Anda di halaman 1dari 71

Struktur Geologi

Struktur geologi adalah suatu struktur atau kondisi geologi


yang ada di suatu daerah sebagai akibat dari terjadinya
perubahan-perubahan pada batuan oleh proses tektonik
atau proses lainnya. Dengan terjadinya proses tektonik,
maka batuan (batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf) maupun kerak bumi akan berubah susunannya
dari keadaannya semula. Struktur geologi (makro) yang
penting untuk diketahui antara lain ; bidang perlapisan,
sistem sesar, sistem perlipatan, sistem kekar, dan bidang
ketidakselarasan.

Daur Geologi

Proses Fisikal

Geologi

Fisik

adalah

bagian

dari

ilmu

geologi

yang

mempelajari materi dan proses pembentukannya yang terjadi


baik itu dipermukaan maupun di dalam bumi.

Ilmu Geologi Fisik berfokus pada pengamatan terhadap


semua proses baik itu endogen (dalam) maupun eksogen
(luar) pada bumi. Contoh-contoh proses geologi yang terjadi
di alam antara lain proses pembentukan pegunungan, letusan
gunung berapi, banjir, gletser, pembentukan endapan bijih,
dan lain-lain.

proses chemichal
Meskipun batu atau batuan itu keras ternyata juga
mengalami yang namanya Proses
Chemical/Pelapukan. Berikut ini penjelasannya :
1. Proses Pelapukan Batuan Kimia (Chemical
Weathering of Roks)
Pengertian proses pelapukan kimia adalah proses
melapuk atau hancurnya batuan yang disebabkan
oleh reaksi kimia.

Proses biochemical
Pada dasarnya, tanah berasal dari batuan atau zat
organik
lainnya
yang
mengalami
pelapukan.
Berubahnya batuan atau zat organik menjadi butirbutir tanah dikarenakan oleh beberapa faktor:
1.Pemanasan matahari pada siang hari dan
pendinginan pada malam hari
2.Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat
oleh air
3.Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan
memecahkan batu-batuan sehingga hancur
4.Binatang-binatang kecil seperti cacing tanah, rayap
dan sebagainya yang membuat lubang dan
mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan
batuan
5. Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organik
akan mempercepat terbentuknya tanah

Sub Daur Geologi

Hidrologi


1.

2.

Secara umum siklus hidrologi terus bergerak secara


kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
Evaporasi / transpirasi.
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman,
dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer)
dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh
uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk
hujan, salju, es.

Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah.


Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air
tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau
air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal
dibawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.

3. Air Permukaan.
Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan
makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat
biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan
disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Tektonik
Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan
proses dinamika (pergerakan) bumi tentang pembentukan
jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan
cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh
pergerakan lempeng. Menurut teori ini, permukaan bumi
terpecah menjadi beberapa lempeng besar. Ukuran dan
posisi dari tiap-tiap lempeng ini selalu berubah-ubah.
Pertemuan

antara

lempeng-lempeng

ini,

merupakan

tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif,


yang menyebabkan yaitu gempa bumi, gunung berapi, dan
pembentukan dataran tinggi.

Prinsip umum dari lempeng tektonik ini adalah adanya


lempeng litosfer padat dan kaku yang terapung di atas
selubung bagian atas yang bersifat plastis. Selubung
bagian atas bumi merupakan massa yang mendekati
titik lebur atau bisa dikatakan hampir mendekati cair
sehingga wajarlah kalau lempeng litosfer yang padat
dapat bergerak di atasnya. Kerak bumi (litosfer) dapat
diterangkan ibarat suatu rakit yang sangat kuat dan
relatif dingin yang mengapung di atas mantel
astenosfer yang liat dan sangat panas. Ada dua jenis
kerak bumi yakni kerak samudera yang tersusun oleh
batuan bersifat basa dan sangat basa, yang dijumpai
di samudera sangat dalam, dan kerak benua tersusun
oleh batuan asam dan lebih tebal dari kerak
samudera.

Batuan
Dalam ilmu petrologi, kita kenal penganut teori
magma yang menganggap bahwa semua batuan beku
itu terbentuk dari magma karena membekunya
lelehan silikat yang pijar-pijar ini. Magma yang cairpijar tadi semula berada dalam bumi dan oleh
kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas
mencari tempat-tempat yang lemah (juga tekanan
rendah) dalam kerak bumi, seperti daerah patahan
atau rekahan. Magma akan keluar mencapai
permukaan bumi melalui pipa gunung api dan disebut
lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku
jauh di dalam bumi dan dikenal dengan anama batuan
beku dalam.

Batuan (rock) dalam pengertian petrologi tidak selalu


merupakan massa yang padat, tetapi pasir yang
lepas, batubara yang ringan ataupun lempung yang
gembur dalam ilmu geologi dimasukkan ke dalam
istilah batuan. Jadi segala sesuatu yang menjadi
bahan pembentuk kerak bumi adalah batuan.
Salah satu cabang dari ilmu geologi yang membahas
dan meneliti batuan adalah Petrologi (ilmu batuan),
mengartikan batuan adalah terdiri dari satu atau lebih
macam mineral yang membentuk satuan kecil dari
kerak bumi dan mempunyai komposisi kimia dan
mineral yang tetap, sehingga dengan jelas dapat
dipisahkan satu dengan yang lain.

Geokimia
Keberadaan dan munculnya Geokimia sebagai cabang
ilmu geologi baru menyebabkan munculnya metode
metode dan data observasi baru.Hal yang menarik
perhatian para ahli sedimentologi adalah awal
mulanya sebagian besar penelitian mengenai
geokimua mengarah pada penelitian kuantitatif untuk
mengetahui penyebaran unsur-unsur kimia dialam,
termasuk akan penyebaran dalam batuan
sedimen.Seiring berjalannya waktu data tersebut
menuntun pada kenyataan untuk memahami apa
yang disebut siklus geokimia(geochemical cycle) serta
penemuan hukum-hukum yang mengontrol
penyebaran atau distribusi unsur dan proses proses
yang menyebabkan timbulnya pola penyebaran dan
distribusi seperti itu.

Proses Pembentukan Batuan

Batuan Beku
Berasal

dari bahan cair pijar dan panas (yang


disebut magma) dari dalam bumi yang
membeku.
Berdasarkan tempat proses membekunya
batuan-batuan beku tersebut terdiri atas :
a.Batuan dalam, membeku secara perlahanlahan di dalam
b. Batuan korok, membeku di daerah korok
c. Batuan leleran, membeku di permukaan
bumi

Klasifikasi Atas dasar Sifat


Kimia
a.Batuan asam, mengandung banyak asam
salisilat merupakan senyawa siliat dan
oksida, mengandung kwarsa berwarna
keputih-putihan
b. Batuan intermediet,jumlah kandungan
silikat (kwarsa) berkuran, magnesium besi
naik, warna lebih gelap
c. Batuan basa, kadar asam silikatnya
(kwarsa)rendah banyak mengandung
magnesium dan besi, warnanya gelap/hitam

Batuan Beku

Baatuan Obsidian

Proses Terbentuk

Massa Jenis
Warna
Karakteristik lain
Manfaat

: Hasil kegiatan erupsi gunung api bersusunan asam asam


hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga
terbentuk gelas atau kaca (kaca amorf dan sedikit kristal
feldspar, mineral hitam dan kuarsa.
: 2,36 2,5 gram/cm3
: Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang hitam
mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu.
Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan
: Kekerasan 5-5.5 skala Mohs dan termasuk batu mulia
: Perhiasan cincin, kerajinan

Pumice (Batu Apung)

Pumice
(Batu Apung)
Proses Terbentuk

Massa Jenis
Warna
Karakteristik lain
Manfaat

: Hasil erupsi gunung api yang membeku ketika didalam


nya masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat ber
berongga-rongga Batu apung mengandungsilika tinggi,
dan termasuk jenis batuan beku luar.
: dibawah 1 gram/cm3
: Putih, dan coklat muda
: dapat terapung di air, kedap suara, batuapung juga tahan
terhadap api, kondensi, jamur dan panas.
: Disektor industri digunakan sebagai bahan pengisi
(filler), pemoles/penggosok (polishing), pembersih
(cleaner), stonewashing, abrasif, isolator temperatur tinggi
dan lain-lain.

Batuan Skoria

Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan


gelembung-gelembung gas lainnya keluar melalui lava
yang mampat (stiff lava), dan lubang-lubangnya lebih
besar kalau dibandingkan dengan pumice. Warna skoria
coklat kemerahan sampai abu-abu gelap dan hitam.

Batuan Beku

Batuan
Granit

Proses terbentuk
Massa jenis
Warna
Kegunaan

: Hasil pembekuan magma berkomposisi asam


merupakan jenis batu beku dalam
: sekitar 2,2 2,3 gram/cm3
: putih, abu-abu, atau campuran keduanya.
: Batu bahan bangunan, Monumen, Jembatan
sebagai dekorasi, Bahan tegel

Batuan Beku

Batuan Basal

Proses Terbentuk: Berasal dari hasil pembekuan magma basa di permukaan/


dekat permukaan bumi. Mempunyai ukuran butir yang
sangat halus/baik sehingga mineral mineral tidak terlihat.
Massa jenis: 2,7 3gram/cm3
Warna : Gelap
Karakteristik lain : Bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas
mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan
mineral hitam. Kandungan mineral Vulkanik ini hanya dapat
terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran butir
kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro.
Manfaat : Bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi
bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat.

Batuan Gabro
(Basal)

Proses Terbentuk
Massa Jenis
Warna
Karakteristik lain

: Pembekuan magma didalam kerak bumi (beku dalam)


:2,9 3,21 gram/cm3
: Gelap kehijauan , coklat bercampur putih
: Kandungan silika rendah, bersifat basa. Struktur batuan
massive, tidak terdapat rongga udara, tekstur fanerik,
mineral besar-besar, derajat kristalisasi sempurna, dan
holocrystalline.

Batuan Diorit

Proses terbentuk

Massa jenis
Warna
Kegunaan

: Batuan terobosan batuan beku (instruksi) yang


bersifat mafic pada suatu subduction zone.
Terdapat emplaces yang besar berupa batholiths
Termasuk jenis batuan beku dalam
: 2,8 2,9 gram/cm3
: Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
: Batu ornamen dinding maupun lantai bangunan
gedung, batu belah untuk pondasi bangunan / jalan
raya.

Batuan Beku

Batu Andesit

Proses terbentuk
Massa Jenis
Warna
Kegunakan

:Pembekyuan lelehan lava gunung merapi yang meletus,


(jenis batuan beku luar).
: 2,8 3 gram/cm3
: agak gelap (abu-abu tua).
: Nisan kuburan, Cobek, Cungkup (kap lampu taman),
Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi, Meja batu

Batuan Liparit
dan Dasit
Lapirit merupakan batuan bertekstur
porfiris dan umumnya berwarna putih,
mineral pembentuknya feldspar, kuarsa,
biotit dan mungkin juga mineral
berwarna gelap.
Dasit berwarna abu-abu terang, mineral
plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar
lebih halus. Dasit mengandung 15-20%
kwarsa, kurang lebih 60% feldaspar dan
10-20% biotit atau hornblande. Jumlah
mineral silikat sedikit. Misalnya biotit,
hornblende, dan augit. Jika panerisnya
plagioklas atau kwarsa banyak, disebut
dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari
batuan ini biasanya berbutir halus, tetapi
dapat juga menjadi glass.

Tufa Gelas

Proses pebentukan : Tufa Gelas merupakan batuan


piroklastik yang disusun oleh material
hasil gunung api yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral
gelas.
Warna
: putih keabu-abuan, abu-abu dan
kuning kecoklatan.
Kegunaan
: sebagai bahan timbunan

Batuan Endapan (Batuan


Sedimen
Batuan endapan adalah batuan yang
terbentuk dari endapan hasil pelapukan
batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari
batuan yang terkikis atau dari endapan sisasisa binatang dan tumbuhan.

Klasifkasi Batuan Sedimen


Berdasarkan proses pengendapannya
batuan sedimen klastik
batuan sedimen kimiawi
batuan sedimen organik

Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut


batuan sedimen aerik
batuan sedimen aquatik
batuan sedimen marin
batuan sedimen glasiatik
Berdasarkan tempat endapannya
batuan sedimen limnik
batuan sedimen fluvial
batuan sedimen marine
batuan sedimen teristrik

Sedimen

Stalakmit dan
Stalagmit
Proses Terbentuknya: Stalaktit dan Stalakmit terdapat didaerah
Karst. Air
di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang
(doline)
kemudian turun ke gua dan menetes-netes
dari atap
gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang
mengandung larutan gamping (Ca(HCO3)2 kemudian
mengkristal dan menumpuk didinding atas
(satalaktit) dan
dasar gua (stalakmit)
Warna : kuning, coklat, krem, keemasan, putih
Manfaat : sebagai keindahan alam (biasanya di guagua), dapat
di jadikan hiasan rumah.

