Anda di halaman 1dari 2

CBSA adalah suatu 

pendekatan dalam pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan


siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Pada hakekatnya, keaktifan belajar terjadi dan
terdapat pada semua perbuatan belajar, tetapi kadamya yang berbeda tergantung pada
kegiatannya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai.

Dalam CBSA, kegiatan belajar diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti:
mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah,
memberikan prakarsa/gagasan, menyusun rencana, dan sebagainya. Keaktifan itu ada yang
dapat diamati dan ada pula yang tidak dapat diamati secara langsung. Setiap kegiatan tersebut
menuntut keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran melalui asimilasi,
dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman
langsung dalam rangka membentuk keterampilan (motorik, kognitif dan sosial), penghayatan
serta internalisasi nilat-nilai dalam pembentukan sikap (Raka Joni, 1980, h. 2).

Sejak dimunculkannya pendekatan CBSA dalam lingkungan pendidikan ditanah air, konsep
CBSA telah mengalami perkembangan yang cukup jauh. Pendekatan CBSA dinilai sebagai
suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual
dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara matra kognitif,
afekisi. dan psikomotorik, (A. Yasin, 1984,h.24).

Dalam kerangka sistem belajar mengajar, terdapat komponen proses yakni keaktifan fisik,
mental, intelektual dan emosional dan komponen produk, yakni hasil belajar berupa keterpaduan
aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik Secara lebili rinci komponen produk tersebut
mencakup berbagai kemampuan: mengamati, menginterprestasikan, meramalkan, mengkaji,
menggeneralisasikan, menemukan, mendiskusikan, dan mengkomunikasikan hasil penemuan.
Aspek-aspek kemampun tersebut dikembangkan secara terpadu melalui  sistem pembelajaran
berdasarkan pendekatan CBSA.

Penerapan dan pendayagunaan konsep CBSA dalam pembelajaran merupakan kebutuhan dan
sekaligus sebagai keharusan dalam kaitannya dengan upaya merealisasikan Sistem Pendidikan
Nasional untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang pada gilirannya berimplikasi terhadap
sistem pembelajaran yang efektif.

CBSA dapat berlangsung dengan efektif, bila guru melaksanakan peran dan fungsinya secara
aktif dan kreatif, mendorong dan membantu serta berupaya mempenguruhi siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan belajar yang telah ditentukan. Keaktifan guru dilakukan pada
tahap-tahap kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut pembelajaran.
Peranan guru bukan sebagai orang yang menuangkan materi pelajaran kepada siswa,
melainkan bertindak sebagai pembantu dan pelayanan bagi siswanya. Siswa aktif belajar,
sedangkan guru memberikan fasilitas belajar, bantuan dan pelayanan. Beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan oleh guru, ialah:

 Menyiapkan lembaran kerja


 Menyusun tugas bersama siswa;
 Memberikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan;
  Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa apabila siswa mendapat kesulitan;
 Menyampaikan pertanyaan yang bersifat asuhan;
 Membantu mengarahkan rumusan kesimpulan umum;
 Memberikan bantuan dan pelayanan khusus kepada siswa yang lambat;
  Menyalurkan bakat dan minat siswa;
  Mengamati setiap aktivitas siswa.
Pengetahuan bukanlah suatu imitasi dari kenyataan (realitas). Pengetahuan merupakan akibat dari
suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas seseorang dalam
hal ini mahasiswa. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri (von Glaserfeld dalam
bettencourt, 1989). Constructivism is a set of assumptions about the nature of human learning that
guide constructivist learning theories and teaching methods ( Download pada 4 desember 2005 dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Constructivism/learning ). Berdasarkan dua definisi sebagaimana
tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa konstruktivisme adalah pengetahuan yang diperoleh
dari hasil konstruksi manusia tentang sesuatu berdasarkan pengalaman-pengalaman hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai