OLEH:
DWI MARDIYAH
1815141013
BAB I.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam skema tersebut reaksi digambarkan dengan "Y tanda kutip, dimana
lengan bagian atas dua jalur/deret pembentukan yang berbeda titik lengan kanan
atas merupakan deret reaksi yang berkelanjutan(Continuouss) sedangkan lengan
kiri atas adalah deret reaksi yang terputus/tak berkelanjutan (discontinuous).
1. Deret Continuous
Deret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan
feldspar yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi
dengan peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung
feldspar (Ca–Na-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai pada
suhu sekitar 9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion, feldspar
didominasi oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga
suhu sekitar 6000C feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.
2. Deret Discontinuous
Pada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana
satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu
dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan
pembentukan mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang stabil
pada atau di bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi
stabil (terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium
(CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran suhu 900 0C Amphibole terbentuk.
Sampai pada suhu magma mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk.
Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang
telah ada tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan
mineral yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral yang
telah terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.
Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan
magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral. Apabila
kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium, kalsium dan
sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium, aluminium dan silica.
Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk Othoclase Potassium
Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila tekanan air cukup tinggi.
Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica dan oksigen akan
membentuk Quartz (kuarsa). Dalam kristalisasi mineral-mineral ini tidak
termasuk dalam deret reaksi karena proses pembentukannya yang saling terpisah
dan independent.
2.2.3 Mineral Penyusun Batuan Beku
Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan
mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna mineral
sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Mineral felsic, yaitu mineral yang berwarna terang,terutama terdiri dari
mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid, dan muskovit
b. Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit,
piroksen, amphibol dan olivine
Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan cara terjadinya, kandungan
SiO2,dan warna.
1.Warna
Warna batuan beku biasanya representasi dari mineral pembentuk batuan beku itu
sendiri. Mineral-mineral tersebut biasanya dibedakan menjadi dua kelompok,
yakni : berwarna cerah (bersifat asam/felsic) dan berwarna gelap (bersifat
basa/mafic).
Beberapa ciri warna pada mineral yang penting pada batuan beku:
a) Olivine
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe)
dan magnesium (Mg).Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas,
terbentuk pada temperatur yang tinggi.Mineral ini umumnya dijumpai pada
batuan basalt dan ultramafic.Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari
mineral olivine dikenal dengan batuan Dunite.Olivine kadang-kadang juga
disebut crysoline
Kesimpulan
Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang
mempelajari batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf, asal mula
pembentukan batuan, pembentuk kulit bumi, serta penyebarannya baik di dalam
maupun dipermukaan bumi, mencakup aspek deskripsi dan aspek
genesainterpretasi. Batuan didefinisikan sebagai semua yang menyusun kerak
(kulit) bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan)mineral-mineral yang telah
menghablur(mengkristal).
Material yang membentuk litosfir maupun kerak bumi, terdiri dari
mineral-mineral, terbentuk di alam dan tidak hidup. Dapat terbentuk dari hanya
satu macam mineral atau himpunan berbagai mineral. Baik yang terpadatkan atau
tidak. Misalnya lempung, meskipun tidak keras atau lembek, tetapi terbentuk di
alam dan terdiri dari mineral-mineral (berbutir sangat halus) termasuk batuan
3.1 Saran
Untuk Praktikum sebaiknya menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
sebelum praktikum dimulai serta mencari reverensi tambahan untuk
menunjang pengerjaan laporan praktikum. Untuk Asisten hendaknya lebih
memberikan bimbingan pada setip praktikan agar praktikkan menjadi lebih
paham terhadap konsep dan materi yang diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA