Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Geologi dan Geomorfologi Pulau Kalimantan”

Dosen Pengampu : Drs.Nahor M. Simanungkalit, M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

Nama : Adelya Paramita Karo-Karo (3203131018)


Andra AlfaatK (3203131020)
Erika Uly Artho Tampubolon (3202331003)
Irfan Yesaya Situmorang (3203131021)

Kelas : Geografi C 2020

Matkul : Geologi & Geomorfologi Indonesia

FAKULTAS ILMU SOSIAL


JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami kelompok1 dapat menyelesaikan tugas
makalah Geologi dan Geomorfologi Indonesia ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Geologi dan Geomorfologi Indonesia
dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi, sehingga makalah ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan tugas ini. Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan,
kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran dari
pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini demi perbaikan dimasa depan.

Medan, 19 April 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang...................................................................................................................1

Rumusan Masalah..............................................................................................................2

Tujuan Penulisan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

Geologi Pulau Kalimantan.................................................................................................3

Geomorfologi Pulau Kalimantan.......................................................................................5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan........................................................................................................................7

Saran..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu Geologi itu sendiri sebenarnya dapat
dikatakan dimulai pada sekitar tahun 500 hingga 300
tahun sebelum Masehi, yang didasarkan kepada fakta-
fakta yang disusul dengan pemikiran-pemikiran dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh pakar-pakar
filsafat Yunani. Namun geologi berkembang menjadi
ilmu pengetahuan modern tentang Bumi sejak abad ke
17 dan 18 setelah James Hutton, seorang ahli fisika
Skotlandia menerbitkan bukunya yang berjudul Theory
of the Earth pada tahun 1795. Hutton mencetuskan
doktrin Uniformitarianisme (keseragaman) yang
menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan
biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada
masa lampau.

Geologi juga diartikan sebagai suatu bidang Ilmu


Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala
sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang
pernah ada. Ilmu Geologi merupakan kelompok ilmu
yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan
yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang
bekerja baik di dalam maupun diatas permukaan bumi,
kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta
hingga sekarang.

Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu


pengetahuan yang kompleks, mempunyai pembahasan
materi yang beraneka ragam namun juga merupakan
suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk
dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda
sekecil atom hingga ukuran benua, samudera, cekungan
dan rangkaian pegunungan.
1
Geomorfol begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam bidang
ogi juga diartikan ilmu yang hanya mempelajari ilmu bumi saja dan lebih
sebagai ilmu yang erat hubungannya dengan geologi. Mereka lebih
mempelajari cenderung untuk memakai kata geomorfologi.
tentang bentuk
permukaan bumi
dan perubahan-
perubahan yang
terjadi pada bumi
itu sendiri.
Geomorfologi
biasanya
diterjemahkan
sebagai ilmu
bentang alam.
Mula-mula orang
memakai kata
fisiografi untuk
ilmu yang
mempelajari tetang
ilmu bumi ini, hal
ini dibuktikan pada
orang- orang di
Eropa menyebut
fisiografi sebagai
ilmu yang
mempelajari
rangkuman tentang
iklim, meteorologi,
oceanografi, dan
geografi. Akan
tetapi orang,
terutama di
Amerika, tidak

2
Rumusan Masalah
1. Seperti apakah Geologi yang berada di Pulau Kalimantan ?
2. Seperti apakah Geomorfologi Pulau Kalimantan ?
3. Apa sajakah stuktur Geomorfologi Pulau Kalimantan ?

Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bentuk Geologi Pulau Kalimantan


2. Untuk mengetahui bentuk Geomorfologi Pulau Kalimantan
3. Mengetahui struktur Geomorfologi Pulau Kalimantan
4. Untuk menambahkan wawasan pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
Geologi Pulau Kalimantan

Pulau Kalimantan berada dibagian tenggara dari lempeng Eurasia. Pada bagian utara
dibatasi oleh cekungan marginal Laut China Selatan, di bagian timur oleh selat Makassar dan
di bagian selatan oleh Laut Jawa.

Geologi Pulau Kalimantan dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:

a) Bagian utara
1. Komplek akresi Crocker-Rajang-Embaluh berumur Kapur dan Eosen-Miosen.
2. Cekungan Melawi-Ketungai.
3. Cekungan Kutai.
4. Zona ofiolit-melange Lupar-Lubok Antu dan Boyan.
b) Bagian selatan
1. Schwanner Mountain berumur Kapur Awal-Akhir berupa batolit granit dan
granodiorit yang menerobos batuan metamorf regional derajat rendah.
2. Tinggian Meratus di bagian tenggara Kalimantan
3. Cekungan Barito
4. Cekungan Asem-asem

Tinggian Meratus merupakan sekuens ofiolit dan busur volkanik Kapur Awal.
Cekungan Barito dan Cekungan Kutai dibatasi oleh Adang flexure.
Di Kalimantan terdapat empat unit geologi utama, yaitu batuan yang dihubungkan
dengan pinggir lempeng, batuan dasar, batuan muda yang mengeras dan tidak mengeras, dan
batuan aluvial serta endapan muda yang dangkal.

Kompleks batuan dasar diKalimantandi bagian barat dan bagian tengah Kalimantan
(termasuk pegunungan Schwaner) mewakili singkapan dasar benua terbesar di Indonesia.
Batuan dasar adalah batuan di dasar lapisan stratigrafi yang umumnya lebih tua dari batuan di
atasnya. Batuan ini biasanya mengalami metamorfosis bela terkena panas. Hasil
metamorfosis batuan ini yang khas adalah batu pualam yang berasal dari batu kapur; bati
sekis hijau yang berasal dari batuan vulkanik, batu gneis yang berasal dari batu pasir atau
granit. Daerah batuan metamorfosis atau batuan dasar adalah jenis kerak benua yang sering
dipengaruhi oleh batuan intrusi muda. Kompleks batuan dasar Kalimantan terdiri dari atas
sekis dan gneis yang tercampur dengan granit dari Era Palaezoikum dan Periode Terseir
membentuk daerah kristal yang sangat luas.

Batuan yang berasosiasi dengan pinggir lempeng Kalimantan mencakup opiolit (kerak
samudera) dan melange. Potongan lantai samudera (kerak samudera) terdapat beberapa
tempat didaratan Kalimantan. Potongan-potongan ini dicirikan oleh susunan batuan beku
yang padat gelap tipe basa dan ultra basa dengan komponen granit. Endapan batu kersik
samudera dan karbonat mungkin juga terdapat deretan batuan ini disebut opiolit. Sebagian
pengganti jalur penunjaman, opiolit-opiolit ini terbentuk oleh tubrukan lempeng ketika kerak
samudera terperangkap oleh gerakan tektonik lempeng dan tertekan ke pinggir lempeng yang
berdekatan dan di sini opiolit-opiolit ini tetap terlindungi. Proses pencuatan ini sering disertai
oleh rubuh dan retaknya batuan. Kompleks opiolit di Pulau Laut dan Pegunungan Meratus
terbentuk dengan cara ini.

Sebagian besar Kalimantan terdiri dari batuan yang keras dan agak keras, termasuk
batuan kuarter di semenanjung Sangkulirang dan jajaran pegunungan meratus, batuan
vulkanik dan endapan tersier. Kalimantan tidak memiliki gunung api yang aktif seperti yang
terdapat di Sumatera dan Jawa, tetapi memiliki daerah batuan vulkanik tua yang kokoh di
bagian barat daya dan bagian timur Kalimanta. Hal-hal tersebut merupakan peninggalan
sejarah geologis Indonesia yang mencakup berbagai masa kegiatan vulkanik dari 300 juta
tahun yang lalu sampai sekarang. Batuan vulkanik terbentuk sebagai hasil magma dari perut
bumi yang mencapai permukaan. Ketika magma menjadi dingin dan membeku, dibawah
permukaan bumi terbentuk sebagai hasil magma dari perut bumi yang mencapai permukaan.
Ketika magma menjadi dingin dan membeku, dibawah permukaan bumi terbentuk batuan
intrusi seperti granodiorit. Ditempat batuan vulkanik tua Kalimantan yang telah terkikis,
intrusi yang mengandung cadangan emas, semula di bawah gunung api merupakan bagian
penting dari proses utama pembentukan mineral seperti emas.

Formasi batuan di Kalimantan, terdapat banyak patahan di Kalimantan Timur dan


Barat, sedikit di Kalimantan Selatan dan sangat sedikit di Kalimantan Barat. Sebaran patahan
yang paling sedikit berada di bagian selatan sampai barat dari Pulau Kalimantan. Batuan
Pulau Kalimantan miskin kandungan logam dan tanah Kalimantan umumnya kurang subur
dibandingkan dengan tanah vulkanik yang subur di Jawa.

Geomorfologi Pulau Kalimantan

Pulau Kalimantan yang mempunyai bentuk dasar seperti segitiga sebagian besar
wilayahnya diduduki oleh jalur Pegunungan dan bukit-bukit. Dataran rendah menduduki
bagian Barat dan Selatan sampai menyentuh pantai.

Kalimantan memiliki memiliki pulau yang datar. Hal ini dikarenakan mempunyai
pesisir yang rendah dan memanjang serta dataran sungai, terutama disebelah selatan dan
barat. Kalimantan tidak memiliki pegunungan berapi, namun jajaran pegunungan utamanya
semula merupakan gunung berapi. Gunung Kinibalu di Kalimantan yang tingginya 4.101
mdpl merupakan puncak tertinggi di Asia Tenggara dan merupakan gunung tertinggi diantara
pegunungan Himalaya dan puncak Jayawijaya yang tertutup salju di Irian jaya.

Kalimantan dilalui oleh sungai-sungai besar yang mengalir dari bagian tengah pulau
ke pesisir. Kalimantan memiliki tiga sungai terpanjang yang menjadi kebanggaan Indonesia,
yaitu Sungai Kapuas (1.143 km), Sungai Borito (900 km), dan Sungai Mahakam (775 km).
Adapun deretan pegunungan yang menyusun kerangka morfologi Kalimantan, yaitu:

a) Sistem pegunungan yang memanjang dari pegunungan Kanibalu (4.175 m) melalui


pegunungan Iran dan Muller ke Arah pegunungan Schwaner di bagian barat daya.
b) Sistem pegunungan Maratus yang membujur kea rah utara selatan puncak tertinggi
adalah Gunung Besar (1892).

Berdasarkan strukturnya Kalimantan dapat dibagi ke dalam beberapa zone sebagai berikut :

1. Zone Baratlaut – Barat dan Zone Sentral


Zona ini dibagi menjadi dua yaitu Zona Embaluh dan Zona Kucing. Pada Zona
Embaluh terdiri dari peliatan dan sesar sungkup dari crystalime schist berumur Permokarbon,
Trias Atas dan Cretaceous. Formasi termuda di embaluh terdapat di pegunungan Apokayan
dan Neewenhuis yang berupa batuan vulkanis. pada zona Kucing berupa pelipatan yang
lemah struktur sesaran yang terbentuk pada paleogin. Zone ini membentang dari arah Timur -
Barat antara Kapuas Atas dan Pegunungan Schwaner.

2. Zone-zone Tenggara

Zone ini terdiri dari Pulau Laut, Pegunungan Meratus, Antiklinerium Samarinda.

3. Zone Timur Laut dan Utara

Zone Kalimantan Timur secara umum merupakan monoklinal yang miring ke arah
Timur dengan dip 1°-2°. Disepanjang pantai disusupi oleh beberapa lipatan yang berumur
sangat muda.

Walaupun di Kalimantan terbebas dari bahaya gunung berapi, patahanatau sesar dan
gempa bumi, namun masih mungkin terjadi beberapa potensibahaya lingkungan. Berdasarkan
kajian Banter (1993) kemungkinan seringterjadi erosi pada lereng barat laut pegunungan
Schwener dan Gunung Benturan,serta di beberapa tempat lainnya di bagian tengan dan hulu
sungai besar di Kalimantan.Erosi sabagai akibat aberasi pantai terjadi di pantai barat, selatan
dan timur. Bahaya lingkungan lainnya adalah kebakaran hutan pada musim kemarausebagai
akibat panas alam yang membakar batu bara yang berada di bawah hutan tropis ini. Bahaya
lingkungan ini harus menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan dalam pengaturan ruang
wilayah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Geologi Pulau Kalimantan sebagian besar terdiri dari batuan yang keras dan agak
keras, termasuk batuan kuarter di semenanjung Sangkulirang dan jajaran pegunungan
meratus., batuan vulkanik dan endapan tersier. Kalimantan tidak memiliki gunung api yang
aktif seperti yang terdapat di Sumatera dan Jawa, tetapi memiliki daerah batuan vulkanik tua
yang kokoh di bagian barat daya dan bagian timur Kalimantan.

Geomorfologi Pulau Kalimantan terbebas dari bahaya gunung berapi, patahan atau
sesar dan gempa bumi, namun masih mungkin terjadi beberapa potensi bahaya lingkungan.
Kalimantan memiliki pulau yang datar, dikarenakan mempunyai pesisir yang rendah dan
memanjang serta dataran sungai, terutama disebelah selatan dan barat. Pulau Kalimantan
yang mempunyai bentuk dasar seperti segitiga sebagian besar wilayahnya diduduki oleh jalur
Pegunungan dan bukit-bukit. Dataran rendah menduduki bagian Barat dan Selatan sampai
menyentuh pantai.

Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari masih banyak kesalah dan kekurangan, apabila ada kritik maupun saran mengenai
isi,susunan, dan struktur yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan pada kami.
DAFTAR PUSTAKA

https://ensiklopenikun.blogspot.com/2019/10/makalah-geografi-regional-indonesia_22.html

https://suarageologi.blogspot.com/2014/01/geologi-pulau-kalimantan.html

https://www.gurupendidikan.co.id/geomorfologi/

https://dinaspendidikan.deliserdangkab.go.id/definisi-dan-pengertian-ilmu-geologi.html

Anda mungkin juga menyukai