Anda di halaman 1dari 21

RUANG LINGKUP MATERI AJAR BAHASA INDONESIA

MI/SD KELAS IV SAMPAI DENGAN KELAS VI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia SD/MI (2)

Disusun oleh:
Ida Widia Susanti
Ipan Agustiawan
Ilis Dianti

Program Studi Pendidikan Guru MI

CIJANTUNG – CIAMIS
JAWA BARAT

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim..
Segala puji dan syukur kehadirat Alloh Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis berhasil menyusun sebuah Makalah
yang berjudul “Ruang Lingkup Materi Ajar Bahasa Indonesia MI/SD Kelas IV
sampai dengan Kelas VI”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada
baginda junjungan nabi besar Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di
hari akhir nanti.
Makalah ini disusun dengan segala keterbatasan kami dengan bantuan
beberapa pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih
kepada:
1.      Ayah dan ibu tercinta yang senantiasa selalu memberikan do’a dan motivasi
kepada kami
2.      Bapak Budi Setia Budiman, M.Pd yang selalu membimbing kami dalam mata
kuliah Bahasa Indonesia SD/MI (2), serta
3.      Teman-teman yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun
kami berharap semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Kritik dan saran pembaca akan kami sambut dengan baik demi kesempurnaan
makalah ini.

Ciamis, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................. 2
1.3 Tujuan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Menyimak.......................................................................... 4
2.2 Berbicara........................................................................... 7
2.3 Membaca........................................................................... 8
2.4 Menulis............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................... 15
3.2 Saran................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA

iii
i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat
hidup sendiri tanpa adanya orang lain. Dalam kehidupan manusia
diperlukan interaksi dengan manusia lainnya dengan menggunakan suatu
bahasa. Untuk menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi diperlukan
keterampilan berbahasa. Tanpa keterampilan berbahasa manusia tidak dapat
untuk mengungkapkan apa yang ada dipikirannya
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas
bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestarian dan kemurnian Bahasa
Indonesia maka diperlukan berbagai upaya. Contoh upaya untuk menjaga
kemurnian Bahasa Indonesia adalah dengan menuliskan kaidah-kaidah ejaan
dan tulisan Bahasa Indonesia dalam sebuah buku yang disebut ejaan yang
disempurnakan (EYD) sebagai pedoman dalam kegiatan berkomunikasi
menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar, baik berkomunikasi secara
langsung maupun tidak langsung. Sedangkan upaya lain yang dapat
digunakan untuk melestarikan Bahasa Indonesia adalah dengan
menanamkan Bahasa Indonesia sejak dini.
Penanaman Bahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan
dan pendidikan tentang Bahasa Indonesia sejak masih kecil. Pelaksanaan
pendidikan tentang Bahasa Indonesia pada anak dapat dilakukan melalui
pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan non formal.
Pendidikan informal dilakukan dirumah. Pendidikan ini dilakukan saat anak
berada dirumah bersama dengan keluarganya.sedangkan pendidikan formal,
gurulah yang berperan penting dalam menanamkan pengetahuan akan
Bahasa Indonesia yang baik.sedangkan pendidikan nonformal dilakukan
diluar jam sekolah, dapat melalui kursus pelatihan-pelatihan dan lain-lain.
Dalam makalah ini, kita akan membahas ruang lingkup materi ajar
pembelajaran Bahasa Indonesia MI/SD Kelas IV sampai dengan kelas VI.

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan menyimak?
2. Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbicara?
3. Apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca?
4. Apa yang dimaksud dengan keterampilan menulis?

