Anda di halaman 1dari 28

GUNUNG API DAN PELAPUKAN

Oleh : 1) Desi Prasasti

2) Eurica Andrea Wijaya


3) Evi Novita Putri

4) Nindy Nur Rahmawati

GUNUNG API
Bagan
Bentuk Erupsi &
Efusi

Tipe Letusan
Bentuk
Gunung Api
Benda
Vulkanik
Pengaruh
Gunung Api
Persebaran
Gejala Pasca
Gunung Api

Gunung api adalah


gunung yang memiliki
lubang kepundan
tempat keluarnya
magma di permukaan
bumi

BAGAN GUNUNG API


Lava yg
mengalir dari
lubang kawah

Lubang
erupsi
berdiamet
er kurang
dari/sama
dengan 2
km yg
terletak di
bagian
puncak
gunung
api
sebagai

Keruncut yg
terbentuk
dari
akumulasi
material
hasil erupsi
kerucut parasit
di luar
kawaherupsi
Lubang
utama
berdiameter
kurang
crater pipe
dari/sama
dengan 2 km
yg terletak di
bagian lereng
tubuh
gunungapi
sebagai hssil
erupsi
Cairan
silikat pijar
samping
bersuhu
antara 900
o
C-1.200 o C yg
Suatu lubang
terdapat di dalam
tempat magma
bumi di bawah
menerobos
gunung api.
permukaan
bumi

BENTUK INTRUSI & EKSTRUSI


Intrusi : Aktivitas magma pada litosfer yang memotong/menyisip di antar
lapisan-lapisan litosfer tetapi tidak mencapai permukaan bumi.
Bentukan hasil instrusi :
1. Batholit : batuan beku yg terbentuk di dalam dapur magma karena
penurunan suhu yang sangat lambat.
2. Lakolit : batuan beku yang berasal dari resapan magma di antara dua
lapisan litosfer yg berbentuk cembung.
3. Sills : sisipan magma yg membeku di antara dua lapisan litosfer, relatif
tipis dan melebar.
4. Dikes : batuan intrusi magma yg memotong lapisan litosfer dgn bentuk
pipih/lempeng.
a) Apofisis : gang relatif kecil yg merupakan cabang gang.
b) Diatrema : batuan pengisisi pipa letusan.

BENTUK INTRUSI & EKSTRUSI


Ektrusi/erupsi : gejala penerobosan magma sampai ke permukaan bumi.
1. Berdasarkan cara keluar :
a) Linier : magma keluar melalui retakan
b) Areal : magma keluar dari dapur magma yg dekat dgn permukaan
bumi.
c) Sentral : magma keluar melalui lubang/pusat erupsi.
2. Berdasarkan kekuatan :
a) Eksplosif : proses erupsi berupa ledakan yg sifat magmanya kental &
kandungan gas yg tinggi.
b) Efusif : proses erupsi berupa leleran lava melalui retakan yg sifat
magmanya encer & kandungan gasnya rendah.

TIPE-TIPE LETUSAN
Berdasarkan letak dapur magma, tekanan gas dan viskositas :
1. Tipe Hawaii : letusan gas yg ringan pada permukaan magma di
kepundan yg disebut letusan air mancur.
2. Tipe Stromboli : letusan gas tidak terlalu kuat, tetapi terus-menerus dan
banyak mengeluarkan eflata.
3. Tipe Vulkano : letusan yg terdiri atas embusan gas magmatik dgn bom,
lapili dan abu vulkanik.
4. Tipe Perret : letusan berupa tiangan gas yg sangat tinggi dan dihiasi
awan berbentuk binga kol di ujungnya.
5. Tioe Merapi, St. Vincent, Mt. Pelee : tipe letusan dengan m agma yg
kental, berturut-turut dari tekanan gas yg rendah ke yg tinggi.

BENTUK GUNUNG API


Berdasarkan proses pembentukan :
1. Perisai (Tameng) : terbentuk akibat erupsi tipe efusi oleh
karena itu gunung yg terbentuk memiliki alas yg sangat luas
dibanding tingginya.
2. Maar : terbentuk akibat erupsi tipe eksplosif dari dapur magma
yg relatif kecil dan dangkal.
3. Strato : terbentuk akibat erupsi yg berulang-ulang serta
berselang-seling antara eksplosif dan efusisf.

BENDA VULKANIK
a) Benda padat (efflata) adalah
debu, pasir,lapili (batu kerikil)
batu-batu besar (bom),dan batu
apung.
b) Benda cair (effusive) adalah
bahan cair
yang dikeluarkan oleh tenaga
vulkanisme, yaitu lava, lahar
panas, dan lahar dingin.Lava
adalah magma yang keluar ke
permukaan bumi. Lahar panas
adalah lahar yang berasal dari
letusan gunung berapi yang
memiliki danau kawah (kaldera),
contoh kaldera yang terkenal di
Indonesia adalah kawah Bromo.
Lahar dingin adalah lahar yang
berasal dari bahan letusan yang
sudah mengendap, kemudian
mengalir deras menuruni lereng
gunung.
c) Benda gas (ekshalasi), adalah
bahan gas yang dikeluarkan oleh
tenaga vulkanisme antara lain
solfatar, fumarol, dan mofet.

