Anda di halaman 1dari 14

Gentong Emas Ajaib

Di suatu hari ada seorang gadis yang bekerja di


ladang sebut saja dia Andini. Saat dia sedang berkebun
di ladang, dia menemukan gentong yang dilumuri oleh
tanah. Ia pun membawa pulang dan mencuci gentong
tersebut, alangkah terkejutnya Andini mengetahui bahwa
gentong tersebut berwarna emas.

Akhirnya Andini menggunakan gentong tersebut


untuk wadah air dan ia kembali untuk melanjutkan
pekerjaannya di ladang. Alangkah terkejutnya Andini
saat melihat air mengalir. Dia berkata, "air dari mana
ini? perasaan aku tidak menyalakan kran air" Andini pun
heran, lalu dia mengecek dimana sumber air itu
mengalir.

Tak disangka rupanya sumber air itu berasal dari


gentong mas miliknya. Andini pun terkejut, "kenapa bisa
sampai penuh seperti ini? padahal tidak diisi air penuh."

Andini terheran dan mencoba menaruh buah hasil


panen di ladang. Alangkah terkejutnya lagi saat ia
melihat gentong tersebut bisa melipat gandakan hasil
panen ladangnya. Setiap hari Andini berjualan di pasar
buah dan sayur yang berasal dari gentong tersebut.
Dagangan Andini pun rupanya laris terus. Sedikit demi
sedikit Andini bisa membeli barang yg ia butuhkan.

Pada suatu malam saat Andini ingin


membereskan barang dagangannya, tak sengaja uang
koin itu jatuh kedalam gentong emas tanpa Andini
sadari.

Andini: "lelah sekali hari ini Aku akan beristirahat


karena besok harus berjualan lagi."

Keesokan paginya Andini bangun dan berniat


ingin berjualan di pasar. Ia terkejut saat melihat gentong
yang ia miliki berisi uang koin. "Loh kenapa buah hasil
panennya berubah menjadi uang?"Andini pun terheran
bahwa buah yang ia taruh di dalam gentong tersebut
berubah menjadi uang koin yg sangat banyak.

Andini pun tidak jadi pergi ke pasar untuk


berjualan. Di dalam lamunannya andinipun berfikir "apa
aku berhenti saja ya berjualan di pasar? uang yang
dihasilkan gentong inipun juga sudah lebih dari cukup"
dan sejak saat itu Andini berhenti berjualan. Semakin
hari Andini semakin kaya karena uang yang dihasilkan
oleh gentong mas tersebut.

Andini telah membangun rumah yg mewah dan


membeli barang-barang yang ia inginkan. Para tetangga
dan kerabat Andini heran karena semakin hari Andini
semakin kaya dan bisa membeli apapun yang dia
inginkan. "Tetangga: kenapa semakin hari Andini
semakin kaya padahal dia sudah tidak berjualan di pasar
lagi! darimana uang yg dia dapat ya?

Andini pun merasa cukup dengan apa yang ia


peroleh saat ini. Andini juga sudah menyiapkan harta
dari gentong mas tersebut untuk ia gunakan hingga tua
kemudian Andini menyimpan gentong mas tersebut ke
tempat yg menurutnya aman.

Rupanya ada seseorang yang mengetahui


keberadaan gentong mas di dalam rumah Andini dan
orang orang tersebut ingin berniat mencuri gentong
tersebut saat Andini tidak ada di rumah.
Rupanya tidak hanya satu orang yang mengetahui
bahwa ada sebuah gentong berwarna emas dan bisa
melipat gandakan sesuatu apapun itu. kemudian
penjahat-penjahat yang ingin mencuri gentong tersebut
berusaha mencari dimana keberadaan gentong tersebut.
Rupanya salah satu pencuri telah berhasil menemukan
gentong tersebut dan pencuri yang lainnya pun
mengetahui apabila gentong tersebut telah berhasil
ditemukan oleh pencuri yang lainnya.

Kemudian pencuri yang menemukan gentong


tersebut dihadang oleh pencuri yg lain dan segerombolan
anak buah pencuri itu. Kemudian kedua kelompok
pencuri itupun bertengkar di pinggir sungai saat itu pun
air sungainya cukup deras kedua kelompok pencuri
tersebut bertengkar hebat. Namun akhirnya gentong
tersebut jatuh ke sungai dan hanyut entah kemana.

Singkat cerita gentong mas ajaib ditemukan oleh


nenek-nenek tua yang sedang cuci baju di sungai tak
sedang lama nenek tua itu pun tidak bernyawa atau telah
meninggal dunia dan rupanya gentong tersebut telah
diamankan oleh nenek tersebut dan tidak ada seorangpun
yang mengetahui keberadaan tentang gentong emas.
Tamat

Sela Ayu Agustina/27/8C

Magical Gold Barrel

Once upon a time there was a girl who worked in


the fields and called her Andini. While he was gardening
in the fields, he found a barrel covered with dirt. He also
brought home and washed the barrel, how surprised
Andini was to find out that the barrel was gold.

Finally Andini used the barrel for a water


container and she returned to continue her work in the
fields. Andini was surprised when she saw the water
flowing. He said, "where does this water come from? I
don't feel like turning on the water faucet." Andini was
surprised, then she checked where the water source was
flowing.

Unexpectedly, the source of the water came from


his gold barrel. Andini was surprised, "why can it be full
like this? even though it's not filled with water."

Andini was surprised and tried to put the


harvested fruit in the field. What a surprise again when
he saw the barrel could multiply the yield of his field.
Every day Andini sells at the fruit and vegetable market
that comes from the barrel. Andini's merchandise also
seems to be selling well. Little by little Andini was able
to buy the things she needed.

One night when Andini wanted to clean up her


wares, the coin accidentally fell into a gold barrel
without Andini knowing it.

Andini: "I'm very tired today. I will rest because


tomorrow I have to sell again."

The next morning Andini wakes up and intends


to sell in the market. He was surprised when he saw the
barrel he had filled with coins. "Why do the fruits he
harvest turn into money?" Andini was surprised that the
fruit she put in the barrel turned into a lot of coins.

Andini did not even go to the market to sell. In


his daydream Andini thought "should I just stop selling
in the market? The money made by this barrel is more
than enough" and since then Andini has stopped selling.
Andini is getting richer day by day because of the money
that the barrel of mas makes.

Andini has built a luxurious house and bought the


things she wants. Andini's neighbors and relatives are
surprised because Andini is getting richer day by day
and can buy whatever she wants. "Neighbor: why is
Andini getting richer every day even though she doesn't
sell in the market anymore! Where did the money she get
it come from?

Andini was satisfied with what she got at this


time. Andini has also prepared the treasure from the
mason jar for her to use until she is old.

Apparently there was someone who knew of the


existence of the barrel mas in Andini's house and these
people wanted to steal the barrel when Andini was not at
home.

Apparently not only one person knows that there


is a golden barrel and can multiply anything. then the
criminals who want to steal the barrel trying to find
where the barrel is. Apparently one of the thieves has
managed to find the barrel and the other thieves also
know if the barrel has been found by other thieves.

Then the thief who found the barrel was


intercepted by another thief and a group of the thief's
men. Then the two groups of thieves had a fight on the
edge of the river at that time the river water was quite
heavy the two groups of thieves had a big fight. But in
the end the barrel fell into the river and drifted
somewhere.

Long story short the magic barrel was found by


old grandmothers who were washing clothes in the river,
not long after that the old grandmother was either dead
or had died and apparently the barrel had been secured
by the grandmother and no one knew of the existence of
the golden barrel. End

Sela Ayu Agustina/27/8C

Gentong Mas Ajaib

Ing jaman biyen, ana bocah wadon sing nyambut gawe


ing sawah lan diarani Andini. Nalika lagi ngolah kebon
ing sawah, dheweke nemokake tong sampah sing
ditutupi reget. Dheweke uga nggawa mulih lan ngumbah
tong minyak, kaget banget Andini nalika ngerti yen tong
minyak kasebut emas.

Akhire Andini nggunakne tong minyak kanggo wadhah


banyu lan dheweke bali neruske gaweane neng sawah.
Andini kaget weruh banyune mili. Kandhane, “Banyu iki
asale saka endi, aku ora krasa nguripke kran banyu.”
Andini kaget, banjur mriksa sumber banyu saka ngendi.

Ora dinyana-nyana sumber banyu saka tong emase.


Andini kaget, "kok bisa kebak kaya ngene iki, padahal
ora diisi banyu."

Andini kaget lan nyoba nglebokake woh-wohan sing


dipanen ing sawah. Apa maneh kaget nalika weruh laras
bisa ngganda asile sawahe. Saben dina Andini dodolan
ing pasar woh lan sayuran sing asale saka laras.
Dagangane Andini uga katon laris. Sithik-sithik Andini
bisa tumbas barang-barang sing dibutuhake.

Ing sawijining bengi nalika Andini arep ngresiki


dagangane, dhuwit recehan kasebut ora sengaja
kecemplung ing tong emas tanpa disadari Andini.
Andini : "Dini aku kesel banget, aku arep ngaso merga
sesuk kudu dodolan maneh."

Esuk-esuk Andini tangi turu arep dodolan ing pasar.


Dheweke kaget nalika ndeleng tong minyak sing diisi
dhuwit recehan. “Woh sing dipanen kok malih dadi
duwit?” Andini kaget amarga woh sing dilebokake ing
tong sampah dadi duwit receh.

Andini malah ora dodol menyang pasar. Ing lamunan


Andini mikir "Apa aku kudu mandheg dodolan ing
pasar? Dhuwit sing digawe laras iki luwih saka cukup"
lan wiwit iku Andini mandheg dodolan. Andini tambah
sugih saben dina merga dhuwite laras mas.

Andini wis mbangun omah mewah lan tuku barang sing


dikarepake. Tangga-tangga lan sedulure Andini kaget
amarga saben dina Andini tambah sugih lan bisa tuku
apa wae sing dikarepake. Tanggane : lha kok awan
Andini tambah sugih padahal wis ora dodolan nang
pasar!Dhuwite saka ngendi?
Andini marem karo apa sing digayuh wektu iki. Andini
uga wis nyiapake bandha saka laras emas kanggo
dheweke nganti tuwa banjur Andini nyimpen laras mas
ing papan sing dianggep aman.

jebule ana sing ngerti papan endi mas laras ing omahe
Andini lan wong-wong iki padha arep nyolong laras
nalika Andini ora ana ing omah.

jebule ora mung siji wong sing ngerti yen ana laras emas
lan bisa ngganda apa wae. banjur penjahat sing arep
nyolong laras nyoba nggoleki ngendi laras. Pranyata
salah sijine maling wis bisa nemokake laras lan maling
liyane uga ngerti yen laras kasebut wis ditemokake
dening begal liyane.

banjur maling sing nemokake laras kasebut dicegat


dening maling liyane lan rombongan wong maling.
Banjur rombongan begal loro mau padha tawuran ing
pinggir kali wektu iku banyu kali rada deras, loro
kelompok maling mau padha perang gedhe. Tapi akhire
larase kecemplung kali terus mabur, ora ngerti
Singkat cerita laras sakti ditemokake dening mbah tuwa
sing lagi ngumbah klambi ing kali, ora let suwe mbah
tuwa mau wis mati utawa wis seda lan jebule laras kuwi
wis diamanake dening mbah putri lan ora ana sing ngerti
babagan laras emas kasebut. . liwat

Sela Ayu Agustina/27/8C

Anda mungkin juga menyukai