enurut pandangan konstruktivisme, dalam proses pembelajaran guru harus memfasilitasi peserta didik untuk membangun sendiri konsep-konsep baru berdasar konsep lama yang telah dimiliki. Pembangunan konsep baru itu tidak terjadi di ruang hampa, melainkan dalam konteks sosial, di mana mereka dapat berinteraksi dengan orang lain untuk merestrukturisasi ide-idenya. Dengan demikian konsep lama yang sudah sesuai dengan konsep ilmiah sangat penting artinya bagi penanaman konsep-konsep baru yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Inkuiri-dicavery-problem solving adalah istilah-istilah yang sesungguhnya mengandung arti yang sejiwa, yaitu istilah yang menunjukkan kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, analitis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan. Selanjutnya Sund menyatakan bahwa discovery adalah proses mental di mana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut, misalnya, mengamati, mengklasifikasi, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan. Sedangkan inkuiri dibentuk meliputi discovery, dengan perkataan lain inkuiri adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inkuiri mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan mengalisis data, dan menarik kesimpulan. Pendekatan inkuiri (inquiry), sebenarnya sudah dikenal sejak lama, dan sudah digunakan dalam proses pembelajaran. Hanya penggunaannya relatif masih jarang, dan bahkan sering diabaikan. Pada umumnya guru-guru IPS lebih banyak menggunakan metode yang bersifat instructor centered, dimana guru sebagai penentu utama jalannya proses pembelajaran, sedangkan siswa sebagai pihak penerima belaka. Menurut Syah (Nursid Sumaatmadja.2003), penguasaan guru tentang metode mengajar masih dibawah standar. Kenyataan ini diperkuat oleh penelitian Balitbang Depdikbud yang menyatakan bahwa kemampuan membaca siswa kelas VI SD di Indonesia masih rendah, salah satu penyebabnya adalah kegagalan dalam proses belajar.
M
6 - 4 Unit 6
Bagaimana perasaan Anda sebagai guru SD seandainya hal itu sampai sekarang masih berjalan? Apakah tidak tergugah untuk melakukan perbaikian kualitas proses pembelajaran? Pengajaran IPS yang bermaterikan masalah-masalah sosial, memerlukan penerapan/penggunaan pendekatan/metode yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu pendekatan yang memenuhi tuntutan tersebut adalah inkuiri, yaitu suatu pendekatan yang bersifat student centered. Hal yang terpenting dalam inkuiri adalah siswa mencari sesuatu sampai tingkatan yakin (belief-percaya). Tingkatan ini dicapai melalui dukungan fakta, analisis, interpretasi, dan pembuktiannya. Bahkan lebih dari itu dalam inkuiri akan dicapai tingkat pencarian alternative pemecacahan masalah tersebut. Dengan inkuiri siswa akan dilibatkan melakukan penyelidikan terhadap faktor-faktor yang belum pernah dilakukan, dan ini akan memberi motivasi yang tinggi. Pada inkuiri, proses adalah merupakan produk dari belajar, dan di dalam proses
tersebut kurang diperhatikan terhadap kebenaran jawaban, sebab kesimpulan yang mereka buat adalah kesimpulan tentatif dalam arti dengan data yang digunakan pada saat itu. Pendekatan inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu. Siswa didorong untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapinya dan menarik kesimpulan sendiri melalui proses berpikir ilmiah yang kritis, logis, dan sistematis. Siswa tidak lagi bersifat dan bersikap pasif, menerima dan menghafal pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Melakukan inkuiri berarti melibatkan diri dalam tanya jawab, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Oleh karena itu strategi inkuiri dalam proses pembelajaran, adalah strategi yang melibatkan siswa dalam tanya jawab, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Dalam pelaksanaan siswa bertanggungjawab untuk memberi ide atau pemikiran dan pertanyaan untuk eksplorasi, mengajukan hipotesis untuk diuji, mengumpulkan dan mengorganisasi data yang dipakai untuk menguji hipotesa, dan sampai pada pengambilan kesimpulan yang masih tentatif. Berdasar kadar inkuirinya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: free inqury Siswa memiliki kebebasan penuh dalam menetapkan tujuan, isi, dan cara belajar. Fungsi guru hanya mengawasi pelaksanaannya modified free inquiry Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 5 Siswa tidak lagi bebas sepenuhnya, karena dalam beberapa hal siswa mendapatkan pengarahan dan pengawasan guru guided inquiry Kebebasan siswa semakin berkurang, dengan kata lain peran guru semakin besar
Guru sebagai stimulator, berusaha menstimulir siswanya untuk berpikir aktif, dengan cara mengajukan pertanyaan, meminta siswa untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip ke dalam berbagai situasi, mendorong siswa untuk mengolah data dan informasi. Selain itu guru juga harus menghadapkan siswa pada masalah, kontradiksi, implikasi, asumsi tentang nilai dan pertentangan nilai. Kemudian guru mengklarifikasi respon siswa dan menyarankan alternatif penafsiran terhadap data.
6 - 6 Unit 6
Guru tidak menekankan kebenaran jawaban, tetapi membantu siswa menemukan dan mengklasifikasi jawaban yang tepat. Oleh karena itu guru dituntut memiliki keterampilan bertanya sehingga dapat meningkatkan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Menurut Kosasi (1978:46), untuk melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, guru dituntut memiliki ciri-ciri guru inkuiri antara lain: a. memiliki kemampuan sebagai perencana (planer), baik rencana program pengajaran, pelaksanaan, maupun evaluasi. b. memiliki kemampuan untuk melaksanakan rencana tersebut dengan sebaik-baiknya menurut keputusan proses pembelajaran serta tujuan instruksionalnya. c. memiliki kemampuan sebagai penanya yang baik d. guru mempunyai kemampuan sebagai manajer e. memiliki kemampuan sebagai pemberi hadiah, dapat berupa pujian sebagai cara untuk memotivasi belajar f. memiliki kemampuan sebagai penguji kebenaran dari pada suatu sistem nilai.
2. mengembangkan kemampuan berpikir siswa atau meningkatkan potensi intelektualnya, 3. membina pengembangan sikap penasaran (rasa ingin tahu) dan cara berpikir obyektif, mandiri, kritis, logis, dan analitis baik secara individu maupun kelompok, dan 4. meningkatkan kemampuan untuk melacak kembali (heuristik) dari discovery, di mana discovery akan merupakan cara berpikir dan cara hidup dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan sehari-hari.
tersebut sangat efektif untuk menjelaskan betapa kayanya ragam budaya kita. Selain itu dapat juga digunakan model alat transportasi tradisional, misalnya delman, sepeda, gerobag. 3. Peta dinding. Dapat digunakan untuk menggali informasi tentang konsep ruang, konsep jarak, perbedaan ketinggian, pola hidup masyarakat dari berbagai daerah yang berbeda. 4. Barang-barang bekas. Dapat digunakan untuk menggali informasi tentang pencemaran, pemanfaatan bahan bekas untuk mencukupi kebutuhan hidup. 5. Slide dan film. Dapat dimanfaatkan untuk menggali informasi tentang suatu peristiwa, permukaan bumi, masalah-masalah sosial, peninggalan kuno, perkembangan suatu wilayah/kota. 6. Bahan cetak (buku-buku teks, dukumen, arsip). Buku teks masih tetap digunakan, mengingat luasnya persoalan yang berkembang selama kegiatan inkuiri Untuk memanfaatkan sumber belajar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: 1. Guru harus menyadari akan pentingnya sumber belajar. Guru harus mengupayakan agar para siswa dapat belajar efektif dan menyenangkan. Siswa dalam kegiatan belajar tidak hanya mendengarkan tetapi telribat secara fisik, mental maupun emosionalnya. Oleh karena itu diharapkan hasil belajarnya akan bermanfaat dan bermakna untuk diterapkan/digunakan dalam situasi yang berbeda. Sebagai guru harus kreatif dan selalu mengikuti perkembangan. Guru harus secara terus
menerus memberi rangsangan kepada siswa untuk selalu mencari informasi, memecahkan masalah-masalah yang cukup menantang, akan tetapi yang oleh mereka dapat dicapai. 2. Guru harus mengetahui tempat-tempat dan letak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dan bagaimana prosedur memperolehnya. Untuk sumber belajar yang ada di dalam sekolah, prosedur pemakaian dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah. Sumber belajar di luar sekolah diperlukan cara-cara dan prosedur sesuai dengan lembaga atau instansi tempat sumber belajar berada. Sumber belajar yang bersifat alamiah tidak memerlukan persyaratan khusus. Meskipun demikian unsur-unsur keselamatan dan efisiensi penggunaan sumber belajar patut diperhitungkan. Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 9 3. Guru harus memiliki keterampilan untuk mengoperasikan sumber belajar. Guru sebaiknya berlatih membaca informasi atau petunjuk-petunjuk pengoperasian sehingga tidak tergantung pada orang lain. Sumber belajar sangat bermanfaat dalam pembelajaran, jika si pemakai dapat menggunakannya secara tepat. Adapun manfaat sumber belajar antara lain: 1. Dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep. 2. Dapat mengakrabkan siswa maupun guru dengan lingkungan sekitar. 3. Memungkinkan guru merancang dan melaksanakan program pembelajaran dengan lebih baik. 4. Mendorong penerapan pendekatan pembelajaran secara aktif. 5. Memungkinkan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan. 6. Adanya kerja sama antar guru dapat menumbuhkan kebersamaan, selanjutnya dapat meningkatkan semangat kerja guru. 7. Memungkinkan anak yang cepat belajar untuk melakukan pengayaan, sebaliknya bagi anak yang lambat dimungkinkan menggunakan sumber belajar untuk memperbaiki hasil belajarnya.
Namun demikian jangan menganggap bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri pasti bermakna bagi siswa. Sebaliknya pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah hasilnya tidak maksimal
dan tidak bermakna bagi siswa. Harus diingat bahwa masing-masing materi mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Agar pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dapat bermakna, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain. 1. Memerlukan kondisi kelas yang khusus, misalnya guru percaya bahwa siswa-siswanya dapat belajar dan bertindak berdasar kepercayaan pada diri sendiri, suasana bebas artinya siswa dapat berkiprah dengan masalah yang dihadapi, serta dapat menentukan sikap dan pendapatnya sendiri walaupun mungkin salah menurut gurunya. 2. Memerlukan motivasi tinggi. Siswa memerlukan tantangan yang memerlukan pemikiran, menimbulkan keinginan untuk tahu, perlu diadakan study trip untuk memperoleh informasi dan pengalaman. Selain itu harus disediakan bacaan yang menarik, serta sumber yang cukup luas yang mewakili berbagai pandangan dan pendapat. 3. Pendekatan inkuiri tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan pelaksanaannya dibantu oleh metode lain, misalnya role playing, simulasi, dan studi kasus.
Contoh: Apakah banyak sedikitnya barang akan menentukan harga? Pertanyaan tentang kondisi berhubungan dengan keadaan benda atau sistem yang ada pada saat itu. Contoh: Apakah pembuangan limbah industri dapat menyebabkan pencemaran air di lingkungan sekitar? Pertanyaan tentang peristiwa dimaksudkan untuk memverifikasi kejadian atau keadaan dari suatu peristiwa. Contoh: Apakah kemajuan teknologi mengakibatkan peningkatan kesejahteraan bagi manusia? Tahap keempat, guru meminta siswa untuk mengorganisir data dan menyusun suatu penjelasan. Artinya data tersebut setelah diorganisir kemudian dideskripsikan sehingga menjadi suatu paparan hasil temuannya Tahap kelima, siswa diminta untuk menganalisis proses inkuiri. Dalam hal ini siswa boleh mengevaluasi tentang pertanyaan yang diajukan guru apakah efektif atau tidak, mungkin ada informasi penting tetapi siswa tidak tahu cara memperolehnya sehingga data/ informasi tersebut tidak ditemukan. Analisis dari siswa ini penting karena menjadi dasar pelakasanaan inkuiri berikutnya, artinya guru harus memperbaiki kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang telah dilakukan.
6 - 12 Unit 6
Berikut ini secara garis besar dapat dilihat sistematika model inkuiri 1. Tahap satu : - menghadapkan pada permasalahan - menjelaskan prosedur inkuiri - menyampaikan permasalahan yang kontradiksi 2. Tahap kedua : - pengumpulan data dan verifikasi - memverifikasi benda, keadaan, sifat, dan peristiwa 3. Tahap ketiga : - pengumpulan data eksperimentasi - mengisolasi variable yang relevan - menyusun dan menguji hipotesis - hubungan sebab akibat 4. Tahap keempat : - mengorganisir, formulasi, dan penjelasan - menyusun deskripsi atau penjelasan 5. Tahap kelima : - Analisis proses inkuiri - Analisis strategi inkuiri dan mengembangkan proses inkuiri agar lebih efektif
Latihan
1. Istilah inquiry-discovery-problem solving, sebenarnya mempunyai arti yang sejiwa. Apa maksud dari pernyataan tersebut? Cobalah Anda jelaskan! 2. Kegiatan apakah yang harus dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri? Jelaskanlah! 3. Sumber belajar merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Mengapa demikian? Cobalah Anda jelaskan! 4. Bilamanakah pendekatan inkuiri dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPS di SD? Jelaskankanlah! 5. Cobalah Anda jelaskan tahap-tahap inkuiri menurut Bruce Joyce dan Marssha Weil!
Rambu-rambu Jawaban
1. Inkuiri-dicavery-problem solving, adalah istilah-istilah yang sesungguhnya mengandung arti yang sejiwa, artinya ketiganya menunjukkan kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, analitis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan.
Lebih jelasnya baca pendapat Sund pada bacaan unit 6. Pengembangan Pendidikan IPS SD 6 - 13 2. Kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, yaitu mencari sesuatu sampai tingkatan yakin (belief-percaya). Tingkatan ini dicapai melalui dukungan fakta, analisis, interpretasi, dan pembuktiannya. Lebih jelasnya baca peran siswa dalam pembelajaran inkuiri dalam unit 6.1 di atas. 3. Sumber belajar merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Karena: a. dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep b. dapat mengakrabkan siswa maupun guru dengan lingkungan sekitar c. memungkinkan guru merancang dan melaksanakan program pembelajaran dengan lebih baik d. mendorong penerapan pendekatan pembelajaran secara aktif e. memungkinkan anak yang cepat belajar untuk melakukan pengayaan, sebaliknya bagi anak yang lambat dimungkinkan menggunakan sumber belajar untuk memperbaiki hasil belajarnya. 4. Pendekatan inkuiri dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPS di SD. penggunaannya hendaknya disesuaikan dengan sifat dan tujuan yang hendak dicapai. Artinya tidak semua pengajaran IPS harus di inkuirikan. Bahan /materi IPS, masing-masing mempunyai karakteristik sehingga tidak semua materi dapat di inkuirikan. Maka Anda sebagai guru harus terampil memilih bahan yang cocok untuk diinkuirikan. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca pada pembahasan tentang bilamana inkuiri harus dilaksanakan. 5. Tahap-tahap atau langkah-langkah kegiatan inkuiri menurut Bruce Joyce dan Marssha Weil, antara laian : Tahap satu : - menghadapkan pada permasalahan Tahap kedua : - pengumpulan data dan verifikasi Tahap ketiga : - Pengumpulan data eksperimentasi Tahap keempat : - mengorganisir, formulasi, dan penjelasan Tahap kelima : - analisis proses inkuiri Penjelasan lebih lanjut baca tentang tahap-tahap pelaksanaan inkuiri pada sub unit 6.1.
6 - 14 Unit 6
Rangkuman
1. Inkuiri-dicavery-problem solving, adalah istilah-istilah yang sesungguhnya mengandung arti yang sejiwa, yaitu istilah yang menunjukkan kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, analitis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan. 2. Hal yang terpenting dalam inkuiri adalah siswa mencari sesuatu sampai tingkatan yakin (belief-percaya). Tingkatan ini dicapai melalui dukungan fakta, analisis, interpretasi, dan pembuktiannya. Bahkan lebih dari itu dalam inkuiri akan dicarai tingkat pencarian alternatif pemecacahan masalah tersebut. 3. Peran guru dalam inkuiri sebagai pembimbing, fasilitator, simulator, dan motivator. Misalnya guru mempersiapkan tugas, seting kelas, memberikan informasi jika diperlukan, dan membantu siswa untuk menyusun suatu kesimpulan, guru juga harus memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan menjadi penguji kebenaran. 4. Peran siswa sebagai pengambil inisiatif, bebas melakukan eksplorasi dan menentukan cara menemukan jawabannya sendiri.
5. Inkuiri sangat bermanfaat bagi siswa, yaitu dapat mengembangkan keterampilannya dalam memecahkan masalah, meningkatkan potensi intelektualnya, menimbulkan rasa ingin tahu dan selalu ingin melacak sesuatu sampai menemukannya 6. Sumber belajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Namun apabila guru tidak mampu dan mau memanfaatkannya akan menjadi sia-sia. Untuk itu guru harus menyadari pentingnya sumber belajar dengan cara mencari sumbersumber, kemudian dapat memanfaatkannya dan terampil mengoperasikannya.
http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal/Pengembangan%20Pe ndidikan%20IPS%20SD/BAC/Pengembangan_Pendidikan_IPS_SD_UNIT_6.pdf
Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Teaching) --- Artikel Pendidikan KONSEP PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRY)
Berdasarkan beberapa pengertian yang tersebut di atas metode inkuiri adalah suatu cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk bertanya, memeriksa, atau menyelidiki sesuatu. yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri.
b.Tingkatan inkuiri
Ada tiga tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya dan intensistas keterlibatan siswa, yaitu: 1) Inkuiri tingkat pertama Inkuiri tingkat pertama merupakan kegiatan inkuiri dengan masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut di bawah bimbingan yang intensif dari guru. Inkuiri tipe ini, tergolong kategori inkuiri terbimbing (guided Inquiry) menurut kriteria Bonnstetter (2000), sedangkan Marten Hansen (2002), Oliver - Hoyo, et al (2004) dan Orlich , et al (1998) menyebutnya sebagai pembelajaran penemuan (discovery learning) karena siswa dibimbing secara hati-hati untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapkan kepadanya. Dalam inkuiri terbimbing kegiatan belajar harus dikelola dengan baik oleh guru dan keluaran pembelajaran sudah dapat diprediksikan sejak awal. Inkuiri jenis ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasar dalam bidang ilmu tertentu. Orlich, et al (1998) menyatakan ada beberapa karakteristik dari inkuiri terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu: a) Siswa mengembangkan kemampuan berpikir melalui observasi spesifik hingga membuat inferensi atau generalisasi. b) Sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau obyek kemudian menyusun generalisasi yang sesuai. c) Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian, data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas. d) Tiap-tiap siswa berusaha untuk membangun pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas. f ) Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran. g). Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari siswa. h).Guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa dalam kelas.
2) Inkuiri Bebas Inkuiri tingkat kedua dan ketiga Callahan et al , dan Bonnstetter mengkategorikan sebagai inkuiri bebas (unguided Inquiry). Menurut Orlich, et al inkuiri bebas merupkan kegiatan siswa yang difasilitasi untuk dapat mengidentifikasi masalah dan merancang proses penyelidikan. Siswa dimotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan merancang cara untuk menguji gagasan tersebut. Siswa diberi motivasi untuk melatih keterampilan berpikir kritis seperti mencari informasi,
menganalisis argumen dan data, membangun dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide awalnya untuk memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data. Guru berperan dalam mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan tentatif yang menjadikan kegiatan belajar lebih menyerupai kegiatan penelitian seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Beberapa karakteristik yang menandai kegiatan inkuiri bebas ialah: a) Siswa mengembangkan kemampuannya dalam melakukan observasi khusus untuk membuat inferensi. b) Sasaran belajar adalah proses pengamatan kejadian, obyek dan data yang kemudian mengarahkan pada perangkat generalisasi yang sesuai c) Guru hanya mengontrol ketersediaan materi dan menyarankan materi inisiasi. d) Dari materi yang tersedia siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan tanpa bimbingan guru e) Ketersediaan materi di dalam kelas menjadi penting agar kelas dapat berfungsi sebagai laboratorium f) Kebermaknaan didapatkan oleh siswa melalui observasi dan inferensi serta melalui interaksi dengan siswa lain g) Guru tidak membatasi generalisasi yang dibuat oleh siswa. h) Guru mendorong siswa untuk mengkomunikasikan generalisasi yang dibuat sehingga dapat bermanfaat bagi semua siswa dalam kelas.
secaraverbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. 2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. 3) Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran penting yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
3) Mengembangkan sikap percaya padadiri sendiri ( self-belief ) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalamproses pembelajaran inkuiri.