Anda di halaman 1dari 2

1.

Model Penggalan (Fragmented) Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang
hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja.
Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi pembelajaran tentang
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dipadukan dalam materi
pembelajaran keterampilan berbahasa. Dalam proses pembelajarannya, butir-butir
materi tersebut dilaksanakan secara terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda.
Untuk membantu Anda memahami model ini
2. Model Keterhubungan (Connected) Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa
butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
Butirbutir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang
misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk
kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman,
keterampilan, dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis.
Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya
secara terpadu. Untuk membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar
atau ilustrasi di samping.
3. Model Sarang (Nested) Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk
penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya,
pada jam-jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada
pemahaman tentang bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran pembuahan
keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir logis, menentukan
ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi.
Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut
keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Keterampilan
dalam mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis dalam hal ini disikapi
sebagai bentuk keterampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata, membuat
ungkapan dan mengarang puisi. Untuk mengetahui telah dikuasainya keterampilan
tersebut ditunjukkan oleh kemampuan mereka dalam membuat ungkapan dan
mengarang puisi. Untuk membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan
gambar atau ilustrasi di samping.
4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced) Model sequenced merupakan model pemaduan
topik-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman
sejarah, misalnya; topik pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama
dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan
sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan
makna kata. Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya pada alokasi jam
yang sama. Untuk membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar
atau ilustrasi di samping.
5. Model Bagian (Shared) Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran
akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Butir-
butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PPKn misalnya, dapat
bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB, dan
sebagainya. Untuk memudahkan Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar
atau ilustrasi di samping.
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed) Selanjutnya, model yang paling populer adalah
model webbed. Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan
kegiatan pembelajaran. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan
pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Untuk
membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di
samping
7. Model Galur (Threaded) Model threaded merupakan model pemaduan bentuk
keterampilan, misalnya; melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan
terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel, dan sebagainya.
Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang disebut meta-curriculum. Untuk
membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di
samping.
8. Model Keterpaduan (Integrated) Model integrated merupakan pemaduan sejumlah
topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik
tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat
muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu,
misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang merupakan
bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang
dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam
hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan
untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang
berbeda tersebut. Ditinjau dari penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di
SD. Untuk membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau
ilustrasi di samping
9. Model Celupan (Immersed) Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam
menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan
dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan
pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Untuk membantu Anda
memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di samping.
10. Model Jaringan (Networked) Terakhir, model networked merupakan model pemaduan
pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk
pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-
beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terusmenerus karena
adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
Untuk membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di
samping.

Anda mungkin juga menyukai