Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“DESAIN PEMBELAJARAN SENI RUPA”

Oleh:

Abdullah Ghani (2192451007)

KELAS : B

Dosen Pengampu:

ISHAK MATONDANG, S.H

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT atas segala berkat
rahmat dan karunia-Nyasehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Desain
pembelajaran”. Tak lupa pula penulis hantarkan shalawat beriringan salam kepada nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan kepada zaman terang
benderang dan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
sangat harapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersipat membangun kemajuan di kemudian
hari kelak.

Akhir kata penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama bagi penulis sendiri. Semoga Allah melimpahkan rahmat, nikmat dan karuniaya kepada
kita semua aamiin.

Medan, 09 April 2020

(Abdullah gani)
DESAIN PEMBELAJARAN SENI RUPA

1. Pengertian desain pembelajaran

Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk
membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik
atau secara sistematis dari spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori belajar
pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Proses perancangan dan pengembangan ini
meliputi segala proses analisis kebutuhan pembelajaran, tujuan dan pengembangan sistem untuk
mencapai tujuan. Pengembangan bahan dan aktivitas pembelajaran, uji coba dan evaluasi dari
seluruh pembelajaran dan aktivitas peserta didik.

Untuk menyusun desain pembelajaran yang baik ada baiknya memperhatikan 8 prinsip yaitu :
1. Tujuan dan sumber yang ada harus jelas sebelum desain disusun.
2. Masing-masing komponen desain harus saling membantu.
3. Proses ditempuh memungkinkan untuk melakukan koreksi terhadap keinginan.
4. Proses desain bersifat berulang-ulang dan saling berinteraksi.
5. Desain pengajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga harus dapat sejalan dengan
keinginan lainnya.
6. Tidak satu komponen pun yang berubah tanpa menimbulkan pengaruh terhadap komponen lain.
7. Koordinasikan kebutuhan lainnya.

2. Tujuan pembelajaran :

1. Memahami konsep dan pemtingnya seni rupa dan keterampilan


2. Menampilkaan sikap apresiasi terhadap seni rupa dan keterampilan
3. Menampilkan kreativitas melalui seni rupa
4 . Menampilkan peran serta dalam seni rupa keterampilan dalam tingkat lokal, regional,
maupun tingkat global.

3. Materi Pembelajaran

A. Jenis

Pengklasifikasian seni rupa dapat dibuat berdasarkan jenisnya, kita mengenal

(1) seni rupa murni seperti lukisan, patung dan grafis,


(2) Seni Rupa terapan seperti desain dan kriya.

Sedangkan dari segi bentuk dapat dibedakan menjadi tiga kategori;

(1) seni rupa dua dimensi,

(2) seni rupa tiga dimensi,

(3) seni rupa multi dimensi seperti seni rupa pertunjukan (performance art), environment art, happening
art, video art, dan banyak lagi, termasuk seniseni yang dikategorikan menggunakan media baru.

B. Tema

Masalah pokok atau tema dikenal sebagai subject matter seni. Misalnya tema dapat bersumber dari
realitas internal dan realitas eksternal. Realitas internal seperti harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi,
gairah, khayal, kepribadian seorang perupa ruang diekspresikan melalui karya seni. Sedangkan realitas
eksternal adalah ekspresi interaksi perupa dengan kepercayaan (tema religius: lihat gambar 1.1 halaman
1), kemiskinan, ketidak-adilan, nasionalisme, politik (tema sosial), hubungan perupa dengan alam (tema
lingkungan) dan lain sebagainya.

C. Fungsi

Fungsi seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana untuk
mendapatkan pengalaman estetis. Fungsi seni bagi perupa terapan adalah menciptakan benda
fungsional yang estetis. Sedangkan bagi masyarakat berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional
yang indah.

D. Nilai Estetis

Nilai estetis secara teoretis dibedakan menjadi (1) objektif/intrinsik dan (2) subjektif/ ekstrinsik. Nilai
objektif khusus mengkaji gejala visual karya seni. Aktivitas ini mendasarkan kriteria ekselensi seni pada
kualitas integratif tatanan formal karya seni yang mengutamakan relasi antar unsur visual yang terjalin
padu dalam sebuah karya seni (pendekatan formalis).

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran.


Pendahuluan
Siswa diajak mengingat pemahaman tentang karya seni rupa
Motivasi
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu
siswa dalam mengapresiasi karya seni rupa
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Dengan berdialog dan diskusi siswa di ajak membuat karya seni rupa

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
Dengan berdiskusi dan tanya jawab siswa diajak mengapresiasi terhadap keunikan
gagasan teknik seni rupa yang ada di sekolah

Siswa di ajak untuk membuat karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi dan hasil
nya akan di gunakan untuk memperindah sekolah

Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang sudah diketahui dalam bekarya seni rupa

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum di ketahui dalam bekarya seni rupa dan
menyakan kepada guru yang bersangkutan

Harapan nya siswa mengetahui apa saja alat yang di gunakan dalam bekarya

Penutup
Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi

Siswa dan guru melakukan refleksi

Guru memberikan tugas rumah (PR)

Guru mengucapkan salam

5. Penilaian
1. Teknik/jenis : tugas praktek individu
2. Bentuk instrumen: pertanyaan lisan dan tes tertulis

7. Merevisi bahan Pembelajaran


Untuk siswa yang sudah tuntas (Nilainya memenuhi KKM) maka diadakan tugas pengayaan
dan untuk siswa yang tidak tuntas ( Nilainya tidak memenuhi KKM) maka diadakan Remidi

8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif


Evaluasi sumatif dapat ditetapkan atau diberikan nilai, suatu pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai