Anda di halaman 1dari 7

Tugas Ilmu kebumian dan mineral

Fulgentius Ola Ngetu Rengu

Semester 1

Teknik Pertambangan

Nim : 2006100043

Universitas Nusa Cendana


Tenaga Endogen dan Eksogen

Endogen dan Eksogen dalam Pembentukan Muka Bumi

Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan perombakan


permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan permukaan bumi terjadi oleh tenaga
geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen.

I. Tenaga Endogen

tenaga eksogen dan endogen

Tengaga Endogen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah tenaga yang
berasala dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme dan proses
vulkanisme. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit
bumi (litosfer).

1. Proses Diastropisme

Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan patahan
tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.

2. Proses lipatan

Jika tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang
mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan terbentuknya puncak dan lembah.Bentuk
permukaan bumi dari hasil proses ini ada dua, yaitu :

puncak lipatan (antiklin)

lembah lipatan (sinklin)

3. Proses Patahan

Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan
patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan
yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah
patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.

4. Vulkanisme

Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan


dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi
disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari
zona tumbukan antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang
disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para
ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di
permukaan.

Istilah-Istilah vulkanisme :

1. Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi

2. Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang terdapat di
lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.

3. Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi. Erupsi
sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisan-lapisan batu. Dan
ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api.

4. Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan batuan, tetapi
tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma membeku maka akan terbentuk
batuan intrusiva.

5. Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi.

6. Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.

7. Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika terjadi letusan
eksplosif.

8. Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup
besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan terbentuk danau
kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah
Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung
Batur (Bali).

Bentuk-Bentuk Gunungapi

Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yang berbeda
yaitu :

1. Gunungapi Prisai : Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai (shields) terbentuk oleh
letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava yang sangat luas dan landai. Ciri
gunungapi perisai adalah lerengnya sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung
Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawai.

2. Gunungapi Maar :Gunungapi maar terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif) yang
dahsyat yang terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung maar
biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan padat
dan gas yang padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur), Gunung
Pinakate (Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia)

3. Gunung api Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-ulang dan
berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar gunung di Indonesia
adalah gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Kerinci,

Gejala Vulkanisme

Gejala Vulakanik ada dua yaitu :

Pravulkanik

Pravulkanik adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi.
Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah :

1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi panas)

2. Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.

3. Meningkatnya bau belerang yang menyengat

Pascavulkanik (postvulcanic)

1. Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi menampakan aktifitas atau sedang dalam
fase istirahat. Gejalanya antara lain :

2. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air di Banten (Jawa
Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)

3. Ditmuaknya gas gunungapi berupa :

4. Uap air (fumarola)

5. Gas belerang (sulfatar)

6. Gas karbondioksida (mofet)

7. adanya semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok
Sukabumi (Jawa Barat)
Pengertian dari Tenaga Eksogen

II. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah
merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang
terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk
permukaan bumi.

Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:

• Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.

• Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan
sebagainya.

• Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga
eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi.
Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula
bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur
diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya grafitasi bumi. Hasil pengangkutan
itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau
hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.

Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai
yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang
dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah
pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan
angin1. Pelapukan.

Pelpukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses


pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media
penghancuran, berupa:

Sinar matahari

Air

Gletser
Reaksi kimiawi

Kegiatan makhluk hidup (organisme)

Peroses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu :

o Pelapukan Mekanik

Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi
bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh
sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celha batu

o Pelapukan Kimiawi

Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan kimiaai batu
yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi dan
proses hidrolisis.

o Pelapukan Organik

Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar tanaman
(lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas haewn (cacing tanah dan serangga).

2. Erosi

gua dalam tanah akibat erosi

Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi
dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai,
angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu :Erosi
air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi gletser (glasial)’

• Tahapan dalam Erosi Air

Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai
dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai berikut.

1. Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.

2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya
berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh : 1. coklat,warna air yang terkikis menjadi lebih
pucat, kesuburan tanah berkurang

3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada
tanah sebsgai tempat mengalirnya air

4. ‘Erosi ‘parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila
erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah
rusak.

• Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi

Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :

1. tebing sungai semakin dalam

2. lembah semakin curam

3. pembentukan gua

4. memperbesar badan sungai

Erosi angin biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang terbentuk antara lain :

1. Batu jamur

2. Ngarai

Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :

1. Dinding pantai yang curam

2. relung ( lekukan pada dinding tebing)

3. gua pantai

4. batu layar

Anda mungkin juga menyukai