Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dibedakan manjadi tiga macam, yaitu batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
a. Batuan Beku
1) Berdasarkan Tempat Pembekuannya
Jenis Batuan
a) Batuan Beku Dalam
Ciri-ciri
1) Terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan
hanya terdiri dari kristal saja, karena
proses pendinginnnya berjalan sangat
lambat.
Contoh Batuan
Granit
Granidiorit
Gabro
Porfir granit
Porfir diorite
Riolit
Basalt
3) Tidak
batuan
Andesit
Obsidian
Skoria
Pumis
menghasilkan
kristal-kristal
b. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses sedimentasi
(pengendapan). Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagenesis. Butir-butir batuan
sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh
angin maupun air. Butir-butir dari hasil dari pelapukan mengendap secara berlapis yang makin
lama makin menebal dan berbentuk padat. Adanya tekanan atau beban yang terlalu berat inilah
yang menyebabkan batuan berbentuk padat. Tekanan yang lama membentuk agregat batuan yang
padat. Karena pemadatan dan sedimentasi inilah berbagai endapan berangsur-angsur berubah
menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai
berikut :
1) Berdasarkan tempat terbentuknya
Berdasarkan tempat terbentuknya(lingkungan pengendapan), batuan sedimen terdiri dari
No
a
b
c
d
e
c.
Penjelasan
Batuan sedimen yang susunan
kimianya sama dengan batuan
asalnya
Batuan sedimen yang diendapkan
secara kimiawi dan proses
pengendapannya
terjadi
perubahan susunan kimianya
Batuan sedimen yang diendapkan
melalui kegiatan organik
Contoh
Breksi
Konglomerat
Gamping
Dolomit
Terumbukarang
Batu Bara
Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun
secara kimia sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses perubahan batuan metamorf
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain suhu yang tinggi, tekanan yang kuat dan waktu yan
lama.
Batuan metamorf terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
No
Nama batuan
1) Batuan Metamorf Kontak
Keterangan
Batuan terbentuk akibat
pengaruh suhu yang tinggi
2)
Contoh batuan
Marmer (berasal
dari batu
gamping/kapur)
batu lumpur
(mudstone)
menjadi batu tulis
(slate)
dunia.
3)
TEKTONISME
Tektonisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun horisontal
yang mengakibatkan perubahan lokasi (dislokasi) lapisan batuan pada permukaan bumi.
Dislokasi adalah perubahan letak dari kompleks batuan, baik yang mengakibatkan putusnya
hubungan batuan atau tidak. Pada umunya bentukan hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan
patahan.
Tektonisme terdiri dari dua macam sebagai berikut :
a. Orogenesis
Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah relatif
sempit. Pada gerakan diagenesis ini terjadi pembentukan lipatan dan patahan.
1) Bentukan Lipatan
Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yan tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu
yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat. Kerutan atau lipatan
bumi ini nantinya bisa membentuk pegunungan.Punggung lipatan disebut dengan antiklinal dan
lembah lipatan dinamakan sinklinal.
Contoh daerah lipatan yang besar adalah Pegunungan Sirkum Pacifik, Sirkum Mediterania dan
Pegunungan Bukit Barisan.
Daerah sinklinal yang sangat luas dinamakan geosinklinal.
Berdasarkan posisi sumbunya, jenis-jenis lipatan sebagai berikut :
-
lipatan tegak
lipatan miring
lipatan menggantung
lipatan isoklinal
lipatan rebah
lipatan kelopak
VULKANISME
Vulkanisme yaitu peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu magma
yang bergerak dari lapisan dalam mantel menyusup ke lapisan lithosfer yang lebih atas atau
sampai ke permukaan bumi. Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terjadi
dari berbagai mineral dan mengandung gas yang larut di dalamnya. Suhu magma sangat tinggi
sehingga bersifat aktif. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya
gas yang terkandung di dalamnya. Magma dapat berbentuk padat, cair dan gas.
Gejala vulkanisme terbentuk dengan persyaratan sebaga berikut :
a.
Dapur magma/kantung magma adalah ruang di lapisan dalam kulit bumi tempat magma berada.
Kedalaman dan besarnya dapur magma beragam. Perbedaan letak dapur magma merupakan
penyebab perbedaan kekuatan letusan. Dapur magma yang letaknya dalam menimbulkan letusan
yang lebih kuat dibandingkan yang letaknya dangkal.
b.
Intrusi Magma
Intrusi magma yaitu proses penerobosan magma melalui rekahan-rekahan/ retakan dan celah
pada lapisan batuan pembentuk lithosfer, akan tetapi tidak sampai keluar permukaan bumi.
Tekanan gas-gas yang terkandung di dalam magma itu sendiri yang menyebabkan terjadinya
proses intrusi. Dengan adanya proses pendinginan karena penurunan suhu, magma dapat
membeku dan membentuk bongkah-bongkah batuan yang sangat keras.
Intrusi magma sebelum mencapai permukaan bumi menghasilkan bentukan sebagai berikut :
1
2
Batholith
Lakolith
Korok/Gang
Strato
Efusif dan Eksplosif
cair dan kental
sedang
sedang
Perisai/Tameng
Efusif
cair
lemah
dangkal
Maar
Eksplosif
padat/kental
kuat
dangkal dan dalam
kerucut/berlapis-lapis
tameng/landai
seperti danau
G. Merapi
G. Maona Lea
G. Lamongan
G. Merbabu
G. Maona Kea
G. Kelud
G. Semeru
G. Kelud
G. Kelimutu
Gambar
Tipe gunung api ditentukan berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma dan
kekentalan (viscositas) magma. Menurut tipe letusan, gunung api dibedakan sebagai berikut :
Hawaii
Stromboli
encer
sedang
G. Maona Loa
G. Maona Kea
dangkal
eflata
contoh
- G. Kilauea
- G. Vesuvius
- G. Raung
Vulkano kuat
dalam
eflata
- G. Batur (Bali)
- G. Bromo
-
Vulkano lemah
Merapi
encer
kental
sedang
rendah
Perret/Plinian
encer
sampai
kental
tinggi
Pelee
Sint Vincent
kental
kental
tinggi
sedang
dangkal
sangat
dangkal
eflata
lava pijar,
awan panas,
lahar dingin
sangat dalam gas sangat
tinggi dan
dihiasi awan
berbentuk
bunga kol
dalam
awan pijar
dangkal
lahar panas
G. Etna
G. Semeru
G. Merapi
G. Krakatau
G. Pelee
G. Kelud
Letusan gunung api mengeluarkan material yang bermacam-macam. Material/benda vulkanis ini
dapat berbentuk padat, cair dan gas.
a.
1) Bom
2) Kerikil
3) Lapili,
4) Pasir Vulkanik
5) Abu Vulkanik
6) Scoria
7) Batu Apung
b.
1) Lava
2) lahar panas
3) lahar dingin
c.
1) Solfator
2) Fumarol
3) Mofet
SEISME
a. Pengertian gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan oleh manusia/alat pada permukaan bumi yang
disebabkan oleh tenaga indogen.
b. Berdasarkan penyebabnya
gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergeseran lapisan batuan (dislokasi) berupa
patahan/retakan.
gempa vulkanik, yaitu gempa yang disebabkan adanya letusan gunung api
gempa runtuhan, yaitu gempa yang disebabkan runtuhnya atap gua yan terdapat di dalam
lithosfer. Contoh; runtuhnya terowongan tambang dan gua kapur.
c. Berdasarkan bentuk episentrumnya
gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linier). Pada umumnya gempa
tektonik merupakan jenis gempa linier.
gempa sentral yaitu episentrum gempanya berupa titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan
termasuk episentrum titik.
d. Berdasarkan letak hiposentrumnya
gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300 - 700 km
gempa intermidier, jika letak hiposentrumnya 100 - 300 km
gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km
Istilah-istilah dalam Gempa bumi :
1
2
3
Seismologi
Seismograf
Seismogram
4
5
Hiposentrum
Episentrum
Homoseista
Pleistoseista
Isoseista
Mikroseista
10
Makroseista
Pelapukan (Weathering)
Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan cuaca (misalnya air,
suhu)
Apabila kecepatan dari pelapukan itu tidak dapat mengikuti kecepatan runtuhnya lapisan batuan
yang lapuk, maka batuan asli akan terkelupas dan terbuka telanjang. Hal ini disebut denudasi.
Macam-macam pelapukan :
1) Pelapukan Fisik (Mekanik)
Pelapukan mekanik merupakan pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan susunan
kimia, seperti batuan besar pecah dan berubah menjadi kecil, selanjutnya sampai halus, tetapi
susunan kimianya sama dengan batuan induknya.
Sebab-sebab pelapukan mekanis :
Insolasi (pengaruh sinar matahari) dan perubahan suhu
Pengerjaan pembekuan atau celah batu
Pengerjaan garam
Daya erosi
Gelombang laut yang memukul pantai
2) Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan melalui proses kimia yang disertai dengan
perubahan susunan zat dari mineral batuan induknya. Peristiwa ini banyak terdapat di daerah
kapur yang menimbulkan gejala-gejala karst. Beberapa gejala karst yang banyak hubungannya
dengan pelapukan kimia, yaitu :
Karena batuan kapur mudah larut oleh air hujan yang banyak mengandung CO2, maka pada
permukaan batuan kapur selalu terdapat celah-celah. Ditempat perpotongan celah-celah itu
larutan lebih banyak dan terjadi lubang-lubang kecil yang disebut karren.
Pipa karst, yaitu lubang kecil dan dalam, dindingnya curam.
Doline, yaitu lubang yang berbentuk corong. Menurut terjadinya doline dapat dibagi menjadi
dua :
(1) Doline Corrosion, karena proses larutan. Didasar doline diendapkan tanah kapur yang
disebut terrarosa atau tanah merah.
(2)
Ponor, yaitu pipa karst dan doline terjadi didaerah kapur yang air tanahnya cukup dalam.
Uvala, lubang doline yang lama kelamaan makin lebar dan akhirnya menjadi satu.
Polye, deretan uvala-uvala atau deretan doline-doline besar
Sungai dibawah tanah, yaitu sungai yang terdapat didalam tanah kapur. Karena sifat lapisan
kapur yang pecah-pecah dan mudah larut , maka kadang -kadang sungai yang melalui daerah
kapur sekonyong-konyong hilang dan keluar lagi ditempat lain.
Gua di batuan kapur, yaitu gua-gua yang terdapat di dalam tanah kapur. Dari atap gua itu
menetes air yang merupakan endapan dari air hujan. Karena itu, terjadi endapan batu kapur pada
atap gua memanjang kebawah yang disebut stalagtit. Dari dasar tanah kapur juga terdapat
endapan yang menjulang keatas disebut stalagmit.
3) Pelapukan Biologis (Organik)
Pelapukan organik merupakan pelapukan batuan yang disebabkan oleh organisme-organisme
(tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia). Manusia dapat merusak ekosistem yang lebih besar lagi,
tetapi dapat juga memelihara ekosistem yang sudah rusak dan memperbaharui lagi. Pelapukan
organis sebagian masuk pelapukan fisik dan sebagian pelapukan kimia.
Pelapukan biologis dapat digolongkan menjadi dua
Pelapukan biologis fisik, misalnya tekanan akar, merayapnya cacing, dan sebagainya.
Pelapukan biologis kimia, misalnya pelapukan bunga tanah (humus), pengerjaan jasad-jasad
hidup pada batuan yaitu dengan jalan mengeluarkan zat-zat tertentu.
Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan
benda-benda seperti air mengalir, es, angin dan gelombang atau arus.
1) Erosi Air
Air yang mengangkut batu-batuan yang hancur mempunyai kekuatan mengikis lebih besar.
Peristiwa gesekan pada erosi air tergantung pada :
Kecepatan gerak
Daya angkut air
Keadaan permukaan
2) Erosi Air Laut
Pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut disebut abrasi. Besar kecilnya
gelombang atau kecepatan angin , dapat menimbulkan perubahan bentuk di sepanjang pantai
disebut abrasi platform.
3) Erosi Es
Pengikisan yan disebabkan oleh pengerjaan es disebut erosi glasial atau eksarasi. Didaerah
pegunungan yang tinggi sering terjadi salju abadi atau es. Es bergerak turun melalui lereng yang
mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke lembah.
4) Erosi Angin
Erosi angin atau korasi terjadi karena adanya perombakan batuan yang sudah pecah atau hancur
akibat pelapukan. Angin mengangkat bagian-bagian debu yang menerbangkannya.
Erosi atau pengikisan adalah proses terlepasnya partikel batuan secara alamiah oleh tenaga
pengangkut yang ada di permukaan bumi.
Bentukan hasil erosi antara lain :
Bukit Sisa
Peneplain
Canyon
Jembatan Alam
Monumen Alam
Cliff
Teluk
Tanjung/Semenanjung
SEDIMENTATION
Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang rata maupun di
lereng-lereng bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan.
Daerah yang terkena pelapukan maupun yang menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur
morfologi yang berbeda-beda.
Bentukan-bentukan dalam proses pengendapan/sedimentasi didaerah pantai
Pesisir (Beach)
Pesisir (beach) adalah pantai yang terdiri atas endapan pasir sebagai hasil erosi
Dune
Dune adalah bukit pasir di daerah pedalaman yang terjadi sebagai akibat hembusan angin
didaaerah pasir yang luas.
Spit dan Bar
Spit adalah material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat dimuka teluk, berbentuk
memanjang dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan, sedang ujung lain terdapat di laut.
Bar adalah punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat diseberang teluk, bila Bar ini
menghubungkan dua pulau disebut Tombolo.
Delta
Delta adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang dibawa oleh aliran sungai di daerah
pantai. Dalam proses sedimentasi/pengendapan ini akan menghasilkan batuan sedimentasi.
Batuan sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang mengangkut dan tempat
sedimen :
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya
Sedimen akuatis ; pengendapan oleh air
Sedimen aeris (aeolis) ; pengendapan oleh angin
Sedimen glasial ; pengendapan oleh es
Dataran Banjir/Floodplain
Kipas Aluvial
Tanggul Alam
Delta
Tombolo
Spit
Gosong Sungai
Sand Dunes
PEDOSFER
b = bahan induk
f = faktor
t = topografi
i = iklim
w = waktu
o = organisme
Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
a.
Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu
dan curah hujan.
1) Suhu
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila
suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga
pembentukan tanah akan cepat pula.
2) Hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian
banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat
membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan
kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
d. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a.
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih
tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal
karena terjadi sedimentasi.
b.
Sistem drainase/pengaliran
b. Metode Mekanik/Teknik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik
pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off),
menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan tidak
merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik
antara lain:
1). Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village),
c. Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaik struktur
tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah).
ATMOSFER
Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan sebagai berikut :
1) Troposfer 0 - 12 km
a) Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Di dalam lapisan ini terjadi
peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar dan lain-lain.
b) Troposfer itu terdiri atas :
(1) Lapisan Planetair : 0 - 1 km
(2) Lapisan Konveksi : 1 - 8 km
(3) Lapisan Tropopause : 8 - 12 km
c) Temperatur troposfer relatif tidak konstan, semakin tinggi suhu semakin rendah.
d) Ketinggian troposfer dikutub sekitar 8 km suhu 460C, didaerah sedang sekitar 11 km suhu
540C, dan di daerah equator ketebalan sekitar 16 km suhu 800C.
e) Tropopause adalah lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer. Temperaturnya
relatif konstan.
f) Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti pada lapisan tropopause.
2) Stratosfer : 12 - 80 km
a) Stratosfer terdiri atas tiga lapisan :
(1) Lapisan Isoterm : 12 -0 35 km
(2) Lapisan panas : 35 - 50 km
(3) Lapisan campuran : 50 - 80 km
b) Pada stratosfer juga tempat terbentuknya O3 lapisan Ozon pada ketinggian 35 km. Pada
stratosfer perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan temperatur
c) Lapisan Ozon yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan bumi dari pancaran sinar
ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi.
Bumi mendapatkan panas terutama diperoleh dari penyinaran matahari dengan jalan pemanasan
udara. Penyinaran tersebut sebagian dipantulkan dan dibiaskan, sebagian lagi diteruskan oleh
molekul-molekul udara langsung kearah bumi. Pemanasan permukaan bumi tersebut banyak
sedikitnya sinar ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut :
o
o Makin tegak matahari berarti makin kecil sudut datang sinarnya maka makin banyak panas
yang diterima oleh permukaan bumi.
o
o Makin lama siang hari, penyinaran akan lebih banyak. Didaerah tropika lama siang rata-rata
12 jam.
o
Keadaan Awan
o Makin banyak awan maka makin sedikit sinar yang sampai ke permukaan bumi.
o
o Daratan lebih cepat menjadi panas daripada air tetapi juga lebih cepat mengeluarkan panas.
Karena itu pada siang hari udara di daratan lebih panas daripada udara di atas laut. Sinar yang
sampai di bumi 43 % diserap dan diubah menjadi panas. Suhu tertinggi pada jam satu atau dua
siang dan terendah pada jam empat atau lima pagi.
o Keadaan topografi
o Tinggi rendah suatu tempat, makin tinggi, makin kecil temperaturnya.
o Keadaan Tanah
o Tanah putih memantulkan panas, tanah hitam menyerap panas.
Udara bersifat diaterman, artinya dapat melewatkan panas metahari. Sifat diaterman
terdapat pada udara murni. Setelah panas matahari sampai ke permukaan bumi, panas ini
digunakan bumi untuk memanasi udara di sekitarnya. Udara dapat menjadi panas karena proses :
Konveksi, pemanasan secara vertikal
Adveksi, penyebaran panas secara horisontal
Turbulensi, penyebaran panas secara berputar-putar.
Konduksi, pemanasan secara kontak/bersinggungan.
Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer, keadaan suhu sepanjang hari juga dapat
diamati dengan termograf dan kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram.
b. Tekanan Udara
Udara mempunyai massa/berat .Besarnya tekanan diukur dengan barometer. Barograf adalah
alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang
menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat
pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur
ketinggian pesawat terbang.
Tekanan udara pada suatau tempat berubah sepanjang hari. Hal ini tergambar pada barogarf.
Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara tinggi terjadi pada jam 10 pagi dan
jam 10 malam serta tekanan rendah pada jam 4 pagi dan jam 4 sore.
Suatu daerah yang mempunyai suhu rendah atau dingin mempunyai tekanan udara yang
maksimum,sedang daerah yang mempunyai suhu yang tinggi menyebabkan tekanan udaranya
rendah karena udara mengembang. Hal ini menyebabkan terjadinya angin, karena udara
bertekanan maksimum bergerak menuju daerah yang tekanan udaranya minimum
KELEMBABAN UDARA
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan
uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya
turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titiktitik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Macam-macam kelembaban udara sebagai berikut :
1) Kelembaban relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang
terkandung di udara pada suhu yang sama. Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3
maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab
udara pada waktu itu sama dengan
20
x 100 % = 80 %
25
2) Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3.
Contoh : 1 m3 udara suhunya 250 C terdapat 15 gram uap air maka kelembaban mutlak = 15
gram. Jika dalam suhu yang sama , 1 m3 udara maksimum mengandung 18 gram uap air, maka
Kelembaban relatifnya = 15/18 X 100 % = 83,33 %.
