Anda di halaman 1dari 8

1.

Wilayah homogen
Wilayah homogen adalah suatu wilayah yang bagian-bagian wilayahnya memiliki
karakteristik yang sama. Misalnya, kesamaan dalam agama, bahasa, adat istiadat, dan
ekonomi.
2. Wilayah formal
Wilayah yang ditentukan oleh batas-batas administrative atau politik yang jelas dengan
pengaturan yang terstruktur. Seperti negara, provinsi, kabupaten, atau kota
3. Wilayah fungsional
Fungsional (Nodal) Wilayah ini ditentukan oleh adanya aliran atau pola aktivitas yang
berkaitan dengan fungsi tertentu, seperti perdagangan, transportasi, komunikasi, atau
pelayanan. Wilayah fungsional tidak didasarkan pada batas administrative melainkan pada
hubungan fungsional antara lokasi. Contoh: Kawasan Industri Cikarang di Jawa Barat
4. Wilayah vernacular

Wilayah vernakular merupakan wilayah yang identik dengan persepsi masyarakat.


Contohnya: Bogor kota hujan, Surabaya yang dikenal sebagai kota pahlawan.
5. Wilayah hinterland
Daerah hinterland adalah suatu daerah belakang yang berfungsi sebagai pemasok dan
penyedia bahan-bahan kebutuhan pokok bagi kota.
6. Perbedaan Pembangunan dan pertumbuhan
Pembangunan wilayah mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sedangkan
pertumbuhan wilayah hanya befokus pada ekonomi.
7. Perencana Pembangunan nasional
Perencanaan Pembangunan Nasional diatur oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan
atau lebih dikenal Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
8. Faktor penentu pembangunan wilayah

• Faktor topografi
• Faktor Klimatologi
• Faktor demografi/sumber daya manusia
• Faktor hidrografi
• Faktor sumber daya hayati
9. Aspek utama pembangunan wilayah

• Faktor-faktor produksi bersifat lokasional.


• Setiap kegiatan usaha cenderung melakukan pemusatan kegiatan ekonomi secara
spasial di lokasi tertentu.
• Menjadi alat untuk menyosialisasikan dan mengembangkan tingkat kesadaran
berbagi pihak tentang perlunya menjaga kelestarian lingkungan.
10. Pentingnya daya dukung wilayah

• Mengetahui sejauh mana suatu wilayah masih mampu mendukung pengembangan


aktivitas kegiatan yang dibutuhkan oleh penduduk dengan melihat pertumbuhan
penduduk di wilayah tersebut
• Memberikan informasi kepada para perencana atau pihak lain yang akan
mengembangkan potensi wilayah tersebut, terutama ketika daya dukung wilayah itu
sudah tidak memadai.
• Menjadi alat untuk menyosialisasikan dan mengembangkan tingkat kesadaran
berbagai pihak tentang perlunya menjaga kelestarian lingkungan
Daya dukung lahan pertanian, klasifikasi, daya dukung ekonomi wilayah, daya dukung lahan
permukiman, daya dukung fungsi lindung, daya dukung ekologi.
11. Konsep daya dukung wilayah
Daya dukung wilayah > Daya tampung maksimum lingkungan untuk diberdayakan oleh
manusia. Menurut Ida Bagus Mantra (1986), penurunan daya dukung lahan dipengaruhi oleh
jumlah penduduk yang terus meningkat
12. Pembangunan wilayah berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan diasumsikan sebagai pembangunan yang memenuhi


kebutuhan masa kini, tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri. Contoh: membuang sampah pada tempatnya.
13. Teori control
- Determinisme lingkungan alam: Alam mempengaruhi perkembangan manusia.
- Determinisme lingkungan kebudayaan: Perbedaan suatu bangsa akan sangat berpengaruh
terhadap tingkat kemajuan suatu wilayah. Teori ini memandang bahwa segala sesuatu akan
bisa dicapai dengan menggunakan akal pikiran manusia, dan nilai keberhasilan
pembangunan diukur dari segi pencapaian materi yang dimilikinya.
14. Teori ketergantungan
Teori ini menjelaskan hubungan antara wilayah yang dikembangkan (wilayah pusat/kapitalis)
dengan wilayah yang kurang berkembang (wilayah pinggiran/koloni) dengan berdasarkan
pada ketergantungan ekonomi yang tidak seimbang, di mana wilayah pinggiran menjadi
tergantung pada wilayah pusat dalam hal sumber daya, pasar, teknologi, dan keputusan
Pembangunan.

