Anda di halaman 1dari 39

Tugas 2

Materi Batuan

Dosen pembimbing:
Dwiky Erlangg S.T.,M.T

Di susun oleh: Rahmiyatun

PRODI TEKNIK SIPIL


SEKOLAH TINGGI TEKNIK BIMA
2021-2021
1. Definisi dan pengertian batuan

Dalam Ilmu Geologi, pengertian batuan adalah semua


bahan penyusun kerak bumi dan merupakan kumpulan
dari mineral-mineral yang telah mengkristal.
Berdasarkan asal-usulnya, batuan terpilah dalam 3 jenis,
yakni batuan beku; batuan sedimen; dan batuan
metamorf.
1.Batuan beku merupakan kumpulan mineral silikat hasil
dari pendinginan magma.
2.Batuan sedimen adalah hasil rombakan dari bantuan
beku, batuan metamorf, atau batuan sedimen yang telah
ada sebelumnya.
3.Batuan metamorf terbentuk dari batuan induk yang
mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral di 4
padat, usai ada perubahan fisika (tekanan, temperatur,
atau keduanya).

Ketiga jenis batuan itu dapat mengalami siklus batuan


(jentera batuan) sehingga berubah bentuk atau tipe.
Lantas, bagaimana siklus batuan terjadi?

Proses siklus batuan


Secara umum, siklus batuan berawal dari magma, yakni
batuan cair yang terbentuk jauh di bawah permukaan
bumi. Seiring berjalannya waktu, magma mendingin dan
membeku. Ini disebut sebagai proses kristalisasi.
Proses kristalisasi magma dapat terjadi pada dua jenis
situasi: di bawah permukaan bumi, atau di atas
permukaan bumi setelah letusan gunung berapi.
Dari dua situasi tersebut, proses kristalisasi bisa
menghasilkan batuan beku.
2. Klasifikasi Batuan.
A. Batuan Beku

Terjadi dari magma (batuan cair) yang mengalami proses


pendinginan, kemudian membeku. Berdasarkantempat
pembekuan batuan beku dapat dibagi menjadi 3 macam,
yaitu:
1. Batuan beku dalamPembekuanya terjadi di dalam, jauh di
dalam permukaan bumi. Proses pendinginannya
sangatlambat. Hal ini mengakibatkan terbentuknya hablur-
hablur mineral besar-besar dan sempurna setakompak.
Struktur mineral seperti itu disebut Struktur plutonik Atau
Granites(holokristalin). Batuan bekudalam disebut
jugaBatuan abisis.
Contoh: batuan granit, diorit, sienit, dan gabro.
2. Batuan beku gang atau korok atau batuan hipoabisisSisa
magma yang masih cair itu meresap ke lapisan yang lebih
atas dan menyusup ke sela-sela pipa- pipa gunung api,
kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses
pembekuannya relatif lebih cepat,sehingga hablur-hablur
(kristal-kristal) yang terjadi tidak sekompak batuan beku
dalam. Struktur batuan beku gang ini disebut Struktur
porfirit.
Contoh: porfirit granit, porfirit diorit, porfirit sienit, dan
porfirit.
3. Batuan beku luar atau batuan beku effusiveBatuan beku
macam ini terjadi dari magma yang mencapai permukaan
bumi, kemudian membeku.Proses pembekuannya cepat
sekali, sehingga dapat terbentuk kristal (hablur). Misalnya
pada tekstur porfiritik.

B. Batuan Sedimen
Batuan beku yang tersingkap di permukaan bumi akan
mengalami penghancuran (pelapukan) oleh pengaruh
cuaca, kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air,
angin atau gletser dankemudiandiendapkan di tempat lain.
Terjadilah batuan endapan (sedimen).

