PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
“Berbagai Pola Pengintegrasian Kurikulum dan Aplikasinya Dalam
Pembelajaran Webbed Model dan Threaded Model”
Dosen Pengampu:
Dra. St. Maryam M, S.Pd, M.Pd
Oleh:
KELOMPOK 6
C19C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KAMPUS V PAREPARE
2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat dan rahmat-Nya jugalah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Berbagai Pola Pengintegrasian Kurikulum dan
Aplikasinya Dalam Pembelajaran Webbed Model dan Threaded Model” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dra. St. Maryam M, S.Pd, M.Pd pada mata kuliah Pembelajaran Terpadu
di SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untyuk menambah wawasan tentang
Berbagai Pola Pengintegrasian Kurikulum dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran
Webbed Model dan Threaded Model.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. St. Maryam M, S.Pd,
M.Pd, selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Terpadu di SD yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan
sebagaian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PENGANTAR ......................................................................................................... ii
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata
pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa
akan memeroleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini memberikan
arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang
menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Model pembelajaran terpadu tidak hanya cocok untuk peserta didik
usia dini, namun bisa juga digunakan untuk peserta didik pada satuan
pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA.
Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu adalah
pemilihan/ pengembangan topik atau tema. Dalam langkah awal ini guru
mengajak anak didiknya untuk bersama-sama memilih dan mengembangkan
topik atau tema tersebut. Dengan demikian anak didik terlibat aktif dalam
proses pembelajaran dan pembuatan keputusan. Pembelajaran terpadu
memiliki karakteristik yakni berpusat pada anak, menekankan pembentukan
pemahaman dan kebermaknaan, belajar melalui pengalaman langsung, lebih
memperhatikan proses daripada hasil semata, serta syarat dengan muatan
keterkaitan.
Dengan demikian, kami akan membahas tentang Pembelajaran Webbed
Model dan Threaded Model. Maka kita sebagai calon guru di masa depan
dapat memahami dengan benar apa itu model pembelajaran terpadu, dan
bagaimana cara menggunakan model pembelajaran terpadu yang dipilih
sehingga nanti di lapangan kita dapat menggunakan model pembelajaran
terpadu dengan baik. Model pembelajaran merupakan serangkaian konsep
yang akan menjadikan ciri khas kita dalam proses pembelajaran.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pembelajaran terpadu model webbed?
2. Bagaimana tujuan dalam pembelajaran terpadu model webbed?
3. Apa saja karakteristik dalam pembelajaran terpadu model webbed?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu model webbed?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran terpadu model
webbed?
6. Bagaimana tahap-tahap perencanaan dalam pembelajaran terpadu model
webbed?
7. Apa pengertian pembelajaran terpadu model threaded?
8. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu model threaded?
9. Apa saja langkah-langkah pembelajaran terpadu model threaded?
10. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model threaded?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran terpadu model webbed.
2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran terpadu model webbed.
3. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu model webbed.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran terpadu model webbed.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model
webbed.
6. Untuk mengetahui tahap-tahap perencanaan pembelajaran terpadu model
webbed.
7. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran terpadu model threaded.
8. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu model threaded.
9. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran terpadu model threaded.
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model
threaded.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Tujuan Pembelajaran Terpadu Model Webbed
Tujuan pembelajaran terpadu tipe webbed antara lain meningkatkan
pemahaman konsep yang dipelajari secara lebih bermakna, mengembangkan
keterampilan menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi,
menumbuhkembangkan sikap positif kebiasaan baik dan nilai-nilai luhur yang
diperlukan dalam kehidupan, menumbuhkembangkan keterampilan sosial,
meningkatkan gairah belajar, memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan
kebutuhan. Pembelajaran terpadu lebih menekankan pada penerapan konsep
learning by doing (Armadi & Astuti, 2018; Yusuf & Wulan, 2015). Oleh
karena itu, sangat penting bagi guru untuk menskenariokan pengalaman
belajar yang mempengaruhi proses kebermaknaan siswa, sehingga dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Menurut (Husada et al., 2020; Permadi & Adityawati, 2018) menyatakan
bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar dijabarkan sebagai
berikut: (1) Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari diri individu
dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu, seperti faktor fisiologis, faktor
psikologis, faktor kelelahan seseorang sulit untuk dipisahkan; (2) sedangkan
faktor eksternal juga mempengaruhi proses belajar siswa, seperti faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
4
D. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Webbed
Webbed seperti sebuah teleskop yang memiliki pandangan luas dari
seluruh kumpulan sebagai satu tema, berbentuk jaringan laba-laba yang
tersusun atas berbagai elemen. Model pembelajaran terpadu tipe webbed
merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai
dasar pembelajaran. Kurikulum jaring laba-laba (webbed) menurut Fogarty
merupakan representai dari pendekatan tematik untuk memadukan materi
pelajaran yang berasal dari multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran
yang diikat oleh satu tema.Pengembangan pendekatan ini dimulai dengan
menentukan tema tertentu. Tema yang ditetapkan dapat dipilih antara guru
dengan siswa, sesama guru atau siswa sendiri. Setelah tema disepakati maka
dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya
dengan matapelajaran yang lain.
Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah dari sub-sub tema tersebut
direncanakan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa. Keuntungan
pembelajaran terpadu tipe webbed bagi siswa adalah diperolehnya pandangan
hubungan yang utuh tentang kegiatan dari ilmu-ilmu yang berbeda. Contoh:
Siswa dan guru menentukan tema misalnya air, maka guru-guru matapelajaran
dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air,
kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung
dalam matapelajaran matematika, IPS, IPA.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu tipe webbed
secara umum dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Guru memilih tema utama dan tema lain dari beberapa standar kompetensi
lintas mata pelajaran/bidang Studi.
2. Guru menyiapkan tema-tema yang telah terpilih, misalnya tema
matematika, kesenian, bahasa dan IPS yang sesuai dengan tema utama
yang telah ditetapkan.
3. Guru menjelaskan tema-tema yang terkait sehingga materinya lebih luas.
5
4. Guru memilih konsep atau informasi yang bisa mendorong belajar siswa
dengan pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran terpadu.
5. Penetapan kegiatan/ kontrak belajar, antara lain:
a. Pengumpulan informasi (kelompok, individual; membaca sumber,
wawancara dengan nara sumber, pengamatan lapangan,
eksperimentasi).
b. Pengolahan informasi (analisis, komparasi, sintesis).
c. Penyusunan laporan (verbal, grafis, model).
d. Penyajian laporan (tertulis, lisan, unjuk kerja; individual, kelompok,
presentasi, dll).
e. Penilaian atau evaluasi (proses, produk).
6
menurut Fogarty antara lain sebagai berikut:
1. Sulit dalam menyeleksi tema
2. Cenderung untuk merumuskan tema-tema yang dangkal.
3. Ketika pembelajaran dilaksanakan, guru lebih memusatkan perhatian pada
kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan pengembangan konsep.
4. Diperlukan kehati-hatian dalam menerapkan model webbedsehingga
tidakmengorbankanruang lingkuplogis danesensisertaurutanyang melekat
di dalamsetiap disiplin ilmu.
5. Guru dapat terjebak dalam penyusunan kegiatan pembelajaran yang
mungkin memerlukan waktu yang lama namun tidak ada jaminan bahwa
pembelajaran tersebut dapat digunakan padatahun mendatang karena
biasanya tidak ada pengulangan tema.
7
untuk memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh dari mata
pelajaran yang akan dipadukan.
b. Menentukan Kompetensi Dasar yang mengikat antar mata pelajaran
berdasarkan tema yang akan dipilih.
2. Penentuan Tema
Setelah melakukan pemetaan Kompetensi Dasar, langkah berikutnya
adalah menentukan tema.Tema yang ditentukan harus relevan dengan
kompetensi dasar yang telah dipetakan. Berikut ini terdapat beberapa
syarat yang perlu diperhatikan dalam menentukan tema yaitu:
a. Tema yang dipilih memiliki cakupan atau dapat diaplikasikan secara
luas (Applies broadly), artinya dapat dihubungkan dengan beberapa
bidang ilmu.
b. Temayang dipilh dapat meningkatkan minat (applies persuasively)
serta relevan dengan pengalaman pribadi siswa, artinya sesuai dengan
keadaan lingkungan setempat.
c. Dapat mengungkapkan pola-pola mendasar serta menunjukkan
persamaan dan perbedaan (discloses fundamental pattern, reveals
similarities and contrast).
d. Tema yang dipilih harus lebih menarik ketika diangkat dalam suatu
pembelajaran (fascinates).
3. Penjabaran Kompetensi Dasar dalam Indikator
8
bahasan. Misalnya, keterampilan perkiraan (prediction) adalah suatu
ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada
bidang ilmu matematika, ramalan peristiwa masa sekarang, atau
mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah cerita (Pelajaran Bahasa),
dan proses membuat hipotesis di laboratorium IPA dan sebagainya. Dengan
model Threaded ini kita dapat memperoleh keterampilan berpikir (thinking
skill), keterampilan bekerja sama (cooperative skil), keterampilan belajar
(study skill), keterampilan social (social skill), dan sebagainya. Keterampilan
ini pada intinya akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.
Menurut (Fogarty, 1991), Threaded seperti kaca pembesar (magnifying glass)
yang disimpulkan yaitu ide-ide besar yang memperbesar semua konten
melalui pendekatan metakulikuler.
9
I. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Threaded
Cara praktek pembelajaran pada pembelajaran model threated:
a. Menetapkan keterampilan yang gabungkan dalam pembelajaran
keterampilan. Keterampilan ini berupa keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan mengorganisir, keterampilan belajar dan
multiinteligensi.
b. Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini.
c. Mencocokkan Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat
digabungkan atau diuntaikan.
d. Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu.
e. Menetapkan keterampilan berpikir yang akan diuntaikan atau
digabungkan.
Setelah guru-guru memilih satu keterampilan untuk difokuskan untuk satu
periode yang disetujui (mingguan, bulanan). Mereka dapat membangun
keterampilan di pembelajaran mereka dan mencari waktu pembelajaran yang
tepat untuk menguntaikan keterampilan ke dalam area mata pelajaran yang
berbeda.
10
pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan keterampilan hidup.
Lebih lanjut lagi, kekurangan tipe ini adalah masih diperlukan adanya
kurikulum lainnya, hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama
sekali tidak ditujukan dengan jelas/gamblang, permukaan metakurikulum
tetapi mata pelajaran tetap statis dan hubungan antara berbagai pokok kajian
materi sama sekali tidak ditekankan. Guru memerlukan suatu pemahaman
keterampilan dan strategi yang harus digunakan agar siswa dapat
mengembangkan dirinya dalam rangka menyisipkan metakurikulum melalui
isi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model webbed merupakan pembelajaran yang menggunakan tema -tema
tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa muatan
mata pelajaran yang diintegrasikan. Model webbed lebih sesuai diterapkan
pada kelas-kelas rendah, sebab berkaitan dengan penambahan pengetahuan
dan mengiringi perkembangan mental siswa yang ada dikelas rendah.
Model Threaded atau model untaian adalah model integrasi kurikulum
yang fokus pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok
bahasan. Misalnya, keterampilan perkiraan (prediction) adalah suatu
ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada
bidang ilmu matematika, ramalan peristiwa masa sekarang, atau
mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah cerita (Pelajaran Bahasa),
dan proses membuat hipotesis di laboratorium IPA dan sebagainya.
B. Saran
Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa dapat nantinya melalui
pendekatan terpadu model webbed model threaded dan diharapkan dapat
menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa sehingga
dapat meningkatkan motivasi serta dapat mengembangkan berbagai potensi
dan keterampilan siswa. Dan juga calon guru kita harus menerapkan
pembelajaran kreatif dan inovatif supaya para siswa mempunyai keterampilan
unutk hidup di masa depan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Baharun, Hasan dan Siska Ana Astriani. 2019. Pendekatan Webbed Learning
Pada Pembelajaran Tematik Terhadap Peserta Didik Inklusif di Madrasah.
Journal Of Education. Vol 2 (1):89-93.
Hidayah, Ratna dan Laksmi Evasufi Widi Fajari. 2021. Modul Belajar
Pengembangan Kurikulum Tematik Model Pembelajaran Terpadu Threaded
& Integrated. Kebumen: USM.
13