1. Pengertian potensi Menurut Majdi (2007:86) Potensi juga diartikan sesuatu yang dapat dikembangkan. Definisi lain dari potensi menurut Wiyono (2006:37) yaitu kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut. Jenis-Jenis Potensi Menurut Nashori (2003:89) Potensi mempunyai beberapa jenis, yakni: 1. Potensi berfikir Secara Logis orang hanya disuruh berfikir sebab ia mempunyai potensi untuk berfikir. Maka bisa disebut bahwa masing-masing manusia mempunyai potensi untuk belajar dari informasi-informasi baru, juga mengaitkan berbagai informasi, dan juga menghasilkan pemikiran yang baru. 2. Potensi emosi Potensi emosi atau potensi afeksi artinya masing-masing manusia mempunyai suatu potensi cita rasa, yang dengannya manusia bisa memahami orang lain, menghargai dan dihargai, cenderung kepada keindahan. 3. Potensi fisik Orang yang mempunyai bakat dalam bidang fisik dapat mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu menampilkan permainan yang baik. 4. Potensi sosial Kemampuan menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain berdasar dari kemampuan belajarnya, baik dalam pengetahuan ataupun keterampilan Ciri-ciri pengembangan potensi diri La Rose (dalam Sugiharso dkk, 2009:126-127) berpendapat bahwa orang yang memiliki potensi terdapat ciri-ciri sebagai berikut: 1) Gemar belajar dan mau melihat kekurangan dirinya Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Manusia juga dituntut untuk terus mengembangkan semua aspek dalam dirinya. Hijle dan Zielger dalam bukunya Personality Theories, Basic Assumption, Research and Applications (1992), mengatakan bahwa seseorang yang memiliki penerimaan diri yang baik akan memiliki toleransi terhadap kekurangan yang dimiliki. Ciri-ciri seseorang yang dapat menerima dirinya, sebagai berikut: Memiliki gambaran positif tentang dirinya Dapat mengatur dan bertoleransi dengan rasa kemarahannya Mampu berinteraksi dengan orang lain yang memberikan kritik, tanpa memusuhinya Dapat mengatur emosi Mengekspresikan keyakinan dan perasaan dengan mempertimbangkan perasaan orang lain 2) Mempunyai sikap yang luwes Luwes menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya tidak kaku, tidak canggung, mudah disesuaikan. Sikap luwes bisa juga di artikan dengan inisiatif, dimana seorang yang inisiatif dapat mencoba berbagai cara memecahkan masalah 3) Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan 4) Tidak mau menyalahkan orang lain ataupun keadaan 5) Mempunyai sikap yang tulus bukan licik 6) Mempunyai rasa tanggung jawab Tanggung jawab adalah kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku dan perbuatan yang disengaja atau pun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga harus berasalah dari dalam hati dan kemauan diri sendiri atas kewajiban yang harus dipertanggungjawabkan 7) Menerima kritik saran dari luar dirinya 8) Memiliki jiwa optimistis dan tidak mudah putus asa. Optimisme adalah paham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan dan sikap selalu mempunyai harapan baik di segala hal. Dalam proses menggapai cita- cita hidup, sangat penting mempunyai sifat optimistis. Dengan optimisme, seseorang akan selalu berpikir positif dan yakin dengan harapan yang ada. Pengembangan Potensi Diri Ketika orang hendak melakukan pengembangan diri dalam rangka memanfaatkan dan mengoptimalkan semua kemampuan untuk mencapai kinerja yang unggul, terdapat beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat berbaga kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut: Introspeksi Diri (Pengukuran Individual) Dalam cara ini, setiap individu meluangkan waktu untuk melakukan evaluasi apa yang sudah dilakukannya, apa yang sudah dia capai dan apa yang dia miliki sebagai suatu kelebihan yang bisa mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Feedback dari Orang Lain Dalam cara ini orang memintah masukan dalam bentuk informasi atau data penilaian mengenai dirinya dari orang lain. Tes Psikologi Tes psikologi yang mengukur potensi psikologis individu bisa memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan atau kemampuan intelektual (kemampuan analisa, logika berfikir, berfikir kreatif, berfikir numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber energi, motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosial (stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina relasi sosial) dan potensi kepemimpinan perilakunya.
2. Ciri-ciri pengembangan kreativitas
Guilford menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemamampuan yang menandai seorang kreatif (Ngalimun, dkk, 2013). Kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu konsep baru (Semiawan, 2009). Menurut Barron, kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru (Ngalimun, dkk, 2013). Ciri -ciri pengembangan kreativitas Ciri-ciri kreativitas (Desmita, 2010), antara lain: 1) Mempunyai daya imajinasi yang kuat Adapun cara meningkatkan daya imajinasi : Memanfaatkan intuisi atau insting alami dengan sebaik baiknya. Pandai mengendalikan suasana hati. Melatih permainan menyusun kata. Berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang orang kreatif. Mencoba mencari dan menyukai keterampilan baru. Melatih mental agar lebih kuat. Melatih ingatan agar selalu tajam. 2) Senang mencari pengalaman baru 3) Memiliki inisiatif 4) Mempunyai minat yang luas 5) Selalu ingin tahu 6) Mempunyai kebebasan dalam berpikir 7) Mempunyai kepercayaan diri yang kuat 8) Mempunyai rasa humor 9) Penuh semangat 10) Berwawasan masa depan dan berani mengambil resiko. Perilaku kreatif pada anak usia dini mungkin tidak akan dihasilkan jika anak takut untuk berpikir tentang hal-hal yang baru atau ketidakinginan menjadi kreatif karena kurangnya apresiasi dari orangtua, guru dan lingkungannya.