Anda di halaman 1dari 6

MODEL FRAYER

UNTUK PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH DASAR

Octavian Muning Sayekti


Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail: sayekti.octavian@gmail.com

Abstrak: If we want to learn one language, one should know the target of the vocabulary it’s self. If
they have much vocabulary, they will be more skillful in languages. Learning vocabulary at school,
it’s better to apply the strategy of the learning. This purpose is in order the students is understood
and interested in learning vocabulary. One of the learning strategy alternative vocabulary, that is
IUD\HU PRGHO )UD\HU PRGHO LV RQH OHDUQLQJ VWUDWHJ\ WKDW XVHG JUD¿F LQ WKH OHDUQLQJ SURFHV ,Q WKLV
case, it will make students easier to know the concept of a vocabulary.

Keywords: vocabulary, frayer model

Setiap masyarakat memerlukan komunikasi untuk Pengetahuan formal mengenai bahasa atau proses
bersosialisasi dengan sesamanya. Masyarakat belajar secara eksplisit dapat disebut dengan
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Karena pembelajaran (Purwo, 1990:85).
bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi Lalu dari mana anak mendapatkan kosakata
dalam kehidupan manusia, baik secara individual yang digunakan untuk berbahasa. Anak-anak
maupun kelompok. Secara individual, bahasa mendapatkan kosakata dari lingkungan sekitar.
merupakan alat untuk mengekspresikan ide dan Orang tua dan keluarga yang pertama kali meng-
gagasan kepada orang lain. Secara kelompok, ajari mereka berbahasa dan mengaplikasikan
bahasa merupakan alat untuk berinteraksi antar kosakatanya. Oleh karena itu, dalam berbahasa
kelompok tersebut. Seseorang harus mampu orangtua harus memberikan contoh yang baik
berbahasa agar ia diterima dikelompoknya dan kepada anak mereka. Kosakata yang baik, tutur
dapat bersosialisasi dengan sesama. Menurut kata yang baik dan sopan. Karena anak akan meniru
Pringgawidagda (2002:5) bahasa adalah suatu (imitate) setiap apa yang diucapkan oleh orangtua.
simbol vokal yang arbitrer dan digunakan untuk Setelah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
komunikasi manusia. Bahasa memiliki peranan juga memegang peranan penting dalam mengajari
yang sangat penting dalam perkembangan anak dalam penguasaan kosakata.
intelektual, sosial, dan emosional seseorang dan Sekolah merupakan salah satu lembaga
merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam pendidikan yang memiliki peranan penting
mempelajari semua bidang studi. dalam mengembangkan pengetahuan, sikap,
Seseorang menguasai bahasa pada dasarnya dan keterampilan anak didiknya. Salah satu
karena pemerolehan dan pembelajaran. mata pelajaran pokok di sekolah adalah bahasa
Pemerolehan (acquisition) artinya penguasaan Indonesia. Walaupun terkesan mudah, tetapi pada
bahasa secara tidak disadari (implisit), informal, kenyataannya para siswa masih kesulitan dalam
atau alamiah (Pringgawidagda, 2002:18). Dalam mengerjakan soal bahasa Indonesia. Pembelajaran
pemerolehan bahasa, seseorang pada umumnya bahasa dilaksanakan untuk meningkatkan
tidak mengetahui kaidah-kaidah berbahasa, tetapi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak,
hanya merasa bahwa kalimat yang digunakan membaca, berbicara, dan menulis. Pengembangan
benar atau salah. Cara yang kedua adalah dengan keempat keterampilan tersebut dipengaruhi oleh
pembelajaran (learning). Istilah ini dimaksudkan penguasaan kosakata yang dimiliki oleh para siswa.
untuk mengacu pada pengetahuan secara sadar Penguasaan kosakata memegang peranan penting
mengenai bahasa, pengetahuan akan kaidah- dalam pembelajaran bahasa, sebab penguasaan
kaidah bahasa dan dapat berbicara tentang hal itu. kosakata seseorang sangat berpengaruh terhadap

209
210 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1, Nomor 3, Mei 2015, hlm. 209-214

keterampilan berbahasa baik dari segi kualitas Metode langsung meliputi:


maupun kuantitas. Semakin kaya kosakata 1) mempelajari daftar kata, biasanya suatu
seseorang maka semakin besarpula kemungkinan daftar kata ditugaskan agar dilihat artinya
seseorang itu terampil berbahasa. dalam kamus dan digunakan dalam
Guru merupakan salah satu komponen kalimat dan
utama dalam pembelajaran di kelas. Dalam 2) mempelajari bagian-bagian kata, akar
proses pembelajaran, guru dituntut mampu NDWD SUH¿NV GDQ VX¿NV
memberikan proses pembelajaran yang b. Metode Tautan (konteks)
menarik dan mengaktifkan siswa. Pembelajaran Metode tautan (konteks) meliputi:
kosakata diajarkan secara terpadu dengan 1) pembelajaran langsung mengenai cara
kegiatanpembelajaran keterampilan berbahasa. menggunakan tautan (konteks),
Keberhasilan penguasaan kosakata siswa 2) belajar secara insidental dari bacaan, dan
perlu mendapatkan perhatian guru, sehingga 3) berbagai cara yang terkait, meliputi
dalam melaksanakan pembelajaran guru dapat diskusi tentang konotasi dan denotasi,
menggunakan strategi pembelajaran yang tepat idiom, makna ganda, dan asal usul kata.
agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Salah Hal yang selaras juga dikemukakan oleh
satu upaya meningkatkan penguasaan kosakata Partnership for reading dalam (http://www.
bahasa Indonesia yaitu dengan model frayer. readingrockets.org/article/3472) menyatakan
6WUDWHJL LQL VHODLQ PHPEHUL GH¿QLVL WHUKDGDS VXDWX bahwa pembelajaran kosakata dilakukan dua cara,
kata para siswa juga dituntut untuk memberikan yaitu sebagai berikut.
karakteristik dari sebuah kata, sehingga diharapkan 1) Pembelajaran kosakata secara langsung
para siswa dapat lebih memahami konsep sebuah Pembelajaran kosakata secara langsung
kata. merujuk pada pembelajaran kosakata di
dalam kelas dengan metode atau strategi
A. Pengertian Kosakata pembelajaran. Walaupun banyak kosakata
yang dipelajari secara tidak langsung, tetapi
Ketika mempelajari sebuah bahasa, termasuk
beberapa kosakata harus dipelajari secara
bahasa Indonesia siswa hendaklah menguasai
langsung. Pembelajaran kosakata secara
kosakata bahasa target. Semakin kaya kosakata yang
langsung membantu para siswa untuk belajar
mereka miliki, maka akan semakin terampil dalam
kata-kata yang sulit, misalnya kata-kata yang
berbahasa. Kridalaksana (1991:17) menyatakan
mempunyai konsep yang rumit, dan siswa
bahwa kosakata merupakan perbendaharan kata
tidak menemuinya di kehidupan sehari-hari.
atau leksikon yang dimiliki oleh suatu bahasa
Strategi pembelajaran kosakata langsung
dan termasuk perbendaharaan kata yang dimiliki
antara lain sebagai berikut.
seorang pembicara atau seorang penulis, juga
D 0HPSHODMDUL NDWD NDWD \DQJ VSHVL¿N
merupakan daftar kata yang disusun seperti kamus
sebelum kegiatan membaca dilakukan
tetapi dengan penjelasan yang praktis.
Sebelum siswa membaca sebaiknya
Selaras dengan pernyataan tersebut,
mempelajari dulu kata-kata yang sulit.
Nurgiyantoro (2001: 213) menyatakan bahwa
Hal tersebut dilakukan agar siswa
kosakata, perbendaharaan kata, atau “kata apa
memahami kata-kata yang sulit dan lebih
saja”, juga leksikon, adalah kekayaan kata yang
memudahkan memahami bacaan.
dimiliki oleh (terdapat dalam) suatu bahasa.
b) Pembelajaran kosakata dengan
Kosakata merupakan komponen bahasa yang
konteks yang berbeda
memuat semua informasi tentang makna dan
Semakin banyak siswa berlatih
pemakaian kata dalam suatu bahasa.
menggunakan kata-kata baru ke dalam
Dari beberapa pengertian tentang kosakata
konteks yang berbeda, baik secara
di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah
lisan maupun tertulis maka semakin
perbendaharaan kata yang dimiliki suatu bahasa.
besar kemungkinan mereka memahami
Pembelajar bahasa harus menguasai kosakata
kosakata tersebut.
dengan benar karena penguasaan kosakata
c) Pemaparan yang berulang
merupakan hal yang penting untuk mengungkapkan
Pemaparan yang berulang di sini
ide dan gagasan juga untuk memahaminya.
mengandung maksud bahwa pemaparan
kosakata secara berulang dalam berbagai
1. Pembelajaran Kosakata
konteks akan membantu pembelajaran
Petty, Herold, dan Stall via Zuchdi (2008:37) kosakata. Pemahaman kosakata akan
menggolongkan prosedur pembelajaran kosakata lebih baik ketika para siswa sering
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut. menggunakan kata-kata baru dalam
a. Metode Langsung konteks yang berbeda. Semakin
Octavian Muning Sayekti, Model Frayer untuk Penguasaan Kosakata 211

