Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMBELAJARAN SAINS TERPADU

Model Pembelajaran Webbed

Disusun Oleh

KELOMPOK 6

Muh. Wahid Sugiarto : A24120051

Nabilah Ikrimah Ayani : 19033113

Siti Aisyah Al-Humaerah : A24120013

Sukmawati : A24120021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah sederhana ini yang
berjudul "Model pembelajaran webbed".

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai


materi-materi tentang jenis model pembelajaran terpadu, khususnya model webbed. Dalam
proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran,
untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada : Orang tua yang
senantiasa berdoa untuk kesuksesan kami, kepada Dosen Pembina dan Rekan-rekan
mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini. Materi yang penulis
paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik yang bersifat
membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami
buat semoga bermanfaat.

Palu, 03 september 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ 2

Daftar Isi ......................................................................................................................... 3

BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………………………. 4

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

C. Tujuan ......................................................................................................... 5

BAB II: PEMBAHASAN……………………………………………………………... 6

A. Pengertian Model Pembelajaran Webbed ..................................................... 6

B. Karakteristik Model Pembelajaran Webbed .................................................. 6

C. Langkah dan Penerapan Model Pembelajaran Webbed ................................ 7

D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Webbed .......................... 8

BAB III: PENUTUP……………………………………………………………………. 10

A. Kesimpulan .................................................................................................... 10

B. Saran ............................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Model pembelajaran tematik adalah merupakan kegiatan belajar mengajar dengan


memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
cara ini dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, materi beberapa mata pelajaran
disajikan dalam tiap pertemuan. Sedangkan cara kedua, yaitu tiap kali pertemuan hanya menyajikan
satu jenis mata pelajaran. Pada cara kedua ini, keterpaduannya diikat dengan satu tema pemersatu.
Oleh karena itu pembelajaran tematik ini sering juga disebut pembelajaran terpadu atau integrated
learning.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya


mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik
dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan
adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas sangat
tergantung dari motivasi pelajar, kreatifitas pengajar dan metode pembelajaran yang digunakan
sesuai berdasarkan konteksnya.

Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
memfasilitasi motivasi tersebut, juga dengan metode yang relevan akan membawa pada keberhasilan
pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan
siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai,
ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

B. Rumusan Masalah

Berikut rumusan masalah yang kami buat :


1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran webbed ?
2. Karakteristik apa saja yang termasuk dalam model pembelajaran webbed ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran webbed ?
4. Bagaimana langkah dan penerapan dalam model pembelajaran webbed ?

C. Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini kami memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran webbed


2. Untuk mengetahui karakteristik model pembelajaran webbed
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran webbed
4. Untuk mengetahui langkah dan penerapan model pembelajaran webbed
5. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)

Pembelajaran terpadu model webbed menurut (Trianto, 2009) adalah pembelajaran


terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan
menentukan tema tertentu. Tema bisa digunakan dengan negoisasi antara guru dan siswa, tetapi
dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-
sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini
dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa.
Model webbed (jaring laba-laba) menurut (Ade Rukmana, 2006, hlm. 33) bertolak dari
pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu jaring
laba-laba adalah model pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang
kecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi lain. Dalam hubungan ini tema
dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata
pelajaran. Dengan demikian model ini merupakan model yang mempergunakan pendekatan tematik
lintas bidang studi. Untuk dapat menerapkannya, seorang guru dapat dituntut secara serius dan
mendalam untuk memahami dan memilih tema utama/pokok (ensesial) yang memiliki keterkaitan
materi yang secara metodologis bisa dipadukan. Guru dituntut memiliki kejelian dalam memilih dan
memilah tema/pokok bahasan yang kemudian tema utama/pokok tersebut disebarkan ke dalam
berbagai mata pelajaran.
Model Webbed (Model Jaring Laba-laba) merupakan salah satu model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik. Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu
menyatakan, Webbed menyajikan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan mata pelajaran. Satu
tema yang subur dijaring laba-labakan untuk isi kurikulum dan mata pelajaran. Mata pelajaran
menggunakan tema untuk menyelidiki keseuaian konsep, topik, dan ide-ide. Karakteristik
pendekatan tema ini untuk mengembangkan kurikulum dimulai dengan satu tema misalnya
“transportasi”, “lingkungan”, dan lain-lain.
Tema ini ditentukan guru bersama siswa maupun guru lain. Dari tema ini dikembangkan
menjadi sub-sub tema dengan memperhatikan kaitan antar bidang studi. Tema sentral dapat diambil
dari kehidupan sehari-hari yang menarik dan menantang kehidupan siswa untuk memicu minat
belajar siswa, cakupannya harus luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut. Model
webbed lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa
akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain
yang telah dipahaminya.
Webbed adalah model pembelajaran terpadu yang implementasinya menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema-tema
tertentu, misalny, Lingkungan. Tema bisa ditentukan dengan negosiasi antara guru dengan siswa,
tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema disepakati, kemudian dikembangkan
sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitan dengan bidang-bidang studi lainnya. Dari sub-sub
tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa. Jadi model webbed atau jaring
laba- laba terimplementasi melalui pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan
pembelajaran. Pendekatan ini adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema
tertentu yang cenderung dapat disampailan melalui beberapa bidang study lain. Dalam hubungan ini,
tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas mata pelajaran.
Gambaran Model Webbed Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep belajar
sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru perlu mengemas atau merancang
pengalaman belajar yang berkesan agar belajar siswa lebih bermakna. Pengalaman belajar yang
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Selain itu
dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan
tematik disekolah dasar, akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan
siswa yang masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan(holistic).

B. Karakteristik Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)

a) Berpusat pada siswa


Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru
lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan memberikan kemudahan- kemudahan
kepada siswa untuk melakuakan aktivitas belajar.
b) Memberi pengalaman langsung dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu
yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. Pemisahan
mata pelajaran yang tidak begitu jelas
c) Memberi pengalaman langsung dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu
yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. Pemisahan
mata pelajaran yang tidak begitu jelasFokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan
tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara
utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi
sehari-hari.
e) Bersifat Fleksibel
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain,
bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan
sekolah dimana meraka berada.
f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Dalam melakukan penilaian atau evaluasi guru memberikan penilaian sesuai dengan
karakteristik, minat dan bakat setiap siswa karena pada hakikatnya setiap peserta didik
mempunyai minat dan bakat yang berbeda-beda.
g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas harus menciptakan
suasana dan kondisi yang menyenangkan sehingga siswa dapat bermain sambil belajar.

C. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Webbed

1. Langkah-langkah yang ditempuh dalam model pembelajaran jaring laba-laba sebagai berikut :

a) Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan
untuk masing-masing kelompok usia.
b) Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
c) Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema
dan subtema.
d) Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator
yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e) Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.
f) Menyusun Rencana Kegiatan Harian

2. Penerapan Kurikulum Model webbed

Pembelajaran terpadu model webbed dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh tema
yang ditentukan adalah “Lingkungan”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub
tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :

1) IPA

Sub tema : Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa diajarkan tentang macam-macam bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari.
Misalnya : energi cahaya kita manfaatkan sebagai penerangan saat kita belajar.

2) Matematika

Sub tema : mengenal bangun datar.

Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya : ban sepedah kita
berbentuk lingkaran, buku tulis berbentuk persegi, penggaris berbentuk persegi panjang.

3) Pkn

Sub tema : tenggang rasa, kedisiplinan

Siswa diajarkan tentang bagaimana cara manusia bersikap dan bertingkah laku sebagai makhluk
sosial separti sikap tenggang rasa dan bekerja sama dengan orang lain.

4) Bahasa Indonesia

Sub tema : membuat ringkasan

Siswa menceritakan dengan kata-katanya sendiri tentang bentuk-bentuk energi, dan bentuk
bangun datar yang kita jumpai di lingkungan sekitar.
D. Kelebihan dan kekurangan Kurikulum Model webbed

1. Kelebihan ketika melaksanakan pembelajaran terpadu model relativ laba-laba antara lain :

a) Faktor motivasi yang dihasilkan dari penyeleksi tema yang diminati.


b) Model webbed atau relativ laba-laba relative lebih mudah dilakukan guru yang belum
berpengalaman mengajar.

c) Model ini memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke semua
bidang isi pelajaran.
d) Memberi kemudahan bagi peserta didik dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling
terikat.
e) Siswa dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang
berbeda dapat saling berhubungan.

2. Kelemahan ketika melaksanakan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba antara lain :

a) Kesulitan yang paling serius dengan model webbed terletak pada pemilihan satu tema.
Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar relevan dengan materi
dan tidak merumuskan tema yang dangkal.
b) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada
pengembangan konsep
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tercapainya model pembelajaran ini bergantung bagaimana seorang pengajar


menentukan tema. Tema yang menarik dan sesuai dengan minat siswa akan membuat pembelajaran
lebih menyenangakan. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu, misalnya mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, IPA, IPS, PKN dipadukan menjadi satu sehingga tercipta satu pokok pembelajaran atau
tema. Maka dari itu, dengan adanya metode ini, siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.

Selain itu metode ini juga memiliki kelemahan – kelemahan yang harus kita perhatikan, antara
lain kecenderungan pemilihan tema yang terlalu dangkal membuat materi yang kita sampaikan
menjadi kurang bermanfaat bagi siswa. Model Webbed ini akan berguna jika diterapkan pada kelas
rendah karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai
satu kesatuan (holistic).

B. Saran

Dalam penentuan tema, agar mengusahakan menentukan tema yang dapat memotivasi minat
siswa. Karena hal yang sulit dalam model ini adalah penentuan tema, sebaiknya pengajar lebih
memperbanyak pengetahuan, karena jika pengetahuan pengajar dangkal, maka dalam proses
pembelajaran ini, akan tercipta pembelajaran yang hambar. Meskipun dalam pembelajaran
ini siswalah yang lebih aktif, namun seorang pengajar harus lebih mengakses pangetahuan, agra
dapat menentukan tema yang dalam dan bermanfaat bagi pelajarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ria, Resti. 2015. Pengaruh Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning) Terhadap Hasil Belajar IPA dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3 (2). 2168-2177.

Arifin, Zainal, 2014. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip Dasar Prosedur. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Arikunto, Suharsimi, 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Kurniawati, ID. 2014. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer Instruction Terhadap
Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.
(10) 36-46.

Maimunah, 2016. ―Penggunaan Model Pembelajaran Science Environment Technology and Society
(SETS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah‖. e- Journal Mimbar
Pgsd Unviversitas Indraprasta PGRI Jurusan Pgsti.

Murtono. 2010.Menuju Kemahiran Berbahasa Indonesia (Langkah Maju Menulis Karya Ilmiah).
Surakarta:UNS

Nasution, Noehl 2007. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Suprayekti, dkk. 2008. Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta:Universitas Terbuka Sutarno, dkk.
2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Susanto. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Syah. 1999.
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya Rachman. 2015. 5 Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Mixed, PTK, R&D.
Yogyakarta: Magnum Pustaka Umum

Anda mungkin juga menyukai