Anda di halaman 1dari 1

Cerita Dongeng

Angsa dan Telur Emas


Pada zaman dahulu disebuah desa kecil hiduplah seorang petani miskin yang tidak memiliki
apa-apa selain kebun kecil peninggalan kedua orangtuanya. Di suatu sore, saat petani tersebut
perjalanan pulang dari kebun, ia melihat seekor angsa yang nampak kelelahan dan terbaring lemas di
pinggir jalan. Akhirnya petani itu menghampiri sang angsa dan membawa angsa tersebut pulang ke
rumahnya. Sesampainya di rumah, petani langsung memberi makanan kepada angsa dalam jumlah
yang banyak. Angsa tersebut langsung menyantapnya dengan lahap. Setelah selesai makan, petani
tersebut meletakkan sang angsa di kandang belakang rumahnya.
Keesokan paginya, petani menghampiri angsanya kembali untuk memberinya makan.
Sesampainya di kandang angsa, ia sangat terkejut saat mengetahui ada telur emas di sana. “Apakah ini
emas asli?” tanya petani pada dirinya sendiri. Ia buru-buru memberi angsa tersebut makanan, lalu
bergegas pergi ke tukang emas untuk memastikan keaslian telur emas tersebut. Sesampainya di toko
emas, petani langsung bertanya ke pada sang pemilik toko emas tersebut, “Apakah ini emas asli?”
tanya petani kepada pemilik toko emas. “Iya, ini emas murni asli,” jawab pemilik toko emas setelah
mengecek telur emas yang dibawa oleh petani. Jawaban dari pemilik toko emas membuat petani
terkejut. Kekagetannya semakin menjadi-jadi saat pemilik toko emas berkata kalau telur emas itu
harganya sangat mahal karena ukurannya yang besar. Setelah mendengar pernyataan tersebut, petani
langsung menjual telur emasnya saat itu juga. Petani pulang dari toko emas dengan perasaan yang
sangat senang karena membawa uang yang sangat banyak. Sejak saat itu, angsa tersebut selalu
mengeluarkan sebutir telur emas setiap paginya. Hal tersebut membuat petani senang. Kini ia bisa
mendapatkan uang tanpa perlu mengurus kebun setiap hari. Walaupun setiap hari sang angsa
mengeluarkan telur emas, rupanya hal tersebut tidak membuat petani merasa puas. Ia ingin
mendapatkan telur emas lebih banyak setiap harinya. “Seandainya saja angsa ini bisa mengeluarkan
lebih dari satu emas setiap harinya, pasti aku akan semakin kaya raya!” gumam sang petani.
Sang petani kemudian memaksa angsanya untuk mengeluarkan telur emas lebih dari satu setiap
harinya. Rupanya, sang angsa bisa melakukan hal tersebut. Di suatu pagi, tiba-tiba sang angsa
mengeluarkan dua telur emas sekaligus. Dari saat itu sang angsa selalu mengeluarkan dua telur emas
setiap paginya. Hal tersebut membuat petani semakin bahagia dan kekayaannya semakin berlimpah.
Ternyata dua telur emas setiap harinya belum membuat petani puas. Ia ingin menjadi lebih kaya lagi
tanpa harus menunggu telurnya setiap pagi. “Kira-kira apa yang harus aku lakukan?” pikir sang petani.
Lalu munculah sebuah ide dalam pikirannya. “Mungkin lebih baik aku menyembelihnya dan
mengambil semua emas yang ada di dalam tubuhnya!” ujar sang petani. Tanpa menunggu waktu lama,
petani langsung bergegas ke dapur rumahnya untuk mengambil pisau lalu menuju belakang rumahnya.
Sesampai di belakang rumahnya, petani langsung mengeluarkan angsa dari kandang dan
menyembelihnya tanpa berpikir panjang. Setelah itu, ia langsung memotong-motong tubuh angsa.
Petani itu sangat perkejut saat tidak menemukan sebutir telur emas sekalipun di dalam tubuh angsa
tersebut. Yang ia temukan hanya daging angsa biasa, bukan daging emas. Sang petani pun langsung
menyesali keputusannya menyembelih angsa. Seandainya saja ia bisa bersabar dan tidak serakah, ia
pasti masih memiliki angsa istimewa yang mengeluarkan telur emas untuknya setiap hari. “Kenapa
aku bertindak gegabah? Keserakahan ini telah membutakan pikiranku,” ucap petani dengan nada
menyesal sambil menangis. Kini, sang petani hanya bisa hidup dengan kekayaan yang ia miliki
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai