Peranan bebas dalam mengerjakan sesuatu tanpa merasa ada tekanan dan
siapapun termasuk guru.
Dimensi Guru
Dimensi Program
Adanya suasana gembira dan bergairah pada siswa dalam proses belajarmengajar.
D. Rambu-rambu CBSA
rambu-rambu CBSA adalah perwujudan prinsip-prinsip CBSA yang dapat diukur
dan rentangan yang paling rendah sampai pada rentangan yang paling tinggi, yang
berguna untuk menentukan tingkat CBSA dan suatu proses belajar-mengajar.
Rambu-rambu tersebut dapat dilihat dari beberapa dimensi. Rambu-rambu
tersebut dapat digunakan sebagai ukuran untuk menentukan apakah suatu proses
belajar-mengajar memiliki kadar CBSA yang tinggi atau rendah. Jadi bukan
menentukan ada atau tidak adanya kadar CBSA dalam proses belajar-mengajar.
Bagaimanapun lemahnya seorang guru, namun kadar CBSA itu pasti ada,
walaupun rendah.
1. Berdasarkan pengelompokan siswa
Strategi belajar-mengajar yang dipilih oleh guru harus disesuaikan dengan
tujuan pengajaran serta materi tertentu. Ada materi yang sesuai untuk
proses belajar secara individual, akan tetapi ada pula yang lebih tepat
untuk proses belajar secara kelompok. Ditinjau dari segi waktu,
b. Pembelajaran Individual
Pembelajaran individual adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik perbedaan individu tiap siswa, seperti: minat abilitet,
bakat, kecerdasan, dan sebagainya. Guru dapat mempersiapkan /
merencanakan tugas-tugas belajar bagi para siswa, sedang pilihan
dilakukan oleh siswa masing-masing, dan selanjutnya tiap siswa aktif
belajar secara perseorangan. Teknik lain, kegiatan belajar dilakukan
dalam bentuk kelompok, yang terdiri dari siswa yang memiliki
kemampuan, minat bakat yang sama.
c. Belajar Kelompok
Belajar kelompok memiliki kadar CBSA yang cukup tinggi. teknik
pelaksanaannya dapat dalam bentuk kerja kelompok, diskusi kelompok,
diskusi kelas, diskusi terbimbing, dan diskusi ceramah. Dalam situasi
belajar kelompok, masing-msing anggota dapat mengajukan gagasan,
pendapat, pertanyaan, jawaban, keritik dan sebagainya. Siswa aktif
berpartisipasi, berelasi dan berinteraksi satu dengan yang lainya.
d. Bertanya Jawab
Kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa,
dan antara kelompok siswa dengan kelompok lainnya memberikan
peluang cukup banyak bagi setiap siswa belajar aktif. Kadar CBSA-nya
akan lebih besar jika pertanyaan-pertanyaan timbul dan diajukan oleh
pihak siswa dan dijawab oleh siswa lainnya. Guru bertindak sebagai
pengatur lalulintas atau distributor, dan dianggap perlu guru melakukan
koreksi dan perbaikan terhadap pertanyaan dan jawaban-jawaban
tersebut.
istilah concept (konsep) mempunyai beberapa arti. Namun dalam hal ini
kita khususkan pada pembahasan yang berkaitan dengankegiatan belajarmengajar. Suatu saat seseorang dapat belajar mengenal kesimpulan bendabenda dengan jalan membedakannya satu sama lain. Jalan lain yang dapat
ditempuh adalahmemasukkan suatu benda kedalam suatu kelompok
tertentu dan mengemukakan beberapa contoh dan kelompok itu yang
dinyatakan sebagai jenis kelompok tersebut. Jalan yang keduainilah yang
memungkinkan seseorang mengenal suatu benda atau peristiwa sebagai
suatuanggota kelompok tertentu, akibat dan suatu hasil belajar yang
dinamakan konsep.
Kita harus memperhatikan pengertian yang paling mendasar dari istilah
konsep, yang ditunjukkan melalui tingkah laku individu dalam
mengemukakan sifat-sifat suatu obyek seperti : bundar, merah, halus,
rangkap, atau obyek-obyek yang kita kenal seperti rambut,kucing, pohon
dan rumah. Semuanya itu menunjukkan pada suatu konsep yang
nyata(concrete concept).
Gagne mengatakan bahwa selain konsep konkret yang bias kita pelajari
melalui pengamatan, mungkin juga ditunjukkan melalui definisi/batasan,
karena merupakan sesuatuyang abstrak. Misalnya iklim, massa, bahasa
yang
telah
diperoleh
tersebut
dapat
digunakan
antara
contoh
dan
non-contoh
untuk
gambar : kemeja, blus, kebaya, celana, rok dan lain sebagainya yang
dikelompokkan dengan gambar tas, sepatu, ikat pinggang, topi dsb.
Pengelompokan ini berdasarkan
contoh (sebenarnya) dan berdasarkan bukan contoh (sebagai
pelengkap atau yang berkesan mirip). Pembelajar mengamati dan
mencamkan.
d. Pengajar bersama pembelajar memberi sebuah nama atau istilah.
Gambar ini atau barang yang termasuk baju dan gambar atau barang
yang bukan baju tetapi sebagai pelengkap. Pembelajar secara lisan
dapat menyebut dengan nama BAJU dan definisi
3. Tahap Ikonik
a. Pengajar menunjuk tulisan BAJU, pembelajar mengucapkan BAJU
b. Pengajar mengucapkan kata BAJU, pembelajar dapat menjelaskan
pengertian BAJU
c. Kalau pengajar menyuruh seorang pembelajar, Lipatlah baju ini
pembelajarpun akan mengambil salah satu baju dan dilipat. Ini suatu
pertanda bahwa pembelajar telah memiliki konsep BAJU
Kelebihan :
1. Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep
2. Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode.
Kelemahan :
1. Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student center
2. Guru terlalu dominan
Daftar Pustaka
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
http://pakdesofa.wapgem.com/pend%20IPS%20SD2/PENDEKATAN
%20KONSEP%20DALAM%20PEMBELAJARAN.txt