Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan wilayah adalah upaya terpadu untuk memacu perkembangan sosial ekonomi,
mengurangi kesenjangan antar wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu
wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena setiap wilayah memiliki
karakteristik yang berbeda .

Dalam konteks pengembangan wilayah, dimensi ruang memiliki arti penting karena ruang
dapat membawa kemajuan dan juga menciptakan konflik bagi dan masyarakat. Ruang
menjadi rebutan karena ketersediaannya semakin langka dan terbatas.

Ruang adalah wadah tempat manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dan melakukan
kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya, ruang mencakup lahan dengan berbagai
sumberdaya yang ada di atas maupun di dalamnya. Bertentangan dengan ketersediaannya
yang semakin terbatas, kebutuhan terhadap lahan justru semakin meningkat dengan
peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan. Apalagi lahan juga perlu
dikonservasi untuk penggunaannya di masa mendatang.

Berkaitan dengan kondisi lahan yang terbatas, pemanfaatan lahan harus dilakukan secara
terencana, rasional, optimal dan bertanggungjawab serta sesuai dengan kemampuan daya
dukungnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan wilayah?
2. Apa yang dimaksud dengan pengembangan wilayah?
3. Bagaimana konsep tentang pengembangan wilayah?
4. Apa dampak dari pengembangan wilayah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang defenisi wilayah!
2. Memahami tentang apa yang dimaksud dengan pengembangan wilayah!
3. Mepelajari tentang konsep pengembangan wilayah!
4. Memahami Dampak dari pengembangan Wilayah!

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian wilayah

Wilayah adalah suatu zona yang difungsikan menurut jenis dan kekhususan, suatu area yang
saling berhubungan satu sama lain. Wilayah merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau
aspek fungsional,. Pada masa lampau, sering kali sebuah wilayah dikelilingi oleh batas-batas
kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan setelah masa kolonialisme,
batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki daerah tersebut, dan berikutnya
dengan adanya negara kebangsaan, istilah yang lebih umum digunakan adalah batas
nasional.Wilayah memiliki banyak arti salah satunya Dalam KBBI wilayah yaitu daerah
(kekuasaan, pemerintahan, pengawasan, dan sebagainya); lingkungan daerah (provinsi,
kabupaten, kecamatan); Bisa juga di artikan sebagai sebuah daerah yang dikuasai atau
menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan

B. Pengertian Perwilayahan

Pewilayahan adalah usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi atau bagian permukaan
bumi tertentu untuk tujuan yang tertentu pula. Pembagiannya dapat mendasarkan pada
criteria-kriteria tertentu seperti administrative, politis, ekonomis, sosial, cultural, fisis,
geografis, dan sebagainya.

Pewilayahan di Indonesia berhubungan erat dengan pemerataan pembanguynan dan


mendasarkan pembagiannya pada sumberdaya-sumberdaya local, sehingga prioritas
pembangunan dapat dirancang dan dikeloila sebaik-baiknya.

Pewilayahan untuk perencanaan pengembangan wilayah di Indonesia bertujuan untuk :

1. menyebaratakan pembangunan sehingga dapat dihindarkan adanya pemusatan kegiatan


pembangunan yang berlebih-lebihan di daerah tertentu;

2. menjamin keserasian dan koordinasi antara berbagai kegiatan pembangunan yang ada di
tiap-tiap daerah;

2
3. memberikan pengarahan kegiatan pembangunan, bukan saja pada para aparatur
pemerintah, baik pusat maupun daerah, tetapi juga kepada masyarakat umum dan para
pengusaha (Hariri Hady, 1974).

Pewilayahan ditinjau dari berbagai negara mempunyai corak/ragam yang bermacam-


macam. Hal ini dikarenakan masing-masing negara memiliki present problems yang
memang sangat bervariasi.

C. Pengertian Pengembangan Wilayah

Pengembangan wilayah adalah label upaya untuk mengembangkan wilayah tertentu suatu
negara, dengan pembangunan biasanya dipahami dalam arti sosial ekonomi.

Pengembangan wilayah dengan demikian tidak hanya diukur dalam pendapatan, jumlah
pekerjaan, dan tren demografis di wilayah tertentu, tetapi juga dapat menunjukkan
dinamika yang lebih umum seperti inovasi dan kreativitas di wilayah tersebut.

D. Pengembangan wilayah menurut para ahli

Adapun definisi pengembangan wilayah menurut para ahli, antara lain:

1. International Encyclopedia of Human Geography (2009)

Pengembangan wilayah merupakan konsep multidimensi dengan keragaman sosial ekonomi


yang besar yang ditentukan oleh berbagai faktor seperti kekayaan sumber daya alam, kualitas
dan kuantitas tenaga kerja, ketersediaan dan akses modal, investasi produktif dan overhead,
budaya dan sikap kewirausahaan, infrastruktur fisik, struktur sektoral, infrastruktur dan
kemajuan teknologi, pikiran terbuka, sistem pendukung publik, dan lain sebagainya.