AWAN
1. Bentuk awan
a) Awan Cirrus atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu, sangat
tinggi dan biasanya terdiri atas atas kristal-kristal es.
b) Awan Stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk
tertentu, biasanya berwwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yan luas.
c) Awan Cumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal dibagian
atas dan berbentuk setengah bulatan (dome).
2. Menurut ketinggiannya
a) Awan Tinggi : 6.000 - 12.000 m
Cirrus (Ci)
Cirro cumulus (Ce)
Cirro stratus (Cs)
b) Awan Sedang : 2.000 - 6.000 m
Alto cumulus (Ac)
Alto stratus (As)
c) Awan Rendah : ketinggiannya kurang dari 2.000 m
Strato cumulus (Sc)
Stratus (St)
Nimbo stratus (Ns)
d) Golongan Awan dengan gerakan vertikal ( 500 - 15.000 m)
Cumulus : bergumpal-gumpal dan cembung keatas dengan dasar horisontal
Cumulonimbus : kelompok awan bergumpal-gumpal luas menjulang keatas sampai diatas
batas cirrus, disertai hujan lebat, dan kadang-kadang disertai petir.
3. Kabut / Fog
Kabut merupakan titik-titik air yang sangat kecil, yang terjadi dari uap air yang mengalami
kondensasi dan melayang -layang rendah di atas permukaan tanah.
Jika kabut ini bercampur dengan asap atau gas sisa pembakaran pada daerah industri maka
menjadi smog.
Kabut dapat dibedakan atas :
Fog, jika jarak pemandangan < 1 km
Mist, jika jarak pemandangan 1 - 2 km
a) Kabut Adveksi, kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas, mengandung uap air,
mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensasi dan membentuk kabut.
b) Kabut Pendinginan, kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang, karena pendinginan
lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 %
c) Kabut Industri, kabut berwarna kehitaman yang terjadi di kota-kota industri, akibat adanya
asap dari pabrik-pabrik.
d) Kabut Sawah, kabut yang terjadi malam atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin melalui
sungai, selokan dan sawah.
Kabut radiasi, kabut yang terjadi akibat radiasi bumi yang hebat pada malam hari.
ANGIN
ANGIN LOKAL
Angin adalah aliran udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah
yang bertekanan udara rendah. Besarnya kecepatan angin ditentukan dengan alat anemometer
dan hasil catatannya disebut anemogram.
1. Pola Pergerakan Udara
Udara akan panas karena konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi.
a) Konveksi, adalah pemanasan secara vertikal
b) Adveksi, adalah penyebaran panas secara horisontal
c) Turbulensi, adalah penyebaran panas secara berputar-putar
d) Konduksi, adalah pemanasan secara kontak/singgungan.
2. Macam-macam Angin
Pada dasarnya angin di permukaan bumi dapat dibedakan menjai dua, yaitu angin tetap dan
angin lokal.
a) Angin tetap, adalah angin yang bergerak terus menerus sepanjang tahun dengan arah tetap.
Contohnya, angin barat, angin timur dan angin pasat.
(1) Angin barat
Angin barat terjadi dari zona tekanan maksimum subtropik utara bertiup ke arah utara. Karena
pengaruh rotasi angin ini, kemudian membelok ke arah timur menjadi angin barat. Itulah
sebabnya di zona antara 40o-60o LU dan di zona 40o-60o LS bertiup angin barat.
(2) Angin timur
Di sekitar kutub utara dan selatan sampai sekitar lintang 60o LU dan 60o LS bertiup angin timur.
Sebenarnya angin itu di belahan utara sebagai angin timur laut dan di belahan selatan sebagai
angin tenggara. Tetapi, karena pembelokan akibat rotasi sangat kuat, angin timurlah yang jadi.
(3) Angin pasat
Dari zona tekanan maksimum subtropik antara 30o-40o LU dan LS bertiup angin ke arah zona
tekanan minimum ekuator, yaitu angin pasat timur laut di belahan utara dan angin pasat tenggara
di belahan selatan. Karena suhu senantiasa lebih tinggi dari sekitarnya, di daerah khatulistiwa
udara membumbung ke atas. Di lapisan atas terjadi aliran dari arah khatulistiwa ke arah zona
tekanan maksimum subtropik sehingga di zona ini udara bergerak turun. Dari proses ini 2 buah
lingkaran peredaran udara di daerah tropik.
b) Angin lokal, terjadi akibat perbedaaan tekanan udara di dua daerah yang berdekatan.
(1) Angin gunung dan angin lembah
Pada siang hari pada bagian atas lereng gunung lebih dahulu menerima panas dan tekanan udara
dibagian itu lebih rendah daripada lembah sehingga bertiuplah angin lembah. Sedang pada
malam hari akan terjadi angin gunung.
(2) Angin turun yang kering / angin Fohn
Angin turun adalah angin yang bertiup dari puncak pegunungan menuju lembah. Angin seperti
itu bersifat kering dan panas.
Udara yang naik mengalami penurunan suhu sebelum terjadi pengembunan. Setiap udara naik
100 meter pada umumnya suhu turun 10C.
