Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 5 pulau besar dan sekitar 300
gugus pulau kecil. Selain itu, terdapat 13.667 pulau dan 6000 di antaranya tidak berpenghuni. Kepulauan
Indonesia terletak di antara 2 samudra yaitu Pasifik dan India, serta terletak di antara pertemuan Benua
Asia dan Australia. Indonesia memiliki luas total 9,8 juta km, dan lebih dari 7,9 juta km perairan.
Secara umum fisiografi Indonesia didominasi oleh 2 Dangkal. Yaitu Dangkalan Sunda dan
Dangkalan Sahul yang tersusun atas manifestasi geologi berupa Laut Dalam, Palung, dan
Gapura Kepulauan. Kedua dangkal tersebut berperan penting dalam menjaga kestabilan
lempeng Kontinental. Shallow Sahul merupakan bagian dari Dataran Tinggi Australia yang
terdiri dari Irian Jaya, Laut Arafuru, dan bagian selatan menuju Australia. Sedangkan Sunda
Dangkal merupakan bagian dari Lempeng Eurasia yang terdiri dari Malaka bagian selatan,
sebagian Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, sebagian Laut Jawa, dan Laut Cina Selatan bagian
selatan.
Daerah dangkal ini terdiri dari batuan sedimen Pra-Tersier dan batuan beku kristal,
serta batuan metamorf stabil sejak zaman Tersier. Margin yang tidak stabil disebabkan oleh
tabrakan dan gerakan datar yang membentuk busur magmatik dan busur luar
vulkanik. Daerah busur vulkanik meliputi: Sumatera, Jawa, hingga Sunda bagian dalam yaitu
Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, dan pulau-pulau kecil di Laut Banda. Busur luar vulkanik
memanjang dari Sumatera bagian barat dan pegunungan dasar laut di selatan Jawa hingga
pulau vulkanik Timor, Tanimbar, Kai, dan Seram.
Ketika konsep baru lempeng tektonik diperkenalkan pada tahun 1967, Indonesia
bagian barat menjadi perhatian utama. Daerah tersebut memiliki palung laut dalam, rantai
vulkanik, bongkahan sedimen, dan kawah yang terletak di atas lempengan. Kawasan ini
berada di zona konvergensi antara Lempeng Samudera Hindia yang bertabrakan dengan
Dataran Tinggi Eurasia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Katili (1971), lempeng tektonik Indonesia bagian
barat memiliki zona struktural yang meliputi daerah transversal Sumatera dan Jawa yaitu:
Sebuah. Daerah subduksi aktif
b. Busur magmatik / busur Volkanik
c. Cekungan busur belakang
Zona subduksi terus bergerak. Busur magmatik memiliki zona berlapis. Sedangkan
Back arc Basin dibagi menjadi beberapa subdivisi, antara lain:
Sebuah. Lewat
b. Busur luar non-vulkanik
c. Lengkungan busur samping
d. Busur vulkanik
e. Baskom busur dalam
f. Kraton Benua Sunda
DAFTAR REFERENSI:
http://translate.google.com/translate?
hl=id&sl=id&u=http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia&ei=3n2LS
7noMcK4rAfFmLjNCg&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=2&I % 3Dgeology
% 2Bof% 2BIndonesia% 26hl% 3Did% 26client% 3Dfirefox-a% 26hs% 3DXl1%
26sa% 3DG% 26rls% 3Dorg.mozilla: id: official% 26channel% 3Ds
http://dewaputu.co.cc
Buranda, JP 2009. Geologi Indonesia. Malang: Pers UM
Herlambang, Sudarno. 2009. Dasar-dasar Geomorfologi Indonesia. Malang: Pers UM
Wahyuni.blogspot.com
http://udhnr.blogspot.com/2009/02/lempeng-indonesia.html