Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 4

JEANETH MIRELLHA A. ATIKAH NUR FEBRIYANTO MOH. REZKI


KHAIRUNNNISA WIJAYA

NURUL AULIA SYALWA AINUN


ZALFA
RAMADHANI JARIYAH
go og l e
BEBATUAN
PENGERTIAN

Batuan adalah mineral atau paduan mineral yang membentuk bagian


utama dari kerak bumi. Definisi lain mengenai batuan ini adalah
kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah dalam
membeku atau keras. Tidak hanya itu saja, batuan merupakan salah satu
elemen kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik, yang
mana melalui proses pelapukan dapat menghasilkan tanah. Dalam sebuah
batuan, jarang memuat satu mineral saja, sehingga kebanyakan batuan
mengandung gabungan dari dua mineral atau lebih. Keberadaan mineral
tersebut menjadi substansi anorganik dengan komposisi kimia dan struktur
atom tertentu.
SIKLUS BATUAN

Siklus batuan adalah sebuah proses perputaran dimana


material bumi berubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya, akibat adanya interaksi antara lempengan
tektonik dan siklus hidrologi. Siklus batuan ini berbeda
dengan siklus hidrologi yang dapat terjadi setiap hari.
Dalam siklus batuan, justru prosesnya membutuhkan
waktu hingga ribuan tahun sehingga tidak diketahui
secara jelas kapan dan akhir dari siklusnya.
PROSES SIKLUS BATUAN

Proses siklus batuan berawal dari magma, yang kemudian mengalami proses
pendinginan sehingga membentuk batuan beku. Selanjutnya, batuan beku ini
mengalami yang namanya penghancuran oleh tenaga eksogen sehingga membentuk
batuan sedimen klastik.
Batuan sedimen klastik ini akan mengalami beberapa proses. Pertama, ada yang
namanya proses pelarutan atau oksidasi sehingga membentuk batuan sedimen kimia.
Yang kedua ketika adanya aktivitas organisme sehingga membentuk batuan sedimen
organik.
Setelah kedua proses tersebut, batuan akan mengalami yang namanya proses
perubahan suhu, tekanan, atau karena adanya unsur lain sehingga membentuk batuan
metamorf. Jadi, batuan metamorf ini akan kembali menjadi magma ketika
terganggunya keseimbangan suhu dan tekanan.
JENIS-JENIS BATUAN

Secara umum, siklus batuan menyebabkan bentuk batu tidak permanen dan
memunculkan 3 jenis batuan. Yaitu:
• Batuan beku, merupakan batuan yang pada mulanya berbentuk
magma, kemudian mengalami proses pendinginan sehingga menjadi
beku.
• Batuan sedimen, adalah batuan yang terbentuk karena pengendapan
atau hasil dari pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan
oleh air atau terbawa oleh tiupan angin.
• Batuan Metamorf atau Batuan Malihan, merupakan batuan yang
berasal dari batuan sedimen, dan batuan beku yang mengalami
perubahan karena panas dan tekanan.
BATUAN BEKU

Batuan ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan beku dalam, korok, dan luar.
• Batuan beku dalam atau plutonik, merupakan jenis batuan yang
membeku atau mengalami pendinginan saat masih di dalam bumi.
Contoh batuan beku dalam atau plutonik yaitu granit, diorit, gabro, dan
peridotit.
• Batuan korok atau hypo-abyss, batuan ini terjadi karena adanya sisa
magma cair yang menyusup ke celah-celah dalam kulit bumi sehingga
mengalami proses pendinginan yang cepat. Contoh batuan korok adalah
granit profirit dan diorit profirit.
• Batuan beku luar atau efusif terjadi ketika magma sudah mencapai
permukaan bumi dan akhirnya membeku. Contoh batuan beku luar yaitu
basalt, andesit, obsidian, dan batu apung.
BATUAN SEDIMEN
Jenis batuan ini digolongkan menjadi dua yaitu berdasarkan sifat
pelapukan dan mediumnya.
1. Sifat Pelapukan
Berdasarkan sifat pelapukannya, jenis batuan sedimen terbagi menjadi
tiga yaitu klastik (mekanik), kimiawi, dan organik.
Batuan sedimen klastik (mekanik) merupakan jenis hancuran batuan.
Contoh batuan sedimen klastik yaitu breksi, konglomerat, dan batu
pasir.
Batuan sedimen kimiawi adalah jenis batuan yang terjadi karena
adanya larutan yang diendapkan. Contoh batuan sedimen kimiawi yaitu
batu kapur dan batu gips.
Batuan sedimen organik adalah batuan yang terjadi karena adanya
endapan organisme. Contoh batuan sedimen organik yaitu batu
gamping dan batu koral.
BATUAN SEDIMEN

2. Medium
Berdasarkan mediumnya, batuan sedimen dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu aeris atau aeolis, glasial, dan
akuatis.
Aeris atau aeolis merupakan batuan yang diendapkan
berdasarkan angin, contohnya tanah loss dan gurun pasir.
Glasial merupakan batuan yang diendapkan oleh es,
contohnya morena.
Akuatis merupakan batuan yang diendapkan oleh air,
contohnya breksi dan konglomerat.
BATUAN METAMORF
1. Batuan Metamorf Kontak
Batuan metamorf kontak adalah jenis batuan yang berubah
bentuk karena suhu tinggi, contohnya batu marmer, kuarsit,
dan antrasit.
2. Batuan Metamorf Dinamo
Batuan metamorf dinamo adalah jenis batuan yang berubah
bentuk karena adanya tekanan tinggi, contohnya sabak.
3. Batuan Metamorf Pneumatolitis
Batuan metamorf pneumatolitis adalah jenis batuan yang
berubah karena disusupi unsur lain, contohnya turmalin dan
topaz.
goog l e Pembentukan Batu Granit
All Images News Videos Maps

Proses pembentukan batuan granit diawali dari


bergeraknya magma dari dapur magma. Setelah itu
magma mendapat tekanan dari bawah. Magma yang
bersifat lebih ringan dari batuan lain terus ditekan
sehingga bergerak ke atas mendekati permukaan bumi.
Pergerakan magma terhenti hanya sampai di bawah
lapisan tanah karena tekanan yang diberikan terlalu
kecil. Magma yang berada di dalam lapisan kulit bumi
lama kelamaan mengalami proses kristalisasi karena
suhu di dekat permukaan bumi lebih rendah daripada
suhu di dalam dapur magma. Setelah mengalami proses
kristalisasi, maka magma akan membeku dan menjadi
batuan granit yang termasuk dalam jenis batuan beku.
Pembentukan Batu Basalt

Proses terbentuknya adalah


berasal dari magma yang
keluar ke permukaan bumi
bersama erupsi gunung
berapi yang kemudian
melewati sungai atau
mengalir di bawah danau
atau laut dan mengalami
pembekuan yang sangat
cepat.
goog l e Pembentukan Batu Bara
All Images News Videos Maps

Proses terbentuknya batubara memakan waktu hingga jutaan


tahun lamanya. Proses pembentukan batubara dimulai dari
membusuknya bagian-bagian tumbuhan karena aktifitas
bakteri anaerob. Selanjutnya, tumbuhan yang sudah busuk
mengalami pengendapan di lingkungan yang berair. Proses
ini berlangsung secara berulang sehingga terbentuk lapisan
gambut. Selanjutnya lapisan gambut tersebut akan
mengalami dekomposisi yakni proses biokimia yang
menyebabkan unsur karbon bertambah. Selanjutnya lapisan
gambut tadi masuk tahapan geotektonik dimana terjadi
kompaksi karena adanya gaya tektonik. Pada tahapan ini
batubara yang berada di lingkungan berair akan berubah
menjadi lingkungan darat. Terakhir adalah proses erosi
dimana batubara yang telah melewati proses geotektonik
akan mengalami erosi yang menyebabkan permukaannya
terkupas.
Pembentukan Batu Konglomerat

Pada proses pembuatan batu konglomerat,


diawali oleh proses sedimentasi yang di
lakukan oleh air atau ombak. Tenaga sedimen
ini membawa pasir dan kerikil lalu
menumpuknya, dan mengendapkannya. Lalu
pasir dan tanah liat yang ada di sekitar
endapan tersebut, masuk dan mengisi
ruangan yang ada di sekiar endapan yang
akan mengeras itu. Terakhir, sedimen kimawi
mengikat batuan tersebut, sehingga
menciptakan batu utuh, yaitu batu
konglomerat.
goog l e Pembentukan Batu Sabak
All Images News Videos Maps

Proses terbentuknya yaitu dari proses


peralihan batuan sedimen Shale ataupun
Mudstone atau batu lempung di tekanan
serta suhu yang sangat rendah. Dimana
batuan metamorf slate ini memiliki
struktur foliasi yang terdiri dari berbagai
jenis butir yang sangat halus.
Pembentukan Batu Marmer

Batu marmer terbentuk akibat


proses rekristalisasi batuan
gamping (kapur) yang
disebabkan karena adanya suhu
dan tekanan yang tinggi.
Rekristalisasi yang terjadi pada
batuan gamping mengakibatkan
terbetuknya struktur batuan baru
yang disebut batu marmer.
KESIMPULAN:

Batuan merupakan kumpulan-kumpulan


atau agregat dari mineral yang telah dalam
keadaan mengeras atau membeku. Batuan
juga dikenal sebagai benda alam yang
menjadi penyusun utama dari materi bumi.
go og l e
TERIMA KASIH
Tuliskan
pertanyaanmu disini

Anda mungkin juga menyukai