Anda di halaman 1dari 3

GGI

1. Bagaimana karakteristik umum fisiografis kepulauan Indonesia berdasarkan kondisi


geologi  dan geomorfologinya
Jawab:
Kepulauan Indonesia memiliki karakteristik fisiografis yang beragam, terdiri dari
gunung-gunung berapi, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai. Hal
ini terkait dengan kondisi geologi dan geomorfologi dari wilayah tersebut.

Secara umum, Kepulauan Indonesia terbentuk oleh rangkaian gunung berapi yang
membentang dari Sumatra hingga Papua. Pegunungan dan dataran tinggi terbentuk
akibat dari aktivitas tektonik dan proses vulkanisme. Sebagai contoh, Pegunungan
Jayawijaya di Papua terbentuk akibat dari tumbukan antara Lempeng Australia dan
Pasifik, sedangkan Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra terbentuk akibat dari zona
subduksi di bawah Lempeng Sunda.

Dataran rendah di Indonesia terbentuk akibat sedimentasi dari material-material yang


dibawa oleh sungai-sungai besar di wilayah tersebut, seperti Sungai Kapuas, Sungai
Mahakam, dan Sungai Mamberamo. Sedimentasi juga terjadi di wilayah pesisir,
sehingga membentuk pantai dan delta sungai yang luas.

Soeprapto, S. (2002). Geologi Indonesia. Penerbit Kanisius.


Sudjatmiko, S. (2011). Geomorfologi Indonesia. Penerbit Erlangga.

2. Dengan mengkaji kondisi geologi dan geomorfologi suatu wilayah maka akan
diketahui  potensi sumberdaya alam dan mineralnya, jelaskan bagaimana cara
mengidentifikasi  potensi suatu wilayah menggunakan pendekatan geologi dan
geomorfologi!
3. Perbedaan kondisi fisiografis wilayah berdampak pada ancaman bencana yang
terdapat  pada daerah tersebut. Jelaskan perbedaan karakteristik kondisi geologi dan
geomorfologi  Indonesia yang berpengaruh terhadap ancaman bencana di wilayah
Indonesia! 
4. Indonesia terletak diantara 3 lempeng tektonik aktif yaitu: Indo-Australia, Eurasia
dan  Pasifik.  

Jelaskan konsekuensi dari posisi Indonesia tersebut! 


Posisi Indonesia yang terletak di antara tiga lempeng tektonik aktif yaitu Indo-
Australia, Eurasia, dan Pasifik memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap
aktivitas geologi dan geodinamika di wilayah Indonesia. Beberapa konsekuensi
tersebut antara lain:
Aktivitas Gempa Bumi: Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas
gempa bumi yang tinggi di dunia. Hal ini disebabkan oleh adanya pertemuan tiga
lempeng tektonik aktif di wilayah Indonesia yang mengakibatkan terjadinya
pergeseran dan gesekan antarlempeng yang memicu terjadinya gempa bumi.
Aktivitas Vulkanik: Selain aktivitas gempa bumi, Indonesia juga dikenal sebagai salah
satu wilayah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya
banyak gunung berapi aktif yang terdapat di Indonesia yang berasal dari aktivitas
subduksi dan batas divergen antara tiga lempeng tektonik.
Potensi Tsunami: Indonesia juga memiliki potensi terjadinya tsunami yang cukup
tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas subduksi di bawah laut di wilayah
Indonesia yang dapat memicu terjadinya gempa bumi dan pergeseran dasar laut yang
dapat menghasilkan tsunami.
Pembentukan Sumber Daya Alam: Di sisi lain, adanya aktivitas geologi yang tinggi di
Indonesia juga menghasilkan potensi pembentukan sumber daya alam yang kaya,
seperti minyak bumi, gas alam, dan tambang mineral.
Sumber referensi:
USGS. (2017). The tectonic setting of Indonesia. Diakses pada 13 April 2023, dari
https://www.usgs.gov/volcanoes/indonesia/tectonic-setting-indonesia
Sieh, K., & Natawidjaja, D. (2000). Neotectonics of the Sumatran fault, Indonesia.
Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 105(B12), 28295-28326.
5. Bagaimana penjelasan tatanan geologi Indonesia bagian barat secara umum?
Secara umum, tatanan geologi Indonesia bagian barat terdiri dari tiga wilayah utama
yaitu Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Wilayah tersebut memiliki sejarah geologi yang
berbeda-beda dan memiliki karakteristik geologi yang unik.
Sumatra terdiri dari pegunungan yang terbentuk akibat dari aktivitas subduksi antara
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Pegunungan tersebut memiliki
sumber daya alam yang kaya, seperti minyak bumi dan gas alam.
Jawa terdiri dari wilayah vulkanik yang sangat aktif dan memiliki banyak gunung
berapi, seperti Gunung Merapi, Gunung Bromo, dan Gunung Semeru. Wilayah ini
terbentuk akibat dari proses subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng
Eurasia, serta terdapat pula sesar-sesar besar yang membentuk cekungan-cekungan
sedimentasi di wilayah ini.
Kalimantan memiliki wilayah yang beragam, mulai dari pegunungan di bagian
tengah, hutan hujan tropis, hingga dataran rendah di sepanjang pesisir. Wilayah
pegunungan di Kalimantan terbentuk akibat dari proses tektonik dan vulkanik yang
kompleks.
Sumber referensi:
Soeria-Atmadja, R. (2006). Tatanan geologi Indonesia. Penerbit ITB.
Maryanto, S. (2016). Geologi Indonesia: Sejarah, Konsep, dan Aplikasi. Penerbit
Andi.
6. Jelaskan perbedaan fore arc dengan back arc apa yang membedakan keduanya,
penjelasan  disertai contoh!
Jawab
Bagian back arc merupakan bagian yang berada di utara pulau jawa terbentuk akibat
dari zona subduksi dan dapat juga dikarenakan rifting, bentuk pada umumnya yaitu
seperti kurva melengkung. Selain it penyebab dari terbentuknya back arc basin
menurut Mantovani yaitu dapat di sebabkan oleh overriding plate.
7. Zona penunjaman atau subduksi yang memanjang di pantai barat Pulau Sumatra dan
Selatan  Jawa merupakan wilayah yang rawan terhadap kejadian gempa bumi dan
tsunami. Jelaskan  mekanisme terbentuknya zona subduksi ini! 
8. Pantai timur Pulau Sumatra merupakan wilayah yang banyak terdapat cekungan atau
basin.  Jelaskan proses pembetukan basin di Pantai Timur Sumatra, serta berikan
contoh  pemanfaatannya!

Anda mungkin juga menyukai