristalnya (Judith, Bean
itulah setiap mineral memiliki sifat
dkk. 1981).
optis tertentu, yang dapat diamati
pada posisi sejajar atau diagonal
terhadap sumbu panjangnya (sumbu perubahan warna saat diputar pada
c). Pengamatan mikroskopis yang posisi nikol sejajar atau silang. Hal
dilakukan pada posisi sejajar sumbu ini disebabkan oleh perbedaan
panjang disebut pengamatan pada dalam penyerapan cahaya di
nikol sejajar (Ulva RiaIrfan, 2014). berbagai arah kristal.
2.6 Sifat Optik Mineral pada c. Bentuk Mineral
posisi Nikol Sejajar Bentuk mineral ditentukan
a. Warna oleh orientasi tepiannya. Mineral
Warna mineral dipengaruhi dapat memiliki bentuk anhedral
oleh kemampuannya untuk (tidak beraturan pada seluruh
menyerap atau memantulkan sisinya), subhedral (sebagian sisi
cahaya. Pada mineral anisotropik, tidak beraturan), atau euhedral
warna dapat berubah tergantung (seluruh sisi beraturan).
pada arah pandangnya. Ketika d. Indeks Bias
melihat mineral dengan mata Indeks bias adalah nilai yang
telanjang atau menggunakan alat menunjukkan seberapa banyak
megaskopis seperti setangan, warna cahaya dibiaskan saat melewati
dapat tampak berbeda dibandingkan mineral. Indeks bias ini bergantung
dengan pengamatan mikroskopis pada perbandingan sinus sudut
pada sayatan tipis. Mineral yang datang dan sinus sudut bias atau
berwarna pucat hingga putih dalam refraksi. Ini memungkinkan kita
contoh setangan cenderung tampak untuk memahami bagaimana cahaya
tidak berwarna atau transparan berperilaku ketika melewati
dalam sayatan tipis, sedangkan mineral.
mineral yang berwarna gelap secara e. Belahan dan Pecahan
megaskopis dapat menunjukkan Mineral memiliki kemampuan
berbagai variasi warna dalam untuk terpisah menjadi bagian yang
sayatan tipis. lebih kecil. Belahan terjadi ketika
b. Pleokrisme mineral terpisah menjadi bidang-
Ini adalah sifat di mana bidang yang lurus sesuai dengan
mineral anisotropik menunjukkan struktur kristalnya, sementara
pecahan terjadi ketika bidang- Departemen Teknik Geologi,
bidang tersebut tidak lurus dan tidak Universitas Hasanuddin. Praktikum
teratur. dilakukan sebagai berikut:
f. Relief dan Intensitas 3.2.1 Nikol Sejajar
Relief adalah perbedaan
Pada tahap ini dilakukan
dalam kenampakan antara mineral
pencatatan data mineral pada
dan medium sekitarnya karena
mikroskop dengan ortoskop nikol
perbedaan dalam indeks bias.
sejajar. Adapun yang dideskripsi
Intensitas relief selalu berhubungan
adalah warna absorpsi, pleokroisme,
dengan perbedaan indeks bias
belahan, pecahan, indeks bias, relief,
tersebut, yang dapat memberikan
dan ukuran mineral.
petunjuk tentang komposisi mineral
dan struktur kristalnya (Hakim, 3.2.2 Nikol Silang
DAFTAR PUSTAKA