Anda di halaman 1dari 5

Nama : Evi Puspitasari

NIM : 1703800

Kelas : 3B PGSD

KALEIDOSKOP ART EXHIBITION

Sebanyak 24 karya Apariencia UKM Seni Rupa Universitas Informatika


dan Bisnis (UNIBI) dipamerkan dalam pameran “Kaleidoskop Art Exhibition” di
Bandung Creative Hub. Pameran tersebut digelar mulai dari 10 Oktober hingga 16
oktober 2018 di lantai 2 dan 5 gedung Bandung Creative Hub. Karya seni rupa yang
dipamerkan di antaranya 2 dimensi, 3 dimensi, seni instalasi, performance art, dan
sound art. Selain pameran, terdapat beberapa workshop antar lain desain thinking,
experimental thinking dan potrait drawing.
Makna Kaleidoskop secara harfiah adalah sebuah alat optic yang berbentuk
seperti teropong, yang mana bila alat ini diatur sedemikian rupa kita dapat melihat
gambaran yang indah dan simetris pada ujung teropong atau kaleidoskop itu sendiri.
Definisi kaleidoskop dalam pameran itu sendiri adalah aneka peristiwa yang telah
terjadi dan diringkas secara padat dan jelas. Istilah kaleidoskop ini penting karena
dianggap mampu mengakomodasi kecenderungan capaian karya yang dipamerkan,
hal ini selaras dengan proses yang telah dialami dalam mewujudkan karya-karya
tersebut. Kecenderungan tersebut terjadi setelah mereka berusaha membongkar dan
memahami diri sendiri. Proses merenung menjadi penting karena disaat merenung
inilah biasanya kita akan berusaha mengevaluasi peristiwa yang telah terjadi.
Semua karya seni yang ditampilkan memberikan gambaran tentang masalah
yang terjadi kepada masing-masing creatornya. Sucianty Nurul Firdaus (19), Ketua
Pelaksana, mengatakan, “pameran seni rupa kali ini mengangkat tema berangkat
dari masalah dari diri pribadi. Bukan berarti menyodorkan masalah pribadi, tapi
dengan hal itu justru kami ingin membuat orang tahu bagaimana masalah itu harus
di hadapi” jelasnya. Karena hal itulah seni rupa sebagai terapi untuk diri sendiri
dengan cara berkarya, suatu repleksi atas proses masalah yang dilewati kemudian
dicari solusi. Berikut beberapa karya-karya yang dipamerkan dalam pameran
Kaleidoskop Art Exhibition.

1. Rivaldi Alvairo S “Aku”


Kayu,Lampu
40x40x40 cm
2018

Salah satu karya Rivaldi yang berjudul “Aku” ini terbuat dari kayu ukuran
40x40x40 cm yang dibentuk menjadi sebuah kotak pandora berwarna hitam dengan
didalamnya dipasang lampu-lampu berwarna yang indah serta dilapisi kaca yang
dapat memantulkan cahaya-cahaya dari lampu tersebut. Disamping kotak diberi
lubang kecil sebagai tempat untuk mempermudah melihat isi kotak tersebut, Makna
dari karya ini, kotak pandora hitam disimbolkan sebagai ketakutan, kejahatan dan
semua hal-hal yang berbau negative didalam dirinya namun dibalik semua hal
kejelekan yang dimilikinya. Tersimpan dalam benaknya sebuah harapan, dan lampu
indah tersubut diibaratkan sebagai bintang-bintang harapannya. Ia meyakini bahwa
manusia itu pasti memiliki banyak harapan seperti bintang yang bertaburan dilangit,
dan itu lah dirinya.
2. Rafly Sofwan Mulfi “Melawan Persepsi”
Koran
29x29 cm
2018

Melawan Persepsi itulah judul yang diberikan oleh Rafly untu karyanya,
yang terinspirasi dari kegelisahan terhadap masyarakat di daerahnya. Banyak
masyarakat didaerahnya yang berbicara dan menanggapi suatu peristiwa dengan
mengatakan hal-hal yang tidak membangun dan cenderung menjatuhkan, ia
meberikan contoh misalkan ada anak yang pintar maka orang-orang akan
menganggapnya wajar karna orang tuanya pun seorang guru. Begitupun sebaliknya
misalkan ada anak yang bodoh maka orang-orang akan menganggapnya wajar juga
karna orang tuanya pun tidak sekolah. Ia menyesalkan persepsi masyarakat yang
tidak melihat hasil usaha kerja keras seseorang dalam meraih cita-citanya.
Karya ini terbuat dari media koran yang berjumlah 1570 lembar dengan
ukuran 29x29 cm yang ditempel menggunakan lem kayu perlembarnya . Ia memilih
bahan koran sebagai analogy dari persepsi masyarakat yang berbeda-beda. Koran
dipilih sebagai bahan karya ini karna didalam koran berisi berita atau tulisan yang
disampaikan penulisnya sesuai sudut pandang/persepsinya, sehingga koran yang
satu dengan yang lainnya akan berbeda.
Dengan membuat karya ini ia berusaha merangkum persepsi orang lain dari
sisi baik dan buruk terhadap dirinya. Lubang berbentuk lingkaran yang semakin
mengerucut kedalam itu memiliki arti focus, nyaman dan tenang. Ia menganggap
lingkaran yang paling besar adalah persepsi yang paling buruk terhadap dirinya dan
yang paling kecil adalah persepsi orang yang paling baik terhadap dirinya.
Lingkaran tersebut dibuat mengerucut karna dirinya ingin focus pada persepsi yang
membangun terhadap dirinya, dan melupakan persepsi buruk orang lain terhadap
dirinya. Proses pembuatan karya ini mencapai 3 bulan dimulai dari proses membuat
cerita, pemilihan bahan, dll. Untuk pengelemannya diperlukan waktu 2 minggu dan
untuk membuat lubang lingkarannya sekitar 1 minggu karna memerlukan kehati-
hatian.

3. Fredi Cahya L “Fokus dan Sadar”


Infus, Besi
2018

Karya milik Fredi ini berjudul “Fokus dan Sadar”. Karya ini terinspirasi dari
permasalahnnya di kampus, yang jarang mendengarkan saran dari orang lain. Ia
menggunakan media infusan, besi batangan, mikrofon yang tersambung dengan
headphone dan sebuah kotak kaca untuk menampung tetesan cairan infusan yang
jatuh. Cara kerja dari instalasi ini yaitu ketika tetesan cairan infusan jatuh ke
permukaan besi maka akan menghasilkan bunyi yang terekam oleh mikrofon yang
nantinya dapat terdengar oleh audience melalui headphone.
Fredi mengajak para audience yang menikmati hasil karyanya untuk ikut
merasakan permasalahan dirinya. Maksud dari Fokus dan Sadar yaitu audience
diajak untuk focus terhadap suara tetesan cairan yang jatuh dari infusan, karena
tetesan ini dianalogikan sebagai saran dari orang lain. Namun suara tetesan cairan
infusan tersebut terkadang tidak terdengar karna teralihkan oleh keramaian orang-
orang yang berbicara atau suara lain yang masuk ke dalam mikrofon, jika audience
tidak focus pada tetesan suara ini dan lebih mendengar suara orang-orang yang
berbicara, maka artinya audience merasakan saat fredi mengabaikan saran-saran
yang diberikan oleh orang lain. Itulah alasan mengapa Fredi memberikan judul
focus dan sadar untuk karyanya.
Itulah sekilas cerita dibalik karya-karya yang dipamerkan dalam pameran
Kaleidoskop Art Exhibition.

Anda mungkin juga menyukai