2. The Contracting Society

Pengembangan wilayah adalah proses holistik di mana berbagai pelaku daerah dapat
berpartisipasi dalam definisi, keputusan, dan implementasi pembangunan yang paling sesuai
untuk generasi saat ini tanpa mempengaruhi kapasitas investasi ekonomi maupun persediaan
sosial dan lingkungan dari generasi mendatang.

E. Faktor pengembangan wilayah

Faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan suatu wilayah bisa dibedakan menjadi dua,
yaitu:

3
1. Internal

Faktor internal dalam proses terjadinya pengembangan suatu wilayah merupakan faktor yang
berasal dari kondisi wilayah itu sendiri, yang meliputi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber
Daya Manusia (SDM), dan Sumber Daya Buatan (SDB).

2. Eksternal

Fakor eksternal dalam pengembangan suatu wilayah merupakan faktor dari luar yang
berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan wilayah tersebut. Faktor eksternal
meliputi globalisasi ekonomi dan kerjasama ekonomi antarnegara. Faktor eksternal tersebut
memerlukan ruang dan prasarana wilayah untuk bisa memanfaatkan lahan yang terbatas
sehingga mampu dikembangkan dengan baik.

Dalam melakukan pengembangan suatu wilayah, bukan hanya faktor-faktor tersebut yang
harus kita pertimbangkan, tapi terlebih dahulu kita juga harus memahami konsep
pewilayahan itu sendiri. Perwilayahan merupakan upaya untuk membagi suatu wilayah yang
luas, misalnya wilayah suatu Negara ke dalam beberapa wilayah yang lebih kecil.

Perwilayahan tersebut bisa diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembentukan wilayah itu


sendiri. Dasar yang digunakan dalam perwilayahan diantaranya yaitu sebagai berikut:

a. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, di Indonesia sendiri hal itu dikenal


wilayah kekuasaan pemerintahan seperti Kabupaten/Kota,Kecamatan, Desa/Kelurahan dan
Dusun/Lingkungan
b. Berdasarkan kesamaan kondisi, yang paling umum ialah kesamaan kondisi fisik.
c. Berdasarkan ruang lingkup pengaruh ekonomi, yang dalam hal ini perlu menetapkan
beberapa pusat pertumbuhan terlebih dahulu yang sekiranya sama besarnya,kemudian
ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan.
d. Berdasarkan wilayah perencaan/program, yang dalam hal ini dilakukan penetapan batas-
batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek dimana
wilayah tersebut termasuk kedalam suatu perencanaan untuk tujuan khusus.

F. Fungsi pengembangan wilayah

Penerapan pendekatan pengembangan wilayah dapat membantu dalam menentukan kebijakan


dan mekanisme dalam menerjemahkan tujuan pengembangan tersebut menjadi tujuan

4
sektoral tertentu untuk referensi berbagai badan pemerintahan untuk berbagai bidang fokus,
termasuk:

1. Ekonomi (pertumbuhan pendapatan, kenaikan gaji, neraca komersial regional,


produksi, kapasitas utang, modal, mobilisasi sumber daya, kapasitas keuangan
bersama, hubungan pasar, rantai nilai, efisiensi dan pemasaran geografis
2. Sosial (pengentasan kemiskinan, partisipasi publik, pembangunan kohesi, kesetaraan
gender, keragaman, pendidikan, kesehatan dan gizi.)
3. Budaya (Pembaruan Pusat Sejarah, penyelamatan dan pelestarian kawasan sejarah dan
arkeologi, pelestarian dan promosi budaya daerah, promosi tradisi dan pengetahuan
kuno.)
4. Administratif (pembangunan solidaritas sosial, pelatihan, fungsionalitas, rekayasa
ulang, daya saing dan pembangunan kelembagaan.)
5. Manajemen (Pengambilan keputusan, definisi prioritas, negosiasi, advokasi dan
kemitraan strategis)
6. Politik (stabilitas, penyelesaian konflik, pengurangan dampak hukum, otonomi
daerah, definisi partisipasi kebijakan nasional, pemikiran strategis, intelijen, pengaruh
dan kemitraan politik untuk pembangunan.)
7. Fisik (Infrastruktur, peralatan dan layanan, pengelolaan lahan, pengkondisian spasial
dan sistem informasi geografis)
8. Lingkungan (Konservasi kawasan lindung dan penyangga, penggunaan sumber daya
alam secara berkelanjutan, pembersihan badan air yang tercemar, pengelolaan kualitas
lingkungan dan pengelolaan limbah padat)
G. Tujuan Pengembangan Wilayah

Tujuan pengembangan wilayah adalah meningkatkan atau menciptakan dayaguna secara


berkelanjutan khususnya untuk kepentingan penduduk melalui aktivitas daya guna. Ukuran
dayaguna:

1. Menurut kemungkinan sebagai permukiman yang layak

2. Produksi barang, bahan atau jasa yang dapat memnuhi kebutuhan manusia

3. Kapasitas menghasilkan pendapatan

5
Yang tidak tergantung oleh penduduk : keadaan biofisik/keadaan alam, untuk mengukur
dayaguna perlu memperhatikan berbagai keadaan, meliputi biofisik, sosial, budaya dan
ekonomi.

