PENDAHULUAN
Bentang alam terjadi akibat aktifitas yang terjadi di bumi baik yang berasal dari
dalam bumi (endogen), diantaranya gempa bumi, magmatisme, vulkanisme,
orogenesa dan epirogenesa. Disamping itu, ada pula aktifitas yang
mempengaruhi bentang alam dari luar bumi (eksogen), diantaranya pelapukan,
erosi, mass wasting dan sedimentasi. Proses ekstraterestrial, yaitu proses
geomorfik dari angkasa luar juga termasuk prose yang mengakibatkan variasi
bentuk permukaan bumi.
Istilah bentang alam tidak hanya biasa digunakan untuk bumi saja, tetapi biasa
digunakan dalam planet di alam semesta. Sebagai contoh gunung, lembah,
gunung berapi juga ditemukan di planet yang berbeda di alam semesta.
B. GAYA ENDOGEN
Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi. Gaya yang berasal
dari dalam bumi dapat berupa gempa bumi, magmatisme, vulkanisme,
orogenesa dan epirogenesa.
Aktifitas magmatis adalah segala aktifitas magma yang berasal dari dalam
bumi. Pada hakekatnya aktifitas magmatis dipengaruhi oleh aktifitas tektonik,
seperti tumbukan lempeng baik secara convergent, divergent dan atau
transform. Pembentukan material kulit bumi (batuan) yang terjadi di Pematang
tengah samudra adalah salah satu contoh dari aktifitas magma, sedangkan
pembentukan gunung api di kepulauan Hawaii adalah contoh lain dari aktiitas
C. PROSES-PROSES ENDOGEN
1. Tektonisme
Tenaga Tektonik (Tektonisme) adalah
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
mengakibatkan terjadinya pergeseran dan
perubahan letak lapisan batuan, baik secara
horizontal (gerak orogenetik) maupun secara Gambar C.1 tektonisme
a. Orogenesa
Pembentukkan gunung meliputi daerah yang sempit dan dalam waktu
yang relatif singkat. Gerak itu dapat menimbulkan,
1. Lipatan
Gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi
yang elastis berkerut, melipat, dan menyebabkan relief-relief
mukabumi berbentuk pegunungan. Contoh, pegunungan-
pegunungan tua seperti pegunungan Ural. Lipatan ini terjadi pada
zaman primer.
2. Patahan
Gerakan tekanan horizontal dan
vertikal menyebabkan lapisan kulit
bumi yang rapuh menjadi retak atau
patah. Misalnya: tanah turun (Slenk),
tanah naik (Horst), dan Fleksur.
Macam-macam sesar badasarkan arah
Gambar C.3 Patahan
geraknya dibedakan menjadi :
a. Sesar naik dan sesar turun
Bidang patahan yang atap sesarnya bergeser turun terhadap
alas sesar disebut sesar turun. Sedangkan yang atap sesarnya
seakan-akan bergerak naik disebut sesar naik. Contoh sesar
di Indonesia adalah sistem patahan di Bukit barisan (dari
Sumatera Utara sampai teluk Semangko di Sumatera
Selatan).
b. Graben atau Horst
Graben adalah sebuah jalur batuan yang terletak di antara
dua bidang sesar yang hampir sejajar, sempit dan panjang.
c. Sesar mendatar
Sesar mendatar adalah sesar yang tegak lurus yang bergesar
secara horisontal walaupun ada yang agak vertical.
b. Epirogenesa
Gerak naik atau turun dari permukaan bumi, meliputi daerah yang luas,
baik samudera ataupun benua yang berlangsung lambat. Gerak
epirogenetik dibedakan menjadi,
1. Gerak Epirogenetik Positif, bila permukaan bumi turun atau seolah-
olah permukaan air laut naik.
2. Vulkanisme
Tenaga Vulkanik (Vulkanisme) adalah proses pergeseran magma di dalam
bumi. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktifitas magma yang
menyusup ke litosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya
sebatas kulit bumi bagian dalam maka dinamakan intrusi magma',
sedangkan apabila penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi
disebut ekstrusi magma.
Bentang alam yang terbentuk sebagai akibat dari proses atau kegiatan
vulkanisme/gunung berapi dibagi dalam menjadi tiga macam :
a. Vulkanisme letusan; vulkanisme pada magma yang bersifat basa
dan kental. Memiliki karakteristik letusan yang kuat dan umumnya
3. Seisme (gempa)
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses
terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
a. Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer
kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan
getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
b. Gempa vulkanik: terjadi akibat aktifitas gunung api. Oleh karena itu,
gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang
letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
Gambar D.2.5 Morfologi Kaldera Gunung api (kiri) dan Morfologi Jenjang Gunung api (kanan)