42-46
PGSD FKIP Universitas Bengkulu
Rita Pauziah
SDN 19 Kepahiang,Bengkulu
Abstrak
42 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 42-26
Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Menirukan Pembacaan Pantun Anak Di Kelas IV SD Negeri 19 Kepahiang
tidak relevan dengan materi yang diajarkan. dan refleksi (Kemmis dalam Kasbolah,1999).
Metode pembelajaran yang digunakan adalah Penelitian ini diawali dengan melakukan studi
ceramah, pada pembelajaran tentang pantun pendahuluan. Studi pendahuluan ini dilakukan
metode tersebut ternyata tidak efektif untuk untuk mengetahui adanya masalah dalam
diterapkan. pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru di
Berdasarkan kenyataan di atas, kelas.
permasalahan tersebut perlu dilakukan perbaikan Adapun subjek penelitian adalah guru dan
dan dilakukan penelitian. Atas masalah yang siswa-siswi SD Negeri 19 Kepahiang Tahun
ditemui di kelas IV tersebut guru melakukan pelajaran 2013/2014 yang berlokasi di desa
Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan Permu kecamatan Kepahiang Kabupaten
metode diskusi untuk membantu siswa dalam Kepahiang yang berjarak 3 km dari pusat
memahami materi pelajaran tentang pantun. kabupaten Kota. Adapun mata pelajaran yang
Menurut Mulyasa (1988), metode diskusi diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan
dapat diartikan sebagai percakapan responsif kompetensi. Dasar menirukan pembacaan pantun
yang dijalin oleh pertanyaan-pertanyaan anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.
problematis yang diarahkan untuk memperoleh Jumlah siswa yang menjadi subjek
pemecahan masalah.sedangkan berdasarkan penelitian berjumlah 20 orang terdiri dari 9 laki-
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) diskusi laki dan 11 perempuan, dengan karakteristik
adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran sebagian besaran anak petani yang pendidikan
mengenai suatu masalah. Dengan diskusi,guru orang tuanya paling tinggi tamat SMA.Waktu
dan siswa mencoba menyelesaikan suatu penelitian dimulai dari tanggal 15Januari sampai
permasalahan denganpendapat berdasarkan dengan 25 Februari 2013.
penalaran. Untuk solusi yang lebih baik siswa Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ditugaskan untuk berusaha berpikir kreatif dalam ini meliputi skor tes dengan bentuk esai pada
memecahkan suatu permasalahan yang ada akhir setiap siklus, objektif, skor bertanya dan
dalam kehidupan sosial (Winarto, 1990 ). menjawab pertanyaan,dan catatan lapangan yang
Berdasarkan kenyataan di atas ,perlu berkaitan dengan aktivitas siswa dalam proses
dialakukan metode yang tepat dalam pembelajaran.
melaksanakan pembelajaran pembacaan pantun Data yang dikumpulkan berdasarkan
anak dengan lafal dan intonasi yang tepat. Untuk teknik observasi dan data disajikan dalam bentuk
meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti tabel dengan pengelolaan data dengan rumus :
pembelajaran Bahasa Indonesia,kiranya metode Ketuntasan
diskusi perlu dilakukan.siswa kelas IV SDN 19
Kepahiang kabupaten Kepahiang provinsi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bengkulu berjumlah 20 orang.mereka mayoritas
belum aktif dalam mengikuti pembelajaran
Penelitian ini dilakukan dalam tiga
Bahasa Indonesia. oleh karena itu, untuk
siklus yang bertujuan untuk meningkatkan
perbaikan pembelajaran pada Kompetensi Dasar
aktivitas siswa pada pembelajaran menirukan
tersebut perlu dilakukan penelitian tindakan
pembacaan pantun anak masing-masing siklus
kelas.
dilakukan dalam satu kali pertemuan (2x35
METODE menit). Berikut ini disajikan hasil pelaksanaan
tindakan setiap siklus.
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dalam tiga Pembelajaran dilaksanakan oleh guru
siklus yang terdiri atas empat tahap pokok, yaitu sebagai kolabolator. Hal ini dilakukan agar kelas
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, tetap terjaga kealamiahannya. Harapannya proses
44 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 42-46
Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran
Menirukan Pembacaan Pantun Anak Di Kelas IV SD Negeri 19 Kepahiang
2. Permasalahan yang akan didiskusikan bisa 2. Diakhir kegiatan diskusi guru kurang
memancing untuk siswa berbuat aktif yaitu memberikan penguatan berupa pujian
melengkapi bagian tabel yang berisi jenis- dan penghargaan.
jenis usaha serta contohnya yang belum Pada siklus 2 proses pembelajaran sudah
selesai. mengalami peningkatan. Keaktifan siswa sudah
3. Guru akan berkeliling dan melihat serta berangsur membaik, tetapi menurut teman
mengarahkan jalannya diskusi. sejawat masih terdapat kekurangan dalam proses
Dengan melakukan perbaikan seperti yang pembelajaran.
tersebut di atas maka keaktifan siswa mengalami 1. Guru kurang melatih siswa untuk
peningkatan hal tersebut dapat dilihat pada table membuat kesimpulan pada saat diskusi,
keaktifan siswa di bawah ini. kurang memberi penguatan pada akhir
diskusi berupa pujian dan penghargaan.
Tabel 3 2. Guru kurang memberikan penguatan
Hasil pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus II maupun pujian pada siswa di akhir
No. Jumlah Siswa Siswa siklus.
Siswa Aktif Tidak 3. Pada pembelajaran di siklus 2 keaktifan
Aktif siswa sudah berangsur membaik. Hal ini
1. 20 15 5 berdampak pada skor siswa yang
mengalami peningkatan dari skor rata-
Keaktifan siswa pada siklus 2 lebih baik. rata 6,5 (65%) menjadi 7,1 (75%) hal ini
Skor keaktifan siswa sudah mencapai 75% hasil kaena guru memperbaiki kekurangan
belajar siswa juga mengalami peningkatan pada pada siklus 1.
siklus 2,sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4 Pada proses pembelajaran siklus 2 juga
berikut ini. belum mencapai target yang telah ditentukan.
Tabel 4 Hal ini dikarenakan guru kurang melatih siswa
Hasil Penilaian pada Siklus 2 untuk menarik kesimpulan. Pada saat
diskusi,diketahui guru kurang memberi
No. Jumlah Jumlah Nilai Nilai Nilai penguatan pada akhir diskusi berupa pujian dan
Siswa Siswa Rata- Ter Te penghargaan. Hal ini sesuai dengan teknik
yang yang rata tinggi rendah diskusi serta langkah-langkah metode diskusi
Tuntas Belum dalam pembelajaran.
Tuntas Pada pembelajaran di siklus 2 keaktifan
1. 15 5 7,1 10 5 siswa sudah berangsur membaik dan berdampak
pada skor siswa yang mengalami peningkatan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari skor rata-rata 6,5 (65%) menjadi 7,1 (75%).
bahwa perolehan skor siswa mengalami Hal ini dikarenakan guru memperbaiki
peningkatan ketuntasan belajar siswa mencapai kekurangan pada siklus 1. Pada proses
75%. Pada proses pembelajaran siklus II, skor tes pembelajaran siklus 2 juga belum mencapai
siswa yang telah mengalami peningkatan dari target yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan
6,5 menjadi 7,1. Untuk mencapai ketuntasan guru kurang melatih siswa dalam menarik
maksimal guru masih perlu mengadakan kesimpulan. Pada saat diskusi, guru juga kurang
perubahan. Berdasarkan hasil observasi yang memberi penguatan pada akhir diskusi berupa
telah dilakukan oleh teman sejawat di siklus pujian dan penghargaan. Hal ini sesuai dengan
berikutnya guru perlu melakukan hal berikut ini: teknik diskusi serta langkah-langkah diskusi
1. Melatih siswa untuk menarik dalam pembelajaran.
kesimpulan.
Hasil pelaksanaan Tindakan Siklus III Negeri 19 Kepahiang dapat memperbaiki prestasi
Pada siklus 3 ini pembelajaran dititik beratkan belajar siswa pada kegiatan akhir pembelajaran.
pada perbaikan yang sudah dijelaskan pada
siklus 2. Pada siklus 3 ini guru merasa bahwa SARAN
proses pembelajaran memang perlu diteliti dan
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis
dilakukan perubahan sehingga tahap demi tahap
menyarankan agar pada saat menyampaikan
guru harus menyadari apa kekurangan di dalam
materi pembelajaran tentang pantun sebaiknya
proses pembelajaran dan kekurangan itu harus
guru menerapkan metode diskusi. Dengan
diperbaiki.
demikian,aktivitas siswa pada proses belajar
Dengan mempelajari hasil observasi
membaik dan prestasi belajar siswa pada
yang telah dilakukan teman sejawat pada siklus 3
kegiatan akhir pembelajaran meningkat.
ini guru melakukan tindakan perbaikan yang
seperti tertulis pada hasil refleksi siklus 2 di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Upaya perbaikan yang dilakukan tidaklah sia-
sia,terbukti bahwa skor siswa pada siklus 3 Winataputra (2007), Strategi Belajar Mengajar.
mengalami peningkatan yang maksimal. Jakarta: Universitas terbuka.
Demikian juga siswa sudah berani Mulyasa (2008), Menjadi Guru Profesional
mengemukakan pendapat hal ini dapat Menciptakan Pembelajaran kreatif dan
dubuktikan dengan tabel keaktifan siswan berikut menyengkan. Bandung: Remaja
ini. Rosdakarya.
Berdasarkan nilai pada tabel di atas Wardani, I. G. A. K.; Wihardit, K; Nasution, N.
bahwa keaktifan siswa sudah mencapai 90%. Hal (2008). Penelitian Tindakan Kelas .
ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa sudah Jakarta: Univervsitas Terbuka.
mencapai target yang telah ditetapkan Depdiknas Prianto,Puji Lestari,2007. Pendidikan Anak di
(1996). Adapun berdasarkan skor pada tabel 6 di SD Jakarta: Uniersitas Terbuka.
atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
sudah mencapai ketuntasan yang maksimal.
Ketuntasan belajar secara klasikal adalah 90%.
Proses pembelajaran yang berlangsung
pada siklus 3 sudah dinyatakan maksimal hal ini
dikarenakan guru selalu mempelajari dan
berusaha memperbaiki kekurangan pada siklus 1
dan 2.
Pada siklus 3 proses pembelajaran sudah
mencapai target yang diinginkan. Hal ini karena
guru selalu memperbaiki kekurangan pada siklus
1 dan 2. Pada siklus 3 ada 2 siswa yang belum
tuntas hal ini dikarenakan siswa tersebut
memiliki keterbatasan dalam belajar,sering
tinggal kelas dan kurang mendapat perhatian dari
orang tua.
SIMPULAN
46 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 42-46