OLEH :
SULIS RIANNY HAMNUR
D061231099
GOWA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagaian lautan
lebih besar daripada bagian daratan.Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit
bumi yang dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat
diketahui secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa
daratan tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda
secara geologi dan sejarah geologi.Batuan adalah agrerat dari mineral, mineraloid,
atau bahan-bahan lainnya yang terkompresi atau terikat bersama dalam satu massa
padat dan juga merupakan bahan dasar yang membentuk kerak bumi. Ada banyak
jenis batuan yang ada di bumi, terbagi atas tiga macam bentuk dari dilihat proses
pembentukannya yaitu batuan metamorf, batuan beku, dan batuan sedimen. Namun,
gelas. Proses pembentukan magma kan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan
struktur primer batuan, sedangkan komposisi batuan sangat di pengaruhi oleh sifat
magma asal.
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang
sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat
terjadi karena salah satu dari proses-proses seperti ; penurunan tekanan, kenaikan
temperatur, atau perubahan komposisi. Lebih 700 tipe batuan beku berhasil
dideskripsikan , dan sebagian besar batuan beku tersebut di bawah permukaan kerak
bumi.
memahai apa itu batuan beku. Adapun tujuan dari dilakukannya pratikum ini:
1. Praktikan dapat mendeskripsikan setiap sampel batuan beku dilihat dari warna,
2. ATK
3. Pensil Warna
5. Lup
6. Penggaris
7. Jas Lab
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Batuan beku atau batuan igneus rock berasal dari Bahasa Latin: (ignis,
yaitu “api”). Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair
ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya,
proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe
agregat mineral mineral silikat hasil pendinginan magma . Maka jelaslah kalian
dalam memahami batuan beku, kalian tidak bisa lepas dari pemahaman mengenai
magma sebagai bahan asal dari seluruh batuan beku. (Walter T. Huang , 1962 ).
1. Kristalisasi Magma
Magma merupakan cairan panas dan mobile, maka ion-ion yang terdapat
dalam magma dapat bergerak bebas dan tek beraturan. Pada saat magma
ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur, yang
2. Diferensiasi magma
• Perpindahan gas-gas
Diferensiasi magma terjadi selama proses pembekuan magma, dimana
3. Asimilasi
Ialah proses reaksi atau pelarutan antara magma dengan batuan sekitarnya
(wall rock). Ini umumnya terjadi pada intrusi magma basa terhadap batuan
batuan asam, contoh reaksi dari intrusi magma gabbroid dengan batuan
M.S 1988)
pula. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa magma yang sama
a. Asam
b. Intermediet
c. Basa
d. Ultrabasa
beku. Magma asam akan menghasilkan batuan asam yang sesuai dengan
lingkungan magma cair, akan bereaksi dengan sisa cairan magma dan menghasilkan
mineral berikutnya sperti terlihat pada susunan atau urutan proses kristalisasi
mineral yang turut bergerak dalam larutan magma akan dapat terubah atau
bereaksi kembali denga cairan dan membentuk mineral lain. Hal ini
berkelanjutan dengan beraksi kepada sisa cairan magma yang ada. Dengan
sangat ditentukan oleh sifat dan komposisi magma tersebut serta kondisi
perubahan temperture.
2.3 Struktur Batuan Beku
batuan beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan
perbedaan pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan
beku yang tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan.
berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki
berbagia struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat
a. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat
seragam.
b. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.
beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi
a. Konkordan
1. Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan
batuan disekitarnya.
ribuan meter.
memiliki diameter yang lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai
b. Diskordan
2. Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar
yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
3. Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya
keadaan yang erat antara unsur-unsur mineral dengan massa gelas yang
membentuk massa yang merata dari batuan. Tekstur dalam batuan beku di bagi
menjadi beberapa faktor, antara lain ; tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk
Tingkat kristalisasi pada batuan beku tergantung dari proses pembekuan itu
sendiri. Bila pembekuan magma berlangsung lambat maka akan terdapat cukup
energi pertumbuhan kristal pada saat melewati perubahan fase dari cair ke padat
sehingga akan terbentuk kristal-kristal yang berukuran besar. Bila penurunan suhu
relatif cepat maka kristal yang di hasilkan kecil-kecil dan tidak sempurna. Apabila
pembekuan magma terjadi sangat cepat maka kristal tidak akan terbentuk karena
tidak ada energi yang cukup untuk penggantian dan pertumbuhan kristal sehingga
akan dihasilkan gelas. Tingkat kristalisasi batuan beku dapat di bagi menjadi :
dari kristal penyusun batuan. Granulitas pada batuan beku non fragmental dapat di
• Fanerik granular, bila kristal mineral dapat dibedakan dengan mata telanjang
ukurannya A 30 mm.
dapat tersusun atas kristal, gelas atau keduanya. Selain itu dikenal pula
kristal mineral yang lebih kecil (massa dasar) dan dapat dikenal dengan mata
telanjang.
mengisi ruang yang ada sehingga bentuknya tidak sempurna. Bentuk mineral yang
yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dan
berdasarkan susunan mineraloginya. Dibawah ini akan diterangkan lebih lanjut dari
penggolongan batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai
berikut :
Adapun secara garis besar Karakter dari batuan beku Ekstrusi dan batuan beku Intrusi dapat
dibedakan sebagai berikut :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Asistensi acara
2. Tugas Pendahuluan
3. Responsi
3.2.2 Tahap Praktikum
PRAKTIKUM
ANALISA DATA
LAPORAN