(1) Menurut proses terjadinya, batuan sedimen


dibedakan atas:
a. Batuan sedimen klasik atau mekanik terbentuk
dari gumpalan batu besar yang diangkut dari
lerenggunung, melalui air hujan lalu diangkut oleh
arus sungai dan kemudian diendapkan di daerah hilir
dalam bentuk pasir yang susunan kimiawinya masih
sama dengan batuan asal ini berarti pengendapan
itu tidakmengalami proses reaksi kimia, melainkan
hanya proses mekanik.Contoh batuan sedimen klasik
yaitu:
1) batu breksi
2) batu konglomerat
3) pasir (batu pasir, tanah pasir, dan pasir)
4) tanah liat

b. Batuan sedimen kimiawi. Terbentuk melalui


proses kimiawi, seperti yang dialami batu kapur di
bagian atap gua kapur di resapi air hujan yang
mengandung asam arang, maka batu kapur akan
larutdalam bentuk larutan air kapur, larutan itu
menetes dari atap gua dan jatuh ke dasar gua yang
kering. Ditempat tetesan itu lepas dari atap gua dan
jatuh di dasar gua, sedangkan sebagian tetesan
kapur menempel pada atap gua, maka terbentuklah
endapan kapur sebagai sisa penguapan air kapur
pada saat larutan itumenetes. Terbentuklah stalaktit
dan stalakmit, itulah salah satu proses yang
dihasilkan oleh sedimenkimiawi.
Proses kimiawi yang terjadi adalah:

CaCO3 + H2O CO2 + Ca (HCO3)2

c. Batuan sedimen organis. Dibentuk oleh binatang


karang dari zat kapur, ikan dan plankton yang
berangka kapur itu mati di laut sehingga
menghasilkan batuan endapan yang proses
pengendapannyamelalui kegiatan organik.
Contoh: batu karang.
(2) Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya (medianya),
batuan sedimen terbagi atas:
a. Sedimen akuatis, diendapkan oleh air. Contoh: batu pasir,
tanah liat;
b. Sedimen aeolis (aeris), diendapkan oleh angin (udara).
Contoh: tanah loss, tanah pasir;
c. Sedimen glasial, diendapkan oleh gletser. Contoh: batu-
batu morena.
(3) Berdasarkan tempat diendapkannya, batuan sedimen
dapat dibedakan menjadi:
a. Sedimen teritris, diendapkan di darat. Contoh: batu tuf,
batu pasir, tanah los;
b. Sedimen marine, diendapkan di laut. Contoh: batu
karang, batu garam;
c. Sedimen fluvial, diendapkan di sungai. Contoh: pasir,
tanah liat;
d. Sedimen limnis, diendapkan di danau/rawa. Contoh:
tanah rawa, tanah gambut;
e. Sedimen glasial, diendapkan di daerah es. Contoh: batu
morena.

C. Batuan Metamorf
Faktor penyebab perubahan bentuk batuan adalah suhu
dan tekanan yang tinggi, dalam jangka waktuyang lama.
Dalam proses pembentukannya dimasuki zat lain pada
batuan induknya.Batuan metamorf dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
1) Batuan metamorf kontak
Batuan metamorf kontak adalah batuan yang terjadi
karena persinggungan antara batuan asal
denganmagma. Misalnya: batuan kapur yang terjadi
karena pengaruh suhu yang tinggi sehingga menjadi
cair,kemudian setelah mengalami proses pendinginan
berubahlah batuan kapur tadi menjadi batu
pualam(marmer).
Contoh: tambang marmer yang terdapat di Ciputat
(Bandung) dan Tulungagung.

2) Batuan metamorf dinamoBatuan metamorf dinamo


adalah batuan yang terjadi akibat adanya tekanan dari
lapisan di atasnya dalamwaktu yang lama. Batuan
metamorf dinamo ini disebut Batuan metamorf kinetis.
Contoh: batu tulis(sabak), berasal dari tanah liat yang
mendapat tekanan dari lapisan di atasnya.
3) Batuan metamorf kontak pneumotolotikProses
pembentukannya disusupi unsur-unsur batuan lain (zat
lain). Contoh: kuarsa yang dalam prosesmetamorfnya
disusupi unsur borium, akan menghasilkan semacam
batu permata yang disebut Turmalin,sedangkan jika
unsure penambahnya adalah fluorium, akan
menghasilkan Topas, semacam permata berwarna
kuning.
3.Siklis batuan dan tanah
Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang
dengannya batuan dibentuk&dimodi’kasi&
ditransportasikan& mengalami dekomposisi& dan dibentuk
kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal
“umi. Siklus batuan ini ber(alansecara kontinyu dan tidak
pernah berakhir. Siklus ini adalah menomena yang terjadi di
kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer&
hidrosfer& dan biosferdan di gerakkan oleh energi panas
internal “umi dan energi panas yang ,matahari.
Krak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami
pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit
melalui proses yang melibatkan atmosfer& hidrosfer dan
biosfer. Selanjutnya& proses erosi mentansportasikan
regolit dan kemudian
Mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami
deposisi sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan
kemudian menjadi batuan sedimen.Kemudian, proses-
proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan
pengangkatan kerak “umi menyebabkan batuan sedimen
mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam
membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik& dan
penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan
metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma
ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada
berbagaitahap siklus batuan ini& tektonik dapat
mengangkat kerak bumi dan menyingkapkanbatuan
sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi.
Dengandemikian& siklus batuan ini akan terus berlanjut
tanpa henti.
Dari kesimpulan diatas, jika kita hubungkan siklus batuan
dengan sedimen tologi, maka sedimen itu bisa berasal dari
batuan apa saja, baik itu batuan beku,batuan metamorf,
ataupun batuan sedimen itu sendiri.

Siklus batuan adalah suatu proses yang


menggambarkan perubahan dari magma yang membeku
akibat pengaruh cuaca hingga menjadi batuan beku, lalu
sedimen, batuan sedimen dan batuan metamorphic dan
akhirnya berubah menjadi magma kembali. Mekanisme
siklus batuan yaitu magma mengalami proses siklus
pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan beku
pada siklus ini, Ketika batu didorong jauh di bawah
permukaan bumi, maka batuan dapat melebur menjadi
magma. Selanjutnya batuan beku tersebut mengalami
pelapukan. Tererosi, terangkut dalam bentuk larutan
ataupun tidak larut, diendapkan, sedimentasi
membentuk batuan sedimen. Ada pula yang langsung
mengalami peubahan bentuk menjadi metamorf saat
siklus berlangsung. Selanjutnya pada siklus ini, batuan
sedimen dapat mengalami perubahan baik secara kontak,
dynamo dan hidrotermik akan mengalami perubahan
bentuk dan menjadi metamorf. Siklus berikutnya, batuan
metamorf yang mencapai lapisan bumi yang suhunya
tinggi mungkin berubah lagi menjadi magma lewat proses
magmatisasi.Setelah mengalami siklus mulai dari magma
tadi, batuan akan berubah bentuk dan jenisnya menjadi
batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf
kemudian menjadi magma kembali jika terdorong ke
dalam bumi dan meleleh.
Siklus Air tanah adalah proses siklus yang di alami
air di dalam tanah, mulai dari air di permukaan bumi
yang bergerak meninggalkan tanah dengan cara menguap
karena terpapar cahaya matahari sampai terjadinya
hujan yang menyebabkan air tersebut masuk lagi ke
dalam tanah.
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke
dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah
serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini
kemudian menjadi air cadangan (sumber air).

4.Proses pembentukan batuan


Di dalam siklus batuan proses pembentukan batuan di
awali dari magma sebagai induk dari segala batuan
pembentuk litosfer.magma yg keluar melalui intrusi gunung
berapi ataupun magma yg mengalami ekstrusi. Saat magma
mengalami pendinginan di lapisan dalam bumi, di dalam
korok atau di permukaan bumi kemudian terjadi proses
pembekuan magma, kemudian jadilah batuan beku dalam,
beku korok dan batuan beku luar.
Selanjutnya melalui proses penghancuran susunan
batuan asal maka terbentuklah batuan sedimen
klastik.untuk pengendapan melalui proses kimiawi maka
hasilnya berupa batuan sedimen kimiawi, sedangkan
sedimentasi yg terbentuk oleh bahan organik maka
terjadilah pembentukan batuan sedimen organik.
Selanjutnya batuan mengalami penambahan suhu dan
menghasilkan batuan metamorf kontak sedangkan
adanya tekanan menghasilkan batuan metamorf dinamo.
Lalu pada akhirnya batuan tsb akan bersinggungan
dengan magma akan mengalami perubahan bentuk atau
jika keadaan memungkinkan akan masuk kembali ke
dalam magma. Seperti itulah proses pembentukan
batuan jika merujuk pada proses yg terjadi pada siklus
batuan.

Adapun jenis batuan yg terbentuk yaitu :


1. batuan beku, yaitu batuan yg terbentuk dari proses
pembekuan magma baik di dalam maupun di permukaan
bumi. Contohnya : batuan granit, diorit dan gabro
2. batuan sedimen , yaitu batuan yg terbentuk dari proses
batuan beku yg tersingkap di permukaan bumi akan
mengalami pelapukan dan kemudian terangkut oleh air
dan mengalami sedimentasi atau pengendapan sehingga
terbentuklah batuan sedimen. Contohnya : batu breksi,
konglomerat, batu pasir, batu karang
3. batuan metamorf, merupakan batuan hasil ubahan
dari batuan asal akibat dari proses metamorfosis, yaitu
proses yg dialami batuan asal/induk akibat terjadinya
tekanan suhu atau pemanasan dan akibat tekanan dari
lapisan atas.
5. Batuan beku (Igneous rock)
Batuan beku berasal dari pembekuan magma.
Mineral-mineral yang menghablur terutama berupa
silikat-silikat. Menurut Clarke dan Washington, kerak
bumi sampai kedalaman sekitar 10 mil terdiri dari 95%
batuan beku.
Klasifikasi batuan beku pada umumnya mendasarkan
pada 2 faktor utama, yaitu tekstur dan komposisi
mineralogi. Rata-rata susunan mineralogis batuan beku
adalah sebagai berikut: 17% olivin, piroksin, amfibol; 4%
muskovit dan biotit; 60% felspat; 12% kwarsa; 7% mineral
asesoris.

Tekstur batuan beku


Tekstur batuan beku dapat berupa Faneritik, afanitik, dan
glassy.

Texture Phaneritic (Faneritik)


Tekstur faneritik merupakan tekstur batuan kasar dengan
mineral yang dapat terlihat jelas oleh mata. Hal ini
menandakan proses pembekuan sangat lambat dan jauh
di dalam bumi. Contoh batuan beku faneritik adalah
Granit, Diorit, Gabro. Gambar: pinterest
Texture Aphanitic (Afanitik)
Tekstur afanitik memerlihatkan wujud halus dengan
kristal mineral yang tidak dapat terlihat jelas oleh mata
manusia. Ini menandakan batuan mengalami pembekuan
cepat namun masih bisa menghasilkan butiran kristal.
Contoh batuan beku afanitik adalah Basalt, Riolit,
Andesit. Gambar: nwnature.net
Texture Glassy (Kaca)
Tekstur glassy atau kaca tidak memerlihatkan butir kristal
dikarenakan proses pembekuaan sangat cepat. Saat
magma keluar permukaan bumi dan bersinggungan
dengan udara, magma tidak sempat membentuk kristal.
Contoh batuan beku glassy adalah Obsidian. Gambar:
britannica.

Texture Pyroclastic (Tuff dan Volcanic Ash)


Tekstur ini tercipta karena kombinasi bahan letusan
gunung api dengan magma di udara. Contohnya adalah
Riolit Tuff dan Breksi Tuff. Gambar: pitt.edu
Tekstur batuan berikut dapat menunjukkan secara garis
besar kondisi pendinginannya dan informasi cara
terjadinya. Ada 2 cara terjadinya batuan beku, yaitu:
1. batuan beku plutonik, yang terbentuk secara intrusif,
dan
2. batuan beku vulkanik, terbentuk secara ekstrusif.
Selain itu, ada juga cara terjadinya batuan beku yang lain,
yaitu hypabisal, yang terletak antara plutonik dan
vulkanik. Batuan yang dihasilkan adalah batuan beku
gang.

6. Klasifikasi batuan beku (Igneous rock)


A. Batuan Beku Plutonik (Deep Seated Rock )
Batuan beku plutonik adalah batuan beku yang terbentuk
saat magma membeku jauhdidalam bumi (Intrusive).
Magma mengalami penurunan suhu seiring perjalanannya
naikke permukaan bumi. Magma akan mengalami proses
kristalisasi dan membentuk mineral-mineral yang
berbeda.Jenis dan komposisimineral dapatmembantu
untukmengidentifikasi jenis batuan beku yangterbentuk
dari hasil pembekuan magma.Diagram reaksiBowen
menampilkan jenis-jenis mineralyang dibentuk berdasarkan
suhu pembentukan beserta sifatnya. Karena proses
pembekuan magma terjadi secara perlahan, maka
waktuuntuk pembentukan kristal pada batuan beku jenis ini
juga lama. Oleh karena itu, kristalyang terbentuk pada
batuan beku plutonik ukurannya lebih besar dan butirannya
kasar(faneritik) sehingga mudah diidentifikasi dengan mata.
Batuan beku plutonik semuanya
Mengkristal (holokristalin) dengan kristalnya berbentuk
(euhedral). Contoh dari batuan beku plutonik adalah granit,
gabro, peridotit, syenit, tonalit, dunit, granodiorite, dan
diorite.
B.Batuan Beku Hipabisal ( Hypabyssal Rock )
Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang
membeku dikedalaman antara plutonik dan vulkanik
(dangkal) atau dekat permukaan bumi. Batuan beku ini juga
dapatterbentuk di celah-celah antarlapisan kerak bumi.
Ukuran kristal yang terdapat dalam batuan beku jenis ini
ada yang kecil dan besar. Pembekuannya berlangsung
cepat, sehinggakristal yang dihasilkan bertekstur halus dan
kasar (porfiritik). Sebagian batuan terdiri darikristal
(hipokristalin) dan sebagian dari kristal tersebut tidak
berbentuk (subhedral).Contohnya adalah granit porfir,
diorite porfir, gabro porfir, diabas, pegmatite, dan aplit.1.2
Proses pembentukan batuan beku plutonik

c. Batuan Beku Vulkanik ( Effusive Rock )


Batuan beku vulkanik terbentuk di permukaan bumi.
Batuan beku ini membeku lebihcepat daripada batuan beku
jenis lain. Lava keluar dari dalam perut bumi dan
membekudiluar (ekstrusif) dengan cepat membentuk
batuan beku dengan tekstur butiran yang halus(afanitik)
dan karena pembekuan yang sangat cepat hingga ada yang
tidak terbentuk kristal(amorf). Batuan beku vulkanik ada
yang semua tidak mengkristal (holohialin) dan apabilaada
kristalnya, maka kristal tersebut tidak berbentuk
(anhedral). Contoh dari batuan beku jenis ini adalah riolit,
basalt, andesit, dasit, trakit, batu apung.

Komposisi mineral terdiri atas 4, yaitu felsic, intermediet,


mafik, dan ultramafic.Batuan beku yang berwarna cerah
(asam) terbentuk dari mineral felsic, yaitu kuarsa,
feldspar,feldspatois, dan muskovit. Batuan yang tersusun
dari mineral mafik berwarna hitam kehijauan(basa). Contoh
dari mineral malfik adalah biotit, piroksen, ambifol, dan
olivine. Batuan yang berwarna gelap sampai hitam
termasuk batuan intermediet dengan komposisi mineral
felsicdan mafiknya sama banyak. Batuan beku dengan
warma kehijauan dan hitam pekat tersusundari 90%
mineral malfik seperti olivine dan piroksen.Komposisi
mineral dari batuan ekstrusif dan intrusive umumnya sama.
Hal yangmembedakan hanyalah tempat terbentuknya
(genesa), sehingga menimbulkan perbedaan yangmencolok
pada setiap butir mineralnya.
Komposisi mineral dapat digunakan untuk mengetahuiasal
usul batuan beku, seperti jenis magma, tahapan diferensiasi
selama perjalanan magma ke permukaan, hingga
kedalaman magma asal. Batuan beku yang mengalami
pelapukan akanmempunyai komposisi mineral yang
berbeda.

7. Proses pembentukan batuan beku


Proses Pembentukan Batuan Beku dan Contohnya
Batuan beku terbentuk dari pendinginan dan kristalisasi
magma. Namun proses pembentukan yang berbeda akan
menghasilkan batu yang berbeda misalnya batuan beku
dalam atau batuan plutonik terbentuk karena pembekuan
yang terjadi di dalam dapur magma secara perlahan-lahan
sekali sehingga tubuh batuan terdiri dari kristal-kristal besar
contohnya adalah batuan granit, batuan peridotim dan
batuan gabro.

Sedangkan batuan beku gang atau korok yang proses


pembentukannya terjadi pada celah-celah antar lapisan di
dalam kulit bumi. Proses pembekuan ini berjalan cepat
sehingga di samping kristal bersar terdapat juga kristal kecil,
contoh dari batuan ini adalah batu granit porfir.
Kemudian ada proses pembentukan pada batuan beku luar
atau batuan lelehan yang prosesnya terjadi melalui
semburan lava cair pijar. Pembekuan ini tidak hanya terjadi
di sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara.
Proses pembekuan ini berlangsung singkat dan hampir tidak
mengandung kristal (armorf).
Semoga pembahasan mengenai batuan beku beserta
contoh dari batuan beku, bermanfaat dan menambah
wawasan. (WWN)

8.Batuan sedimen (sedimentary rock)


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di
permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan
yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih
dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan
kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es,
yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam
cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-
material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras,
mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen.
Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi.
Diperkirakan batuan sedimen mencakup 8% dari total
volume kerak bumi.
Studi tentang urutan strata batuan sedimen adalah sumber
utama untuk pengetahuan ilmiah tentang sejarah bumi,
termasuk Paleogeografi, paleoklimatologi dan sejarah
kehidupan. Disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan
asal batuan sedimen disebut sedimentologi. Sedimentologi
adalah bagian dari baik geologi maupun geografi fisik dan
tumpang tindih sebagian dengan disiplin lain dalam ilmu
bumi, seperti pedologi, geomorfologi, geokimia dan geologi
struktur.Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi
hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis
partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang
ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam
seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-
lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada
pula yang larut (solution).

9.klasifikasi batuan sedimen (sedimentary


rock)
Klasifikasi batuan sedimen
Batuan sedimen dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
Berdasarkan proses pembentukannya
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen
dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
 Batuan sedimen klastik
Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari
pecahan-pecahan batuan yang pernah ada sebelumnya.
Proses pembentukannya berdasarkan pada pengendapan
yang terbentuk di lingkungan darat dan air.

 Batuan sedimen kimiawi


Merupakan batuan sedimen yang bahannya berasal dari
proses kimia. Proses pembentukan batuan ini umumnya
terjadi secara kimiwai, biologi, dan kombinasi antara
kimiawi dan biologi.

 Batuan sedimen organik


Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan sisa-sia bagian tubuh makhluk hidup dan
mineral-mineral yang dihasilkannya. Cirit utama batuan
sedimen organik adalah memiliki warna yang gelap sampai
ke hitam.
 Batuan sedimen vulkanik
Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hasil
letusan gunung berapi. Contoh batuan jenis ini adalah
breksi dan anglomerat.
 Berdasarkan tempat pengendapannya
Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen
dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
 Batuan sedimen terestrial
Batuan sedimen terestrial adalah batuan sedimen yang
proses pengendapannya berlansung di darat. Misalnya batu
pasir dan breksi.
 Batuan sedimen marine
Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang proses
pengendapannya berlangsung di laut. Misalnya batu
gamping dan batu garam.

 Batuan sedimen fluvial


Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang proses
pengendapannya berlangsung di sungai. Misalnya batu
pasir dan batu lempung.
 Batuan sedimen glasial
Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang proses
pengendapannya berlangsung di daerah es atau salju.
Misalnya batu morena.

10.Batuan metamorf (metamorphic rock)


Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah
satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil
transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah
ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut
metamorfisme, yang berarti “perubahan bentuk".[1] Batuan
asal atau protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150
°Celsius) dan tekanan ekstrem (1500 bar),[2] akan
mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar.
Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau
batuan metamorf lain yang lebih tua.
Batuan metamorf membentuk bagian yang cukup besar
dari kerak bumi dan diklasifikasikan berdasarkan tekstur,
selain juga oleh susunan mineral dan susunan kimianya
(fasies metamorfik). Batuan jenis ini dapat terbentuk secara
mudah akibat berada dalam kedalaman tinggi, mengalami
suhu tinggi dan tekanan besar dari lapisan batuan di
atasnya. Mereka dapat terbentuk dari proses tektonik
seperti tabrakan benua, yang menyebabkan tekanan
horisontal, gesekan dan distorsi. Mereka juga terbentuk
ketika batuan terpanaskan oleh intrusi dari batuan cair dan
panas yang disebut magma dari interior bumi. Studi tentang
batuan metamorf ( yang sekarang tersingkap di permukaan
bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan
informasi tentang suhu dan tekanan yang terjadi pada
kedalaman yang besar dalam kerak bumi. Beberapa contoh
batuan metamorf adalah slate, filit, sekis, gneis, dan lain-
lain.

11. Pembentukan tanah akibat pelapukan.


Proses pembentukan tanah yaitu perubahan dari bahan
induk / dasar menjadi lapisan tanah. Perkembangan tanah
dari bahan induk yang padat menjadi bahan induk yang
agar lunak, selanjutnya berangsur-angsur menjadi tanah
pada lapisan bawah (subsoil) dan lapisan tanah atas
(topsoil), dalam periode lama sampai dengan ratusan tahun
hingga ribuan tahun. Revolusi dari batuan induk sampai
menjadi tanah karena batuan induk mengalami proses
pelapukan, yaitu proses penghancuran karena iklim.
Secara umum proses pembentukan tanah ialah lapisan
batuan yang mengalami pelapukan.
Tanah merupakan tenpat tumbuh dan berkembangnya
vegetasi. Proses pembentukan tanah dapat terjadi dengan
tiga macam cara, yaitu:
1. Tanah terbentuk dari endapan pasir dan debu yang tebal
oleh tanah.
2. Tanah terbentuk dari batuan-batuan yang ditumbuhi oleh
tumbuhan perintis, misalnya lumut.
3. Tanah dapat terjadi karena pelapukan batuan dan
pembusukan tanam-tanaman.

12. Weathering> Proses pelapukan batuan


menghasilkan tanah.
Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan
dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi
yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi.[1]
Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari
batuan sedimen dan tanah (soil).[2] Kiranya penting untuk
diketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan
batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral
untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan
diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari
mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk
mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau
batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat
berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak
hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga
dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration)
pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.