1.3. Tujuan
Mengacu pada perumusan masalah yang telah penyusun rumuskan,
ada beberapa tujuan yang berkenaan dengan dibuatnya makalah ini, yaitu:
1. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan
menyimak
2. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan
berbicara
3. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan
membaca, dan
4. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan
menulis.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

Secara umum, ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia
SD dan MI terdiri dari aspek:
1. Mendengarkan; seperti mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah,
bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan,
ceramah, khotbah, pidato, pembicara narasumber, dialog atau percakapan,
pengumuman serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara
tepat serta mengapresiasi dan berekpresi sastra melalui kegiatan mendengarkan
hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang,
puisi anak, syair lagu, pantun dan menonton drama anak.
2. Berbicara; seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan; menyampaikan
sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri,
teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar
tunggal, gambar seri, kegiatan sehari-hari, peristiwa, tokoh
kesukaan/ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk dan
laporan serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan
hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang,
puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak
3. Membaca; seperti membaca huruf, suku katam kata, kalimat, paragraph,
berbagai teks bacaan, denah; petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus,
enslikopedia serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan
membaca hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyar, cerita
binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak kompetensi membaca
juga diarahkan menumbuhkan budaya membaca.
4. Menulis; seperti menulis karangan naratif dan nonnaratif dengan tulisan rapi
dan jelas dengan memperlihatkan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan
dan tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal
dan kalimat majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui
kegiatan menulis hasil sastra berupa cerita dan puisi. Kompetensi menulis juga
diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis.

3
2.1. Menyimak
Kata menyimak mempunyai makna yang berkaitan dengan mendengar
dan mendengarkan, tetapi ketiganya mempunyai fokus kegiatan yang sangat
berbeda. Kegiatan mendengar biasanya terjadi secara kebetulan, tidak
direncanakan, tiba-tiba, dan tidak diduga sebelumnya. Apa yang didengar
mungkin dapat dimengerti maksudnya, mungkin pula tidak dimengerti
maknanya bahkan tidak menjadi perhatian sama sekali. Misalnya: (1) Ketika
sedang belajar tiba-tiba Puji mendengar suara “praaaak!!”. Puji hanya
menoleh sebentar ke arah datangnya suara lalu kembali belajar lagi. (2)
Syaiful sedang mengaji di tengah malam yang sunyi. Sayup-sayup di
kejauhan ia mendengar orang berteriak “maling.. maliiing!! Syaiful bangkit
dan ikut berbaur dengan masyarakat untuk mengejar pencuri yang berlari di
kegelapan malam.
Kegiatan mendengarkan mempunyai taraf lebih tinggi daripada
mendengar. Dalam kegiatan mendengarkan sudah terdapat faktor
kesengajaan. Faktor pemahaman mungkin sudah ada mungkin juga belum
ada karena faktor pemahaman belum menjadi tujuan atau belum menjadi
fokus perhatian. Contoh (1)  Fauzi sedang sibuk menyelesaikan PR Bahasa
Indonesia. Radio yang berada di samping meja belajarnya menyiarkan
perkembangan lagu-lagu pop kreatif di Indonesia. Ketika sedang asyik
berpikir tentang PR-nya, peyiar radio memutar lagu “Pemuja Rahasia” yang
dialunkan oleh Sheila on Seven. Oleh karena lagu tersebut merupakan lagu
favorit Fauzi, maka ia berhenti sebentar dalam mengerjakan PR lalu
membesarkan volume radio dan mendengarkankan lagu tersebut sampai
selesai. (2) Saudah sedang mengetik tugas membuat laporan praktikum
Sains di kampus. Di ruang yang sama Makhidah dan Ni’mah sedang
berdiskusi tentang film Virgin yang menjadi pro dan kontra di kalangan
masyarakat. Oleh karena tertarik dengan topik diskusi tersebut, akhirnya
ikut mendengarkan diskusi tersebut sebelum menyelesaikan tugasnya.
Kegiatan menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mngidentifikasi, menginterpretasi, menilai,
dan mereaksi makna yang terkandung dalam bahan simakan. Tujuan utama

4
menyimak adalah menangkap, memahami, atau menghayati pesan, ide,
gagasan, yang terdapat pada bahan yang disimak. Tujuan lain menyimak
misalnya mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta,
mendapatkan inspirasi, menghibur diri, meningkatkan kemampuan
berbicara, dsb. Selain tujuan tersebut, kegiatan menyimak berperan sebagai
landasan belajar berbahasa; penunjang keterampilan berbicara, membaca,
dan menulis; pelancar komunikasi lisan; dan penambah informasi. Contoh;
(1) Fiddina Fauzia sedang menyimak dialog interaktif di TV tentang upaya
mengatasi anak yang malas belajar. Dia memperhatikan dengan cermat
penjelasan narasumber serta mencatat hal-hal penting yang
dipermasalahkan. Dia mencermati setiap masalah yang dibicarakan
karena acara tersebut dapat menambah wawasannya tentang dunia
pendidikan anak.
(2) Arief Rakhman menyimak dengan seksama penjelasan Kepala Diknas
Kota Malang tentang prospek profesi guru SD di Jawa Timur. Dia catat
dengan teliti jumlah kebutuhan guru SD dari tahun ke tahun. Arief
Rakhman juga bertanya tentang bagaimana proses pengangkatan guru
mulai guru bantu sampai dengan menjadi PNS. Dari penjelasan yang
disimaknya akhirnya dia dapat memahami topik yang sedang dibahas
dari awal sampai akhir.

Kemampuan memusatkan perhatian merupakan hal yang sangat


penting dalam menyimak, baik sebelum, sedang, maupun setelah
menyimak. Menurut penelitian, kemampuan seseorang untuk memusatkan
perhatian dalam menyimak selalu menurun dari waktu ke waktu.
Kemampuan memusatkan perhatian secara penuh hanya berlangsung 15
menit  ketika menyimak suatu bahan simakan. Dalam 15 menit berikutnya,
kemampuan memusatkan perhatian tinggal setengahnya. Dalam 15 menit
bagian ketiga, kemampuan memusatkan perhatian hanya tinggal
seperempatnya. Kegiatan menyimak setelah lewat waktu 45 menit kurang
baik dilakukan karena pendengar sudah tidak dapat memusatkan perhatian.
Hal tersebut dapat diatasi dengan cara memberikan selingan kegiatan yang

5
menarik sehingga ketika menyimak materi berikutnya para pendengar dapat
memusatkan perhatian kembali.
Faktor penentu keberhasilan menyimak ditentukan oleh:
(a)...pembicara (menguasai materi, berbahasa dengan baik dan
lancar/sistematis, percaya diri, gaya bicara menarik, kontak dengan
pendengar);
(b) pembicaraan ( aktual, bermakna, dalam pusat minat pendengar, tersusun
sistematis, taraf kesukaran seimbang dengan pendengar;
(c) situasi (ruangan memadai, waktu yang tepat, suasana tenang dan
menyenangkan, ada peralatan yang mempermudah dan memperjelas hal
yang disimak);
(d) penyimak (kondisi fisik dan mental sehat dan stabil, konsentrasi,
mempunyai tujuan, berminat, memiliki kemampuan linguistik dan non-
linguistik, mempunyai pengetahuan dan berpengalaman dalam bidang
yang disimak).

Ciri-ciri penyimak ideal dapat terangkum sebagai berikut:


(1) siap fisik mental,
(2) berkonsentrasi,
(3) bermotivasi,
(4) objektif,
(5) menyeluruh,
(6) menghargai pembicara,
(7) selektif,
(8) sungguh-sungguh,
(9) tak mudah terganggu,
(10) cepat menyesuaikan diri,
(11) kenal arah pembicaraan,
(12) kontak dengan pembicara,
(13) merangkum,
(14) menilai dan menanggapi.     

6
2.2. Berbicara
Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan, ide, gagasan,
informasi melalui bahasa lisan. Kegiatan berbicara selalu diikuti dengan
kegiatan menyimak. Dengan demikian kegiatan ini melibatkan unsur
pembicara dan unsur penyimak. Komunikasi yang baik terjadi apabila
penyimak dapat memahami pesan yang disampaikan pembicara. Tujuan
kegiatan berbicara antara lain menghibur, menginformasikan,
menstimulasi/mendorong, meyakinkan, dan menggerakkan. Kegiatan
berbicara akan lebih baik apabila disertai media atau peralatan yang
menunjang isi pembicaraan.
Jenis kegiatan berbicara dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu
(1) berbicara informal (percakapan sehari-hari, tukar pengalaman, memberi
petunjuk arah, bertelepon, dsb); (2) berbicara formal (ceramah umum,
kuliah, khotbah, pidato, interview, dsb).
Kegiatan berbicara di depan umum perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
(1) analisis pendengar (tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin,
kelompok umur),
(2) isi dan sistematika pembicaraan (aktual, menarik, bermanfaat),
(3) situasi (waktu dan tempat yang tepat),
(4) media untuk memperjelas materi pembicaraan,
(5) diupayakan pembicara berpenampilan menarik dan meyakinkan.

Faktor yang mempengaruhi efektifitas berbicara tidak ditentukan oleh


panjang pendeknya pembicaraan, melainkan ditentukan oleh derajat
komunikatif ragam bahasa yang digunakan. Derajat komunikatif adalah
tingkat kekomunikatifan atau tingkat pemahaman pendengar terhadap
materi yang dibicarakan. Meskipun disampaikan dengan uraian yang
panjang, apabila pendengar tidak memahami isi pembicaraan maka kegiatan
berbicara tersebut termasuk mempunyai derajat komunikasi yang rendah.
Sebaliknya sebuah pembicaraan dengan topik yang sama dan disampaikan
dengan uraian tidak terlalu panjang akan mempunyai derajat komunikatif

7
yang tinggi apabila pendengar dapat memahami dengan baik isi
pembicaraan yang sedang dibahas. 

2.3. Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan proses
pemahaman suatu tulisan, baik dengan cara mengucapkan tulisan tersebut
maupun tanpa mengucapkan tulisan tersebut (dalam hati). Peranan yang
disumbangkan kegiatan membaca dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
membantu memecahkan masalah, memperkuat suatu keyakinan,
memberikan pengalaman estetis, memperluas wawasan, dsb. Faktor yang
dapat mempengaruhi kegiatan membaca antara lain: tuntutan kebutuhan,
rasa persaingan, rasa ingin tahu, dsb. (faktor intern), tersedianya waktu,
tersedianya sarana untuk membaca, motivasi orang lain, dsb. (faktor
ekstern). Jenis kegiatan membaca antara lain: membaca teknik, membaca
dalam hati, membaca bahasa, membaca pustaka, membaca cepat, membaca
indah.
(1) Kegiatan membaca teknik/membaca nyaring difokuskan pada ketepatan
lafal, intonasi, dan kelancaran dalam membaca dengan cara dilisankan. 
(2) Kegiatan membaca dalam hati/membaca pemahaman difokuskan pada
ketepatan pemahaman suatu teks dengan cara tanpa melisankan teks
yang dibaca. Dalam kegiatan membaca dalam hati diupayakan tidak
menggerakkan bibir, menggunakan jari telunjuk atau alat penunjuk
yang lain, tanpa gerakan kepala mengikuti arah bacaan, mengangguk,
menggeleng, dan gerakan lain yang dapat mengganggu kegiatan
membaca dalam hati.
(3) Kegiatan membaca bahasa difokuskan pada ketepatan pemahaman
kebahasaan, misalnya tatabahasa, kosa kata, dan ejaan yang dipelajari
melalui kegiatan membaca. 
(4) Kegiatan membaca pustaka difokuskan pada kegiatan mengkaji bahan
bacaan lain yang berada di perpustakaan dengan tujuan
memperluas/melengkapi pengetahuan yang dipelajari sebelumnya.

8
(5) Kegiatan membaca cepat difokuskan pada ketepatan pemahaman suatu
teks dengan cara yang cepat/terdapat batasan waktu tertentu. Dalam
kegiatan membaca cepat perlu berlatih kecepatan jangkauan pandangan
mata ketika membaca.
(6) Kegiatan membaca indah difokuskan pada membaca bersuara yang
mengandung nilai estetika sehingga dapat menimbulkan kesan,
perasaan, atau emosi tertentu bagi pendengar maupun pembacanya.

2.4. Menulis
Keterampilan menulis adalah kegiatan mengkomunikasikan atau
mengungkapkan gagasan, kesan, perasaan secara tertulis menggunakan
lambang grafis suatu bahasa. Minat dan kemampuan menulis dipengaruhi
oleh beberapa hal antara lain lingkungan,  proses pembelajaran formal, dan
bakat alam yang dimiliki seseorang.
Dalam pembelajaran formal, kegiatan menulis dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu:
(1) pramenulis (memilih topik, mencari sumber/bahan, membuat organisasi
tulisan, dsb;
(2) penulisan draft (menuliskan hal-hal yang telah dilakukan pada tahap
pramenulis);
(3) revisi (menambah informasi, mengubah urutan pemikiran, membuang
informasi tyang tidak perlu, dan merevisi hal lain setelah mendapat
masukan dari orang lain maupun diri sendiri;
(4) editing (memperbaiki tata letak, pilihan kata, memperbaiki kesalahan
ejaan, menambah gambar/hiasan/ornamen tertentudsb.;
(5) publikasi (menyampaikan hasil tulisan kepada publik: memajang,
mengirimkan ke media massa, membacakan hasil tulisan kepada orang
lain, dsb).

9
Berikut adalah materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SD kelas tinggi:
Kelas IV Semester 1
1. Penjelasan tentang petunjuk denah dan simbol daerah/lambang korps
1.1 Membuat gambar/denah berdasarkan penjelasan yang didengar
1.2 Menjelaskan kembali secara lisan atau tulis penjelasan tentang simbol
daerah/lambang korps
2. Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan
suatu alat
2.1 Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat
yang runtut
2.2 Menjelaskan petunjuk penggunaan suatu alat dengan bahasa yang baik dan
benar
3. Memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata
dalam kamus/ensiklopedi
3.1 Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara
membaca sekilas
3.2 Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk pemakaian yang dibaca
3.3 Menemukan makna dan informasi secara tepat dalam kamus/ensiklopedi
melalui membaca memindai
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk
percakapan, petunjuk, cerita, dan surat
4.1 Melengkapi percakapan yang belum selesai dengan memperhatikan
penggunaan ejaan (tanda titik dua, dan tanda petik)
4.2 petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang cara membuat
sesuatu
4.3 Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan
kata/kalimat yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu
4.4 surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa
yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar,
tanda titik, tanda koma, dll.)

10
Kelas IV Semester 2
5. Pengumuman dan pembacaan pantun
5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan
5.2 Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat
6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berbalas pantun dan
bertelepon
6.1 Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat
6.2 Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon sesuai dengan isi
pesan
7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca
pantun
7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif
7.2 nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat
7.3 pantun anak secara berbalasan dengan lafal dan intonasi yang tepat
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk
karangan, pengumuman, dan pantun anak
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma,
dll.)
8.2 pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan
penggunaan ejaan
8.3 Membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan,
ketekunan, kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun

Kelas V Semester 1
1. Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan
1.1 Menanggapi penjelasan narasumber (petani, pedagang, nelayan, karyawan,
dll.) dengan memperhatikan santun berbahasa
1.2 Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya
2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan
menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan, atau
berwawancara

11
2.1 Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran
pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
2.2 Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan dengan bahasa runtut, baik, dan
benar
2.3 Berwawancara sederhana dengan narasumber (petani, pedagang, nelayan,
karyawan, dll.) dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
3. Memahami teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75
kata/menit, dan membaca puisi
3.1 Teks percakapan dengan lafal dan intonasi yang tepat
3.2 Menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75
kata per menit
3.3 Puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis
dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
4.1 Karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan
penggunaan ejaan
4.2 surat undangan (ulang tahun, acara agama, kegiatan sekolah, kenaikan
kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan ejaan
4.3 dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta
perannya

Kelas V Semester 2
5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan
5.1 Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang
disampaikan secara lisan
5.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain
drama
6.1 Mengomentari persoalan faktual disertai alasan yang mendukung dengan
memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

12
7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca
cerita anak
7.1 Membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas
7.2 Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks khusus (buku
petunjuk telepon, jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu,
dll.) yang dilakukan melalui membaca memindai
7.3 Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam
bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas
8.1 Meringkas isi buku yang dipilih sendiri dengan memperhatikan
penggunaan ejaan
8.2 Laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan, konsep
awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan
8.3 Puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

Kelas VI Semester 1
1. Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan
1.1 Hal-hal penting/pokok dari suatu teks yang dibacakan
1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita anak
yang dibacakan
2. Memberikan informasi dan tanggapan secara lisan
2.1 Menyampaikan pesan/informasi yang diperoleh dari berbagai media
dengan bahasa yang runtut, baik dan benar
2.2 Menanggapi (mengkritik/memuji) sesuatu hal disertai alasan dengan
menggunakan bahasa yang santun
3. Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca sekilas
3.1 Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian suatu laporan hasil
pengamatan/kunjungan
3.2 Menanggapi informasi dari kolom/rubrik khusus (majalah anak, koran, dll.)
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk
formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase

13
4.1 Mengisi formulir (pendaftaran, kartu anggota, wesel pos, kartu pos, daftar
riwayat hidup, dll.) dengan benar
4.2 Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau yang didengar
4.3 Menyusun percakapan tentang berbagai topik dengan memperhatikan
penggunaan ejaan
4.4 Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memperhatikan
makna puisi

Kelas VI Semester 2
5. Memahami wacana lisan tentang berita dan drama pendek
5.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio
5.2 Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan
6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berpidato,
melaporkan isi buku, dan baca puisi
6.1 Berpidato atau presentasi untuk berbagai keperluan (acara perpisahan,
perayaan ulang tahun, dll.) dengan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat
6.2 Melaporkan isi buku yang dibaca (judul, pengarang, jumlah halaman, dan
isi) dengan kalimat yang runtut
6.3 Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat
7. Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama
7.1 Menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif
7.2 Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan
amanat) dari teks drama anak
8. Mengungkapkan pikiran dan informasi secara tertulis dalam bentuk naskah
pidato dan surat resmi
8.1 Menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan
sekolah, dll.) dengan bahasa yang baik dan benar, serta memperhatikan
penggunaan ejaan
8.2 surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan orang yang
dituju

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ruang lingkup materi ajar Bahasa Indonesia MI/SD kelas IV sampai dengan
kelas VI mencakup empat keterampilan utama yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada umumnya keempat
keterampilan tersebut berkembang secara berurutan. Empat keterampilan
berbahasa itu saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Dalam
suatu aktivitas berbahasa bisa saja melibatkan beberapa keterampilan
berbahasa sehingga peningkatan kemampuan pada satu jenis keterampilan
akan mendukung keterampilan berbahasa lainnya.

3.2 Saran
Keterampilan berbahasa merupakan hal yang penting bagi seseorang, karena
dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang akan lebih mudah
dalam menangkap dan memahami suatu maksud. Dengan demikian apabila
ingin memiliki keterampilan berbahasa yang baik jangan mengabaikan salah
satu dari empat keterampilan tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arini. 2011. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SD/MI. Diakses dari https://arinil.wordpress.com/tag/ruang-lingkup-
pembelajaran-bahasa-indonesia-di-sd.html pada tanggal 27 Februari 2021

Rijal. 2016. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Diakses dari


https://www.rijal09.com/2016/003/karakteristik-pembelajaran-bahasa.html?m=1
pada tanggal 27 Februari 2021

16

Anda mungkin juga menyukai