TENTANG
Di susun oleh :
ROSYANA (2020070177 )
HARYAN TI (2020070181
M.JAELANI
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa
pula mengucapkan shalawat beserta salam atas kehadiran baginda rasulullah yaitu nabi
Muhammad S.A.W..
Dan rasa terima kasih kami kepada kepada dosen pembimbing ibu Nur Istiqamah,
M.Pd. . yang senantiasa membimbing dan memberi saran yang baik kepada kelompok kami
sehingga dapat menyelesaikan Makalah model pembelajaran connected dan model integrated.
Makalah ini di buat bukan hanya untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas mata
kuliah tapi juga di harapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas guna meningkatkan
pengetahuan yang mendalam bagi para mahasiswa/i dalam bidang pendidikan, sehingga kita
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang ada dalam bidang pendidikan.Akhir kata, Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami, sekian dan terima kasih.
Kelompok V
2
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB 1....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................4
Latar Belakang........................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................5
Tujuan.....................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................6
A. Model Pembelajaran Connected.....................................................................................6
a. Pengertian Model Connected.........................................................................................6
b. Kelebihan pembelajaran terpadu model keterhubungan.................................................7
c. Kelemahan model pembelajaran connected....................................................................7
d. Langkah-Langkah (Sintaks) Model Connected..............................................................8
B. Model Pembelajaran Integrated......................................................................................9
a. Pengertian Model Pembelajaran Integrated....................................................................9
b. Ciri – ciri Model Pembelajaran Integrated...................................................................10
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Integrated.........................................10
d. Langkah-langkah Pembelajaran Integrated..................................................................12
BAB III................................................................................................................................13
Penutup................................................................................................................................13
Kesimpulan...........................................................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar
mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna
kepada anak didikPendekatan pembelajaran terpadu merupakan salah satu implementasi
kurikulum yang diaplikasikan pada jenjang pendidikan.
4
termasuk dalam aliran pendidikan progresivisme. Aliran pendidikan progresivisme
memandang pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat
pada anak (child centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih
berpusat pada guru dan pada bahan ajar. Tujuan utama sekolah adalah untuk meningkatkan
kecerdasan yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor, serta untuk membuat anak lebih
efektif dalam memecahkan berbagai problem yang disajikan dalam konteks pengalaman
(experience).
Rumusan Masalah
Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Model connected ini lahir dari adanya gagasan bahwa sebenarnya dalam setipa mata
pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik, konsep dengan konsep dapat
dikaitkan secara eksplisit. Satu mata pelajaran dapat menfokuskan sub-sub yang berkaitan.
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan
untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang
lain, satu keterampilan dengan keteramilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya,bahkna ide-ideyang dipelajari pada satu
semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Menurut Tim Pengembang PGSD (1996: 14) menyatakan “model keterhubungan adalah
pembelajaran terpadu yang sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan
yang lain, satu topik dengan topik yang lain
6
Dari penjelasan diatas, dapat kami tarik garis besar, model connected (keterhubugan)
adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan
satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang
dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-
ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah peserta didik memperoleh gambaran
secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah
karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus. Secara umum proses
pembelajaran sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor masukan, yaitu raw input,
instrumen talin put,dan environ mental input. Demikian halnya dengan pembelajaran
connected, maka sistem itu dapat digunakan.
a.) Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan
gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.
b.) Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi
internalisasi.
c.) Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan
memudahkan transfer atau pemindahan ideide tersebut dalam memecahkan masalah.
d.) Dengan adanya hubunngan atau kaitan antara gagasan didalam satu bidang studi, peserta
didik mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari beberapa aspek tertentu mereka
pelajari secara lebih mendalam.
e.) Mengkaitkan sejumlah sasaran di dalam satu bidang memungkinkan peserta didik untuk
mengkonseptualisasikan kembali dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
a.) Bagi siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah, maka akan sedikit kesulitan dalam
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus
menerus.
7
b.) Dalam mengolah suatu pengetahuan, tidak jarang siswa merasa kesulitan untuk
memadukan topik- topik, konsep- konsep, maupun ide- ide dalam satu mata pelajaran,
walaupun guru sudah berusaha memadukannya sesuai dengan karakteristik disiplin ilmu.
8
penguasaan siswa terhadap konsep-konsep /materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus yang telah ditetapkan.
Evaluasi psikomotor, kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur
Dalam bahasa inggris terpadu memakai kata “Integrated” berarti hasil dari beberapa
perpaduan, apapun bentuk yang dipadukan menghasilkan sebuah wajah baru. Pembelajaran
terpadu memberikan sebuah pemahaman dari beberapa materi menghasilkan sebuah wajah
baru yang disebut tema, istilah tema yang dikembangkan saat ini terutama dalam pendekatan
kurikukulam 2013 merupakan perpaduan dari beberapa mata pelajaran. Konsep tema dari
perpaduan sebenarnya sudah lama dikembangkan, hanya saja di Indonesia baru
dikembangkannya.
Adapun Pendapat Dari Para Ahli Mengenai Model Integrated yaitu :
a. Jacobs (1989), mengemukakan bentuk integrated merupakan bentuk pembelajaran
yang memadukan sebuah konsep dari sejumlah mata pelajaran melalui hubungan tujuan-
tujuan, isi, keterampilan, aktivitas dan sikap. Dengan kata lain, bentuk pembelajaran
integrated merupakan pembelajaran antar mata pelajaran yang ditandai oleh adanya
pemaduan tujuan, kemampuan, sikap dari berbagai mata pelajaran dalam topik tertentu secara
utuh.
b. Menurut Robin Fogarty (1991), model integreted (terpadu) merupakan model
pembelajaram terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model ini dilakukan
dengan cara mengintegrasikan bidang studi dengan menetapkan perioritas kurikuler dan
menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih didalam bidang
studi.
Pembelajaran terpadu (integrated learning) tidak menghadirkan berbagai mata
pelajaran, tetapi berbagai mata pelajaran dikaitkan dengan topik yang relevan dengan core
centre. Dengan suasana tersebut diharapkan anak sejak dini sudah terbiasa terlatih mengaitkan
informasi yang satu dengan informasi yang lain, sehingga nantinya dapat menghadapi problem
lingkungannya. Perencanaan pembelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan
9
kebutuhan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai
pedoman dari guru dalam mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran
terpadu sangat ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan dan
dikemas sesuai dengan kondisi peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan
peserta didik.
Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi
konsep-konsep, keterampiian-keterarnpilan, dan sikap-sikap Keterampilan-keterampilan
belajar itu menurut Fogarty (1991: 77), meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).
Pada awalnya guru menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan nilai sikap yang diajarkan
dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran misal: matematika, IPS, IPA, dan bahasa.
Selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan nilai sikap yang memiliki
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran. Keuntungan
dari model ini adalah siswa mudah menghubungkan dan mengaitkan materi dari beberapa
mata pelajaran.
10
Kelebihan
1. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan
pada isi pelajaran, strategi berpikir, ketrampilan social dan ide-ide penemuan lain,
satu pelajaran dapat mencakup semua dimensi, sehingga siswa dalam pembelajaran
menjadi semakin diperkayadan berkembang.
2. Memotivasi siswa dalam belajar.
3. Tipe terintregasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidangyang penting dalam
satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru
lain. Dalam tipe ini guru tidak perlu mengulang kembali meteriyang tumpang tindih
sehingga tercapailah efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
4. Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dari kemampuan yang
dikembangkan dari berbagai bidang studi/mata pelajaran.
5. Memberikan kegiatan yang lebih terarah pada tiap bidang pengembangan untuk
mencapai kemampuan yang telah ditentukan pada indikator.
6. Siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbale balik antar
berbagai disiplin ilmu.
7. Memperluas wawasan dan apresiasi guru.
Kelemahan
1. Terletak pada guru yaitu, guru harus bisa menguasai konsep ,sikap dan ketrampilan
yang di prioritaskan.
2. Penerapannya yaitu ,sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh.
3. Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun
pelaksanaannya.
4. Pengintregasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi
menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
5. Cukup sulit dilaksanakan karena membutuhkan guru yang berkemampuan tinggi dan
yakin dengan konsep dan kemampuan yang akan dikembangkan di setiap bidang
pengembangan;
6. Kurang efektif karena membutuhkan kerjasama dari banyak guru;
7. Sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya, juga
mencari keterkaitan aspek keterampilan yang terkait
11
8. Dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata pelajaran untuk didiskusikan guna
mencari keterkaitan dan mencari tema.
1) Guru menentukan salah satu tema dari mata-pelajaran yang satu yang akan
dipadukan dengan tema-tema pada mata pelajaran lain,
2) Guru mencari tema-tema dari mata-pelajaran lain yang memiliki makna yang
sama,
3) Guru memadukan tema-tema dari beberapa mata pelajaran yang dikemas
menjadi satu tema besar,
4) Guru menyusun RPP yang terdiri dari gabungan konsep-konsep beberapa
mata-pelajaran,
5) Guru menentukan alokasi waktu karena untuk pembelajaran ini biasanya
memerlukan waktu lebih dari satu kali pertemuan.
12
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Perencanaan pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan kebutuhan
pembelajaran yang bersipat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai pedoman dari
guru dalam mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran terpadu sangat
ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan dan dikemas sesuai
dengan kondisi peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang
studi, Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling
tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi.
Dalam metode connected, fokus pembelajaran berpusat pada siswa sebagai pelaku
utama pembelajaran. Dalam hal ini, guru bersama-sama siswamerencanakan, membuat, dan
melaksanakan pembelajaran yang efektif danberkelanjutan dengan tetap mengacu pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar serta bisa mengimplementasikannya dengan baik.
Dengan pembelajaran terpadu menggunakan metode connected, diharapkan pemikiran siswa
akan berkembang tanpa dibatasi oleh materi-materi dan tuntutan pembelajaran yang justru
akan membingungkan siswa.
13
Daftar Pustaka
Balitbang. 2006. Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Fogarty, R. 1991. How to Integrate the Curricula. Pallatine Illionis: IRI/ Skylight Publising
Inc.
Hermawan, Novi Resmini, dan Andayani. 2009. Pembelajaran Terpadu Di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Hernawan, Asep Herry dan Novi Resmini, “Konsep Dasar dan Model-model Pembelajaran
Terpadu”, http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf
http://eprints.uny.ac.id/7744/3/bab%202%20-%2008108244161.pdf
Puskur Balitbang Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Pembelajaran. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sa’ud, Udin Syaefuddin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sanjana, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana.
Semiawan, Conny R. 2002. Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: PT
Prehallindo.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran terpadu. Surabaya: Bumi Aksara.
Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.
http://el-shalih.
14