Sebaliknya, jika udara itu turun 100 meter, suhu naik 10C. Kejadian itulah yang melahirkan angin
turun yang kering.
Angin Fohn tersebut antara lain, yaitu :
Angin Kumbang di Cirebon Jawa Barat dan Tegal Jawa Tengah
Angin Bohorok di Sumatera Utara
Angin Gending di Probolinggo dan Pasuruan Jawa Timur
Angin Wambrauw di Biak Irian Jaya
Angin Brubu di Ujung Pandang
Angin Sirocco di Laut Tengah dan Italia Selatan
Angin Zonda di Argentina
Angin Chinook di Amerika Serikat bagian barat.
Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berubah arah yang berlawanan. Angin
muson ini melalui Indonesia. Angin muson yang berasal dari Asia merupakan angin muson barat
dan angin muson yang berasal dari Australia merupakan angin muson timur.
HUJAN
Macam-macam jenis hujan sebagai berikut :
1.
Hujan Zenithal/hujan tropis, terjadi di daerah tropis yang biasa disebut hujan naik equator.
2.
Hujan Musim, terjadi di daerah musim yang dipengaruhi oleh angin musim.
3.
4.
5.
IKLIM
KLASIFIKASI IKLIM
a. Pembagian Iklim Matahari
Klasifikasi berdasarkan letak lintang
a) Zona antara 23,50 LU - 23,50 LS adalah zona iklim tropik
b) Zona antara 23,50 LU- 66,50 LU dan antara 23,50 LS - 66,50 LS adalah zona iklim sedang
c) Zona antara 66,50 LU - 900 LU dan antara 66,50 LS - 900 LS adalah zona iklim kutub
Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm
Bulan sedang adalah bulan yang curah hujannya 60 mm - 100 mm (tidak dihitung)
Berdasarkan besarnya rasio Q, penggolongan tipe curah hujan, sebagai berikut :
Type Iklim
A
B
C
D
E
F
G
H
Besarnya Q
0 % - 14,3 %
14,3 % - 33,3 %
33,3 % - 60 %
60 % - 100 %
100 % - 167 %
167 % - 300 %
300 % - 700 %
lebih dari 700 %
Ciri-ciri
Sangat basah
Basah
Agak basah
Sedang
Agak kering
Kering
Sangat kering
Luar biasa keringnya
Ciri daerah
panas
700 - 1.500 m
1.500 - 2.500 m
2.500 - 3.500 m
3.500 m lebih
sedang
dingin
sangat dingin
salju
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang berada di lapisan kulit bumi dalam jumlah besar atau kecil yang
terletak pada lapisan yang berpori atau pada lubang gua, khususnya di daerah topografi
karst(kapur).
Berdasarkan kedalamannya :
Air tanah Freatik, yaitu air tanah di permukaan. Misalnya air tanah di sumur yan berada di atas
lapisan tidak tembus air (impermeable)
Air tanah dalam, air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah. Misalnya air yang dikeluarkan
melalui sumur artesis atau sumur pompa.
Lapisan Kedap dan Lapisan Tak Kedap
Air yang meresap ke dalam tanah , besar kecilnya tergantung pada jenis lapisan tanahnya.
Berdasarkan hal tersebut terdapat dua jenis lapisan tanah yang utama, yaitu :
a)
Pada lapisan kedap, kadar porinya kecil sehingga daya serapnya juga kecil. Contoh lapisan kedap
ialah geluh, napal dan lempung.
Daerah yang lapisan tanahnya kedap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
(1)
(2)
(3)
(4)
Connate water (air tanah subur) yaitu air tanah yan tersimpan dalam batuan sedimen
(2) Juvenil water yaitu air tanah yang naik dari magma bila gasnya dibebaskan melalui mata air
panas.
Kenampakan akibat air tanah
(1) Mata air yaitu air yang keluar dari tanah
(2) Geyser yaitu semburan dari dalam tanah yang menyemprot ke atas tanah. Geyser dapat
terjadi jika di dekat tanah terdapqat gas.
(3) Air Artesis/artosis yaitu cekungan dan lapisan batu-batuan yang dapat menahan air dibawah
tanah seingga dapat berkumpul sebagai cadangan air. Jika tempat letaknya lebih rendah dari
cekungan air mempunyai lubang (retakan) maka air dapat keluar dari sumur yang disebut sumur
artesis.
Ciri-ciri air artesis sebagai berikut :
(a) bagian atas dan bagian bawah lapisan yang mengandung air dibatasi oleh lapisan yang
kedap.
(b) Letak lapisan yang mengandung air berada pada daerah sinklinal dari suatu formasi daerah
lipatan
(c) Air artesis dapat memancar jika tekanan pada sinklinal cukup kuat, sebaliknya akan mengalir
naik jika tekanan pada sinklinal tidak cukup kuat.