Di alam pada umumnya ke tiga jenis pelapukan (fisik,


kimiawi dan biologis) itu bekerja bersama-sama, tetapi
salah satu di antaranya mungkin lebih dominan
dibandingkan dengan lainnya. Walaupun di alam proses
kimia memegang peran yang terpenting dalam pelapukan,
tidak berarti pelapukan jenis lain tidak penting.
Berdasarkan pada proses yang dominan inilah maka
pelapukan batuan dapat dibagi menjadi pelapukan fisik,
kimia dan biologis.[3] Pelapukan merupakan proses proses
alami yang menghancurkan batuan menjadi tanah. Jenis
pelapukan:

 Pelapukan organik: merupakan pelapukan yang


disebabkan oleh makhluk hidup. Contoh: tumbuhnya
lumut
 Pelapukan fisika: merupakan pelapukan yang
disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim .contoh:
perubahan cuaca
 Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang
disebabkan oleh tercampurnya batuan ini dengan zat
– zat kimia . contoh: tercampurnya batu oleh limbah
pabrik yang mengandung bahan kimia
Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering
terjadi. Batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun
air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah.
Peristiwa itu sering disebut dengan pelapukan fisika. Batu
yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan
hancur. Peristiwa tersebut sering disebut pelapukan
biologi.Dan masih banyak lagi contoh-contoh pelapukan.

13. Klasifikasi tanah berdasarkan proses


pembentukanya

Klasifikasi tanah adalah ilmu yang berhubungan dengan


kategorisasi tanah berdasarkan karakteristik yang
membedakan masing-masing jenis tanah. Klasifikasi tanah
merupakan sebuah subjek yang dinamis yang mempelajari
struktur dari sistem klasifikasi tanah, definisi dari kelas-
kelas yang digunakan untuk penggolongan tanah, kriteria
yang menentukan penggolongan tanah, hingga
penerapannya di lapangan. Tanah sendiri dapat dipandang
sebagai material maupun sumber daya.
Klasifikasi tanah berdasarkan proses
terbentuknya
Menurut Soepraptohardjo,1976 Indonesia adalah
negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis
tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-
macam jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia:
1. Tanah Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk
dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis
yang lebat.
2. Tanah Pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi
pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan
sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah Aluvial Endapan adalah tanah yang dibentuk dari
lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang
memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan
pertanian.
4. Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya
berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan
bersuhu rendah dingin.
5. Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan
materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat
hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di
sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya
subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara
tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang
tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah mediteran adalah tanah yang sifatnya tidak subur
yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Contoh : Nusa
Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur
untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan
pelapukan tumbuhan rawa. Seperti di rawa Kalimantan,
Papua dan Sumatera.
Penghancuran dalam pembentukan tanah dari batuan
terjadi secara fisis atau kimiawi. Proses fisis antara lain
berupa erosi akibat tiupan angin, pengikisan oleh air dan
gletsyer, atau perpecahan akibat pembekuan dan pencairan
es dalam batuan sedangkan proses kimiawi menghasilkan
perubahan pada susunan mineral batuan asalnya. Salah
satu penyebabnya adalah air yang mengandung asam alkali,
oksigen dan karbondioksida. Pelapukan kimiawi
menghasilkan pembentukan kelompok-kelompok partikel
yang berukuran koloid 0,002 mm yang dikenal sebagi
mineral lempung. Semua macam tanah secara umum terdiri
dari tiga bahan, yaitu butiran tanahnya sendiri, serta air dan
udara yang terdapat dalam ruangan antara butir – butir
tersebut. Ruangan ini disebut pori voids. Apabila tanah
sudah benar – benar kering maka tidak akan ada air sama
sekali dalam porinya, keadaan semacam ini jarang
ditemukan pada tanah yang masih dalam keadaan asli. Air
hanya dapat dihilangkan sama sekali dari tanah apabila kita
ambil tindakan khusus untuk maksud itu, misalnya dengan
memanaskan di dalam oven Wesley, L.D. 1977.

“Terimakasih”

☺️☺️☺️

Anda mungkin juga menyukai