Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU DAN TEMATIK

“MODEL PEMBELAJARAN WEBBED”

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

 NURFADILAH DEWI KARTIKA (105401113618)


 CIMMA HUSNUL KHATIMA
 LISDA APRILIA
 NUR ISMAYANI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini sesuai apa yang
direncanakan yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Model Pembelajaran
Webbed (Jaring Laba-Laba)”. Shalawat dan salam dihanturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, Karna ajaran-Nya sehingga manusia terlepas dari alam mitologi kearah alam
akliyah.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Pembelajaran Terpadu dan
Tematik. Makalah ini membahas mengenai “Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-
Laba’’Diharapkan pembahasan ini dapat memberikan gambaran kepada para pembaca sehingga
dapat mengetahui materi tersebut.

Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan motivasi dalam penyelesaian makalah ini. Kami telah berupaya untuk
memberikan karya terbaik namun kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu jika ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah, kami mengharapkan kritik
membangun dari para pembaca demi keberlangsungan penulisan yang lebih baik di waktu yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Makassar, 13 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

A. Pengertian Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba).............................................3

B. Karakteristik Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba).........................................4

C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)..................5

D. Langkah Membuat Rancangan dan Penerapan Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-
Laba)............................................................................................................................................5

BAB III.........................................................................................................................................11

PENUTUP....................................................................................................................................11

A. Simpulan.............................................................................................................................11

B. Saran...................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa manusia yang
memungkinkan manusia itu tumbuh dan berkembang dengan potensi dan kemampuan serta
kemauan yang dimilikinya. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, diantaranya pembangunan dan penyempurnaan
kurikulum, melengkapi sarana dan prasaran pendidikan, meningkatkan kualitas guru
melalui sertifikasi, dan sebagainya. Pemerintah terus-menerus menaruh perhatian yang besar
terhadap kualitas pendidikan, yaitu ditentukannya nilai ketuntasan minimum yang harus
dilakukan siswa untuk dapat lulus dari jenjang pendidiknya.

Banyak ditemukan dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar guru masih


menggunakan metode ceramah sementara siswa hanya mendengarkan dan mencatat dari
papan tulis. Guru belum berupaya maksimal untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas
pembelajaran di sekolah untuk memperoleh pembelajaran yang maksimal dan bermakna.

Oleh karena itu, disini guru dituntut untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran
dengan berbagai model dan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan
berpikir siswa. Model pembelajaran digunakan sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas, model pembelajaran juga berisikan seperangkat konsep
yang sistematis yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mencapai
tujuan tertentu atau tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Maka kita sebagai calon guru di masa depan dapat memahami dengan benar apa itu
model pembelajaran, dan bagaimana cara menggunakan model pembelajaran yang dipilih
sehingga nanti di lapangan kita dapat menggunakan model pembelajaran dengan baik.
Model pembelajaran merupakan serangkaian konsep yang akan menjadikan ciri khas kita
dalam proses pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah

Berikut rumusan masalah yang kami buat :

1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran webbed ?

2. Karakteristik apa saja yang termasuk dalam model pembelajaran webbed ?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran webbed ?

4. Bagaimana langkah dan penerapan dalam model pembelajaran webbed ?

C. Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini kami memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran webbed

2. Untuk mengetahui karakteristik model pembelajaran webbed

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran webbed

4. Untuk mengetahui langkah dan penerapan model pembelajaran webbed

5. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu dan Tematik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)

Pembelajaran terpadu model webbed menurut (Trianto, 2009) adalah pembelajaran


terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai
dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa digunakan dengan negoisasi antara guru dan siswa,
tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati,
dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi.
Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa.

Model webbed (jaring laba-laba) menurut (Ade Rukmana, 2006, hlm. 33) bertolak dari
pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu
jaring laba-laba adalah model pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu
yang kecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi lain. Dalam hubungan ini
tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas
mata pelajaran. Dengan demikian model ini merupakan model yang mempergunakan pendekatan
tematik lintas bidang studi. Untuk dapat menerapkannya, seorang guru dapat dituntut secara
serius dan mendalam untuk memahami dan memilih tema utama/pokok (ensesial) yang memiliki
keterkaitan materi yang secara metodologis bisa dipadukan. Guru dituntut memiliki kejelian
dalam memilih dan memilah tema/pokok bahasan yang kemudian tema utama/pokok tersebut
disebarkan ke dalam berbagai mata pelajaran.

Salah satu model pembelajaran menurut Fogarty dalam (Rizka Pratiwi Jaya, 2013, hlm.
6) yaitu model webbed. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 secara tegas mengatakan
pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada
Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Penerapan untuk kelas rendah
(1, 2, dan 3) Sekolah dengan pendekatan tematik webbed jaring labang-laba. Kelas atas (4, 5, dan
6) dengan pendekatan integrated atau terpadu beberapa mata pelajaran.

