Disusun Oleh
KELOMPOK 6
Sukmawati : A24120021
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah sederhana ini yang
berjudul "Model pembelajaran webbed".
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………………………. 4
C. Tujuan ......................................................................................................... 5
A. Kesimpulan .................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................... 10
PENDAHULUAN
Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
memfasilitasi motivasi tersebut, juga dengan metode yang relevan akan membawa pada keberhasilan
pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan
siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai,
ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini kami memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut :
PEMBAHASAN
1. Langkah-langkah yang ditempuh dalam model pembelajaran jaring laba-laba sebagai berikut :
a) Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan
untuk masing-masing kelompok usia.
b) Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
c) Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema
dan subtema.
d) Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator
yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e) Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.
f) Menyusun Rencana Kegiatan Harian
Pembelajaran terpadu model webbed dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh tema
yang ditentukan adalah “Lingkungan”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub
tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
1) IPA
Sub tema : Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa diajarkan tentang macam-macam bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari.
Misalnya : energi cahaya kita manfaatkan sebagai penerangan saat kita belajar.
2) Matematika
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya : ban sepedah kita
berbentuk lingkaran, buku tulis berbentuk persegi, penggaris berbentuk persegi panjang.
3) Pkn
Siswa diajarkan tentang bagaimana cara manusia bersikap dan bertingkah laku sebagai makhluk
sosial separti sikap tenggang rasa dan bekerja sama dengan orang lain.
4) Bahasa Indonesia
Siswa menceritakan dengan kata-katanya sendiri tentang bentuk-bentuk energi, dan bentuk
bangun datar yang kita jumpai di lingkungan sekitar.
D. Kelebihan dan kekurangan Kurikulum Model webbed
1. Kelebihan ketika melaksanakan pembelajaran terpadu model relativ laba-laba antara lain :
c) Model ini memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke semua
bidang isi pelajaran.
d) Memberi kemudahan bagi peserta didik dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling
terikat.
e) Siswa dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang
berbeda dapat saling berhubungan.
2. Kelemahan ketika melaksanakan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba antara lain :
a) Kesulitan yang paling serius dengan model webbed terletak pada pemilihan satu tema.
Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar relevan dengan materi
dan tidak merumuskan tema yang dangkal.
b) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada
pengembangan konsep
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain itu metode ini juga memiliki kelemahan – kelemahan yang harus kita perhatikan, antara
lain kecenderungan pemilihan tema yang terlalu dangkal membuat materi yang kita sampaikan
menjadi kurang bermanfaat bagi siswa. Model Webbed ini akan berguna jika diterapkan pada kelas
rendah karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai
satu kesatuan (holistic).
B. Saran
Dalam penentuan tema, agar mengusahakan menentukan tema yang dapat memotivasi minat
siswa. Karena hal yang sulit dalam model ini adalah penentuan tema, sebaiknya pengajar lebih
memperbanyak pengetahuan, karena jika pengetahuan pengajar dangkal, maka dalam proses
pembelajaran ini, akan tercipta pembelajaran yang hambar. Meskipun dalam pembelajaran
ini siswalah yang lebih aktif, namun seorang pengajar harus lebih mengakses pangetahuan, agra
dapat menentukan tema yang dalam dan bermanfaat bagi pelajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Ria, Resti. 2015. Pengaruh Penerapan Pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning) Terhadap Hasil Belajar IPA dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa di Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3 (2). 2168-2177.
Arifin, Zainal, 2014. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip Dasar Prosedur. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Arikunto, Suharsimi, 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Kurniawati, ID. 2014. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer Instruction Terhadap
Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.
(10) 36-46.
Maimunah, 2016. ―Penggunaan Model Pembelajaran Science Environment Technology and Society
(SETS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah‖. e- Journal Mimbar
Pgsd Unviversitas Indraprasta PGRI Jurusan Pgsti.
Murtono. 2010.Menuju Kemahiran Berbahasa Indonesia (Langkah Maju Menulis Karya Ilmiah).
Surakarta:UNS
Suprayekti, dkk. 2008. Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta:Universitas Terbuka Sutarno, dkk.
2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Susanto. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Syah. 1999.
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya Rachman. 2015. 5 Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Mixed, PTK, R&D.
Yogyakarta: Magnum Pustaka Umum