b. Patahan/Sesar (Fault)
a. Intrusi Magma
Intrusi magma adalah proses penerobosan magma melalui
rekahan-rekahan (retakan) dan celah pada lapisan batuan
pembentuk litosfer, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi
magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung
hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci,
adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan
bermacam-macam bentuk, yaitu:
1) Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur
magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
Intrusi ini sebenarnya adalah dapur magma yang membeku.
2) Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan
yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga
menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap
rata
3) Keping intrusi atau sill adalah sisipan magma yang membeku
diantara dua lapisan litosfer, relatif tipis, melebar, dan sejajar
dengan bidang perlapisan.
4) Intrusi korok/gang/ dike adalah batuan hasil intrusi magma
memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau
lempeng.
5) Apolisa (aphophyse) adalah semacam cabang dari intrusi gang
yang bercabang-cabang banyak (seperti menjari).
6) Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk
silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
7) Lopolith, yaitu batuan beku intrusi yang mendesak lapisan
diatas dan dibawahnya menjadi bentuk bikonveks.
8) Pacolith, yaitu jenis batuan beku intrusi yang mendesak lapisan
dibawahnya sehingga membentuk suatu bentukan lensa datar-
cembung.