Anda di halaman 1dari 3

TK.

1
Proses Pembentukan Bumi
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
 Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.
 Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi.
Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat
jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
 Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar,
dan kerak bumi.

Permukaan bumi terdiri dari berbagai bentuk, di antaranya ada yang datar, bergelombang
atau berbukit sampai bergunung. Keragaman bentuk tersebut terjadi karena adanya proses dan
waktu yang sangat lama. Bentuk tenaga yang bekerja untuk mengubah muka bumi baik dari
dalam bumi maupun dari luar bumi disebut dengan tenaga geologi, yakni tenaga endogen dan
eksogen. Tenaga endogen bersifat membangun permukaan bumi sedangkan tenaga eksogen
bersifat merusak permukaan bumi. Jadi, kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam
bentuk permukaan bumi.

1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi
menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar)
tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada
bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum
tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau
gempa.
a. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan pada
kulit bumi dan batuan. Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yang
mempengaruhinya, tenaga tektonik dapat dibedakan atas gerak orogenesa dan
epirogenesa.
Gerak orogenesa adalah gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan
meliputi daerah yang relatif sempit. Gerakan ini menyebabkan terbentuknya
pegunungan. Contohnya terbentuknya deretan lipatan pegunungan muda Sirkum
Pasifik. Sedangkan gerak epirogenesa adalah kebalikan dari gerak orogenesa.
Gerakan ini sangat lambat, dan meliputi areal yang sangat luas.

b. Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas
magma. Vulkanisme sebenarnya sebagai akibat dari kegiatan tektonisme.
Kegiatan tektonisme ini akan mengakibatkan retakan-retakan pada permukaan
bumi yang menyebabkan aliran lava dari bagian dalam litosfer ke lapisan atasnya
bahkan sampai ke permukaan bumi. Kegiatan magma itulah yang dinamakan
vulkanisme.

c. Seisme (gempa)
Gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan
dari dalam bumi. Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan gempa ini
bermacam-macam. Karena itu gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan
penyebabnya, bentuk episentrumnya, letak hiposentrumnya, jarak, dan letak
episentrumnya.
Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa dibagi menjadi gempa
tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan:
Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa dibagi menjadi gempa
tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan:
 Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang terkuat dan bisa meliputi
wilayah yang luas. Gempa ini merupakan akibat dari gerakan gempa
tektonik yaitu berupa patahan atau retakan.
 Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung
berapi meletus. Gempa ini hanya terasa di daerah sekitar gunung berapi,
sehingga tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
 Gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang
terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur atau terowongan tambang.
Gempa ini relatif lemah dan hanya terasa di sekitar tempat runtuhan
terjadi.

2. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah kebalikan dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal
dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi
hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing tadi yang terbentuk hasil tenaga
endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Pada
proses pembenukan muka bumi melalui tenaga eksogen, dapat dilakukan dengan
beberapa cara berikut:
a) Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan material yang terbawa oleh air,
angin, maupun gletser. Pengendapan ini bisa terjadi di darat, laut, maupun sungai.
Material yang terbawa merupakan material yang berasal dari pengikisan atau
pelapukan. Pelapukan ini bisa berasal dari pelapukan kimia, fisika, dan mekanik.
Pengendapan  yang berlangsung lama, akan membentuk batuan sedimen. Batuan
sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses sedimentasi. Sebagian besar
batu di bumi adalah batuan sedimentasi
Sedimentasi sendiri dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan tenaga
pengangkutnya, yaitu air, angin, dan gletser. Serta berdasarkan tempat terjadinya
sedimentasi itu sendiri. Yaitu sedimentasi fluvial, marine, glasial dan teristis.

b) Erosi
Erosi adalah proses pengikisan yang terjadi di permukaan bumi. Air, angin,
maupun gletser memiliki kekuatan untuk mengikis permukaan bumi. Hasil
pengikisan itulah yang menjadi materi sedimen. Erosi sendiri terbagi menjadi 4
yaitu ablasi, abrasi, eksarasi, dan deflasi.
o Ablasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh air. Air yang mengalir
menyebabkan timbulnya gesekan pada tanah maupun batuan. Akibatnya
tercipta jurang atau air terjun. Pada proses ini, semakin kuat aliran airnya,
maka proses pengkisan semakin cepat terjadi. Materi yang terkikis,
kemudian akan terbawa oleh air menuju tempat pengendapan materi
sedimen
o Abrasi adalah proses pengikisan oleh air laut. Proses pengikisan ini
bergantung pada kuat lemahnya gelombang. Semakin kuat gelombangnya,
maka semakin besar pengikisan yang terjadi. Abrasi sering menyababkan
pengikisan pada pantai. Akibat dari abrasi terbentuklah tanjung atau teluk.
o Eksarasi adalah proses pengikisan oleh gletser. Proses ini terjadi akibat
salju yang menumpuk oada lembah. Akibat salju yang menumpuk pada
lembah membeku, menyebabkan lembah tidak kuat menahan beban.
Akibatnya terjadi longsor es yang menyebabkan lembah tersebut menjadi
terkikis
o Deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin. Batuan yang besar
akan terus menerus diterjang oleh angin yang membawa materi berupa
pasir dan kerikil. Pasir dan kerikil yang menghantam batuan besar, akan
mengikis batuan tersebut, sehingga batuan tersebut akan lebih tipis.

Anda mungkin juga menyukai