Anda di halaman 1dari 2

Teori Lokasi Isard adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh seorang geografer

Amerika Serikat bernama Walter Isard pada tahun 1956. Teori ini menjelaskan tentang
hubungan antara lokasi dan kegiatan ekonomi. Menurut Isard, lokasi merupakan faktor yang
sangat penting dalam kegiatan ekonomi, karena dapat mempengaruhi biaya produksi,
distribusi, dan pemasaran suatu produk.

Isard membagi faktor-faktor lokasi menjadi dua kategori, yaitu faktor-faktor yang
bersifat statis dan faktor-faktor yang bersifat dinamis. Faktor-faktor statis meliputi geografi
fisik seperti topografi, iklim, dan sumber daya alam. Sedangkan faktor-faktor dinamis
meliputi faktor sosial dan ekonomi seperti infrastruktur, kebijakan pemerintah, dan pasar.

Teori Lokasi Isard juga mengemukakan tentang konsep pusat-pusat pertumbuhan


ekonomi (economic growth poles) yang dapat mempengaruhi perkembangan wilayah
sekitarnya. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ini dapat menciptakan efek multiplier atau
efek pengganda, yaitu terciptanya lapangan kerja, pendapatan, dan kemakmuran yang lebih
baik bagi wilayah sekitarnya.

Dalam teori Lokasi Isard, faktor lokasi juga memiliki peran penting dalam
pengambilan keputusan investasi dan lokasi bisnis. Pengusaha harus mempertimbangkan
faktor-faktor lokasi seperti biaya tanah, biaya tenaga kerja, dan aksesibilitas pasar dalam
memilih lokasi Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Teori Lokasi Isard:

Kelebihan:

 Menekankan pentingnya faktor-faktor lokasi dalam kegiatan ekonomi, sehingga dapat


membantu pengusaha atau investor untuk memilih lokasi yang strategis.
 Menjelaskan konsep pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat menciptakan efek
multiplier, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.
 Memperhatikan faktor-faktor dinamis seperti kebijakan pemerintah dan infrastruktur,
sehingga dapat membantu dalam perencanaan pembangunan wilayah.

Kekurangan:

 Terlalu fokus pada faktor-faktor ekonomi, sehingga mengabaikan faktor-faktor sosial


dan budaya yang juga berpengaruh pada perkembangan wilayah.
 Terlalu memusatkan perhatian pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, sehingga
mengabaikan potensi dan kebutuhan dari wilayah-wilayah yang lebih kecil atau
terpencil.
 Tidak memberikan penjelasan yang cukup mengenai dinamika interaksi antara
wilayah-wilayah, seperti efek domino dan efek spill over.bisnis yang strategis.

https://www.academia.edu/42316050/BAB_4_TEORI_LOKASI#:~:text=Isard
%20(1956)%20Menurut%20Isard%2C,utama%20dalam%20pengambilan%20keputusan
%20lokasi.
Rustiadi, Ernan. Perencanaan dan pengembangan wilayah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018.

Teori Lokasi Isard merupakan teori yang menyatakan bahwa lokasi suatu industri
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor aglomerasi, deglomerasi dan faktor pendorong.
Faktor aglomerasi mengacu pada kecenderungan untuk berkumpul dan membentuk cluster
atau gugusan industri di satu daerah yang sama, sementara faktor deglomerasi mengacu pada
kecenderungan untuk berpencar dan menghindari kerumunan industri yang padat. Sedangkan
faktor pendorong mengacu pada faktor ekonomi, sosial, dan politik yang mendorong lokasi
industri ke suatu daerah tertentu.
Teori Lokasi Isard memiliki kaitan yang erat dengan industri karena dapat menjelaskan
mengapa suatu industri lebih memilih untuk berlokasi di daerah tertentu daripada daerah lain.
Faktor aglomerasi, misalnya, dapat menjelaskan mengapa sejumlah industri tertentu
berkumpul dalam satu kawasan atau kota. Keberadaan industri-industri tersebut dapat
memberikan keuntungan ekonomi, seperti adanya efisiensi dalam penggunaan sumber daya
dan keahlian yang tersedia di wilayah tersebut.
Di sisi lain, faktor deglomerasi dapat menjelaskan mengapa suatu industri mungkin memilih
untuk berlokasi di luar kota atau daerah yang padat dengan industri. Misalnya, industri yang
membutuhkan ruang yang luas atau yang menghasilkan banyak polusi dapat memilih lokasi
yang lebih terpencil untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan sekitar.
Dengan demikian, Teori Lokasi Isard dapat membantu memahami faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi lokasi industri dan bagaimana keputusan lokasi tersebut dapat mempengaruhi
ekonomi, sosial, dan lingkungan di sekitar daerah industri tersebut.
Isard lahir pada tahun 1919 di Philadelphia dari orang tua imigran. Pada tahun 1939, dia lulus
dengan pujian dari Universitas Temple dan masuk Universitas Harvard sebagai mahasiswa
pascasarjana di Departemen Ekonomi. Di sana ia mengembangkan minat penelitian dalam
konstruksi bangunan, pengembangan transportasi, lokasi kegiatan ekonomi, dan siklus
pertumbuhan dan stagnasi berikutnya yang menjadi ciri periode 1920-1940. Pada 1941-9142,
dia belajar di University of Chicago, dimana ketertarikannya pada matematika dihidupkan
kembali.
Selanjutnya, ia berafiliasi dengan Dewan Sumber Daya Perencanaan Nasional, sambil dengan
cepat menyelesaikan gelar Ph.D. Selanjutnya, dia bertugas di Pelayanan Publik Sipil sebagai
penentang hati nurani; pada jam malam di rumah sakit jiwa negara tempat dia ditugaskan, dia
menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris karya ahli teori lokasi Jerman, termasuk karya
August Lösch dan Andreas Predöhl.

Anda mungkin juga menyukai