Anda di halaman 1dari 6

VULKANISME DAN BATUAN

Oleh : Mhd Sukamay Widodo Ginting S


111.180.064

Vulkanisme adalah salah satu tampilan paling mengesankan proses internal dinamis
Bumi. Berdasarkan sudut pandang manusia, vulkanisme dapat menjadi kekuatan destruktif yang
menyebabkan kerusakan properti, cedera, kematian, dan perubahan atmosfer dan sedangkan
perspektif geologis, vulkanisme adalah konstruktif proses yang membangun pulau-pulau
samudera, menghasilkan kerak samudera, menyediakan bahan induk untuk tanah yang sangat
produktif, dan melepaskan gas-gas yang membentuk atmosfer awal Bumi dan air permukaan.

Peristiwa yang berhubungan dengan keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan
bumi disebut dengan aktivitas vulkanisme. Atau segala kegiatan magma dari lapisan dalam
litosfer ke lapisan yang lebih atas atau keluar permukaan bumi (dalam arti luas). Di dalam
litosfer, magma tertampung dalam kamar magma yang memiliki kedalaman bervariasi di dalam
bumi. Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi sehingga memiliki cukup
energi untuk mendorong batuan yang berada di atasnya. Semakin dalam kamar magma, maka
energi yang diperlukan untuk mendorong batuan di atasnya akan semakin besar sehingga letusan
yang terjadi akan semakin kuat. Lama terjadinya aktivitas gunung api tergantung pada volume
magma yang terkandung di dalam kamar magma. Peristiwa vulkanisme merupakan peristiwa
yang mengasilkan berbagai macam bentukan. Adapun hasil- hasil dari vulkanisme ini meliputi
dua bentuk. Hasil- hasil dari vulkanisme ini meliputi intrusi dan juga ekstrusi magma. 
Penjelasan hasil dari vulkanisme adalah sebagai berikut:

1. Intrusi magma, yaitu aktivitas terobosan magma ke dalam lapisan- lapisan litosfer
namun terobosan tersebut tidak sampai ke permukaan Bumi. Gejala intrusi magma
terbagi menjadi lima macam, yaitu:
 Batolit, yaitu intrusi magma namun tidak dapat mencapai permukaan bumi karena
penurunan suhu yang sangat lambat sehingga terbentuk batuan beku di kamar
magma;
 Lakolit, yaitu intrusi magma yang menyusup di antara lapisan- lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan yang berada di atasnya menjadi terangkat menyerupai
lensa cembung sementara permukaan di atasnya tetap rata;
 Sill, yaitu intrusi magma tipis yang menyusup di celah celah bebatuan;
 Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari
kamar magma sampai ke permukaan bumi. Adapun pipa letusan adalah jalan atau
penghubung dari kamar magma hingga ke permukaan;
 Intrusi korok/gang, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan- lapisan
litosfer yang berbentuk pipih atau berbentuk lempeng;

2. Ekstrusi magma, yaitu proses keluarnya magma dari dalam Bumi dan sampai ke
permukaan Bumi. Beberapa material yang dikeluarkan dari aktivitas ekstrusi magma
antara lain:
 Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan Bumi dan mengalir hingga ke
permukaan Bumi;
 Lahar, yaitu material campuran antara lava dengan materi- materi yang terdapat di
permukaan Bumi berupa pasir, kerikil atau debu dengan air sehingga membentuk
lumpur;
 Eflata dan piroklastika, yaitu material-material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan
juga debu vulkanik;
 Ekhalasi atau gas, yaitu material-materi berupa gas asam arang, seperti fumarol,
solfatar atau sumber gas belerang, dan mofet (gas asam arang).

Lava pijar yang mengalir di permukaan bumi Setelah beberapa waktu lava akan semakin
dingin dan akhirnya membentuk batuan beku.namun Proses pembekuan magma tidak hanya
terjadi di permukaan bumi, tetapi juga terjadi di dalam bumi dan di sela-sela kulit bumi. Oleh
karena itu batuan beku dapat dibedakan menjadi :

1. Batuan beku yang berasal dari magma yang pembekuannya terjadi di permukaan bumi
disebut dengan batuan beku luar. Biasanya proses pendinginan lava berlangsung dengan
cepat sehingga pembekuan batuan terjadi secara merata. Batuan ini biasa disebut dengan
batuan vulkanik Batuan beku vulkanik adalah batuan beku yang terbentuk di atas atau di
dekat permukaan bumi (intrusi dangkal). Contoh batuan beku vulkanik adalah
basalt,andesit dan dasit .
2. Batuan beku yang terbentuk sebagai akibat pembekuan magma yang melewati retakan di
sela-sela kulit bumi disebut dengan batuan beku gang (korok) disebut juga batuan hypo-
abisik. Disini proses pendinginan magma sedikit lebih cepat dibandingkan pada batuan
beku dalam. Hasil pembekuan magma menyebabkan kristalisasi magma yang kurang
sempurna dan menghasilkan tekstur yang disebut porfiri. Contoh batuan beku korok
(gang) adalah porfiri granit, porfiri gabro, porfiri dasit, dan porfiri diorit.
3. Batuan beku yang proses pembekuannya berada jauh di bawah permukaan bumi disebut
dengan batuan beku intrusi . Proses pembekuan yang terjadi pada batuan ini berlangsung
lambat sehingga terjadi pengkristalan. Inilah yang menyebabkan salah satu ciri dari
batuan beku dalam berbentuk kristal-kristal besar (holo kristalin). Batuan beku yang
terbentuk pada kedalaman yang sangat besar dan mempunyai ukuran kristal lebih dari 1
mm. Contoh batuan beku ini seperti gabro, diorite, dan granit danl ain-lain

Batuan hasil kegiatan gunungapi dapat berupa aliran lava sebagaimana diklasifikasikan
dalam batuan beku selain itu , ada juga berupa produk ledakan (eksplosif) yaitu batuan
piroklastik yakni batuan vulkanik klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan
dengan letusan gunungapi.. Ada tiga cara kejadian endapan piroklastik yang rentan berkaitan
dengan vulkanisme
1. Ketika sebuah letusan gunung api mengirimkan awan debris ke udara, fragmen
piroklastik dapat jatuh ke permukaan oleh karena gravitasi seperti hujan (seperti debu
vulkanik). Vulkanik blok dan bom hanya berpindah ratusan-ribuan meter dari vent-nya
(mulut gunung), hal ini tergantung pada gaya yang dikeluarkan pada saat erupsi. Ciri
khas dari endapan jatuhan adalah bahwa endapannya menutupi seluruh topogfrafi bahkan
pada lereng yang cukup curam. Endapannya menjadi lebih tipis dan terdiri dari material
berbutir halus semakin jauh jaraknya dari vent vulkanik.
2. Campuran partikel dan gas-gas vulkanik dapat membentuk materi massa yang bergerak
sama seperti lainnya sedimen-cairan campuran, seperti sedimen grativity flow, dan jika
memiliki konsentrasi tinggi partikel-partikel itu disebut sebagai piroklastik aliran
(bedakan dengan piroklastik surge (arus/gelombang), yang kepadatan campurannya lebih
rendah). Aliran piroklastik dapat berasal dari beberapa cara, antara lain runtuhnya
kolom abu vertikal, ledakan lateral atau miring dari gunung berapi, dan runtuhnya
bagian dari tubuh vulkanik. Aliran ini bisa bergerak dengan kecepatan sangat tinggi. liran
piroklastik terdiri dari campuran gas panas disebut nue'e ardente, atau 'awan panas' (Cas
& Wright 1987).
3. Partikel konsentrasi rendah dalam sedimen gravity flow yang terdiri dari partikel dan gas
vulkanik dikenal sebagai piroklastik surge (gelombang), dan berbeda dari piroklastik
aliran karena sifatnya yang encer dan karakteristik alirannya turbulen (Sparks 1976;
Carey 1991). Aliran ini bergerak pada kecepatan tinggi secara horisontal jauh dari pusat
letusan. Endapan base surge biasanya membentuk perlapisan dan laminasi.
Peristiwa vulkanisme merupakan Peristiwa yang berhubungan dengan keluarnya magma dari
dalam bumi ke permukaan bumi Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas
magma yang menyusup ke dalam litosfer (kulit Bumi).  Jika terdapat retakan atau patahan di atas
dapur magma maka magma akan menerobos ke atas dan dapat mencapai permukaan bumi.
Magma yang keluar ke permukaan bumi disebut dengan lava . Setelah beberapa waktu suhu lava
akan semakin dingin dan akhirnya membentuk batuan beku selain proses pembekuan magma
tersebut ada juga batuan yang terbentuk berupa produk ledakan (eksplosif) yaitu batuan
piroklastik .
DAFTAR PUSTAKA

Nichols, Gary . 2009. Sedimentology and Statigraphy second edition.Wiley-Blackwell


Sukandarrumidi, dkk.2017. Belajar Petrologi Secara Mandiri. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Hardjono,Imam .2015 . Vulkanologi dan Mineralogi Petrografi . Surakarta : Muhammadiyah
University Press

Anda mungkin juga menyukai