Suatu pengembangan wilayah sangat bergantung pada lingkup ekonomi, hal ini disebabkan
karena perekonomian merupakan faktor penentu dan pemicu terjadinya suatu pengembangan
wilayah. Ekonomi bergerak secara global dan memiliki pengaruh yang sangat besar pada
setiap tipe wilayah. Ketidaksiapan suatu daerah (wilayah) pada pengaruh globalisasi ekonomi
akan berpengaruh langsung pada tingkat kesejahteraan masyarakat pada wilayah tersebut dan
secara otomatis akan menuntut terjadinya suatu pengembangan wilayah guna mengimbangi
globalisasi ekonomi yang terus maju. Pengaruh globalisasi, pasar bebas dan regionalisasi
menyebabkan terjadinya perubahan dan dinamika spasial, sosial, dan ekonomi antarnegara,
antardaerah (kota/kabupaten), kecamatan hingga perdesaan.

H. Komponen pengembangan wilayah

Berikut adalah 7 hal penting dalam pembangunan yang dapat berpengaruh terhadap
pengembangan wilayah :

1. Sumber daya lokal : sumber daya lokal merupakan salah satu komponen penting
dalam pembangunan karena sumber daya lokal merupakan kondisi alam yang dimiliki
wilayah yang sifatnya berasal dari dalam daerah itu sendiri dan dapat memberi nilai
positif bagi daerah, selain itu sumber daya lokal juga dapat dikembangkan untuk
meningkatkan daya saing. Contohnya adalah keberadaan barang tambang yang
melimpah, tanah yang subur, dan lain sebagainya.
2. Pasar : Pasar merupakan tempat bagi daerah untuk memasarkan produk yang
dihasilkan wilayah tersebut dalam proses produksi
3. Tenaga kerja : merupakan sumber daya yang bertugas sebagai pengolah sumber daya
lokal yang fungsinya adalah meningkatkan nilai jual produk yang berasa dari hasil
proses produksi wilayah tersebut
4. Investasi : dalam mengembangkan wilayah memerlukan investasi bberupa penanaman
modal dalam setiap kegiatannya. Semakin stabil kondisi wilayah dan meningkat atau
dengan kata lain kondusif maka akan semakin besar investasi yang masuk.

6
5. Kemampuan pemerintah : kehadiran pemerintah dianggap penting dalam
pengembangan wilayah karena pemerintah mempunyai peran sebagai pengarah, selain
itu pemerintah juga sebagai katalisator pembangunan
6. Transportasi dan komunikasi : mengingat pentingnya wilayah satu dan wilayah
lainnya untuk terhubung membuat peran transportasi dan komunikasi menjadi
penting. Dengan adanya penghubung yang baik antara wilayah satu dan lainnya dapat
menimbulkan terciptanya arus pergerakan barang, jasa, dan informasi dengan begitu
akan memberi pengaruh juga terhadap pengembangan wilayah.
7. Teknologi : teknologi menjadi komponen penting karena teknologi dapat membantu
proses produksi di wilayah agar menghasilkan output dan kinerja yang meningkat.

I. Sistem pengembangan wilayah


1. Pengembangan Wilayah Sistem Top Down

Sistem top down didefinisikan menjadi 3 konsep, yaitu konsep kutub pertumbuhan (growth
pole), integrasi fungsional-spasial, dan pendekatan decentralized territorial Konsep growth
pole diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi wilayah sehingga
pertumbuhan dapat menyebar (spread effect) atau dapat memberi efek tetesan (trickle down
effect) kepada daerah di sekitarnya.

Konsep growth pole di Indonesia sejak awal dirintis pada tahun 1980-an – 1997 berhasil
meningkatkan indikator ekonomi nasional dengan menekankan investasi masif pada industri
padat modal di kota-kota pulau jawa.

2. Pengembangan Wilayah Sistem Bottom Up

Sistem bottom up dalam pengembangan wilayah merupakan bentuk respon dari konsep
pembangunan development from above atau konsep pembangunan dari atas, Konsep
pengembangan wilayah dengan sistem bottom up sering dikenal juga sebagai konsep
pembangunan dari bawah (development from below). Agropolitan adalah salah satu bentuk
dari konsep pengembangan wilayah dengan sistem bottom up. Menurut Sugiono (2002)
agropolitan adalah rancangan wilayah yang memulai pembangunan dari kekuatan yang
berasal dari lokal ke dalam yang kuat lalu terbuka ke arah luar.

J. Dampak Negatif Pengembangan Wilayah

Dampak negatif dari perkembangan wilayah adalah ...

7
1. Tingkat Pengangguran Meningkat
2. Tingkat Ekonomi Masyarakat Meningkat
3. Tingkat Kesehatan Masyarakat Menurun
4. Pendapatan Per Kapita Negara Bertambah
5. Akses Perhubungan Dan Komunikasi Lebih Mudah
K. Perbedaan perencanaan wilayah dan pengembangan wilayah

Perencanaan dengan pengembangan tentu saja merupakan 2 hal yang berbeda namun saling
berhubungan. Perbedaannya terletak pada waktu dan tujuannya. Perencanan wilayah
dilakukan sebelum wilayah itu dibangun atau sebelum terjadinya keputusan untuk
memecahkan suatu permasalahan di suatu wilayah tersebut, sedangkan pengembangan
wilayah dilakukan setelah wilayah itu terbentuk atau dibangun yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi yang ada di wilayah tersebut, baik potensi alam, sosial-ekonomi
maupun manusianya . Hubungan antara perencanaan dan pengembangan adalah, tanpa
adanya suatu perencanaan maka wilayah yang akan dibangun akan sulit berkembang, selain
itu perlunya perencanaan dalam pengembangan wilayah terkait dengan pembangunan
wilayah yang berkesinambungan yang bertujuan dapat menyelesaikan permasalahan yang
akan terjadi di masa akan datang .

L. Keberhasilan Pengembangan Wilayah

Dalam keberhasilan pengembangan wilayah terdapat 3 faktor, yaitu

 Produktivitas,
 Efisiensi,
 Partisipasi Masyarakat.

Produktivitas dalam keberhasilan pengembangan wilayah diukur dengan ada tidaknya


perkembangan produktivitas institusi termasuk aparat yang ada di dalamnya. Efisiensi dalam
keberhasilan pengembangan wilayah diukur dengan peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan teknologi yang digunakan dalam pembangunan. Partisipasi masyarakat diukur
berdasarkan adanya jaminan terhadap suatu program dapat dilaksanakan secara berkelanjutan
di suatu wilayah. Wilayah satu dan lainnya berbeda, perbedaan tersebut terdapat pada
keadaan politik sosial, kelembagaan, komitmen dan kemampuan dari aparat dan masyarakat
pada wilayah tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wilayah adalah suatu zona yang difungsikan menurut jenis dan kekhususan, suatu area yang
saling berhubungan satu sama lain. Wilayah merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau
aspek fungsional,

Pewilayahan adalah usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi atau bagian permukaan
bumi tertentu untuk tujuan yang tertentu pula. Pembagiannya dapat mendasarkan pada
criteria-kriteria tertentu seperti administrative, politis, ekonomis, sosial, cultural, fisis,
geografis, dan sebagainya.

Pengembangan wilayah adalah label upaya untuk mengembangkan wilayah tertentu suatu
negara, dengan pembangunan biasanya dipahami dalam arti sosial ekonomi.Pengembangan
wilayah dengan demikian tidak hanya diukur dalam pendapatan, jumlah pekerjaan, dan tren
demografis di wilayah tertentu, tetapi juga dapat menunjukkan dinamika yang lebih umum
seperti inovasi dan kreativitas di wilayah tersebut

Tujuan pengembangan wilayah adalah meningkatkan atau menciptakan dayaguna secara


berkelanjutan khususnya untuk kepentingan penduduk melalui aktivitas daya guna

Sistem top down didefinisikan menjadi 3 konsep, yaitu konsep kutub pertumbuhan (growth
pole), integrasi fungsional-spasial, dan pendekatan decentralized territorial

Sistem bottom up dalam pengembangan wilayah merupakan bentuk respon dari konsep
pembangunan development from above atau konsep pembangunan dari atas

B. Saran

Dikarenakan penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi penulis menyarankan
kepada para pembaca untuk membaca ataupun mengutip dari sumber lain sebagai
perbandingan sekaligus menambah wawasan dalam mempelajari tentang Pengembangan
Wilayah.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=7870

https://dosengeografi.com/pengembangan-wilayah/

http://eprints.itenas.ac.id/1567/5/05%20Bab%202%20242016072.pdf

http://jembatan4.blogspot.com/2013/10/pengembangan-wilayah.html

10

Anda mungkin juga menyukai