Anda di halaman 1dari 1

Angsa dan Telur Emas

Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya. Esoknya, angsa itu
mengeluarkan telur emas.

"Angsa ajaib," kata petani. la segera membawa telur emas itu ke pedagang emas di pasar
untuk mengetahui apakah telur tersebut benar-benar emas.

"Ini emas murni," kata pedagang emas. Pedagang tersebut membelinya dengan uang yang
banyak. Sejak saat itu, angsa setiap hari mengeluarkan telur emas. Kini, petani telah memiliki
selusin telur emas. Namun, petani itu masih belum puas.

"Aku akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa mengeluarkan lebih banyak telur emas setiap hari
agar aku cepat kaya," kata petani.

Setelah angsa mengeluarkan telur emas yang banyak dalam sehari, petani masih belum puas
juga.

"Angsa itu mengeluarkan banyak telur emas. Aku tidak akan menunggu besok. Aku ingin
cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas dalam tubuhnya,"
pikir petani.

Petani itu akhirnya menyembelih angsa, namun betapa kagetnya dia. Alih-alih menemukan
banyak telur emas, justru dia tidak menemukan satupun di dalam tubuh angsa.

Kini, petani hanya bisa menyesal. Karena serakah, dia telah menyembelih angsa. Andai saja
tidak menyembelih angsa itu, pasti masih bisa mendapatkan telur emas. Itulah akibat dari
keserakahan.

Cerita ini mengajari anak untuk tidak menjadi orang yang serakah, Bunda. Untuk meraih
kesuksesan, diperlukan kerja keras dan kesabaran. Orang yang serakah dan tidak sabar hanya
akan mendapat kerugian.

Anda mungkin juga menyukai