Batuan
Travertin
1. Ca(HCO3)2bila aornya mengandung CO2 maka CaCO3
mudah berubah menjadi biocarbonat. Dibawah tekanan
atmosfer, air yang banyak mengandung CO2 secara
perlahan-lahan melarutkan calcium carbonat, terutama
bila air tersebut berasal dari tempat yang dalam dengan
tekanan yang lebih besar dan kandungan CO2 nya
lebih banyak, maka daya melarutkan lebih tinggi.
2. Bila Ca(HCO3)2 mencapai permukaan bumi dibawah
tekanan atmosfer, CaCo3 segera diendapkan oleh
proses evaporasi yang dapat dipercepat oleh adanya
kegiatan dari tumbuh-tumbuhan (algae).
3. Calcum carbonat yang doiendapkan di mulut/lubang
mata air itu disebut travertine.

Sedimen

Batu Breksi

Karakteristik

Warna
Manfaat

: Sedimen klastik yang memiliki ukuran butir yang


cukup besar (diameter > dua mm) dengan tersusun atas fragmen batuan menyudut (tajam).
Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan
matriks partikel yang lebih kecil atau semen
mineral yang mengikat batu itu bersama-sama.
: merah kecoklatan, keemasan, coklat
: sebagai Hiasan Bisa, misalnya di ukir hingga
halus membentuk vas bunga, meja kecil, atau
asbak.

Sedimen

Batuan
Konglomerat

Proses Terbentuk: Bentukan fragmen dari proses sedimentasi,


batuan
yang berbutir kasar, dan bentuk membundar,
ukuran lebih besar dari 2 mm. Pada sistem
sungai
dan pantai.
Warna : berwarna warni
Manfaat : Biasanya sebagai batuan penyimpan
hidrokarbon
(reservoir rocks) atau batuan induk sebagai
penghasil hidrokarbon (source rocks).

Batuan Sedimen

Batupasir
(Sandstone)

Proses Terbentuk: Batuan sedimen klastik yang partikel


penyusunya
berupa butiran berukuran pasir, yang
terbawa
oleh gerakan air, dipantai atau saluran di
suatu
sungai. Batupasir paling umum terdiri atas
butir
kwars
Warna: Coklat dan putih
Manfaat: Banyak kegunaan didalam industri
konstruksi
sebagai bahan bangunan batu-tembok.

Batu Sedimen

Batu
Lempung

Proses Terjadinya

Warna
Manfaat
Tempat kejaidian

: Menurut terjadinya terdiri dari lempung residu


terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan
beku dan ditemukan disekitar batuan induknya) dan
lempung letakan (sedimen). Kemudian material
lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga
membentuk batu lempung.
: Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
: Dapat dijadikan kerajinan, seperti asbak, patung,
celengan, dll.
: Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun
pinggiran danau.

BATUAN METAMORF
Batuan malihan (metamorf) berasal dari
batuan sedimen yang mengalami
perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen
ini mengalami perubahan karena
mendapat panas dan tekanan dari dalam
Bumi. Jika mendapat panas terusmenerus

Faktor Pembentukan Batuan


Metamorf
a. Komposisi mineral batuan asal
b. Tekanan dan temperatur saat proses
metamorfisme
c. Pengaruh gaya tektonik
d. Pengaruh fluida

Jenis-jenis Metamorfisme
1) Metamorfisme kontak/termal, metamorfisme
oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau
ekstrusi lava.
2) Metamorfisme regional, metamorfisme oleh
kenaikan tekanan dan temperatur yang
sedang, dan terjadi pada daerah yang luas.
3) Metamorfisme Dinamo, metamorfisme akibat
tekanan diferensial yang tinggi akibat
pergerakan patahan lempeng.

Batu Metamorf

Cara terbentuknya:
Merupakan batuan yang terbentuk dari
hasil metamorfosisme batuan beku
dalam temperatur dan tekanan yang
tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh
rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa,
feldspar, mika dan amphibole.
Asal : Metamorfisme regional
siltstone, shale, granit
Warna : Abu-abu
Ukuran butir : Medium Coarse
grained
Struktur : Foliated (Gneissic)
Komposisi : Kuarsa, feldspar,
amphibole,
mika
Derajat metamorfisme : Tinggi
Ciri khas : Kuarsa dan feldspar
nampak
berselang-seling dengan
lapisan tipis
kayaamphibole

Marmer

Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas


sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya
tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan
tanpa foliasi.
Asal
: Metamorfisme batu gamping, dolostone
Warna
: Bervariasi
Ukuran butir
: Medium Coarse Grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kalsit atau Dolomit
Derajat metamorfisme : Rendah Tinggi
Ciri khas
: Tekstur berupa butiran seperti gula ,
terkadang terdapat fosil, bereaksi dengan
HCl.

Batu Metamorf

Batu Metamorf

Batu Sekis

Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan


mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah
menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan
kristal yang mengkilap.
Asal
: Metamorfisme siltstone, shale, basalt
Warna
: Hitam, hijau, ungu
Ukuran butir
: Fine Medium Coarse
Struktur
: Foliated (Schistose)
Komposisi
: Mika, grafit, hornblende
Derajat metamorfisme : Intermediate Tinggi
Ciri khas
: Foliasi yang kadang bergelombang,
terkadang terdapat kristal garnet

Batuan
Kuarsit

Batuan metamorf yang keras dan kuat, terbentuk ketika batupasir


(sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir
bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi,
dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses
metamorfosis .
Asal
: Metamorfisme sandstone (batupasir)
Warna
: Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah
Ukuran butir
: Medium coarse
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kuarsa
Derajat metamorfisme : Intermediate Tinggi
Ciri khas
: Lebih keras dibanding glass

Batuan Serpentinit

Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral


serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi
(serpentinization). Serpentinisasi adalah prosesmetamorfosis
temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica
mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan terhidrolize dengan air
menjadi serpentinit.
Asal
: Batuan beku basa
Warna
: Hijau terang / gelap
Ukuran butir : Medium grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi : Serpentine
Ciri khas
: Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari

Batuan
Hornfels

Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami


metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat
dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels
bersifat padat tanpa foliasi.
Asal
: Metamorfisme kontak shale dan claystone
Warna
: Abu-abu, biru kehitaman, hitam
Ukuran butir
: Fine grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kuarsa, mika
Derajat metamorfisme : Metamorfisme kontak
Ciri khas
: Lebih keras dari pada glass, tekstur merata

Batuan
Sekismika
1. Metamorfosa regional dengan tingkat lebih tinggi dibandingkan phyllite,
mempunyai foliasi dan kristalin.
2. Berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite tetapi lebih halus dari gneias. Foliasi
tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk lempeng (play) dan kristal-kristal
prismatik, antara lain : chlorite, sericite, muscovite, biotite, dan tolc, sedangkan
mineral-mineral prismatik adalah actinolite, kyanite, hornblede, staurolite, dan
silimanite.
3. Kadang-kadang schist hanya terdiri dari satu macam mineral saja, contohnya
talc schist, atau terdiri dari dua atau lebih mineral seperti calcite - sericalcite
albite schist.
4. Sekis sering mengandung mineral-mineral yang bersifat antara lempengan dan
pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi equigracular seperti misalnya : garnet dan
feldspar, yang biasanya bertekstur porphyroblastic.
5. Batuan-batuan scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff,
shale dan sandstone. Jika beberapa teksture asli batuan asal masih ada,
akibat tekanan yang kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan
sebagainya.

BATU SABAK
Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai
achistosity planar, belah/rekah kedalam lapisan yang tipis.
Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari
batuan beku basalt seperti struktur amigdoloidal.
Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa,
feldspar, cholorite, biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineralmineral yang terdapat pada batuan shale.
Warna yang ditimbulakan dari warna merah (ada mineral yang
hemalit), hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna hijau karena ada mineral
cholorite. Warna abu-abu karena adanya mineral-mineral dari karbon
dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang berasal dari batu
pasir graywacke disebut graywacke slate.

Batuan
Milonit

Milonit merupakan batuan metamorf kompak, terbentuk oleh


rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan
ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.
Asal
: Metamorfisme dinamik
Warna
: Abu-abu, kehitaman, coklat, biru
Ukuran butir
: Fine grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kemungkinan berbeda untuk setiap
batuan
Derajat metamorfisme : Tinggi
Ciri khas
: Dapat dibelah-belah

Material Bumi dan Sifatnya

LAPISAN KERAK BUMI


Manusia, hewan dan tumbuhan hidup di
lapisan ini, terutama di bagian permukaan.
Terdiri dari batuan dan batuan yang sudah
lapuk menjadi tanah.

LAPISAN MATEL BUMI


Lapisan yang paling tebal dan terdiri dari
batuan SILIKAT

LAPISAN INTI BUMI LUAR


Lapisan yang terdiri dari zat cair. Terdiri
dari Besi (Fe), Nikel (Ni) dan zat lain.

Lapisan Inti Bumi Dalam


Pusat Bumi. Padat. Terdiri dari besi dan
nikel padat.

ATMOSFER

Anda mungkin juga menyukai