Manfaat air tanah dalam kehidupan :
(a) makin banyak air tanah debet air dalam tanah akan bertambah
(b) air tanah mempengaruhi kontinuitas debet air sungai
(c) air tanah mempengaruhi sumber air pada sentral PLTA
(d) air tanah sebagai persediaan air minum penduduk dan irigasi
(e) air tanah berpengaruh terhadap kelangsungan tumbuh-tumbuhan , hewan dan manusia
(f) air tanah dapat menimbulkan kenampakan lain seperti air tanah geyser, air artesis dan
travertin
SUNGAI
POLA ALIRAN SUNGAI
Jenis sungai menurut sumber airnya ada tiga macam yaitu sungai hujan, sungai campuran dan
sungai gletser.
1) sungai hujan
Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari hujan. Di Indonesia sebagian besar
sungai-sungainya adalah sungai hujan karena Indonesia negara tropis yang banyak turun hujan.
2) sungai gletser
Sungai gletser yaitu aliran sungai es di daerah kutub dan di daerah gunung yan bersalju,
tingginyakurang lebih 5.000 m.
3) sungai campuran
Salju di pegununan yang tinggi mencair dan mengalir menjadi satu aliran dengan mata air
hujanyan merupakan satu aliran sungai disebut sungai campuran. Misalnya sungai Mamberamo
dan sungai Digul.
Jenis sungai menurut alirannya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1) Aliran Permanen
Aliran permanen yaitu aliran sungai yang tetap sepanjang tahun. Hal ini disebabkan sebagai
berikut :
(1)
(2)
(3)
12)Sungai superimposed, ialah sungai yang mengalir pada lapisan sedimen yang datar yang
menutupi lapisan batuan bawahnya.
Pola aliran sungai
1) Pola dendritik, pola aliran sungai yang anak-anak sungainya bermuara pada sungai induk
secara tidak teratur. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan induk ada yang berbentuk sudut
lancip dan tumpul. Pola aliran ini terdapat di daerah yang batuannya homogen dan lerengnya
tidak begitu terjal.
2) Pola trelis, pola aliran sungai yang sungai-sungai induknya hampir sejajar dan anak-anak
sungainya juga hampir sejajar. Anak-anak sungai ini hampir membentuk sudut 900 dengan sungai
induknya.
3) Pola rectanguler, pola aliran sungai yang terdapat di daerah yang terstruktur patahan. Aliran
air pada pola ini membentuk sudut siku-siku.
4) Pola radial sentrifugal, suatu pola aliran sungai yang arahnya menyebar. Pola aliran ini
terdapat di kerucut gunung berapi atau dome yang berstadium muda. Pola aliran ini umumnya
menuruni lereng-lereng pegununungan.
5) Pola radial sentripetal, pola aliran sungai yang arah alirannya menuju pusat. Pola aliran ini
terdapat di daerah cekungan.
6) Pola paralel, pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar antara sungai yang satu
dengan yang lain. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan sungai induknya berbentuk sudut
lancip. Pola aliran ini terdapat di daerah perbukitan dengan lereng yang terjal.
POLA
ALIRAN
Dendritik
KETERANGAN
Radial
Sentrifugal
Radial
Trelis
Rectangular
Pinnate
GAMBAR
Sentripetal
Anular
didaerah cekungan
pola aliran melingkar didaerah dome atau perbukitan
PANTAI
MORFOLOGI PANTAI
Menurut terjadinya,pantai dpat dibedakan sebagai berikut :
a.
Pantai FYORD
Pantai fyord merupakan pantai yang memiliki lekuk-lekuk menjorok jauh ke arah daratan seperti
teluk sempit, tebingnya sangat curam dan lembahnya berbentuk U. Pantai fyord berbatasan
dengan laut dalam, tetapi ambangnya dangkal. Pantai fyord terjadi pada zaman es , lembah
terkikis gletser sehingga terjadi lembah gletser yang dalam, srta berbentuk U. Pada akhir zaman
es lembah gletser terisi air dan terjadi FYORD.
b.
Pantai RIA
Bentuk pantai ini mirip dengan pantai fyord, perbedaannya hanya pada lembahnya tidak dalam,
tebingnya tidak curam dan bagian muaranya lebih lebar. Terjadinya pantai Ria dari lembah iasa
yang terisi air . contoh : pantai Teluk Chesapeake di Amerika serikat.
c.
Pantai SKEREN
Pantai ini juga mirip pantai fyord, tetapi tidak terlalu masuk ke daratan dan di muka
pantaiterdapat pulau-pulai kecil berbatu. Contoh pantai Finlandia dan Swedia.
d.
Pantai ini terbentuk dari pasang naik dan pasang surut air laut serta kerasnya tiupan angin laut
yang membawa pasir ke arah darat. Apabila pantai surut, pasir kering yang terbawa angin ke
darat menjadi bukit-bukit pasir, seperti pantai Parangtritis di Yogyakarta.
e.
Pantai berdanau adalah pantai yang mempunyai haff atau laguna(danau pantai) dan di depannya
terdapat endapan pasir atau tanah sehingga air laut sebagian tergenang . Air di laguna bersifat
payau, yaitu campuran antara air laut dan air tawar. Endapan pasir atau tanah yang menghalangi
air laut di depan pantai disebut nehrung, misalnya pantai timur laut Jerman dan pantai Samas di
Yogjakarta.
f.
Pantai LIMAN
Pantai Liman adalah teluk kecil pada muara sungai sebagai akibat dasr muara sungai mengalami
penurunan sehingga terjadi erosi, seperti pantai utara Laut Hitam.
g.
Pantai ESTUARIUM
Pantai ini hampir mirip dengan pantai Liman , yaitu terdapat sungai dengan muara yang lebar.
Akan tetapi muara tersebut mengalami penurunan, trepengaruh pasang surut air laut serta keetika
pasang naik muara sungai tergenang air laut, seperti muara sungai atau pantai di Sumatera bagian
timur , yaitu muara sungai Rokan dan sungai Asahan.
h.
Pantai DELTA
Pantai ini terdapat di muara sungai yang landai da gelombangnya tidak besar . Hal ini
mengakibatkan material hasil erosi di endapkan di muara sungai sehingga terbentuk delta dan
pantai berdelta itu disebut pantai DELTA.
i.
Pantai KARANG
HIDROSFER
SIKLUS HIDROLOGI
1. Proses Siklus Air
Siklus air disebut juga siklus hidrologi/sirkulasi air yaitu peredaran air dari laut, udara dan
setelah jatuh di darat kembali lagi ke laut lagi.
Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut :
1) Siklus kecil, yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi menjadi awan dan hujan
lalu jatuh ke laut.
2) Siklus sedang, yaitu air laut menguap, menjadi gas, mengkondensasi dan dibawa angin,
membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan sungai dan
laut lagi.
3) Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas (sublimasi), menjadi kristal-kristal es diatas
laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser
(lapisan ses yang mencair), masuk ke sungai lalu kembali ke laut.
6) Presipitasi (hujan), yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer kebumi yang meliputi hujan
air , hujan es, hujan batu dan hujan salju. Presipitasi yang jatuh ke tanah sebagian dialirkan lewat
sungai dan diserap tanah di bumi yang banyak mengalami presipitasi yaitu sepanjang elevator
yang mengalami daerah konvergensi antar tropik.
7) Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permmukaan tanah melalui sungai
dan nak sungai.
8) Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui tanah.
KOMPONEN PETA
UNSUR-UNSUR PETA
a.
Judul peta
b. Skala peta
c.
Garis tepi
d. Garis astronomi berupa garis bujur dan garis lintang untuk menentukan lokasi/letak sutu
wilayah.
e.
Legenda keterangan simbol-simbol pada peta agar pembaca mudah mengerti peta.
f.
Petunjuk arah
g. Simbol
h. Lettering fungsinya untuk mempertegas tulisan.
i. Sumber data merupakan data untuk mengetahui sumber pembuatan peta dan untuk
mengetahui kecocokan gambar yang sebenarnya dengankebenaran skalanya.
j. Tahun pembuatan berfungsi supaya si pembaca peta mengetahui tahun pembuatanpeta,
masih cocok atau kedaluawarsa.
k. Warna peta
Warna
Menggambarkan
Hitam Lettering, tapal batas, detail penghuni
Biru Air dan daearah dingin
Hijau Vegetasi, dataran rendah dan hutan
Coklat Kontur, daearah perbukitan, gunung, jalan raya
Merah Daearah bersuhu panas, gunung api, kota, jalan-jalan
protokol, dan gedung
Kuning Dataran tinggi, vegetasi yang kering, gurun
l.
No
Ukuran skala
(1) Inzet dengan skala sama
Fungsi
untuk mengatasi
Misal
bila kita menggambarkan daerah-
kekurangan kertas
SKALA PETA
MENENTUKAN SKALA PETA
Dengan memperhitungkan selisih derajat lintang atau bujur
1o = 111,111 km dibulatkan menjadi 111 k
1o = 60' = 111 km
Ingat ! keliling bumi di khatulistiwa (equator) diketahui = 40.000 km = 3600
Misalnya :
-
PROYEKSI PETA
MACAM-MACAM PROYEKSI
MENENTUKAN PROYEKSI PETA
Proyeksi peta adalah pemindahan sistem paralel dan meridian yang ditetapkan dalam bidang
globe yang lengkung ke atas bidang datar.
Ketentuan umum dalam proyeksi :
a.
b.
c. Jarak antara satu titik dengan titik lain diatas permukaan yang diubah harus tetap
(equidistant)
d.
Macam-macam proyeksi :
a.
MEMBACA PETA
PETA KONTUR
Menghitung skala peta kontur :
Skala peta Contour = 1/2000 X Penyebut skala
KETERANGAN :
Garis yang rapat pada peta kontur menandakan bahwa daerah tersebut TERJAL, sedang garis
yang jarang-jarang jaraknya menggambarkan daerah tersebut LANDAI.