DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami kelompok1 dapat menyelesaikan tugas
makalah Geologi dan Geomorfologi Indonesia ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Geologi dan Geomorfologi Indonesia
dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi, sehingga makalah ini telah disusun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan tugas ini. Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan,
kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran dari
pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini demi perbaikan dimasa depan.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................................................1
Rumusan Masalah..............................................................................................................2
Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan........................................................................................................................7
Saran..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu Geologi itu sendiri sebenarnya dapat
dikatakan dimulai pada sekitar tahun 500 hingga 300
tahun sebelum Masehi, yang didasarkan kepada fakta-
fakta yang disusul dengan pemikiran-pemikiran dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh pakar-pakar
filsafat Yunani. Namun geologi berkembang menjadi
ilmu pengetahuan modern tentang Bumi sejak abad ke
17 dan 18 setelah James Hutton, seorang ahli fisika
Skotlandia menerbitkan bukunya yang berjudul Theory
of the Earth pada tahun 1795. Hutton mencetuskan
doktrin Uniformitarianisme (keseragaman) yang
menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan
biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada
masa lampau.
2
Rumusan Masalah
1. Seperti apakah Geologi yang berada di Pulau Kalimantan ?
2. Seperti apakah Geomorfologi Pulau Kalimantan ?
3. Apa sajakah stuktur Geomorfologi Pulau Kalimantan ?
Tujuan Penulisan
Pulau Kalimantan berada dibagian tenggara dari lempeng Eurasia. Pada bagian utara
dibatasi oleh cekungan marginal Laut China Selatan, di bagian timur oleh selat Makassar dan
di bagian selatan oleh Laut Jawa.
Geologi Pulau Kalimantan dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
a) Bagian utara
1. Komplek akresi Crocker-Rajang-Embaluh berumur Kapur dan Eosen-Miosen.
2. Cekungan Melawi-Ketungai.
3. Cekungan Kutai.
4. Zona ofiolit-melange Lupar-Lubok Antu dan Boyan.
b) Bagian selatan
1. Schwanner Mountain berumur Kapur Awal-Akhir berupa batolit granit dan
granodiorit yang menerobos batuan metamorf regional derajat rendah.
2. Tinggian Meratus di bagian tenggara Kalimantan
3. Cekungan Barito
4. Cekungan Asem-asem
Tinggian Meratus merupakan sekuens ofiolit dan busur volkanik Kapur Awal.
Cekungan Barito dan Cekungan Kutai dibatasi oleh Adang flexure.
Di Kalimantan terdapat empat unit geologi utama, yaitu batuan yang dihubungkan
dengan pinggir lempeng, batuan dasar, batuan muda yang mengeras dan tidak mengeras, dan
batuan aluvial serta endapan muda yang dangkal.
Kompleks batuan dasar diKalimantandi bagian barat dan bagian tengah Kalimantan
(termasuk pegunungan Schwaner) mewakili singkapan dasar benua terbesar di Indonesia.
Batuan dasar adalah batuan di dasar lapisan stratigrafi yang umumnya lebih tua dari batuan di
atasnya. Batuan ini biasanya mengalami metamorfosis bela terkena panas. Hasil
metamorfosis batuan ini yang khas adalah batu pualam yang berasal dari batu kapur; bati
sekis hijau yang berasal dari batuan vulkanik, batu gneis yang berasal dari batu pasir atau
granit. Daerah batuan metamorfosis atau batuan dasar adalah jenis kerak benua yang sering
dipengaruhi oleh batuan intrusi muda. Kompleks batuan dasar Kalimantan terdiri dari atas
sekis dan gneis yang tercampur dengan granit dari Era Palaezoikum dan Periode Terseir
membentuk daerah kristal yang sangat luas.
Batuan yang berasosiasi dengan pinggir lempeng Kalimantan mencakup opiolit (kerak
samudera) dan melange. Potongan lantai samudera (kerak samudera) terdapat beberapa
tempat didaratan Kalimantan. Potongan-potongan ini dicirikan oleh susunan batuan beku
yang padat gelap tipe basa dan ultra basa dengan komponen granit. Endapan batu kersik
samudera dan karbonat mungkin juga terdapat deretan batuan ini disebut opiolit. Sebagian
pengganti jalur penunjaman, opiolit-opiolit ini terbentuk oleh tubrukan lempeng ketika kerak
samudera terperangkap oleh gerakan tektonik lempeng dan tertekan ke pinggir lempeng yang
berdekatan dan di sini opiolit-opiolit ini tetap terlindungi. Proses pencuatan ini sering disertai
oleh rubuh dan retaknya batuan. Kompleks opiolit di Pulau Laut dan Pegunungan Meratus
terbentuk dengan cara ini.