15. Teori rostow


bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi sebagai akibat munculnya perubahan yang
fundamental yang terjadi dalam aktivitas ekonomi maupun dalam kehidupan politik dan
hubungan sosial dalam suatu masyarakat. Secara garis besar kelima fase pembangunan
ekonomi Rostow, yaitu:
1. Masyarakat Tradisional (The Traditional Community)
Relatif primitive + produksti terbatas. Contoh: masyarakat tradisional yaitu
negara di Eropa pada abad ke-15 sampai 16.
2. Prasyarat untuk Lepas Landas (The Preconditions for Take Off)
Memiliki kekuatan untuk berkembang dan sudah mempersiapkan diri.
Contoh: Negara – negara asia Tenggara, timur Tengah, afrika dan Eropa.
3. Lepas Landas (The Take Off)
Perubahan drastic: revolusi politik, kemjuan pesat, mordernisasi. Lepas landas
waktunya relative pendek (40 thn sd 60 thn)
Contoh: Korea Selatan
4. Gerakan ke Arah Kedewasaan (The Drive to Maturity)
Pada masa ini masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi
modern pada sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alamnya.
Sektor pertanian menurun, ekonomi untung, tenaga kerja ahli, dan sektor
industry yg penting.
Contoh: Brazil
5. Masa Konsumsi Tinggi (The Age Off Hight Mass Consumption)
Peningkatan kualitas konsumsi dan kesejahteraan Masyarakat.
Tujuannya:
1. Memperbesar pertumbuhan dan kekuasaan terhadap wilayah lain:
menciptakan welfare state, sehingga kemakmuran menjadi lebih
merata,
2. Berusaha mempertinggi konsumsi masyarakat di atas keperluan pokok
(sandang, pangan, perumahan) menjadi barang-barang berkualitas
tinggi, tahan lama, dan barang-barang mewah.
Contoh: Amerika Serikat, Jepang dan Inggris.
16. Teori tiga gelombang
Gelombang 1: Peradaban pertanian.
Pada masa ini ditandai dengan banyaknya masyarakat memakai baterei alamiah (living
battery), Keluarga mencakup keluarga besar (extended family), Kaum petani bercocok tanam
sekedar untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Tingkat ketergantungan antara wilayah yang
satu dengan wilayah lain sangat kecil (low interdependency), karena biasanya suatu wilayah
berproduksi untuk dikonsumsi sendiri, atau disebut "Pro-Sumen"
Gelombang 2: Peradaban Industri “Big is beautiful)

Produksi memakai mesin dan peranan pasar sangat vital. Pergerakan nasionalisme.
Gelombang 3: Peradaban Informasi
Di masa ini masyarakat sudah banyak yang menggunakan energi yang dapat diperbaharui
(renewable), manufacture > biofacture, ketergantungan atau keterkaitan antara wilayah yang
sangat menonjol dan bersifat menyeluruh (hight interdependency).
Adapun suatu gejala yang sangat menonjol meliputi :
1. Teknologi penerbangan dan angkasa luar
2. Teknologi alternatif yang dapat diperbaharui
3. Penerapan bioteknologi dan teknologi informasi.
Ada beberapa gejala gelombang I yang muncul :
4. Timbulnya gejala global village dan de-urbanisasi
5. Timbulnya gejala dimana konsumen ingin memproduksi barang- barangnya
sendiri
17. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan wilayah
Infrastruktur, kondisi geografis dan sumber daya alam, teknologi, tenaga kerja, dan modal