3
B. Karakteristik Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)

a) Berpusat pada siswa

Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru
lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan memberikan kemudahan-
kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas belajar.

b) Memberi pengalaman langsung

Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

c) Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas

Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat


berkaitan dengan kehidupan siswa.

d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses


pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara
utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang
dihadapi sehari-hari.

e) Bersifat Fleksibel

Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain,
bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan
sekolah dimana meraka berada.

f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.

Dalam melakukan penilaian atau evaluasi guru memberikan penilaian sesuai dengan
karakteristik, minat dan bakat setiap siswa karena pada hakikatnya setiap peserta didik
mempunyai minat dan bakat yang berbeda-beda.

g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.

4
Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas harus menciptakan
suasana dan kondisi yang menyenangkan sehingga siswa dapat bermain sambil belajar.

C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)


 Kelebihan dari model webbed (jaring laba-laba), meliputi :
a) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar.
b) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c) Memudahkan perencanaan.
d) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa.
e) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide
berbeda yang terkait.

 Kekurangan dari model webbed (jaring laba-laba), meliputi :


a) Sulit dalam menyeleksi tema.
b) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
c) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada
pengembangan konsep.
d) Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.

D. Langkah Membuat Rancangan dan Penerapan Model Pembelajaran Webbed (Jaring


Laba-Laba)
1. Langkah membuat rancangan model webbed (jaring laba-laba)

Dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan


tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan
siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan (holistik). Langkah untuk
membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model webbed (jaring laba-laba) yaitu:

a) Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan
untuk masing-masing kelompok usia.
b) Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.

5
c) Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema dan
subtema.
d) Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator
yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e) Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.
f) Menyusun Rencana Kegiatan Harian.

2. Penerapan model webbed (jaring laba-laba)


a. Tahap perencanaan

Langkah perancangan pembelajaran tematik adalah langkah-langkah yang harus


dilakukan guru dalam perancangan pembelajaran yang berorientasi dalam pembelajaran
tematik. Langkah persiapan pembelajaran tematik meliputi pemetaan kompetensi dasar pada
tema, menentukan tema sentral, pemetaan pokok bahasan, penentuan alokasi waktu, perumusan
tujuan pembelajaran, penetuan alat dan media pembealajaran, dan perencanaan evaluasi.
Berikut ini adalah contoh merencanakan pembelajaran tematik model jarring laba-laba yang
dimulai dari penjabaran kompetensi dasar beberapa mata pelajaran di kelas I dalam indikator

IPA

Mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaanya.

1) Menyebutkan nama bagian-bagian tubuh.


2) Menceritakan kegunaan bagian-bagian tubuh.
3) Menyebutkan anggota gerak tubuh.

Bahasa Indonesia

Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bhaasa yang santun.

1) Menyebutkan nama orang tua dan saudara kandung.


2) Menanyakan data diri dan nama orang tua serta saudara teman sekelas.

Matematika

Membilang banyak benda.

6
1) Membilang atau menghitung secara urut.
2) Menyebutkan banyak benda.
3) Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak,lebih sedikit,atau sama
banyak.

IPS

Mengidentifikasi identitas diri,keluarga,dan kerabat.

1) Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan.


2) Menyebutkan nama ayah,ibu,saudara dan wali.
3) Menyebutkan alamat tempat tinggal.
4) Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.

Kewarganegaraan

Menjelaskan perbedaan jenis kelamin,agama dan suku bangsa.

1) Menyebutkan berdasarkan jenis kelamin anggota keluarga.

Pendidikan Agama Islam

Membiasakan perilaku terpuji.

1) Membiasakan perilaku jujur.


2) Membiasakan perilaku bertanggungjawab.

Setelah menjabarkan KD kedalam indicator guru menetukan tema sentral dan memetakan
keterhubungan antara mata pelajaran dengan tema sentral serta menentukan pokok bahasan.
Berikut ini adalah pemetaan pokok bahasan antara mata pelajaran dengan tema sentral :

Tema : Keluargaku

IPA

1) Pertumbuhan dalam keluarga.

2) Mengamati pertumbuhan dalam keluarga.

7
Bahasa Indonesia

1) Memperkenalkan anggota keluarga.

2) Keterampilan membaca dan menulis dengan tema keluarga.

3) Mendengar cerita keluarga.

4) Bermain peran.

5) Keterampilan berbicara.

Matematika

1) Menghitung jumlah anggota keluarga.

2) Membuat silsilah keluarga.

IPS

1) Menyebutkan nama ayah,ibu,saudara, dan wali.

2) Menyebutkan alamat tempat tinggal.

3) Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.

Kewarganegaraan

1) Perbedaan jenis kelamin dalam keluarga.

2) Nilai ketertiban, kasih sayang, dan menghormati dalam keluarga.

Pendidikan Agama Islam

1) Berperilaku jujur pada orang tua, adik, kaka, dan anggota keluarga.

2) Bertanggung jawab kepada orang tua, adik, kaka, dan anggota keluarga.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dicontohkan kegiatan-kegiatan secara garis besar.

1) Kegiatan 1

8
Pemberi makna pada hasil pengamatan, menggunakan informasi dari hasil pengamatan
untuk menjawab pertanyaan, menerangkan bagian-bagian tubuh misalnya mata, telinga, hidung,
lidah, kulit, dan gigi, menceritakan kegunaan bagian-bagian tubuh yang diamati, dan
menentukan cara hidup sehat.

2) Kegiatan 2

Pembelajaran dimulai dengan menyebutkan data diri (nama, kelas, sekolah, tempat tinggal)
dengan kalimat sederhana, menyebutkan nama orang tua dan saudara kandung, menanyakan data
diri dan nama orang tua serta saudara kandung teman sekelas, menyebutkan nama anggota badan
dan kegunaannya dengan sederhana, mengamati gambar tentang keluarga, bertanya jawab
tentang makna gambar, membaca nyaring (didengar siswa lain) kalimat demi kalimat dalam
paragraf serta menggunakan lafal dan intonasi yang tepat sehingga dapat memahami orang lain,
mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata, dan kalimat sederhana,
membaca penggalan cerita dengan lafal dan intonasi yang benar, menggerakkan telunjuk untuk
membuat berbagai bentuk dan lingkaran, memegang alat tulis dan menggunakannya dengan
benar, mewarnai.

3) Kegiatan 3

Kegiatan pembelajaran meliputi membilang atau menghitung secara urut jumlah anggota
keluarga, menyebutkan anggota keluarga, membandingkan dua anggota keluarga melalui istilah
lebih banyak, lebih sedikit atau sama banyak, dan membaca dan menulis lambang bilangan
dengan tema keluarga.

4) Kegiatan 4

Pembelajaran mengajak siswa mengamati gambar tentang keluarga, kemudian bertanya


jawab tentang nama-nama anggota keluarga, mendeskripsikan kasih sayang anggota keluarga,
menceritakan pengalaman diri, menceritakan kasih sayang antar-anggota keluarga, dan
menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga.

5) Kegiatan 5

Pembelajaran dimulai dengan berdiskusi kelas membahas kasih sayang keluarga,


mengidentifikasi macam-macam contoh perbedaan, seperti perbedaan jenis kelamin,

9
menceritakan kasih sayang keluarga, memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah
dan di sekolah, dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah.

6) Kegiatan 6

Dalam pembelajaran siswa diminta memilih gambar sesuai dengan anggota keluarganya,
siswa menceritakan kebiasaan keluarga yang dilakukan bersama, seperti jujur, santun, dan kasih
sayang dan menceritakan tugas dan tanggung jawab anggota keluarga.

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pembelajaran terpadu model webbed adalah suatu pembelajaran yang menggunakan


metode tematik. Penggunaan pembelajaran terpadu model webbed ini lebih menekankan pada
penetuan tema belajar yang harus tepat dan mengikat pada proses pembelajaran. Karakteristik
model webbed itu sendiri harus berpusat pada siswa, memberi pengalaman langsung, pemisah
antara mata pelajaran yang tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari beberapa mata
pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran harus tepat sesuai dengan minat dan bakat
siswa, juga menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.

Pembelajaran terpadu jaring laba-laba adalah model pembelajaran yang dipergunakan


untuk mengajarkan tema tertentu yang kecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa
bidang studi lain. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik
dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Dengan demikian model ini
merupakan model yang mempergunakan pendekatan tematik lintas bidang studi. Untuk dapat
menerapkannya, seorang guru dapat dituntut secara serius dan mendalam untuk memahami
dan memilih tema utama/pokok (ensesial) yang memiliki keterkaitan materi yang secara
metodologis bisa dipadukan. Guru dituntut memiliki kejelian dalam memilih dan memilah
tema/pokok bahasan yang kemudian tema utama/pokok tersebut disebarkan ke dalam
berbagai mata pelajaran.

B. Saran

Setelah adanya pemahaman terhadap pembelajaran terpadu model webbed penulis


mengharapkan kepada para calon pendidik agar dapat mengaplikasikannya didalam kelas
sesuai dengan pemaparan penjelasan yang telah dijelaskan dalam pembahasan. Untuk itu
hendaknya pendidik lebih cakap dalam memilih model pembelajaran mana yang tepat untuk
diajarkan kepada peserta didiknya,dan juga model pembelajaran mana yang merupakan
penentu berhasil atau tidaknya seorang pendidik menjalankan proses pembelajaran dikelas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Trianto. (2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi


Pustakaraya.

Rukmana, Ade. (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI PRESS.

Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT Fajar


Interpratama Mandiri.

Jaya, Rizka Pratiwi. (2013). Pembelajaran Terpadu Model Webbed.


http://rizkapratiwijaya.blogspot.co.id/2013/04/pembelajaran-terpadu-model-webbed.html.
Diunggah hari jumat, 26 februari 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai