Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rasaz Anisa Devi

NIM : F1032131047

BELAJAR & PEMBELAJARAN

PEND. EKONOMI AKT REG-B

Bagaimana cara membelajarkan siswa?

Untuk dapat membelajarkan siswa, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru ialah
dengan menerapkan pendekatan CBSA. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut
keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang dipelajari sehingga terjadi proses-proses
mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. CBSA
adalah suatu  pendekatan dalam pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa,
yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Pada hakekatnya, keaktifan belajar terjadi dan
terdapat pada semua perbuatan belajar, tetapi keadannya yang berbeda tergantung pada
kegiatannya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam CBSA, kegiatan belajar diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti:
mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah,
memberikan prakarsa/gagasan, menyusun rencana, dan sebagainya. Keaktifan itu ada yang
dapat diamati dan ada pula yang tidak dapat diamati secara langsung. Setiap kegiatan
tersebut menuntut keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran
melalui asimilasi, dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan,
serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan (motorik, kognitif dan
sosial), penghayatan serta internalisasi nilat-nilai dalam pembentukan sikap (Raka Joni,
1980, h. 2). Pelaksanaan proses pembelajaran dititik beratkan pada keaktifan siswa belajar
dan keaktifan guru menciptakan lingkungan belajar yang serasi dan menantang. Penerapan
CBSA dilakukan dengan cara mengfungsionalisasikan seluruh potensi manusiawi siswa
melalui penyediaan lingkungan belajar yang meliputi aspek-aspek bahan pelajaran, guru,
media pembelajaran, suasana kelas dan sebagainya. Cara belajar di sesuaikan dengan
minat dim pemberian kemudahan kepada siswa untuk memperoleh pemahaman,
pendalaman, dan pengendapan sehingga hasil belajar berintemalisasi dengan pribadi siswa.
Dalam kondisi ini semua unsur pribadi siswa aktif seperti emosi, perasaan, intelektual,
pengindran, fisik dan sebagainya. CBSA dapat berlangsung dengan efektif, bila guru
melaksanakan peran dan fungsinya secara aktif dan kreatif, mendorong dan membantu
serta berupaya mempenguruhi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan belajar yang
telah ditentukan. Keaktifan guru dilakukan pada tahap-tahap kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut pembelajaran. 
Pendekatan CBSA dapat diterapkan dalam pembelajaran dalam bentuk dan teknik:
Pemanfaatan waktu luang
Pemanfaatan waktu luang di rumah oleh siswa memungkinkan dilakukanya kegiatan belajar
aktif, dengan cara menyusun rencana belajar, memilah bahan untuk dipelajari, dan menilai
penguasaan bahan sendiri. Jika pemanfaman waktu tersebut dilakukan secara saksama dan
berkesinambungan akan memberikan manfaat yang baik dalam menunjang keberhasilan
belajar di sekolah.
Pembelajaran Individual
Pembelajaran individual adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
perbedaan individu tiap siswa, seperti: minat abilitet, bakat, kecerdasan, dan sebagainya.
Guru dapat mempersiapkan / merencanakan tugas-tugas belajar bagi para siswa, sedang
pilihan dilakukan oleh siswa masing-masing, dan selanjutnya tiap siswa aktif belajar secara
perseorangan. Teknik lain, kegiatan belajar dilakukan dalam bentuk kelompok, yang terdiri
dari siswa yang memiliki kemampuan, minat bakat yang sama.
Belajar kelompok
Belajar kelompok memiliki kadar CBSA yang cukup tinggi. teknik pelaksanaannya dapat
dalam bentuk kerja kelompok, diskusi kelompok, diskusi kelas, diskusi terbimbing, dan
diskusi ceramah. Dalam situasi belajar kelompok, masing-msing anggota dapat mengajukan
gagasan, pendapat, pertanyaan, jawaban, keritik dan sebagainya. Siswa aktif berpartisipasi,
berelasi dan berinteraksi satu dengan yang lainya.
Bertanya jawab
Kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa, dan antara
kelompok siswa dengan kelompok lainnya memberikan peluang cukup banyak bagi setiap
siswa belajar aktif. Kadar CBSA-nya akan lebih besar jika pertanyaan-pertanyaan timbul dan
diajukan oleh pihak siswa dan dijawab oleh siswa lainnya. Guru bertindak sebagai pengatur
lalulintas atau distributor, dan dianggap perlu guru melakukan koreksi dan perbaikan
terhadap pertanyaan dan jawaban-jawaban tersebut.
Belajar Inquiry/discovery (belajar mandiri)
Dalam strategi belajar ini siswa melakukan proses mental intelektual dalann upaya
memecahkan masalah. Dia sendiri merumuskan suatu masalah, mengumpulkan data,
menguji  hipotesis, dan menarik kesimpulan serta mengaplikasikan hasil belajarnya. Dalam
konteks ini, keaktifan siswa belajar memang lebih menonjol, sedangkan kegiatan guru hanya
mengarah membimbing, memberikan fasilitas yang memungkinkan siswa melakukan
kegiatan inquirynya. Strategi dan kemampun inquiry ini, akan diuraikan lebih lanjut dalam
pembahasan mengenai keterampilan proses sebagai bagian dari CBSA.
Pengajaran unit
Strategi pengajaran ini berpusat pada suatu masalah atau suatu proyek. Pada tahap-tahap
kegiatan belajar ditempuh tahap-tahap kegiatan utama, yakni: tahap pendahuluan dimana
siswa melakukan orientasi dan perencanaan awal; tahap pengembangan dimana siswa
melakukan kegiatan mencari sendin informasi selanjumya menggunakan informasi itu dalam
kegiatan praktik, tahap kegiatan kulminasi, dimana siswa mengalami kegiatan penilaian,
pembuatan laporan dan tindak lanjut.
Berdasarkan beberapa contoh strategi pembelajaran tersebut di atas, maka semakin jelas
tentang bagai mana penerapan pendekatan CBSA tersebut dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai