Daur Geologi
Proses Fisikal
Geologi
Fisik
adalah
bagian
dari
ilmu
geologi
yang
proses chemichal
Meskipun batu atau batuan itu keras ternyata juga
mengalami yang namanya Proses
Chemical/Pelapukan. Berikut ini penjelasannya :
1. Proses Pelapukan Batuan Kimia (Chemical
Weathering of Roks)
Pengertian proses pelapukan kimia adalah proses
melapuk atau hancurnya batuan yang disebabkan
oleh reaksi kimia.
Proses biochemical
Pada dasarnya, tanah berasal dari batuan atau zat
organik
lainnya
yang
mengalami
pelapukan.
Berubahnya batuan atau zat organik menjadi butirbutir tanah dikarenakan oleh beberapa faktor:
1.Pemanasan matahari pada siang hari dan
pendinginan pada malam hari
2.Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat
oleh air
3.Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan
memecahkan batu-batuan sehingga hancur
4.Binatang-binatang kecil seperti cacing tanah, rayap
dan sebagainya yang membuat lubang dan
mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan
batuan
5. Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organik
akan mempercepat terbentuknya tanah
Hidrologi
1.
2.
3. Air Permukaan.
Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan
makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat
biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan
disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Tektonik
Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan
proses dinamika (pergerakan) bumi tentang pembentukan
jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan
cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh
pergerakan lempeng. Menurut teori ini, permukaan bumi
terpecah menjadi beberapa lempeng besar. Ukuran dan
posisi dari tiap-tiap lempeng ini selalu berubah-ubah.
Pertemuan
antara
lempeng-lempeng
ini,
merupakan
Batuan
Dalam ilmu petrologi, kita kenal penganut teori
magma yang menganggap bahwa semua batuan beku
itu terbentuk dari magma karena membekunya
lelehan silikat yang pijar-pijar ini. Magma yang cairpijar tadi semula berada dalam bumi dan oleh
kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas
mencari tempat-tempat yang lemah (juga tekanan
rendah) dalam kerak bumi, seperti daerah patahan
atau rekahan. Magma akan keluar mencapai
permukaan bumi melalui pipa gunung api dan disebut
lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku
jauh di dalam bumi dan dikenal dengan anama batuan
beku dalam.
Geokimia
Keberadaan dan munculnya Geokimia sebagai cabang
ilmu geologi baru menyebabkan munculnya metode
metode dan data observasi baru.Hal yang menarik
perhatian para ahli sedimentologi adalah awal
mulanya sebagian besar penelitian mengenai
geokimua mengarah pada penelitian kuantitatif untuk
mengetahui penyebaran unsur-unsur kimia dialam,
termasuk akan penyebaran dalam batuan
sedimen.Seiring berjalannya waktu data tersebut
menuntun pada kenyataan untuk memahami apa
yang disebut siklus geokimia(geochemical cycle) serta
penemuan hukum-hukum yang mengontrol
penyebaran atau distribusi unsur dan proses proses
yang menyebabkan timbulnya pola penyebaran dan
distribusi seperti itu.
Batuan Beku
Berasal
Batuan Beku
Baatuan Obsidian
Proses Terbentuk
Massa Jenis
Warna
Karakteristik lain
Manfaat
Pumice
(Batu Apung)
Proses Terbentuk
Massa Jenis
Warna
Karakteristik lain
Manfaat
Batuan Skoria
Batuan Beku
Batuan
Granit
Proses terbentuk
Massa jenis
Warna
Kegunaan
Batuan Beku
Batuan Basal
Batuan Gabro
(Basal)
Proses Terbentuk
Massa Jenis
Warna
Karakteristik lain
Batuan Diorit
Proses terbentuk
Massa jenis
Warna
Kegunaan
Batuan Beku
Batu Andesit
Proses terbentuk
Massa Jenis
Warna
Kegunakan
Batuan Liparit
dan Dasit
Lapirit merupakan batuan bertekstur
porfiris dan umumnya berwarna putih,
mineral pembentuknya feldspar, kuarsa,
biotit dan mungkin juga mineral
berwarna gelap.
Dasit berwarna abu-abu terang, mineral
plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar
lebih halus. Dasit mengandung 15-20%
kwarsa, kurang lebih 60% feldaspar dan
10-20% biotit atau hornblande. Jumlah
mineral silikat sedikit. Misalnya biotit,
hornblende, dan augit. Jika panerisnya
plagioklas atau kwarsa banyak, disebut
dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari
batuan ini biasanya berbutir halus, tetapi
dapat juga menjadi glass.
Tufa Gelas
Sedimen
Stalakmit dan
Stalagmit
Proses Terbentuknya: Stalaktit dan Stalakmit terdapat didaerah
Karst. Air
di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang
(doline)
kemudian turun ke gua dan menetes-netes
dari atap
gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang
mengandung larutan gamping (Ca(HCO3)2 kemudian
mengkristal dan menumpuk didinding atas
(satalaktit) dan
dasar gua (stalakmit)
Warna : kuning, coklat, krem, keemasan, putih
Manfaat : sebagai keindahan alam (biasanya di guagua), dapat
di jadikan hiasan rumah.
Batuan
Travertin
1. Ca(HCO3)2bila aornya mengandung CO2 maka CaCO3
mudah berubah menjadi biocarbonat. Dibawah tekanan
atmosfer, air yang banyak mengandung CO2 secara
perlahan-lahan melarutkan calcium carbonat, terutama
bila air tersebut berasal dari tempat yang dalam dengan
tekanan yang lebih besar dan kandungan CO2 nya
lebih banyak, maka daya melarutkan lebih tinggi.
2. Bila Ca(HCO3)2 mencapai permukaan bumi dibawah
tekanan atmosfer, CaCo3 segera diendapkan oleh
proses evaporasi yang dapat dipercepat oleh adanya
kegiatan dari tumbuh-tumbuhan (algae).
3. Calcum carbonat yang doiendapkan di mulut/lubang
mata air itu disebut travertine.
Sedimen
Batu Breksi
Karakteristik
Warna
Manfaat
Sedimen
Batuan
Konglomerat
Batuan Sedimen
Batupasir
(Sandstone)
Batu Sedimen
Batu
Lempung
Proses Terjadinya
Warna
Manfaat
Tempat kejaidian
BATUAN METAMORF
Batuan malihan (metamorf) berasal dari
batuan sedimen yang mengalami
perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen
ini mengalami perubahan karena
mendapat panas dan tekanan dari dalam
Bumi. Jika mendapat panas terusmenerus
Jenis-jenis Metamorfisme
1) Metamorfisme kontak/termal, metamorfisme
oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau
ekstrusi lava.
2) Metamorfisme regional, metamorfisme oleh
kenaikan tekanan dan temperatur yang
sedang, dan terjadi pada daerah yang luas.
3) Metamorfisme Dinamo, metamorfisme akibat
tekanan diferensial yang tinggi akibat
pergerakan patahan lempeng.
Batu Metamorf
Cara terbentuknya:
Merupakan batuan yang terbentuk dari
hasil metamorfosisme batuan beku
dalam temperatur dan tekanan yang
tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh
rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa,
feldspar, mika dan amphibole.
Asal : Metamorfisme regional
siltstone, shale, granit
Warna : Abu-abu
Ukuran butir : Medium Coarse
grained
Struktur : Foliated (Gneissic)
Komposisi : Kuarsa, feldspar,
amphibole,
mika
Derajat metamorfisme : Tinggi
Ciri khas : Kuarsa dan feldspar
nampak
berselang-seling dengan
lapisan tipis
kayaamphibole
Marmer
Batu Metamorf
Batu Metamorf
Batu Sekis
Batuan
Kuarsit
Batuan Serpentinit
Batuan
Hornfels
Batuan
Sekismika
1. Metamorfosa regional dengan tingkat lebih tinggi dibandingkan phyllite,
mempunyai foliasi dan kristalin.
2. Berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite tetapi lebih halus dari gneias. Foliasi
tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk lempeng (play) dan kristal-kristal
prismatik, antara lain : chlorite, sericite, muscovite, biotite, dan tolc, sedangkan
mineral-mineral prismatik adalah actinolite, kyanite, hornblede, staurolite, dan
silimanite.
3. Kadang-kadang schist hanya terdiri dari satu macam mineral saja, contohnya
talc schist, atau terdiri dari dua atau lebih mineral seperti calcite - sericalcite
albite schist.
4. Sekis sering mengandung mineral-mineral yang bersifat antara lempengan dan
pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi equigracular seperti misalnya : garnet dan
feldspar, yang biasanya bertekstur porphyroblastic.
5. Batuan-batuan scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff,
shale dan sandstone. Jika beberapa teksture asli batuan asal masih ada,
akibat tekanan yang kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan
sebagainya.
BATU SABAK
Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai
achistosity planar, belah/rekah kedalam lapisan yang tipis.
Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari
batuan beku basalt seperti struktur amigdoloidal.
Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa,
feldspar, cholorite, biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineralmineral yang terdapat pada batuan shale.
Warna yang ditimbulakan dari warna merah (ada mineral yang
hemalit), hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna hijau karena ada mineral
cholorite. Warna abu-abu karena adanya mineral-mineral dari karbon
dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang berasal dari batu
pasir graywacke disebut graywacke slate.
Batuan
Milonit
ATMOSFER