Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Mega Ayu L K4516036
2. Mugi Proyambodo K4516038
3. Nadiyah Novia A K4516040
4. Nidaul Muzayyanah K4516042
5. Nilla Husna N A K4516044
Surakarta
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa manusia tinggal di lingkungan yang beragam.
Sebagian dari mereka tinggal di pegunungan dan sebagian lainnya tinggal
di pantai yang datar atau di wilayah perbukitan. Keragaman tersebut
memengaruhi kehidupan manusia. Manusia yang tinggal di pegunungan
memiliki corak kehidupan yang berbeda dengan mereka yang tinggal di
pantai. Demikian pula dengan orang yang tinggal di perbukitan dan
lembah sungai. Masing-masing menyesuaian diri atau beradaptasi dengan
lingkungan tempat tinggalnya.
Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan bumi ini
disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Apa itu tenaga endogen dan tenaga eksogen? Tenaga Endogen adalah
tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi,
sedangkan Tenaga Eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang
berasal dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber dari magma yang
bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi tektonisme,
vulkanisme dan gempa bumi.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kita akan membahas lebih lanjut
mengenai tenaga endogen. Yang meliputi pengertian tenaga endogen,
macam-macam jenis tenaga endogen, serta dampak positif dan negatifnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tenaga endogen?
2. Sebutkan macam-macam jenis tenaga endogen!
3. Apa saja dampak positif dan negatif dari tenaga endogen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tenaga endogen.
2. Untuk mengetahui macam-macam jenis tenaga endogen.
3. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari tenaga endogen.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Gerak Epirogenesa
Gerak inilah yang membentuk benua. Gerakan ini berlangsung dengan sangat
pelan sehingga kadang tidak kita rasakan. Gerakan ini meliputi wilayah luas
dan tanda-tandanya dapat dilihat dari adanya perubahan garis pantai. Gerakan
ini dibedakan menjadi epirogenesa positif dan negatif. Epirogenesa positif
ditandai dengan adanya kenaikan permukaan air laut sehingga garis pantai
pindah ke daratan karena daratan mengalami penurunan. Sementara itu,
epirogenesa negatif ditandai dengan permukaan air laut yang menurun. Salah
satu tandanya adalah pantai yang berteras karena mengalami kenaikanatau
pengangkatan berulang kali.
2. Gerak Orogenesa
a. Lipatan (Fault)
Lipatan tegak adalah lipatan yang dihasilkan dari kekuatan yang sama yang
mendorong dua sisi dengan seimbang.
Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini
terjadi karena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah.
Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan
menekan satu sisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
6) Nappe
b. Lengkungan
c. Patahan
Patahan terjadi ketika kulit bumi yang bersifat padat dan keras mengalami
retak atau patah pada saat terjadi gerakan orogenesa. Pada patahan, massa
batuan mengalami pergeseran titik atau tempat yang semula bertampalan
(kontak) kemudian berpindah lokasi (dislocated/displaced). Gerakan ini
menimbulkan terjadinya patahan dengan gaya tekan (compression) dan gaya
regangan (tension). Ciri adanya patahan dapat dikenali dari adanya perbedaan
ketinggian yang mencolok.
1) Normal Fault
3) Strike Fault
Merupakan patahan yang arahnya relatif mendatar ke kiri atau ke kanan. Arah
patahan mendatar ini tidak sepenuhnya seluruh lapisan batuan bergerak
dengan arah mendatar namun sebagian ada yang bergerak dengan arah
vertikal. Bila gerakan patahan ke kanan di sebut sesar geser sinistrial dan bila
ke kiri dinamakan sesar geser dekstral.
d. Retakan
Dampak Positif
2) Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan,
timah, serta bahan bangunan yang lainnya.
3) Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat
menarik.
Dampak Negetif
1) Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan
landai, yang tidak baik dijadikan daerah pertanian
3) Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung
api. Gempa bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa
manusia, membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian
material bagi penduduk setempat.
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut
bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing
berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas
lempeng tersebut adalah:
1. Bila 2 lempeng samudra yang saling mendekat, lempeng yang satu akan
menghunjam kebawah lempeng yang lain membentuk busur kepulauan.
2. Bila lempeng benua dan lempeng samudra yang saling mendekat, maka
lempeng samudranya akan menghunjam kebawah lempeng benua,
membentuk pegunungan uplift seperti Andes.
Selain 3 jenis batas lempeng di atas, terdapat juga plate boundary zone,
dimana interaksi antar lempengnya belum diketahui. Dan pada umumnya,
plate boundary zone melibatkan paling tidak 2 lempeng besar dan beberapa
microplate yang bergerak dengan cukup rumit, sehingga pada daerah tersebut
terdapat fitur geologi yang kompleks dan pola gempa bumi. Contoh dari plate
boundary zone adalah daerah Mediterranean-Alpine yang merupakan batas
antara lempeng Eurasia dan Afrika, dimana terdapat kenampakan subduksi,
kolisi, dan transform fault.
b. Vulkanisme
b. Ekstrusi Magma, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi dan sampai
ke permukaan bumi. Ekstrusi atau keluarnya magma dari dalam bumi sampai
ke permukaan bumi identik dengan erupsi atau letusan gunungapi yang dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan eksplosif.
1) Erupsi Efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan (rekahan) atau
lubang kawah suatu gunungapi
2) Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan dengan menge luarkan bahan-
bahan padat (eflata/piroklastika) berupa bom, lapili, kerikil, dan debu
vulkanik, bersama-sama dengan gas dan fluida.
Materi hasil ekstrusi magma antara lain sebagai berikut.
1) Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke
permukaan bumi.
2) Lahar, yaitu material campuran antara lava dan materi-materi yang terdapat
di permukaan bumi berupa pasir, kerikil, atau debu, dengan air sehingga
membentuk lumpur.
3) Eflata dan piroklastika, yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan
debu vulkanik.
4) Ekhalasi (gas), yaitu material berupa gas asam arang, seperti fumarol (sumber
uap air dan zat lemas), solfatar (sumber gas belerang), dan mofet (gas asam
arang).
Gambar 3.11 Lava hasil ekstrusi magma yang mengalir di permukaan bumi
merupakan material yang keluar pada erupsi gunungapi.
Gunung berapi adalah lubang atau celah pada lapisan kerak bumi yang
mengeluarkan batu-batuan lebur, abu serta gas. Gunung berapi sering
terbentuk dari titik-titik rapuh di kerak bumi, terutama sepanjang perbatasan
lempeng bumi. Gunung berapi meletus ketika batuan lebur yang disebut
magma menembus lapisan mantel bumi. Magma mencapai permukaan
melalui suatu celah lapisan kerak bumi, magma yang menembus ke
permukaan disebut lava. Berdasarkan bentuknya, gunungapi dapat dibedakan,
antara lain sebagai berikut.
a. Gunungapi tipe Perisai (shield volcanoes), yaitu sebuah gunungapi yang
beralas luas dan berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif magma
yang cair. Di Indonesia tidak ada gunung api tipe perisai. Contoh bentuk
gunung api perisai adalah Gunung Mauna Kea dan Mauna Loa di Kepulauan
Hawaii.
b. Gunungapi tipe Maar, merupakan hasil eksplosif yang tidak terlalu kuat dan
terjadi hanya sekali meninggalkan lubang yang sangat besar seperti corong.
Bentuk gunung api Maar puncaknya berbentuk corong sehingga gunung api
ini sering disebut gunung corong. Contoh gunung api bentuk maar adalah
Gunung Pinacate (Meksiko), Gunung Monte Nouvo (Italia), Gunung
Lamongan (Jatim, Indonesia), Gunung Merdada (Dieng, Indonesia)
c. Gunungapi tipe Strato (Kerucut), merupakan akibat dari letusan gunung api
yang berulang-ulang secara bergantian antara erupsi eposif (lelehan magma)
dan erupsi eksplosif (ledakan) yang berupa lelehan lava dan material padat
lainnya. Gunungapi ini berbentuk kerucut dan badannya berlapis-lapis.
Misalnya, Gunung Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, dan Gunung
Fujiyama di Jepang.
Gejala pascavulkanik, yaitu suatu fase (masa) di mana sebuah gunung api
tidak memperlihatkan gejala-gejala keaktifan nya. Tanda-tandagejala
pascavulkanik antara lain sebagai berikut.
a. Terdapatnya sumber air panas yang banyak mengandung mineral, terutama
belerang, seperti di Ciater dan Cipanas Jawa Barat, sertaBatu Raden Jawa
Tengah.
b. Terdapatnya geyser, yaitu semburan air panas yang keluar secara berkala dari
celah-celah batuan, seperti di Cisolok Sukabumi, Jawa Barat, dan The Old
Faithfull Geyser di Taman Nasional Yellow Stone (USA).
c. Terdapatnya ekshalasi (sumber gas) berupa fumarol, solfatar, dan mofet.
c. Gempa Bumi
Bumi atau Seisme adalah getaran atau gunbcangan yang terjadi
dipermukaan bumi akibat pelepasan energi dariu dalam secara tiba-tiba yang
menciptakan gelombang seismik. Biasanya gempa bumi disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi.
Gempa Bumi yaitu getaran atau guncangan di permukaan bumi
yang disebabkan oleh gelombang seismik dari pusat gempa. Gempa sering
terjadi akibat tumpukan antar lempeng tektonik yang disebabkan aktivitas
magma dalam bumi. Getaran tersebut bersumber dari dalam bumi, merambat
ke permukaan bumi dan menembus bumi sehingga makhluk hidup yang ada
dipermukaan bumi dapat merasakan getaran. Gerak getaran gempa bumi
sangat cepat sehingga sulit untuk diprediksi. Alat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan gempa disebut Seismograf atau Seismometer.
Macam-macam Gempa Bumi :
a. Berdasarkan Penyebab
Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dibedakan menjadi 5 yakni:
- Gempa Bumi Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan karena adanya aktivitas
tektonik yaitu pergeseran lempengan bumi secara mendadak yang memiliki
kekuatan mulai dari sangat kecil hingga sangat besar. Gempa bumi ini
menyebabkan kerusakan atau bencana alam, contohnya seperti tsunami.
- Gempa Bumi Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh adanya aktivitas magma
yang biasanya terjadi sebelum meletusnya gunung berapi. Jika keaktifan
gunung berapi semakin tinggi maka akan menimbulkan ledakan dan juga
gempa bumi.
- Gempa Bumi Tumbukan
Gempa bumi tumbukan adalah gempa bumi yang terjadi akibat adnya
tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi. Jenis gempa bumi ini
jarang terjadi.
- Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi tumbukan adalah gempa bumi yang terjadi pada daerah
kapur atau daerah pertambangan. Gempa bumi ini jarang terjadi dan
bersifat lokal.
- Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
b. Berdasarkan Kedalaman
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
- Gempa Bumi Dalam
gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada
lebih dari 300 km di permukaan bumi atau berada dalam kerak bumi.
Gempa bumi ini umumnya tidak terlalu berbahaya.
- Gempa Bumi Menengah
gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang memiliki hiposentrum
berada sekitar 60 km hingga 300 km di permukaan bumi. Gempa bumi ini
umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
- Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang memiliki hiposentrum
berada kurang dari 60km dari permukaan bumi. Umumnya gempa ini
menimbulkan kerusakan yang besar.
A. Kesimpulan
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Macam-macam tenaga endgen
antara lain : tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Dampak positif
adalah pertanian, PLTA, tempat habitat hewan, Menyediakan hasil hutan,
menyediakan hasil tambang, tanah subur dan tempat pariwisata. Dampak
negatif tenaga endogen adalah lereng pegunungan curam, sering terjadi
longsor, membuat jalan membutuhkan biaya besar dan apabila terjadi
gempa bumi dan gunung meletus menimbulkan banyak korban jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
https://kumpulanmakalahdotblog.wordpress.com/2018/01/17/makalah-proses-
tektonisme-dan-pengaruhnya-terhadap-kehidupan/amp/
http://www.pelajaran.co.id/2017/21/pengertian-gempa-bumi-macam-penyebab-
dan-dampak-akibat-gempa-bumi.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tenaga_endogen
http://ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.com/2015/11/dampak-positif-dan-
negatif-tenaga_28.html?m=1