Wilayah homogen
Wilayah homogen adalah suatu wilayah yang bagian-bagian wilayahnya memiliki
karakteristik yang sama. Misalnya, kesamaan dalam agama, bahasa, adat istiadat, dan
ekonomi.
2. Wilayah formal
Wilayah yang ditentukan oleh batas-batas administrative atau politik yang jelas dengan
pengaturan yang terstruktur. Seperti negara, provinsi, kabupaten, atau kota
3. Wilayah fungsional
Fungsional (Nodal) Wilayah ini ditentukan oleh adanya aliran atau pola aktivitas yang
berkaitan dengan fungsi tertentu, seperti perdagangan, transportasi, komunikasi, atau
pelayanan. Wilayah fungsional tidak didasarkan pada batas administrative melainkan pada
hubungan fungsional antara lokasi. Contoh: Kawasan Industri Cikarang di Jawa Barat
4. Wilayah vernacular
• Faktor topografi
• Faktor Klimatologi
• Faktor demografi/sumber daya manusia
• Faktor hidrografi
• Faktor sumber daya hayati
9. Aspek utama pembangunan wilayah
Produksi memakai mesin dan peranan pasar sangat vital. Pergerakan nasionalisme.
Gelombang 3: Peradaban Informasi
Di masa ini masyarakat sudah banyak yang menggunakan energi yang dapat diperbaharui
(renewable), manufacture > biofacture, ketergantungan atau keterkaitan antara wilayah yang
sangat menonjol dan bersifat menyeluruh (hight interdependency).
Adapun suatu gejala yang sangat menonjol meliputi :
1. Teknologi penerbangan dan angkasa luar
2. Teknologi alternatif yang dapat diperbaharui
3. Penerapan bioteknologi dan teknologi informasi.
Ada beberapa gejala gelombang I yang muncul :
4. Timbulnya gejala global village dan de-urbanisasi
5. Timbulnya gejala dimana konsumen ingin memproduksi barang- barangnya
sendiri
17. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan wilayah
Infrastruktur, kondisi geografis dan sumber daya alam, teknologi, tenaga kerja, dan modal
dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam dan permintaan akan komoditas yang
dihasilkan dari sumber daya alam. Teori ini fokus ke kekuatan permintaan internal (inward
looking
27. teori basis ekspor dalam kehidupan sehari hari (paul a samuelson, 1948)
bahwa negara atau wilayah sebaiknya mengkonsentrasikan produksi dan ekspor pada barang
atau sektor dimana mereka memiliki keunggulan komparatif atau kompetitif
28. teori pertumbuhan neoklasik (Dikembangkan pada 1950-60 an oleh : George Borts,
Howard Stein, Clvin Siebert, dan Dale Jorgensen)
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara atau
wilayah. Pertumbuhan wilayah bergantung pada faktor tenaga kerja, modal (investasi) dan
kemajuan teknologi. Peningkatan produktivitas.
29. teori ketidakseimbangan pertumbuhan wilayah (Gunar Myrdal)
Jadi Pembangunan ekonomi dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi yang didasarkan
pada hub ekonomi negara maju dan negara berkembang yang memiliki kecenderungan
meningkatkan pendapatan perkapita yg tidak seimbang.
2 EFEK DARI PEMBANGUNAN WILAYAH:
1. Efek balik > dampak buruk, terjadi ketika perpindahan modal, tenaga kerja, dan
aktivitas ekonomi menuju wilayah dengan kondisi ekonomi berkembang
2. Efek sebar > dampak baik, terbentuk di sekitar wilayah dengan kondisi ekonomi
berkembang akibat dampak momentum pembangunan ekonomi di pusat.
Ketika pusat pertumbuhan semakin berkembang, maka akan menyebar ke
wilayah disekitarnya.
30. teori baru pertumbuhan wilayah (Dikembangkan pada 1986-1988 oleh: Paul M. Romer
(1986), Robert Lucas (1988), dll)
Pertumbuhan wilayah berasal dari faktor endogen seperti modal fisik, sumber daya manusia,
teknologi dan inovasi. Jadi, kekuatan teknologi dan inovasi menjadi faktor dominan.
31. Definisi tata ruang
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
32. RTRW nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan
ruang wilayah negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang.
Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah 20 tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional memuat:
a. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah nasional
b. Rencana struktur ruang wilayah nasional
c. Rencana pola ruang wilayah nasional
d. Penetapan kawasan strategis nasional
e. Arah pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program utama jangka menengah 5
tahunan
f. Arah pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional yang berisi indikasi arahan
peraturan zonasi system nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif,
serta arahan sanksi
A. Kebijakan pengembangan struktur ruang sebagaimana dimaksud di atas meliputi: