Anda di halaman 1dari 6

Nama : Evi Puspitasari (1703800)

Khoirunnisa (1703443)

Kelas : 2B PGSD

BASIC WRITING

A. Menulis Permulaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis adalah melahirkan pikiran atau
gagasan dengan tulisan. Dari pengertian menulis tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah proses mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan kedalam bentuk tulisan.
Menulis permulaan adalah cara merealisasikan simbol-simbol bunyi menjadi huruf-
huruf yang dapat dikenali secara konkrit sesuai dengan tata cara menulis yang baik. Menulis
permulaan merupakan tahapan proses belajar menulis bagi siswa sekolah dasar kelas awal.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Permulaan


Pembelajaran menulis di kelas satu masih mengenalkan tulisan dengan huruf kecil.
Membelajarkannya berurut dari huruf/tulisan yang mudah diucapkan sampai yang sukar.
Pembelajaran menulis di kelas satu dapat dilakukan melalui beberapa langkah dan cara
diantaranya.
1. Pengenalan Huruf
Dalam pengenalan ini siswa disuruh memperhatikan benar-benar untuk tulisan dan
pelafalannya, baik tulisan cetak huruf lepas maupun tegak bersambung. Pengenalan
tulisan yang dimaksud ditekankan pada huruf yang baru dikenal oleh siswa. Oleh
karena itu, pembelajaran menulis permulaan erat sejajar kaitannya dengan pelajarn
membaca. Fungsi pengenalan adalah untuk melatih indera siswa dalam mengenal
suatu bentuk tulisan.
Contoh huruf lepas sesuai dengan SK Dirjen Dikdasmen Nomor
094/C/Kep/1.83 tanggal 7 Juni 1983

Contoh huruf sambung sesuai dengan SK Dirjen Dikdasmen Nomor


094/C/Kep/1.83 tanggal 7 Juni 1983
2. Latihan
Proses pemberian latihan dilaksanakan dengan mengutip prinsip dari yang mudah
ke yang sukar, dari latihan sederhana menuju latihan yang kompleks.
Ada beberapa bentuk latihan menulis permulaan yang dapat kita lakukan, antara lain
berikut ini.
a. Latihan memegang pensil
Duduk dengan sikap dan posisi yang benar. Tangan kanan berfungsi untuk
menulis, tangan kiri untuk menekan buku tulis, agar tidak mudah bergeser.  Pensil
diletakkan di antara ibu jari dan telunjuk. Ujung jari telunjuk, dan jari tengah
menekan pensil dengan luwes, tidak kaku. Posisi badan ketika duduk hendaknya
tegak, dada tidak menempel pada meja, jarak antara mata dengan buku kira-kira 25-
30cm.
b. Latihan gerakan tangan. 
Mula-mula melatih gerakan tangan di udara dengan telunjuk sendiri, atau
dengan bantuan alat seperti pensil.  Kemudian dilanjutkan dengan latihan dalam buku
latihan.  Agar kegiatan ini menarik, sebaiknya disertai dengan kegiatan
bercerita.  Misalnya, untuk melatih membuat garis lurus, guru dapat bercerita yang
ada kaitannya dengan pagar, bulatan dengan telur, dan sebagainya.
c. Latihan Mengeblat
Mengeblat dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain (1) memakai
karbon, (2) memakai kertas tipis, (3) menebalkan tulisan dan (4) menghubungkan
titik.
d. Latihan Menatap
Menatap berarti mengadakan koordinasi antara mata, ingatan, dan ujung jari
(ketika menulis) sehingga ingatan yang berupa bentuk kata/huruf dipindahkan dari
otak ke ujung jari. Dengan demikian, pelajaran menatap merupakan latihan menulis
yang biasanya dilakukan dengan cara mengamati objek agar siswa dapat
membahasakan objek tersebut. Sebagai stimulus, guru dapat menggunakan objek,
misalnya, gambar kata dan gambar kalimat, atau objek asli.
e. Latihan Menyalin
Menyalin merupakan kegiatan menulis dengan cara menitu tulisan yang
terdapat dalam buku pelajaran atau tulisan guru di papan tulis. Kegiatan ini biasanya
di mulai dari tingkatan kata, kalimat, sampai wacana.
f. Latihan Menulis Indah
Menulis indah/halus pada dasarnya juga menyalin. Menyalin suatu kalimat atau
huruf dengan memperhatikan bentuk,ukuran, dan tebal tipisnya tulisan secara baik,
benar dan rapi. Ukuran suatu tulisan dapat dilihat dari perbandingan dengan
pertolongan suatu garis. Dengan demikian, menulis indah bertujuan agar siswa dapat
menulis dengan tepat, terbaca, dan rapi.
g. Latihan Dikte/imla
Dikte dimaksudkan untuk memantapkan siswa dalam menuliskan huruf yang
baru diajarkan dalam kaitannya dengan kata atau kalimat. Kegiatannya dilakukan
dengan memperdengarkan kata, kalimat, atau wacana kepada siswa untuk kemudian
meminta mereka menuliskan kembali apa yang telah mereka dengar.
h. Latihan Melengkapi
Ada beberapa cara dalam pengajaran menulis yang dilakukan melalui kegiatan
melengkapi. Cara-cara tersebut dari yang paling mudah sampai sukar. Melengkapi
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Melengkapi dengan huruf,
2) Melengkapi dengan suku kata
3) Melengkapi dengan kata
4) Melengkapi dengan cara mengisi titik-titik dengan kata-kata sehingga menjadi
kalimat yang benar.
i. Latihan Menulis Nama
Menulis nama merupakan tugas yang diberikan kepada siswa untuk menuliskan
nama-nama benda,orang, jalan, dan sebagainya yang terdapat dilingkunagn sekitar
mereka atau yang terdapat dalam gambar
j. Latihan Mengarang Sederhana
Latihan mengarang sederhana cukup dimulai dari tiga sampai lima baris
kalimat. Hal yang dipentingkan adalah anak dapat menuliskan buah pikirannya.
Dapat mengorganisasikn antar ingatan, pengalaman, dan tulisan.
C. Teknik menulis
Menurut Tarigan (1986) ada beberapa teknik dalam pembelajaran menulis, seperti berikut
ini
1. Menyusun kalimat
Menyusun atau membangun kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut.
a. Menjawab pertanyaan
Guru bertanya : siapa namamu?
Siswa menjawab : Budi/nama saya Budi (siswa menulis namanya)
Guru bertanya : di mana rumahmu?
Siswa menjawab : di Jalan Thamrin No. 3 (siswa menulis alamatnya)
b. Melengkapi kalimat
Guru: sempurnakan kalimat berikut!
Pilih kata tepat di lajur kanan!
1) Ibu kota Jawa Barat adalah A. Bandung
2) Kebun Raya terletak di B. Surabaya
3) Taman Mini berada di C. Jakarta
4) Kota Pahlawan adalah D. Bogor
Siswa : mengisi kalimat di atas dengan jalan menulis nama kota yang tepat.
c. Memperbaiki susunan kalimat
Guru :Ubahlah susunan kalimat berikut supaya tepat!
Contoh : Saya di Jalan Melati No. 10 bertempat tinggal
Saya bertempat tinggal di Jalan Melati No. 10
d. Memperluas kalimat
Guru menyebutkan sebuah kalimat model. Kemudian, siswa memperluas kalimat
model dengan kata/frase yang sudah ditentukan guru.
Contoh : Kalimat model “Ibu menjahit”…….. Kata untuk memperluas kalimat
“pakaian”
Siswa: Ibu menjahit pakaian.
2. Memperkenalkan Karangan

Dalam memperkenalkan karangan dapat ditempuh dengan dua teknik, yaitu:


(1) baca dan tulis, atau (2) simak dan tulis.

3. Meniru Model

Dalam teknik ini guru menyiapkan contoh karangan yang dipakai sebagai
model oleh siswa untuk menyusun karangan. Struktur karangan memang sama, tetapi
berbeda dalam isi.

4. Karangan Bersama

Pelaksanaan teknik ini dimulai dengan pengamatan yang dilakukan siswa


bersama guru. Misalnya, mengamati kebun sekolah. Setelah itu siswa ditugasi
menyusun kembali sebuah kalimat yang berhubungan dengan hasil pengamatannya
terhadap kebun sekolah. Kemudian, kalimat dari siswa tadi disusun bersama-sama
dan dengan bantuan guru diperbaiki sehingga menjadi sebuah karangan.

5. Meringkas Bacaan
Teknik ini dilaksanakan dengan jalan siswa diberi suatu bacaan yang berupa
cerita pendek atau sebuah wacana. Siswa disuruh membaca atau mempelajari bacaan
tersebut kemudian meringkasnya.

Referensi :

Kartadinata, S. (2012). Bahan Ajar Bahasa Indonesia Sd/Mi. Bandung: UPI PRESS

Resmini, N. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI PRESS

Anda mungkin juga menyukai