banyak siswa mendengar, melihat, tertulis. Penguasaan kosakata merupakan bagian


dan menggunakan kata-kata baru maka dari penguasaan bahasa, sebab jika seseorang
semakin besar pula pemahaman terhadap menguasai bahasa berarti orang tersebut juga
kata-kata tersebut. menguasai kosakata bahasa itu. Penguasaan yang
2) Pembelajaran kosakata secara tidak terjadi pada seseorang dimulai sejak masih bayi
langsung ketika mampu merespon kosakata yang diucapkan
Pembelajaran kosakata secara tidak oleh orang lain.
langsung dapat dilakukan dengan belajar Nurgiyantoro (2010: 213) menyatakan
kosakata melalui kehidupan sehari-hari baik bahwa penguasaan kosakata dibedakan menjadi
dengan kegiatan berbicara maupun menulis. dua, yaitu kosakata yang bersifat pasif dan yang
Anak-anak belajar kosakata melalui tiga cara bersifat aktif. Kosakata pasif adalah kosakata
sebagai berikut. untuk penguasaan reseptif, kosakata yang hanya
a) Melalui percakapan dalam kehidupan untuk dipahami dan tidak dipergunakan. Kosakata
sehari-hari aktif adalah kosakata untuk penguasaan produktif,
Anak-anak belajar kosakata melalui kosakata yang dipergunakan untuk menghasilkan
percakapan dengan orang lain, terutama bahasa dalam kegiatan berkomunikasi.
orang tua mereka. Anak-anak terlibat Tipe kosakata yang pertama-tama diperoleh
dalam percakapan tersebut dan sering seseorang adalah kosakata dengar. Kebanyakan
mendengarkan kata-kata dari orang anak kecil dapat menanggapi secara benar kata-
tua maka dengan sendirinya anak-anak kata yang diucapkan orang lain, sebelum mereka
memperoleh pemahaman terhadap dapat menggunakan kata-kata tersebut untuk
sebuah kata. berbicara. Kosakata dengar berkembang lebih awal
b) Mendengarkan orang dewasa daripada kosakata bicara. Ketika anak-anak mulai
membacakan cerita untuk mereka membaca, mereka mulai memperoleh kosakata
Anak-anak belajar arti sebuah kata baca, kata-kata yang mereka kenal dalam bentuk
dari kegiatan membaca yang dilakukan tulis dan mereka pahami. Secara teratur mereka
oleh orang tua mereka atau keluarga. mulai mempelajari arti kata-kata yang ada dalam
Orang tua sering membacakan buku bacaan tetapi belum ada dalam kosakata yang telah
cerita untuk anak mereka. Secara tidak dimilikinya; mereka mulai memperoleh kosakata
langsung kegiatan ini akan membantu yang penuh makna dalam membaca. Mereka juga
anak mempelajari kata dan konsep baru belajar melalui karangan dan pembicaraan untuk
dan untuk menghubungkan pengetahuan menggunakan sejumlah besar kata dalam tulisan
awal dengan pengalamannya. (karangan) mereka. Kata-kata ini disebut kosakata
c) Kegiatan membaca tulis (Zuchdi, 2008: 34).
Kegiatan membaca di sini adalah
membaca yang dilakukan oleh anak- 3. Strategi Pembelajaran Kosakata
anak sendiri. Dengan kegiatan membaca,
Banyak terdapat srategi dalam pembelajaran
secara tidak langusung anak belajar
kosakata. Sebagai seorang guru harus pandai
terhadap kata-kata baru. Semakin banyak
memilih dan memilah startegi yang akan diterapkan
membaca maka perbendaharaan kosakata
untuk mengajarkan kosakata pada anak didik.
anak bertambah.
Pemilihan srategi pembelajaran kosakata secara
tepat akan mempengaruhi keberhasilan dalam
2. Penguasaan Kosakata
pembelajaran itu sendiri. Sebaliknya jika guru
Pada mulanya anak akan mempelajari sebuah salah dalam memilih strategi pembelajaran yang
kosakata dengan cara meniru lingkungan di sekitar dipergunakan, maka tujuan pembelajaran tidak
mereka. Bahasa yang mereka kuasai pertama akan tercapai. Blacowicz dalam bukunya yang
kali adalah bahasa yang dipakai oleh lingkungan berjudul Teaching Vocabulary in All Classrooms
mereka berada. Menguasai kosakata merupakan banyak strategi pembelajaran kosakata yang
ukuran bahwa anak tersebut telah menguasai ditawarkan,antara lain: pembelajaran kosakata
bahasa target. Seperti yang diungkapkan oleh berdasarkan konteks, pembelajaran berdasarkan
Purwo (1990:24) penguasaan kosakata merupakan wilayah isi, penggunaan kamus, dan lain-lain.
ukuran pemahaman seseorang terhadap kosakata Belajar kosakata dalam wilayah isi
suatu bahasa dan kemampuannya menggunakan menurutBlachowicz dan Fisher (1996:78-79)
kosakata tersebut baik secara lisan maupun dapat menggunakan strategi dalam tabel berikut.
212 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1, Nomor 3, Mei 2015, hlm. 209-214

Tabel 1. Strategi pembelajaran kosakata dalam wilayah isi


Strategi Pembelajaran Tujuan Keterangan
Makna khusus sampai makna Mengajarkan arti kata baru untuk kata Memakan waktu. Lebih baik
teknis yang sudah diketahui dan arti baru digunakan untuk siswa yang
merupakan sebuah konsep penting lebih tua
Mengilustrasikan pembedaan Mengajarkan arti-arti baru untuk Menyenangkan dilakukan. Baik
makna kata-kata yang sudah diketahui, tetapi untuk semua siswa berumur
konsep-konsepnya tidak terpusat ke berapapun
topic
Berfokus pada kosakata Mengajarkan kata-kata yang mungkin Mendorong siswa untuk meneliti
mempunyai arti-arti baru atau lebih jauh
memperluas arti-arti sebagai bagian
dari suatu unit
0HQJNODUL¿NDVL NHVDODKDQ NRQVHS Memperkenalkan arti-arti baru 6LVZD GLWXQWXW XQWXN EHU¿NLU
di mana para siswa mungkin secara metakognitif tentang apa
mempunyai konsep salah yang yang mereka ketahui
tercampur dalam pembelajaran
Model frayer Mengajarkan kata-kata baru untuk Cara paling lengkap untuk
konsep baru dan konsep terpusat pada mengajarkan kata baru
topik
$QDOLVLV ¿WXU VHPDQWLN Membantu para siswa menemukan Sangat berguna ketika
ciri-ciri yang membedakan satu kata mengerjakan tugas sulit pada
dengan kata lainnya topik atau tema
Kalimat-kalimat yang mungkin Bersenang-senang bermain dengan Sebuah latihan penguatan
konteks di mana kata-kata baru yang
dipelajari dapat terjadi
Tingkatan semantik Mengajarkan bagaimana kata sifat Berguna untuk membangkitkan
atau kata keterangan yang bersinonim diskusi kelompok
atau berantonim dengan kata-kata
yang diketahui
Peta Menunjukkan hubungan-hubungan Cara yang bagus untuk memulai
antarkata. dan mengakhiri pengajaran
kosakata pada suatu unit
Tinjauan umum terstruktur Menunjukkan hubungan secara Berguna pada sebuah ikhtisar
hierarki antar konsep-konsep penting atau rangkuman dari suatu bab
Tingkat kesulitan kata Mendorong para siswa untuk menguji Paling baik digunakan ketika
apakah mereka mengetahui tentang seisi kelas membaca teks yang
kata-kata yang akan ditemui sama
Panduan konsep Meminta siswa membaca teks yang Memakan waktu untuk
sama untuk menjelajahi hubungan mempersiapkan. Baik untuk
secara hierarki antar beberapa konsep diskusi
Panduan belajar analogi Membuat analogi antara konsep baru Luar biasa ketika analogi sudah
dengan sesuatu yang umum diperoleh oleh para siswa dan
guru
Panduan ikhtisar kosakata Mengajarkan para siswa untuk Digunakan untuk siswa yang
memantau pengetahuan mereka lebih tua
sendiri bagaimana mereka membaca
suatu teks
Octavian Muning Sayekti, Model Frayer untuk Penguasaan Kosakata 213

B. Model Frayer C. Penerapan Model Frayer untuk Pengua-


saan Kosakata
Model frayer merupakan salah satu jenis
srategi pembelajaran kosakata. Cara kerja model Buehl, D. (2001) dalam http://www.
frayer \DLWX PHQJJXQDNDQ VHEXDK LOXVWUDVL JUD¿V j u s t r e a d n o w. c o m / s t r a t e g i e s / f r a y e r. h t m
yang akan membantu siswa dalam memahami mengemukakan ”This strategy stresses
sebuah kosakata secara mendalam. Model frayer understanding words within the larger context of
juga membantu siswa dalam mengembangkan D UHDGLQJ VHOHFWLRQ E\ UHTXLULQJ VWXGHQWV ¿UVW WR
sebuah kosakata. DQDO\]H WKH LWHPV GH¿QLWLRQ DQG FKDUDFWHULVWLFV
“The Frayer Modelis a strategy that uses a graphic and, second, to synthesize/apply this information by
organizer for vocabulary building. This technique thinking of examples and non-examples.” Strategi
UHTXLUHV VWXGHQWV WR GH¿QH WKH WDUJHW YRFDEXODU\ ini menekankan pemahaman konsep kata dalam
words or concepts, and (2) apply this information konteks yang luas. Pertama siswa melakukan
by generating examples and non-examples. This NHJLDWDQ DQDOLVLV GH¿QLVL GDQ NDUDNWHULVWLN
information is placed on a chart that is divided dan menerapkan konsep, yaitu dengan kegiatan
into four sections to provide a visual representation memberikan contoh dan noncontoh.
for students.” Model frayer merupakan sebuah *UD¿N GDODP 0RGHO )UD\HU PHPEDQWX VLVZD
strategi pembelajaran kosakata yang menggunakan untuk memikirkan dan mendeskripsikan arti dari
JUD¿V XQWXN PHQJHPEDQJNDQ NRVDNDWD 7HNQLN sebuah kata atau konsep dengan:
LQL PHPEDQWX VLVZD XQWXN PHPDKDPL GH¿QLVL 1. GH¿QLQJ WKH WHUP (menjelaskan istilah),
kata atau konsep dan (2) memberikan informasi 2. describing its essential characteristics
dengan cara memberikan contoh dan bukan (mendeskripsikan karakter pentingnya),
FRQWRK ,QIRUPDVL LQL GLWHPSDWNDQ SDGD JUD¿N \DQJ 3. providing examples of the idea (memberikan
dibagi menjadi empat bagian untuk memberikan contoh dari istilah tersebut), dan
representasi visual kepada siswa (Anonim. http:// 4. offering non-examples of the idea (menawarkan
www.adlit.org/strategies/22369/). non-contoh dari sitilah tersebut).

Definisi Karakteristik

Kata
Contoh

Bukan Contoh

*DPEDU *UD¿N 0RGHO Frayer Contoh penerapannya

Orang yang mengikuti Bertubuh kekar,


pertandingan lincah, dan cekatan
olahraga ti kar,

atlet
Bambang
Rafi Ahmad
Pamungkas

Gambar 2. Contoh Penerapan Model Frayer


214 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1, Nomor 3, Mei 2015, hlm. 209-214

Prosedur model frayer dapat dijabarkan sebagai bagian. Di mana bagian pertama merupakan
berikut. GH¿QLVL NDWD EDJLDQ NHGXD PHUXSDNDQ FLUL DWDX
1. Pertama kali, jelaskanlah apakah itu model karakteristik kata, bagian ketiga merupakan contoh
frayer di depan kelas. Karena sasarannya kata, dan bagian keempat yaitu bukan contoh kata.
adalah siswa sekolah dasar, maka gunakanlah 6DMLDQ \DQJ EHUXSD JUD¿V DNDQ PHQDULN VLVZD
kalimat yang mudah dimengerti oleh siswa. dibandingkan jika guru hanya menggunakan
2. Sebaiknya guru memberikan contoh terlebih tulisan. Model frayer dapat diterapkan untuk
dahulu, bagaimana cara kerja model frayer. penguasaan kosakata siswa sekolah dasar mulai
*XUX GDSDW PHQJJDPEDUNDQ JUD¿V PRGHO dari kelas 4 sampai kelas 6 karena siswa dengan
frayer kemudian mendemonstrasikan cara usia tersebut sudah mampu untuk diajak berpikir
kerjanya dengan mengambil satu contoh kritis.
kata sulit. Agar menarik siswa, berilah warna
berbeda. DAFTAR PUSTAKA
3. Guru dan siswa secara bersama memilih
Anonim. http://www.adlit.org/strategies/22369/.
kata-katasulit yang ada di dalam bacaan.
diakses tanggal 26 Juni 2015.
Kemudian tulis daftar kata sulit di papan tulis
Blachowizc, Camille dan Peter Fisher.1996.
dan periksa ulang kata-kata sulit yang sudah di
Teaching Vocabulary in All Classrooms. Ohio,
daftar sebelum kegiatan membaca dilakukan,
New Jersey : Merrill, an imprint of Prectice
4. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
Hall.
Dengan bimbingan guru, siswa berdiskusi
Buehl, D. Strategi Flayer. http://www.justreadnow.
menentukan makna kata dengan model frayer.
com/strategies/frayer.htm. diunduh tanggal
Model frayer ini secara tidak langsung akan
26 Juni 2015.
menggali pemikiran kritis dan membantu para
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik.
VLVZD XQWXN PHQJLGHQWL¿NDVL VHUWD PHPDKDPL
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
kosakata yang tidak dikenal
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian dalam
5. Guru dan siswa secara bersama membuat
Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:
kesimpulan mengenai yang didapat pada
BPFE.
pembelajaran kosakata dengan menggunakan
Partnership for reading. 2001. http://www.
model frayer tersebut.
readingrockets.org/article/3472. diakses
tanggal 26 Juni 2015.
PENUTUP
Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi
Model Frayer merupakan salah satu alternatif Penguasaan Berbahasa. Yogayakarta: Adicita
dalam memberikan membantu guru mengajarkan Karya Nusa.
kosakata kepada siswa. Selain itu, model frayer Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. Pragmatik dan
juga dapat membantu siswa dalam memahami Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Kanisius.
kata atau konsep kata. Konsep model frayer yaitu Zuchdi, Darmiyati. 2008. Strategi Meningkatkan
memberikan sajian pemahaman kosakata kepada Kemampuan Membaca Yogyakarta: UNY
VLVZD EHUXSD JUD¿V \DQJ GLEDJL PHQMDGL HPSDW Press.

Anda mungkin juga menyukai