Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GEOGRAFI

DINAMIKA LITOSFER
Nama:zahwa aulia
Kelas:X.6

A.DEFINISI DINAMIKA LITOSFER


Litosfer terdiri dari dua kata yaitu “lithos” yang berarti batu dan “sfer” yang
berarti lapisan. Secara istilah, litosfer merupakan lapisan bumi yang paling luar
luas dan tipis sederhananya litosfer disebut sebagai kerak bumi. Litosfer memiliki
ketebalan 30 kilometer hingga 70 kilometer. Unsur yang terkandung dalam
litosfer adalah aluminium, silisium, dan oksigen. Holmes membagi litosfer
kedalam tiga bagian yaitu bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah .

1.Bagian atas,memiliki ketebalan 15 kilometer dengan berat jenis 2,7 dan bertipe
magma granit.

2.Bagian tengah ,memiliki ketebalan hingga 25 kilometer dengan berat jenis 3,5
dan bertipe magma basah.

3. Bagian bawah, memiliki ketebalan 20 kilometer dengan berat jenis 3,5 bertipe
magma eklogit dan magma peridotite.

B.STRUKTUR DINAMIKA LITOSFER

STRUKTUR:
1. Litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk permukaan bumi atau sering
disebut juga dengan lapisan kulit/kerak bumi.

2. Litosfer terdiri dari kerak benua (continental crust) dan kerak samudera
(oceanic crust).

3. Kerak benua tersusun atas silikat aluminium sementara kerak samudera


tersusun atas silikat magnesium.

C.BATUAN PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI


Batuan merupakan penyusunan bumi yang bersifat alamiah. Terdapat tiga jenis
batuan yang ada di permukaan bumi yaitu batuan beku (igneus rocks), batuan
sedimen (sedimentary rocks), dan batuan malihan (metamorphic rocks).

1.Batuan beku

Batuan beku terbagi atas tiga jenis yaitu batuan beku dalam (plutonik), batuan
beku korok (hypabisal), dan batuan beku luar (vulkanik).

• Plutonik (batuan beku dalam) mengalami penurunan suhu dan prosesnya terjadi
di dalam magma. Plutonik mempunyai struktur seperti kristal atau holokristalin
dan terlihat jelas tanpa harus menggunakan alat bantu. Beberapa contoh batuan
plutonik adalah diorite, peridotite, granit, dan gabro.

• Hypabisal (batuan beku korok) terbentuk pada rekanan atau celah kerak bumi.
Batuan ini memiliki struktur yang beragam karena adanya pengaruh suhu. Ada
yang berbentuk kristal porfir, butiran, hingga matriks. Beberapa jenis batuan
hypabisal adalah ryolit porfir, basalt porfir, dan andesit porfir.
• Vulkanik (batuan beku luar) merupakan jenis batuan yang mana proses
pembentukannya tergolong sangat cepat. Berbentuk tidak teratur dan terlihat
seperti plastik, kaca, atau karet. Beberapa contoh batuan beku luar adalah scoria,
batuapung, obsidian, basalt, dan andesit.

2.Batuan Sedimen(sedimentary rocks)

Batuan sedimen atau sedimentary rocks merupakan batuan yang terbentuk


karena pengikisan batuan sebelumnya. Ciri utama batuan sedimen ialah
berstruktur berlapis-lapis.

Berdasarkan pembentukannya, batuan sedimen dikelompokkan atas batuan


sedimen klastik, kimiawi, dan organik.

• Batuan Sedimen Klastik; proses terbentuknya jenis batuan yang satu ini terjadi
karena penghancuran mekanik dan pengendapan. Contoh batuan sedimen klastik
diantaranya adalah batu konglomerat, batu pasir, dan breksi.

• Batuan Sedimen Kimiawi; terbentuk karena pengendapan yang berlangsung


secara kimiawi. Contohnya adalah batuan evaporit, gamping, dan chert.

• Batuan Sedimen Organik; terbentuk karena aktivitas organisme, contohnya batu


koral, fosfat, dan batu bara.

3. Batuan Malihan (Metamorphic Rocks)


Batuan malihan atau Metamorphic Rocks merupakan jenis batuan yang
mengalami proses metamorfosa. Frey dan Bucher mengelompokkan proses
terbentuknya batuan ini menjadi dua kelompok yaitu metamorfosa lokal dan
regional.

-METAMORFOSA LOKAL

• Metamorfosa Thermal; terbentuk karena kenaikan suhu panas di daerah


tertentu, contohnya adalah hornfels (non-schistose)

• Metamorfosa Dinamik; terbentuk karena tekanan mekanis, contohnya adalah


milonit, fault gauge, dan fault breccia.

• Pirometamorfosa; terbentuk karena suhu panas yang ekstrim, contohnya


batuan basalt.

• Metasomatisme; terjadi karena resapan gas dan cairan yang panas.

• Metamorfosa Impact; terjadi karena tabrakan meteorit panas bumi dan reaksi
mineral.

• Metamorfosa Retrograde; terbentuk karena penurunan suhu atau suhu yang


tidak stabil.

-METAMORFOSA REGIONAL
• Metamorfosa Orogenik; terjadi pada daerah lipatan atau patahan yang
mengakibatkan rekristalisasi.

• Metamorfosa Burial; terjadi karena kenaikan temperatur dan tekanan di daerah


geosinklin sehingga mengakibatkan reaksi fluida dan mineral.

• Metamorfosa Samudra; terbentuk karena adanya perubahan di area samudra


yang merupakan akibat dari reaksi kimia air laut dengan batuan itu sendiri.

D.SIKLUS BATUAN
Siklus batuan adalah proses pembentukan batuan yang terus mengalami
perubahan dari magma yang beku menjadi batuan beku, lalu batuan sedimen, ke
batuan metamorf dan menjadi magma seperti semula.

E.TENAGA PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI


A.Endogen

Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi.Tenaga endogen sifatnya membentuk permukaan
bumi menjadi tidak rata.

1.Tektonisme
a)Arogenesis

Orogenesis adalah jenis proses geologi yang biasanya membentuk pegunungan


dan rentang di permukaan bumi. Ini terjadi ketika dua lempeng tektonik bertemu
dan salah satunya, dari kerak benua, retak, menghasilkan pelebaran dan lipatan
yang, dari sudut pandang kita, adalah pegunungan.

 Lipatan. Dalam hal ini elemen lunak dari kedua lempeng saling bertabrakan
dan membentuk lipatan atau deformasi pada kerak bumi.
 Kegagalan. Artinya, produksi gagal, ketika bahan dengan kekerasan lebih
besar memberikan tekanan dan lipatannya rusak.
 Dorongan. Saat satu lempeng bergerak di atas atau di bawah lempeng
lainnya.

b)Epirogenesis

Gerak Epirogenesis adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit dengan arah
vertikal baik ke atas maupun ke bawah dengan gerakan yang relatif lambat,
berlangsung dalam waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas.

1.Epirogenesis Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga permukaan laut


kelihatan naik.
2.Epirogenetik Negatif, yaitu gerak naiknya daratan.
2.Vulkanisme

 Magma, merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam kamar


magma di bawah permukaan bumi. Magma dibumi merupakan
larutan silika bersuhu tinggi (700-1300 °C) yang kompleks dan merupakan
asal semua batuan beku. Magma berada dalam tekanan tinggi dan kadang
kala memancut keluar melalui pembukaan gunung berapi dalam bentuk
aliran lava atau letusan gunung berapi.
 Intrusi magma,terobosan batuan beku yang telah menjadi kristal dari suatu
sistem magma di bawah permukaan bumi. Intrusi dapat disebut juga
plutonik yang berarti magma yang membeku di bawah permukaan bumi
sebelum mencapai permukaan.
 Ekstrusi magma, proses keluarnya magma melalui kerak bumi hingga
sampai ke permukaan bumi. Ekstrusi magma disebut juga dengan
erupsi. Ekstrusi magma mengeluarkan berbagai jenis material seperti lava,
batu, kerikil, pasir dan abu vulkanik.
 3 bentuk gunung api
1.Gunung api maar. Gunung api ini berbentuk seperti danau kawah. ...
2. Gunung api kerucut/strato. Gunung api kerucut adalah jenis gunung
api yang paling sering dijumpai. ...
3. Gunung api perisai/tameng. Gunung api perisai terbentuk karena lelehan
yang keluar dari tekanan rendah.

 Gunung api menurut tipe letusan.

-letusan plinial,letusan hawaiian, letusan strombolian, letusan vulkanian,


letusan hidrovulkanik, dan letusan rekahan.

 Bahan yang dikeluarkan gunung api


1.material padat/elfata
a) Bom, merupakan metrial padat berupa bongkahan batu-batu yang besar.
Material seperti ini sering di manfaat sebagai bahan bangunan sebgai
pondasinya.
b) Lapili, merupakan material padat berupa batu-batu kerikil yang lebih
kecil. Material ini juga bangyak di manfaatkan sebagai bahan bangunan.
c) Tuff atau sering di kenal dengan istilah ash atau abu vulkanik. Berwujud
butiran halus yang banyak mengandung silika. Abu vulkanik berbahaya
dapat menggangu pernafasan dan infeksi saluran pernafasan namun bagi
pertania material ini sangat baik untuk menyuburkan lahan pertanian
karena banyak mengandung unsur hara.
2.material cair/efusifa.
a) Lava, merupakan ma
gma yang meleleh. Lava yang mengalami pendinginan dan mengeras akan
menjadi batuan beku/basaltis.
b) Lahar, merupakan lava yang sudah bercampur dengan material lain yang
ada disekitar kawah gunung api. Lahar panas terbentuk saat gunung sedang
erupsi, sedangkan lahar dingin (lahar hujan) terjadi saat gunung sedang
tidak erupsi yaitu berupa material hasil letusan yang berada di puncak atau
sekitar kawah kemudian tererosi akibat hujan. Lahar dingin berbahaya
karena dapat menimbulkan banjir lahar seperti yang terjadi pada gunung
Merapi tahun 2010.

3.material gas/ekshalasi
a)Mofet (CO2), berbahaya bagi kehidupan karena bersifat racun.Gas CO2
atau karbondiosida yang dikeluarkan kawah gunung api bersifat konsentrasi
dengan permukaan bumi. Gas ini sangat dianjurkan untuk dihindari karena
bisa mematikan. Kawah gunung api yang secara periodik mengeluarkan
mofet seperti kawah sinila di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah.
b) Fumarol (H2O), berupa uap air yang panas.
c) Solfatar (H2S), merupakan gas belerang, berbahaya jika terlalu pekat
karena dapat meninmbulkan keracunan.

 Gejala post vulkanik


1.Munculnya sumber-sumber gas seperti mofet, solfatar, dan fumarol.
2. Perubahan iklim yang ditandai dengan penurunan suhu udara di
atmosfer.
3. Terbentuknya kawah di sekitar gunung api.
3. Seisme

a.klasifikasi gempa berdasarkan:


-penyebab gempa adalah adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar.
-episentrum menurut bentuk episentrumnya, gempa bisa dibedakan
menjadi gempa sentral dan gempa linear. Gempa sentral adalah
gempa yang episentrumnya berbentuk titik, sedangkan gempa linear
memiliki episentrum yang berbentuk garis.
-Kedalaman hipesentrum, Titik ini berada pada kedalaman puluhan
hingga ratusan kilometer di bawah tanah.
-jarak episentralnya, episentrum gempa merupakan gelombang
gempa yang berada di permukaan bumi yang kemudian menyebar ke
berbagai arah. Untuk menghitung jarak episentrum gempa dapat
menggunakan rumus sebagai berikut. Jadi, jarak episentrum dari
stasiun pencatat gempa adalah 5.500 km.

 Istilah” berkaitan dengan gempa.


1.hiposentrum, titik atau garis dalam litosfer yang menjadi tempat
terjadinya gempa.

2.episentrum, titik pada permukaan bumi yang terletak tegak lurus di atas
pusat gempa yang ada di dalam bumi.

3.gelombang logitudinal/primer, gelombang yang arah getarnya sejajar


dengan arah rambatannya.

4.gelombang tranversal/sekunder, gelombang transversal


itu merupakan gelombang yang bergerak tegak lurus terhadap arah energi.

5.gelombang Panjang, jarak yang ditempuh gelombang dalam satu periode.


6.seismograf, Alat yang mencatat kekuatan gempa bumi.

7.seismogram, Hasil catatan kekuatan bumi yang biasanya berupa grafik.

8.pleistoseita, garis khayal menghubungkan tempat-tempat yang


mengalami kerusakan terparah akibat gempa.

9.isoseista, garis pada peta gempa yang berfungsi sebagai penghubung


antara daerah-daerah yang mengalami intensitas getaran gempa yang sama
besarnya.

10. Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di


permukaan bumi yang dilalui gempa pada waktu yang sama.

 Intesitas kekuatan.
1. Gempa Bumi Menurut Pujianto, (2007) gempa bumi merupakan salah
satu fenomena alam yang dapat disebabkan oleh buatan/akibat
kegiatan manusia maupun akibat peristiwa alam.
2. Skala richer, didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo
maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa
oleh instrumen pengukur gempa (seismometer), pada jarak
100 km dari pusat gempanya.

Anda mungkin juga menyukai