Sebagian besar Kalimantan terdiri dari batuan yang keras dan agak keras, termasuk
batuan kuarter di semenanjung Sangkulirang dan jajaran pegunungan meratus, batuan
vulkanik dan endapan tersier. Kalimantan tidak memiliki gunung api yang aktif seperti yang
terdapat di Sumatera dan Jawa, tetapi memiliki daerah batuan vulkanik tua yang kokoh di
bagian barat daya dan bagian timur Kalimanta. Hal-hal tersebut merupakan peninggalan
sejarah geologis Indonesia yang mencakup berbagai masa kegiatan vulkanik dari 300 juta
tahun yang lalu sampai sekarang. Batuan vulkanik terbentuk sebagai hasil magma dari perut
bumi yang mencapai permukaan. Ketika magma menjadi dingin dan membeku, dibawah
permukaan bumi terbentuk sebagai hasil magma dari perut bumi yang mencapai permukaan.
Ketika magma menjadi dingin dan membeku, dibawah permukaan bumi terbentuk batuan
intrusi seperti granodiorit. Ditempat batuan vulkanik tua Kalimantan yang telah terkikis,
intrusi yang mengandung cadangan emas, semula di bawah gunung api merupakan bagian
penting dari proses utama pembentukan mineral seperti emas.
Pulau Kalimantan yang mempunyai bentuk dasar seperti segitiga sebagian besar
wilayahnya diduduki oleh jalur Pegunungan dan bukit-bukit. Dataran rendah menduduki
bagian Barat dan Selatan sampai menyentuh pantai.
Kalimantan memiliki memiliki pulau yang datar. Hal ini dikarenakan mempunyai
pesisir yang rendah dan memanjang serta dataran sungai, terutama disebelah selatan dan
barat. Kalimantan tidak memiliki pegunungan berapi, namun jajaran pegunungan utamanya
semula merupakan gunung berapi. Gunung Kinibalu di Kalimantan yang tingginya 4.101
mdpl merupakan puncak tertinggi di Asia Tenggara dan merupakan gunung tertinggi diantara
pegunungan Himalaya dan puncak Jayawijaya yang tertutup salju di Irian jaya.
Kalimantan dilalui oleh sungai-sungai besar yang mengalir dari bagian tengah pulau
ke pesisir. Kalimantan memiliki tiga sungai terpanjang yang menjadi kebanggaan Indonesia,
yaitu Sungai Kapuas (1.143 km), Sungai Borito (900 km), dan Sungai Mahakam (775 km).
Adapun deretan pegunungan yang menyusun kerangka morfologi Kalimantan, yaitu:
Berdasarkan strukturnya Kalimantan dapat dibagi ke dalam beberapa zone sebagai berikut :
2. Zone-zone Tenggara
Zone ini terdiri dari Pulau Laut, Pegunungan Meratus, Antiklinerium Samarinda.
Zone Kalimantan Timur secara umum merupakan monoklinal yang miring ke arah
Timur dengan dip 1°-2°. Disepanjang pantai disusupi oleh beberapa lipatan yang berumur
sangat muda.
Walaupun di Kalimantan terbebas dari bahaya gunung berapi, patahanatau sesar dan
gempa bumi, namun masih mungkin terjadi beberapa potensibahaya lingkungan. Berdasarkan
kajian Banter (1993) kemungkinan seringterjadi erosi pada lereng barat laut pegunungan
Schwener dan Gunung Benturan,serta di beberapa tempat lainnya di bagian tengan dan hulu
sungai besar di Kalimantan.Erosi sabagai akibat aberasi pantai terjadi di pantai barat, selatan
dan timur. Bahaya lingkungan lainnya adalah kebakaran hutan pada musim kemarausebagai
akibat panas alam yang membakar batu bara yang berada di bawah hutan tropis ini. Bahaya
lingkungan ini harus menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan dalam pengaturan ruang
wilayah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Geologi Pulau Kalimantan sebagian besar terdiri dari batuan yang keras dan agak
keras, termasuk batuan kuarter di semenanjung Sangkulirang dan jajaran pegunungan
meratus., batuan vulkanik dan endapan tersier. Kalimantan tidak memiliki gunung api yang
aktif seperti yang terdapat di Sumatera dan Jawa, tetapi memiliki daerah batuan vulkanik tua
yang kokoh di bagian barat daya dan bagian timur Kalimantan.
Geomorfologi Pulau Kalimantan terbebas dari bahaya gunung berapi, patahan atau
sesar dan gempa bumi, namun masih mungkin terjadi beberapa potensi bahaya lingkungan.
Kalimantan memiliki pulau yang datar, dikarenakan mempunyai pesisir yang rendah dan
memanjang serta dataran sungai, terutama disebelah selatan dan barat. Pulau Kalimantan
yang mempunyai bentuk dasar seperti segitiga sebagian besar wilayahnya diduduki oleh jalur
Pegunungan dan bukit-bukit. Dataran rendah menduduki bagian Barat dan Selatan sampai
menyentuh pantai.
Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari masih banyak kesalah dan kekurangan, apabila ada kritik maupun saran mengenai
isi,susunan, dan struktur yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan pada kami.
DAFTAR PUSTAKA
https://ensiklopenikun.blogspot.com/2019/10/makalah-geografi-regional-indonesia_22.html
https://suarageologi.blogspot.com/2014/01/geologi-pulau-kalimantan.html
https://www.gurupendidikan.co.id/geomorfologi/
https://dinaspendidikan.deliserdangkab.go.id/definisi-dan-pengertian-ilmu-geologi.html