18. Pusat-pusat pertumbuhan wilayah (terbentuknya dan pengaruhnya)


Terbentuknya:
Menurut Boudeville: Ada sekelompok industri pendorong mengelompok di suatu ruang
geografis dan mendorong pengembangan kegiatan ekonomi di seluruh wilayah pengaruh.
Menurut Myrdal: Pengelompokan geografis serangkaian industri inovatif menghasilkan efek
spillover. Ada dua efek spillover, yaitu:
6. Spread effect > ketika pusat pertumbuhan semakin berkembang, maka akan
menyebar ke wilayah disekitarnya
7. Backwash effect > efek buruk dari munculnya kutub pertumbuhan berupa
polarisasi ekonomi
Ciri-ciri pusat pertumbuhan:
1. Ada ketertarikan antara berbagai kegiatan ekonomi yang mendorong satu sama lain.
2. Ada unsur pengganda yang diciptakan oleh sektor-sektor yang saling terkait.
3. Ada konsentrasi geografis dari berbagai sektor ataufasilitas yang menyebabkan
efisiensi biaya.
4. Mendorong pertumbuhan daerah belakangnya untuk dapat mengembangkan dirinya
Pengaruh pusat pertumbuhan:
• Menjadi pusat sumber daya alam dan sumber daya manusia.
• Mengoordinasikan sumber daya yang tersebar di sekitarnya.
• Menjadi inti pengembangan sumberdaya yang ada di wilayah sekitarnya.
• Meningkatkan pendapatan per kapitapenduduk di wilayah sekitarnya.
19. Hierarki pusat pertumbuhan wilayah
• Pusat pertumbuhan primer > wilayah yang dapat mendorong daerah disekitarnya
• Pusat pertumbuhan sekunder > wilayah yang dibentuk untuk mengembangkan
wilayah baru yang jauh dari pusat
• Pusat pertumbuhan tersier > titik pertumbuhan bagi wilayah pengaruhnya
20. Teori lokasi pertanian (Johann Heinrich Von Thunen. Teori Lokasi Pertanian
dikembangkan pada tahun 1826)
Bersifat monosentris. Setiap wilayah menjadi daerah pertanian, sedangkan tempat tinggal
pertain tersebar di setiap wilayah dan tinggi rendahnya sewa tanah menjadi penentu utama
pemilihan lokasi/penggunaan tanah.
Teori ini menjelaskan pola lokasi pertanian berdasarkan faktor biaya transportasi (ekonomi)
Karakteristik teori ini, yaitu:
8. Konsep Ruang Isotropik
9. Pertanian Tunggal
10. Konsep Isokost
11. Pola Cincin
12. Intensitas Penggunaan Tanah
21. Teori lokasi industry (Alfred Weber ahli ekonomi Jerman pada 1909)
Teori ini berpendapat bahwa prinsip minimalisasi biaya menjadi pemilihan lokasi industri. 2
faktor utama penentu lokasi industri, yaitu;
1. Faktor Regional: Biaya produksi (transportasi dan tenaga kerja ) bergantung pada tempat.
2. Faktor Aglomerasi / Deaglomerasi: Aglomerasi mempengaruhi pemusatan industri dengan
pertimbangan faktor sekolah, perbankan , rumah sakit dan faktor lainnya . Deaglomerasi
menyebabkan industri meninggalkan lokasi tertentu karena tingginya biaya produks
22. Teori tempat sentral (Walter Christaller, 1933)
pola distribusi lokasi permukiman manusia dan pola distribusi aktivitas ekonomi seperti
perdagangan, layanan, dan transportasi memiliki kebutuhan untuk diakses oleh penduduk
dengan cara yang efisien. “Prinsip keuntungan”
jadi kayak aktivitasnya dikumpulkan di sekitar pusat pusat pemukiman yang lebih besar
untuk keuntungan dan efisiensi aksesibillitas. Kuncinya: City, town, Market town, dan village.
Menurut Christaller, pusat permukiman terdiri dari tiga tingkatan utama dalam hierarki:
1. K3 > Prinsip pemasaran
2. K4 > Prinsip transportasi
3. K7 > Prinsip administras
23. Teori kerucut permintaan (August Losch, 1945)
Intinya lokasi pasar ditentukan oleh jumlah konsumen, jadi biar dapet untung maka total
konsumsi perlu diperhatikan. Biaya transportasinya harus murah dan mementingkan
monopoli industry.
24. teori kutub pertumbuhan (Francois Perroux, 1950)
Hanya muncul di pusat dan memiliki pengaruh bagi daerah sekitarnya. Suatu lokasi industri
dapat dikategorikan sebagai kutub pertumbuhan jika industri tersebut berperan sebagai unit
pendorong.
Ada 4 karakteristik suatu pusat pertumbuhan , yaitu :

1. Ada sekelompok kegiatan ekonomi yang terkonsentrasi , seperti daerah perkotaan ,


pusat pertambangan , perkebunan , pertanian , dan perdagangan
2. Konsentrasi kegiatan ekonomi itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang
dinamis , seperti peningkatan kegiatan produksi , penyediaan lapangan kerja , dan
peningkatan pendapatan masyarakat
3. Ada keterkaitan input dan output yang kuat antar kegiatan ekonomi pada pusat tersebut
4. Ada sebuah industri induk yang mendorong pengembangan kegiatan ekonomi pada
kutub pertumbuhan tersebut

25. teori kutub Pembangunan (Jacques Boudeville, 1950)


Teori ini berfokus pada pembangunan regional dan peran pusat-pusat pertumbuhan dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah. Pusat pertumbuhan ini
disebut "kutub pembangunan" yang berfungsi sebagai pusat penggerak utama dalam
menciptakan efek multiplier dan meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitarnya. Efek
multiplier ini dicapai melalui peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan
pendapatan masyarakat, dan perkembangan sektor ekonomi lainnya. Dengan demikian,
pertumbuhan di kutub pembangunan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan dalam wilayah tersebut.
26. teori basis sumber daya alam (Harvey. S Perloff dan Lowdon wingo, Jr.)

dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam dan permintaan akan komoditas yang
dihasilkan dari sumber daya alam. Teori ini fokus ke kekuatan permintaan internal (inward
looking
27. teori basis ekspor dalam kehidupan sehari hari (paul a samuelson, 1948)
bahwa negara atau wilayah sebaiknya mengkonsentrasikan produksi dan ekspor pada barang
atau sektor dimana mereka memiliki keunggulan komparatif atau kompetitif
28. teori pertumbuhan neoklasik (Dikembangkan pada 1950-60 an oleh : George Borts,
Howard Stein, Clvin Siebert, dan Dale Jorgensen)
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara atau
wilayah. Pertumbuhan wilayah bergantung pada faktor tenaga kerja, modal (investasi) dan
kemajuan teknologi. Peningkatan produktivitas.
29. teori ketidakseimbangan pertumbuhan wilayah (Gunar Myrdal)
Jadi Pembangunan ekonomi dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi yang didasarkan
pada hub ekonomi negara maju dan negara berkembang yang memiliki kecenderungan
meningkatkan pendapatan perkapita yg tidak seimbang.
2 EFEK DARI PEMBANGUNAN WILAYAH:
1. Efek balik > dampak buruk, terjadi ketika perpindahan modal, tenaga kerja, dan
aktivitas ekonomi menuju wilayah dengan kondisi ekonomi berkembang
2. Efek sebar > dampak baik, terbentuk di sekitar wilayah dengan kondisi ekonomi
berkembang akibat dampak momentum pembangunan ekonomi di pusat.
Ketika pusat pertumbuhan semakin berkembang, maka akan menyebar ke
wilayah disekitarnya.
30. teori baru pertumbuhan wilayah (Dikembangkan pada 1986-1988 oleh: Paul M. Romer
(1986), Robert Lucas (1988), dll)
Pertumbuhan wilayah berasal dari faktor endogen seperti modal fisik, sumber daya manusia,
teknologi dan inovasi. Jadi, kekuatan teknologi dan inovasi menjadi faktor dominan.
31. Definisi tata ruang
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
32. RTRW nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan
ruang wilayah negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang.
Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah 20 tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditinjau kembali lebih dari 1 kali dalam 5 tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional memuat:
a. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah nasional
b. Rencana struktur ruang wilayah nasional
c. Rencana pola ruang wilayah nasional
d. Penetapan kawasan strategis nasional
e. Arah pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program utama jangka menengah 5
tahunan
f. Arah pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional yang berisi indikasi arahan
peraturan zonasi system nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif,
serta arahan sanksi
A. Kebijakan pengembangan struktur ruang sebagaimana dimaksud di atas meliputi:

• Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah


yang merata dan berhierarki;
• Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana ransportasi,
telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh
wilayah nasional.
B. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang. Kebijakan dan strategi pengembangan
pola ruang, meliputi:

• Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung;


• Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya;
• Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis nasional
33. RTRW Kab/kota
wujud susunan dari suatu tempat kedudukan yang berdimensi luas dan isi dengan
memperhatikan struktur dan pola dari tempat tersebut.
Tujuan, Kebijakan, Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota merupakan
terjemahan dari visi dan misi pengembangan provinsi/kabupaten/kota dalam pelaksanaan
Pembangunan untuk mencapai kondisi ideal tata ruang wilayah provinsi/kabupaten/kota
yang diharapkan.
PERBEDAAN TATA RUANG
Pemetaan Struktur Ruang Wilayah
SKALA PETA yang digunakan untuk pemetaan
o Provinsi adalah 1 : 250.000
o Kabupaten adalah 1 : 50.000
o Kota adalah 1 : 25.000
Tambahan RTRW Kota meliputi rencana penyediaan dan
pemanfaatan :

• Ruang terbuka hijau dengan provorsi 30%


• Ruang terbuka nonhijau
• Prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor
informal, dan ruang evakuasi bencana.
34. Permasalahan dalam penerapan tata ruang

• Pembiayaan dan tenaga ahli/kepakaran


• Keterbaruan pangkalan data (database)
• Konflik kepentingan
• Ekonomi
• Sosial Budaya
• Kelestarian lingkungan hidup
• Pertumbuhan penduduk
• Keamanan
• Institusi

Anda mungkin juga menyukai