PENGARUH GUNUNG API


Pengaruh positif :
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat
menyuburkan tanah.
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir
dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan
3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi
menyimpan bermacam material logam atau bahan
tambang, seperti emas dan perak
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk
lahan hutan, perkebunan dan pariwisata

Pengaruh negatif :
1.

Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar
panas yang dapat meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun
tak terkecuali daerah pemukiman.

2.

Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk tumpuk
dipuncak gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah
yang dilalui dan menghancurkan apapun yang ada

3.

Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya


diikuti gelombang tsunami

4.

Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering


disebut wedos gembel dapat mengganggu jalur penerbangan.

PERSEBARAN GUNUNG API

30 buah di pulau Sumatra

35 buah terdapat di pulau Jawa

30 buah di Bali dan Nusa Tenggara

16 buah di Maluku

dan 18 buah di sulawesi

GEJALA PASCA GUNUNG API


Setelah gunung api beristirahat atau bahkan mati,
kadang-kadang masih terdapat gejala yang menunjukkan
sisa aktivitas vulkanisme. Gejala itu dinamakan gejala
pascavulkanik. Gejala tersebut antara lain:
a) munculnya sumber air panas, seperti yang terdapat di
Cipanas dan Ciater di Jawa Barat, dan Baturaden di Jawa
Tengah,
b) munculnya sumber air mineral, yaitu sumber air yang
mengandung larutan mineral. Air dari tempat ini
seringkali dijadikan obat karena mengandung belerang.
Contohnya Maribaya dan Sangkanurip di Jawa Barat,
c) munculnya geiser, yaitu sumber air panas yang
memancar berkala, seperti yang ditemukan di Cisolok dan
Kamojang Jawa Barat dan The Old Faithful geiser yang
terkenal di Yellowstone National Park Amerika Serikat,
dan
d) munculnya sumber gas (ekhalasi), antara lain sumber
gas belerang yang disebut solfatara yang terdapat di
Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah. Sumber gas uap air

PELAPUKAN
Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi
batuan dan material tanah pada dan/atau dekat
permukaan bumi yang disebabkan karena
proses fisik, kimia dan/atau biologi.

MACAM-MACAM PELAPUKAN
Pelapukan

biologi: merupakan pelapukan yang

disebabkan oleh makhluk hidup. contoh: tumbuhnya lumut


Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang, tumbuhan
dan manusia.
1. Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing
tanah, serangga.
2. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuhan ini dapat bersifat
mekanik atau kimiawi.
* Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuhtumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.
* Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan
oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan dapat
merusak batuan.
3. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas
penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.

PELAPUKAN FISIKA

Pelapukan fisika: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan


suhu atau iklim .contoh: perubahan cuaca
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau
beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi
mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan
mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
2. Adapun pembekuan air di dalam batuan.
Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang.
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang dan menyebabkan
tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah.
3. Berubahnya air garam menjadi kristal.
Pelapukan ini terjadi di daerah pantai. Jika air tanah mengandung
garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan
mengkristal, kristal garam ini yang merusak batuan.

Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang disebabkan

oleh tercampurnya batuan dengan zat - zat kimia . contoh:


tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan
kimia
Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur
(Karst).
* Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang
tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat
dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini
merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
* Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan
kimiawi, hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air
hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.

Gua kapur contoh pelapukan kimiawi

Contoh pelapukan biologis

EROSI
Dalam istilah geologi,erosi adalah
peristiwa pengangkatan dan
pemindahan secara fisik partikel
batuan, kotoran, pasir, dan bahan
alam lainnya oleh sumber
sumber pencetusnya seperti sungai
atau gletser.
Erosi dapat terjadi secara fisik
atau mekanis (misalnya, oleh
angin, gelombang dan arus, air
yang mengalir seperti curah hujan,
atau es glasial yang bergerak),
atau dapat pula terjadi secara
kimia, ketika partikel bergerak
dalam larutan cair yang
melarutkan batuan dan mineral.

MACAM-MACAM EROSI AIR

Erosi percik

Erosi lembar

Erosi parit

Erosi tebing

Erosi alur

FAKTOR PENYEBAB EROSI


Iklim
Tanah
Topografi
Vegetasi
Penggunaan Lahan

MASSWASTING
Masswasting adalah proses perpindahan massa
batuan atau tanah dalam volume yg besar karena
pengaruh gravitasi.

MACAM-MACAM MASWASTING

SEDIMENTASI
Sedimentasi adalah proses pengendapan masa
batuan atau tanah di suatu tempat setelah
mengalami erosi dan pengangkutan

AKIBAT SEDIMENTASI

Tombolo

Delta

Anda mungkin juga menyukai