TINJAUAN PUSTAKA
Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata “bios” yang berarti
kehidupan dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi biologi adalah cabang ilmu
ilmiah. Untuk itu, pada pelaksanaan pembelajaran biologi siswa diarahkan untuk
karakteristik keilmuan yang spesifik dan berbeda dengan lainnya sehingga dalam
mempelajari biologi tidak hanya mengajarkan materi atau hafalan biologi saja
kepada siswa, namun siswa harus diajak mempelajari biologi menutut cara
berpikirnya.
kepada siswa tentang fenomena kehidupan. Oleh karena itu, hasil pembelajaran
biologi bukan hanya pengetahuan, melainkan juga sikap ilmiah dan bernalar
psikomotor ).
adalah kegiatan atau keaktifan. Jadi kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
adalah serangkaian kegiatan baik fisik maupun non-fisik yang dilakukan oleh
siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
bentuk kegiatan siswa baik menatal dan emosional dalam proses mencapai tujuan
belajar yang diharapkan, sehingga berdampak ke arah yang lebih maju. Aktivitas
berpikir kritis dan kreatif, kemampuan terseput perlu dilatihkan dalam proses
aktivitas belajar. Aktivitas belajar siswa dapat dilihat ketika mayoritas siswa
beraktivitas, aktivitas disini diartikan bahwa siswa berperan aktif dalam kegiatan
dalam kegiatan:
situasi pengetahuan.
kepadanya.
3) Belajar secara aktif memerlukan kegiatan yang bersifat vital, sehingga dapat
bertujuan.
lain.
intrupsi.
berkebun, beternak.
keputusan.
mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Pendekatan tersebut antar
lain belajar aktif dan kreatif (CBSA) yang dikenal juga dengan strategi inkuiri,
diharapkan dapat menantang para siswa untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif
Pada proses penemuan masalah ini, siswa dapat melakukan eksplorasi fakta,
mengidentifikasi pola-pola atas hubungan antar situasi yang tidak terkait secara
melakukan eksplorasi dari konsep bidang ilmu yang sedang dikaji serta
mengkonstuksi pengetahuan.
sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti
observasi, diskusi, atau percobaan. Dengan cara ini, konsep tidak ditransfer
oleh guru kepada siswa, tetapi dibenuk sendiri oleh siswa berdasrkan
berbagai sudut pandang terhadap topik/ konsep /masalah yang sama, dan
berpikir keras, kemudian mengejar pendapat siswa tentang ide-ide besar dari
tugasnnya secara kreatif. Dengan karakteristik seperti itu, model pembelajaran ini
dapat diterapkan dalam berbagai bidang studi, baik untuk topik-topik yang bersifat
pelaksanaannya, dimana setiap tahapan tersebut siswa dapat terlibat secara aktif
1) Orientasi
Tahap ini diawali dengan orientasi untuk menyepakati tugas dan langkah
yang diharapkan dan penilaian. Dalam tahap ini terjadi negosiasi antara siswa
2) Eksplorasi
Dalam tahap ini, siswa melakukan eksplorasi terhadap masalah/ konsep yang
cakupan bidang / bahasan yang akan dibahas. Agar eksplorasi terarah guru
harus membuat panduan singkat, yang memuat tujuan, waktu, materi, cara
3) Interpretasi
diskusi, tanya jawab, atau bahkan percobaan kembali, jika memang hal itu
luar jam tatap muka. Jika eksplorasi dilakukan oleh kelompok, setiap
kelas dengan cara masing-masing, diikuti tanggapan siswa lain. Pada akhir
tahap ini diharapkan semua siswa sudah memahami konsep/ topik/ masalah
yang dikaji.
4) Re-kreasi
5) Evaluasi
Menurut Wena (2011), secara personal kegiatan guru dan siswa selama
Keterlibatan siswa
secara intelektual dan Orientasi
emosional dalam
pembelajaran.
E
Siswa didorong
mengkonstruksi V
Eksplorasi
konsep/teori dengan A
berbagai cara L
U
Memberi kesempatan
siswa untuk A
bertanggung jawab Interpretasi S
menyelesaikan tugas I
menunjukan bahwa model pembelajaran ini efektif dengan kategori tinggi pada
pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA terbukti mampu
Selain itu penelitian lain yang dilakukan Oya & Asri (2014), tentang
hasil belajar bahasa Indonesia. Serta penelitian yang dilakukan oleh Sahrin, et al.
Produktif terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 1 Ranah Batahan.
pembelajaran yang belum banyak digunakan pada mata pelajaran biologi. Untuk
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, hal ini terjadi karena guru
mendapatkan porsi yang seimbang. Oleh karena itu, kompetensi yang diharapkan
mampu untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa agar menjadi lebih baik.
membosankan.
Untuk lebih jelas mengenai kerangka berpikir pada penelitian ini dapat
dengan 5 tahapan:
Pertemuan 2: Guru menggunakan
1. Orientasi model pembelajaran Kreatif-
2. Eksplorasi Produktif dalam proses
pembelajaran
3. Interpretasi
4. Re-kreasi
Pertemuan 3: Guru menggunakan
5. Evaluasi model pembelajaran Kreatif-
Produktif dalam proses
pembelajaran