Anda di halaman 1dari 73

PERAN GURU KELAS V DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI PADA

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MASA PANDEMI


COVID-19 DI SDN 04 KILO TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

OLEH:

MUSBIKH
NIM: 2016.070.137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) TAMAN SISWA BIMA
TAHUN 2020

1
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERAN GURU KELAS V DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI PADA


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MASA PANDEMIC
COVID-19 DI SDN 04 KILO TAHUN PELAJARAN 2019/2020

OLEH:
MUSBIKH
NIM. 2016.07.0137

Skripsi ini,telah siap dan dinyatakan untuk diajukan


Pada……………/Tanggal…………..2020.
Tim Pembimbing :

Pembimbing I Pembimbing II

Suratman, M. Pd,, BI. Fatmah M. Pd.


NIDN. 0815048402 NIDN. 0810028703

Mengetahui ;
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mariamah. M. Pd.
NIDN. 0816118501

2
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN GURU KELAS V DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI PADA


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19
DI SD 04 KILO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh:

MUSBIKH
NIM: 2016.070.137

Telah diseminarkan di depan penguji pada tanggal, 27 Agustus 2020

Nama Jabatan Tanda tangan


Tanggal

Mariamah. M. Pd. Ketua Penguji (……………..)


NIDN. 0816118501

Mariamah, S. Pd. M. Pd. Penguji I (…………….)


NIDN. 0816118501

Suciyati, S. Pd M. Pd. Penguji II (…………….)


NIDN. 0819059102

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mariamah. M. Pd
NIDN. 0816118501

3
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Musbikh

NIM : 2016070137

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul : Peran Guru Kelas V dalam Memberikan Motivasi pada


Pembelajaran Bahasa Indonesia di Massa Pandemi
Covid-19 DI SDN 04 Kilo Tahun pelajaran
2019/2020.

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini asli tulisan

atau karya sendiri. Apabila dikemudian hari ternyata dan terbukti

skripsi ini tidak asli atau merupakan jiplak atau di buat oleh orang lain,

maka saya bersedia dikenakan sanksi, baik sanksi akademik maupun

pencabutan hak atas pemakai gelar kelulusan maupun sanksi dengan

ketentuan yang berlaku.

Bima,2020 Agustus
Yang menyatakan
Mahasiswa

MUSBIKH
NIM: 2016070137

4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“MOTTO”
Aku ada karena mereka, dan aku akan hebat karena mereka, awalnya berangkat
dengan penuh percaya diri untuk mendapatkan kebahagiaan yang amat
sempurna, tak ada kebahagiaan yang sempurna selain menggunakan
pengetahuanku untuk memperjuangkan mereka yang malang.
Bagiku moral luhur seorang pemuda , ketika mengangkat harkat dan martabat
manusia lain, dengan menggunakan pengetahuan demi sebuah pembebasan
manusia lain dari belenggu kebodohan.
“persembahan”
“Skripsi ini ku persembahkan kepada”
Kedua orang tuaku, bapak samsyit ishaka, dan ibu arbiati, yang tidak dapat di
ukur pengorbanan dalam membesarkanku.
Kawan-kawan perjuanganku di serikat mahasiswa indonesia dari sabang sampai
merauke yang telah memberiku inspirasi hingga tak mengenal lelah dalam
perjalanan hidup ini.
Kawan-kawan organisasi lain dan para pejuang kampus yang sering bertukar
pikiran dalam mengkualitas diri.
Almamater merah yang banyak mengajarkan tentang arti perjuangan dan
bagaimana bertanggung jawab atas keilmuan.

“TERIMA KASIH”

5
ABSTRAK
Musbikh. 2020. Peran Guru Kelas V dalam Memberikan motivasi
pada Pemebelajaran Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 di SDN
04 Kilo. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar . Sekolah
Tinggi Keguruan dan Imu Pendidikan Taman Siswa Bima. Pembimbing I.
Suratman , M. Pd., BI. dan Pembimbing II, Fatmah M. Pd. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru kelas V dalam
memberikan motivasi pada pembelajaran bahasa Indonesia dimasa
pandemic C0vid-19 di SDN 04 Kilo Kabuoaten Dompu. Penelitian ini
dilatar belakangi dengan adanya terjadi musibah yang melanda dunia yaitu
Virus Corona yang menjadi ketakutan terbesar untuk seluruh manusia
maka kebijakan pemerintah agar masyarakat tetap stay at home demi
mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya sekolah ditutup dan
melakukan pembelajaran di rumah.
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan analisis yang bersifat
kualitatif Deskriptif dengan tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik
Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi . Metode analisis data yang
digunakan adalah metode deskriptif dengan objek dalam penelitian ini
yaitu guru dan siswa kelas V SD penelitian ini bertujuan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa guru sangat
berperan aktif dalam memberikan motivasi terhadap siswanya walaupun
dengan terjadi musibah dunia ini yang mengakibatkan segala aktivitas
menjadi penghambat, tetapi guru sangat aktif dalam memberikan motivasi
pada pembelajaran bahasa Indonesia terhadap peserta didiknya.

Kata Kunci : Peran guru di masa Pandemic Covid-19

6
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdullilah, puji syukur penulis panjatkan

atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Skripsi yang berjudul “Peran Guru Kelas V dalam Memberikan

Motivasi pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 Di

SD 04 Kilo”. Penulis berharap Skripsi ini yang merupakan wujud kegigihan dan

kerja keras penulis, serta dengan berbagai dukungan dan bantuan dari banyak

pihak proposal ini dapat memberikan manfaat dikemudian hari. Salam beserta

sholawat tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan alam yakni Nabiyullah

Muhammad SAW. Beliau telah mampu mengubah peradaban dari jaman

kebodohan menuju jaman yang penuh dengan cahaya ilmu seperti sekarang ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang

setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr.Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si, selaku Ketua (STKIP) Taman

Siswa Bima

2. Ibu Mariamah M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, yang telah banyak memberikan dukungan dan nasehat.

3. Bapak Suratman , M. Pd,, BI. selaku Dosen pembimbing I, Yang selama ini

telah membimbing saya selama membuat skripsi

4.Ibu Fatmah M. Pd selaku Dosen pembimbing II, yang selama ini telah

membimbing saya selama membuat skripsi.

7
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Tata Usaha Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang telah membimbing serta nasehatnya selama kami di

bangku kuliah

6. Bapak dan Ibu serta keluarga besar saya yang telah membantu dan

memberikan nasehatnya selama saya berada dalam lingkungan Akademik

Penulis teringat akan sabda Rasulullah SAW. Bahwa “manusia itu tempat

salah dan dosa” teringat pula akan ungkapan bahwa tiada gading yang tak retak.

Penulis menyadari akan ada kekeliruan dan kekhilafan dalam penyusunan Skripsi

ini, oleh karna itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca merupakan

hal yang di butuhkan oleh penulis guna untuk perbaikan kedepannya.

Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis

pribadi dan pembaca pada umumnya, dan semoga kita selalu di limpahkan rahmat

oleh allah SWT. Aamiin.

Bima, 18 Agustus 2020

Penulis

8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI…………………………………….. iii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………….. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. v
ABSTRAK……………………………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitia…… ................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori…………... ......................................................................... 6
1. Kajian Tentang Guru ............................................................................... 6
2. Macam-macam Peran Guru ...................................................................... 6
3. Motivasi .................................................................................................... 9
1. Pengertian dan Fungsi Motivasi........................................................... 9
a. Pengertian Motivasi ......................................................................... 9
b. Fungsi Motivasi ............................................................................. 10
4. Pembelajaran ........................................................................................... 12
5. Bahasa Indonesia ..................................................................................... 12
1. Pengertian Bahasa Indonesia .............................................................. 12
2. Fungsi Bahasa Indonesia..................................................................... 14
3. Tujuan Kemahiran Bahasa .................................................................. 15
B. Penelitian Yang Relevan.............................................................................. 16
C.Kerangka Berfikir ......................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian ......................................................................... 19
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ..................................................... 20
C. Sumber Data ................................................................................................ 20
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 21
E. Teknik Cuplikan Atau Sampling ................................................................. 23
F. Validasi Data ................................................................................................ 23
G. Analisis Data ............................................................................................... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data……………………………………………………………. 26
B. Pembahasan………………………………………………………………. 30
a. Mengetahui peran guru kelas V dalam memberikan motivasi………… 32
b. Faktor penghambat dalam proses pembelajaran selama pandemic…… 32

9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………… 34
B. Saran…………………………………………………………………….. 35
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. LAMPIRAN 1
B. LAMPIRAN 2

10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat

mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Hakikat

pendidikan adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan setiap

peserta didik mengembangkan bakat, minat, dan kemampuannya secara

optimal dan utuh mencakup matra kongnitif, afektif, dan psikomotorik.

Pada sebuah proses pendidikan guru merupakan salah satu komponen yang

sangat penting demi keberhasilan siswa di sekolah. Guru juga berperan

aktif dalam kaitannya dengan kurikulum, karena gurulah yang secara

langsung berhubungan dengan murid. Sebagaimana yang dikatakan Syah

(2010 :12) bahwa Pada dasarnya, fungsi dan peranan penting guru dalam

proses mengajar adalah sebagai director of learning. Artinya setiap guru

diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa yang

sifatnya memberikan motivasi terhadap pembelajaran.

Kenyataanya sangat nampak di dalam kegiatan pembelajaran

yang dialami oleh siswa bahwa belajar tidak selalu berjalan dengan baik

dan tidak semua siswa berhasil dalam belajar dikarenakan banyak faktor

yang menjadi penyebab kegagalan mereka dalam proses pembelajaran

serta menghilangkan motivasi siswa untuk belajar. Faktor-faktor yang

menyebabkan hal tersebut antara lain: Faktor keluarga, ekonomi, dan

lingkungan social. Untuk itu maka sangatlah dibutuhkan peranan guru

11
dalam memberikan motivasi terhadap siswa dalam proses pembelajaran

guna mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Menurut Usman

(2005:5), guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian

khusus sebagai guru, pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang

tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai

guru. Beberapa cara yang bisa dilakukan guru adalah dengan melibatkan

siswa dalam berbagai kegiatan, menggunakan pilihan kata (diksi) yang

menarik, misalnya dalam penciptaan karya puisi, cerpen (cerita pendek),

maupun menggunakan gerak tubuh, contohnya seperti bermain drama.

Dengan cara seperti itu siswa dapat termotivasi dalam kegiatan

pembelajaran selama pandemi Covid-19. Jika guru melakukan itu semua,

maka peran guru demi memberikan motivasi yang tinggi dalam diri siswa

akan terwujud dan akan mendapatkan hasil yang baik pula. Untuk

memberikan motivasi yang baik pada anak didik, yang lebih penting

adalah membina pribadi peserta didik.

Motivasi dalam pembelajaran timbul karena siswa merasakan

kebutuhan akan belajar, motivasi bisa datang dalam diri siswa sendiri

maupun dari guru. Motivasi dari dalam sering disebut intrinsik, sedang

motivasi sebut ekstrinsik. Dalam hal ini sudah tentu peran guru sangat

penting, yakni bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang

mengarah siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan melakukan usaha-

usaha yang dapat memberikan motivasi agar peserta didik melakukan

aktivitas pembelajaran dengan baik selama pandemi Covid-19.

12
Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi selama terjadinya musibah

yang melanda dunia atau yang sering disebut Covid-19. Sehingga hal ini

menyebabkan proses pembelajaran tidak menjadi efektif dengan baik,

oleh karena itu diperlukan pendorong untuk menggerakan siswa agar

semangat dalam belajar dalam bentuk apapun, maka dalam hal ini siswa

juga tidak mampu memahami dalam proses pembelajaran selama pandemi

Covid-19. Mengingat pentingnya untuk mengetahui permasalahan yang

terjadi selama musibah yang melanda dunia atau disebut Covid-19,

sehingga ditiap-tiap sekolah tidak dapat melaksanakan KBM (Kegiatan

Belajar Mengajar) dengan maksimal. Oleh karena itu peneliti mengambil

judul bagaimana: Peran guru kelas V dalam memberikan motivasi pada

pembelajaran Bahasa Indonesia di masa Pandemi Covid-19 di SDN 04

Kilo.

B. Identifikasi Masalah

Dalam uraian latar belakang di atas identifikasi masalah dapat

ditentukan yaitu:

1. Pada pembelajaran online peserta didik kurang aktif dalam

menyampaikan aspirasi dan pemikirannya,sehingga dapat mengakibatkan

pembelajaran yang menjenuhkan.

2. Peran guru dalam memberikan motivasi dalam pembelajaran semasa

pandemi Covid-19 masih kurang.

C. Batasan Masalah

13
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas,

maka penelitian ini membatasi masalah fokus pada: Peran guru kelas V

dalam memberikan motivasi pada pembelajaran bahasa Indonesia di

masa pandemi Covid-19 di SD 04 Kilo.

D. Rumusan Masalah

Dalam uraian latar belakang di atas rumusan masalah dapat

ditentukan yaitu:

1. Bagaimana peran guru kelas V dalam memberikan motivasi pada

pembelajaran Bahasa Indonesia di masa pandemi Covid-19 di SDN 04

Kilo ?

2. Apa saja faktor penghambat dalam proses pembelajaran selama Pandemi

Covid-19 di SDN 04 Kilo ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peran guru kelas V dalam memberikan motivasi

pada pembelajaran di masa pandemi Covid-19 di SDN 04 Kilo.

2. Untuk mengetahui faktor apa saja penghambat dalam proses

pembelajaran selama pandemi Covid-19 di SDN 04 Kilo.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang jelas

bagi kelangsungan ilmu pendidikan, khususnya memberikan motivasi

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki manfaat sebagai berikut:

14
2. Manfaat Praktis

a). Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

masukan dalam memberikan motivasi pada pembelajaran Bahasa

Indonesia untuk meningkatkan kualitas atau pemahaman terhadap

sekolah.

b). Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru-guru dalam

memberikan motivasi yang baik khususnya pada pembelajaran

Bahasa Indonesia.

c). Bagi Siswa

Diharapkan dengan memberikan motivasi pada pembelajaran

Bahasa Indonesia siswa dapat semangat belajar dalam proses

pembelajaran serta mampu meningkatkan ilmu pengetahuan.

15
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1.Kajian Tentang Peran Guru

Menurut Wrightman, yang dikutip oleh Usman (1997:4),

Peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling

berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan

dengan kamajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang

menjadi tujuannya. Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar,

pendidik, dan pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai peranan

pada diri guru. Peranan guru ini senantiasa menggambarkan pola tingkah

laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa

yang terutama sesame guru, maupun staf yang lain. Dari berbagai kegiatan

interaksi belajar mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi

peranannya sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan

perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar

mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata

pencahariannya) mengajar.

2. Macam-Macam Peran Guru

Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran

yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan

(supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta

16
tugas yang berkaitan dengan mendisiplikan anak, agar anak itu menjadi

patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan

Masyarakat. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak peserta didik

mengaharapkan guru dapat memberi contoh atau model baginya. Oleh

karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh

masyarakat, bangsa, dan Negara, karena nilai-nilai dasar Negara dan

bangsa Indonesia adalah pancasila, maka tingkah laku pendidik harus

selalu diresapi oleh nilai-nilai pancasila.

Dari beberapa pendapat di atas maka secara rinci peranan guru

dalam kegiatan belajar mengajar, secara singkat dapat disebutkan sebagai

berikut: (1) motivator, (2) pendidik, (3) pengajar, (4) pembimbing, (5)

fasilitator, (6) penilaian. Peran dan tugas pokok guru tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Guru sebagai Motivator

Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka

meningkatkan gairah dan pengembangan kegiatan belajar mengajar

siswa, guru harus merangsang stimulus dan memberikan dorongan untuk

mendinamiskan potensi siswa menumbuhkan aktivitas serta daya cipta

hingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.

2. Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi

bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus

17
memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung

jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.

3. Guru sebagai pengajar

Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor,

seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,

kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru

dalam berkomunikasi.

4. Guru sebagai pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey),

yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab

atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini,istilah perjalanan tidak

hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional,

kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.

5. Guru sebagai fasilitator

Guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang

berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar

mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun

surat kabar.

6. Guru sebagai penilai

Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian

tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau

keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian diantaranya

ialah untuk mengetahui kedudukan siswa termasuk kelompoknya.

18
Dengan penilaian, guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang siswa

termasuk kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang atau cukup baik

di kelasnya jika dibandingkan dengan teman-temannya.

3. Motivasi

1. Pengertian dan Fungsi Motivasi

a. Pengrtian Motivasi

Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi

internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari.

Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah “Motivasi”. Istilah

motivasi berasal dari kata motif Yang dapat diartikan sebagai kekuatan

yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat

besar perannya terhadap prestasi belajar, maka hal itu akan menjadi

kekuatan bagi dirinya untuk melaksanakan usahanya yaitu belajar, dan

dengan adanya motivasi tersebut siswa akan bersemangat bergairah

dalam belajar. Motivasi yang kuat dalam diri siswa akan meningkatkan

minat, kemauan, dan semangat yang tinggi karena adanya motivasi

dengan semangat belajar. Hal tersebut berkaitan erat dengan filosofi

Dinyanti dan Mudjiono (2009:105), menyebutkan bahwa motivasi

“Sebagai alat, motivasi merupakan salah satu faktor seperti halnya

intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan

keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai, dan

keterampilan”. Selaras dengan kutipan di atas Abu Ahmadi dan Joko

19
Tri Prasetya (1997:109), juga berpendapat bahwa motivasi adalah

kondisi yang sangat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Motivasi dapat berperan penguatan belajar apabila siswa yang

belajar dihadapkan suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan

hanya dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya,

sebagai contoh, siswa akan memcahkan materi majas pada

pembelajaran Bahasa Indonesia. Menurut Purwanto (2002:105), secara

umum dapat dikatakan bahwa” tujuan motivasi adalah untuk

menggerakan atau menggunggah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu hingga dapat memperoleh hasil

dan tujuannya “. Dengan memberi motivasi siswa menjadi tekun dalam

belajar, mempunyai motivasi yang sangat kuat dan jelas pasti akan

tekun dan berhasil dalam proses pembelajaran disekolah.

Sedangkan menurut Sabri (1991:129) motivasi adalah “segala

sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau

mendorong untuk memenuhi sesuatu kebutuhan”. Dari beberapa

pendapat para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

itu terjadi karena adanya suatu kebutuhan yang dapat mendorong

seseorang melakukan suatu kegiatan atau perbuatan dan menjadi sebab

kenapa seseorang melakukan suatu kegiatan dan menjadi pendorong

untuk suatu kegiatan.

20
b. Fungsi motivasi

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pembelajaran sesorang makin tepat motivasi yang diberikan semakin

baik keberhasilan pembelajaran yang diberikan, motivasi menentukan

intensitas usaha peserta didik untuk belajar guna mencapai tujuan

karena motivasi berkaitan dengan tujuan. Fungsi motivasi Sarlito

Wirawan (2012), yaitu: “sebagai perentara pada organisme atau

manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan”. Fungsi motivasi

menurut Sardiman A. M, (2000:85), yaitu: 1). Mendorong manusia

untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan

energi. 2). Menentukan arah perbuatan, yakni kearah mana tujuan

hendak dicapai. 3). Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan

perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan serasi guna mencapai

tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan itu.

Motivasi merupakan merupakan dorongan yang ada di dalam

individu, tetapi munculnya motivasi yang kuat atau lemah dapat

ditimbulkan rangsangan dari luar. Oleh karena itu, kita dapat

membedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Motif Intrinsik adalah motif

yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan, tampa

rangsangan atau bantuan orang lain. 2. Motif ekstrinsik adalah motif

yang timbul akibat rangsangan dari luar. Dari beberapa pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi adalah sebagai pendorong

21
atau penggerak untuk melakukan suatu perbuatan yang diarahkan dan

melakukan suatu motivasi dalam pembelajaran serta mengaktifkan

semangat, minat dan perhatian siswa untuk belajar sehingga mampu

mencari solusi yang mendukung tercapainya tujuan pada pembelajaran.

4. Pembelajaran

Pengertian pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Menurut Muhammad Surya, pembelajaran adalah suatu

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar (UU SPN No. 20. 2003). Pembelajaran pada

hakikatnya mer upakan suatu proses interaksi antara guru dengan

siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka

maupun secara tidak langsung, yaitu menggunakan berbagai media

pembelajaran, didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka

kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai

pola pembelajaran.

5. Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa adalah “system lambing bunyi yang arbiter yang

digunakan oleh anggota kelompok sosia untuk bekerja sama,

berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri”. Harmurti memberikan

batasan bahasa yang dikutip Asep Ahmad Hidayat (2009) dalam

22
bukunya berjudul filsafat bahasa: Mengungkap hakikat bahasa makna

dan tanda “bahasa sebagai lambang arbiter yang dipergunakan suatu

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan

diri. Batasan ini merupakan batasan yang lazim diungkapkan, baik oleh

para ilmuwan bahasa lainnya. Sementara itu Kamus Besar Bahasa

Indonesia memberikan pengertian bahasa ke dalam dua batasan, yaitu:

1. Sistem lambing bunyi yang arbiter, digunakan oleh anggota suatu

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

mengidentifikasikan.

2. Percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik, sopan

santun, dan baik budinya.

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak

dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang

terjadi. Kaidah aturan, dan pola-pola yang dibentuk mencakup tat

bunyi, tata bentuk, dan tata kalimat. Bahasa lisan merupakan bahsa

primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa skunder. Arbiter yaitu,

tidak adanya hubungan antar lambing bunyi dengan bendanya. Bahasa

lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat

bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.

Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara

berkomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh, bahasa isyarat akan

lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu, tuli karena

mereka memiliki bahasa sendiri. Dengan adanya bahasa permasalahan

23
dapat dipecahkan dengan adanya alat komunikasi atau bahasa. Bahasa

Indonesia berasal dari bahasa melayu termasuk rumpun Austronesia

yang telah digunakan sebagai lingua franca di nusantara sejak awal

abad penanggalan modern paling tidak dalam bentuk informalnya.

Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah “melayu

pasar jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan

ekspresif dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap

istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya”.

Pada tanggal 28 Oktober 1982 bahasa Indonesia dikukuhkan menjadi

bahasa persatuan Indonesia. Kemudian setelah Indonesia merdeka

dalam Undang-Undan Dasar tahun 1945 bahasa Indonesia ditetapkan

sebagai bahasa resmi Negara.

2. Fungsi Bahasa Indonesia

Secara umum fungsi bahasa ada tiga yaitu, alat komunikasi, alat

ekspresi, dan alat berpikir. Ketika seseorang menggunakan bahasa ada

sesuatu yang ingin disampaikan berupa informasi. Informasi tersebut

bisa ditransfprmasi dua arah seperti pada dialog, da nada juga

disampaikan searah seperti pada pidato. Fungsi bahasa sebagai alat

berpikir adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan hasil

penelitian, bahasa dalam buku ilmu pengetahuan, bahasa dalam

seminar, dan lain-lain, secara khusus bahasa Indonesia berfungsi

sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia, fungsi

tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan tingkat, dan kepentingan

24
yang beraneka ragam. Hal ini sesuai dengan prinsip sosiologis yang

menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri.

3. Tujuan dan kemahiran bahasa

Melihat dari fungsi bahasa di atas, terutama fungsi bahasa sebagai

alat komunikasi, maksudnya adalah berusaha memberikan dasar-dasar

kepada masyarakat untuk memperoleh kemahiran bahasa, baik

menggunakan bahasa secara lisan maupun tulisan agar mereka

mendengar atau diajak bicara dengan mudah memahami apa yang

dimaksudkan. Untuk langkah awal bahasa yang harus dipergunakan

ialah bahasa yang paling umum dipakai dan tidak menyalahi norma

umum yang berlaku. Bila sudah memperoleh kemahiran bahasa, secara

tidak langsung ketika memperoleh beberapa macam kemampuan

tersebut muncul dengan sendirinya pada tahap seseorang betul-betul

mahir berbahasa seperti,

a. Lebih mengenal diri sendiri.

b. Lebih dalam memahami orang lain.

c. Belajar mengamati dunia sekitar kita lebih cermat.

d. Mengembangkan suatu proses berpikir yang jelas dan teratur.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Masyuni Weka Hery Setiawan. Dengn judul “peran guru dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa SD Negeri 134 Kalumpang

Kecematan Bontotiro Kabupaten Bulukumba, fakultas tarbiyah dan

keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017”. Hasil

25
penelitian motivasi belajar siswa di SD 134 Kalumpang berada dalam

kategori sangat tinggi sebanyak 0 siswa (0%), berada pada kategori

rendah sebanyak 15 siswa (52,5%), dan berada pada sangat tinggi

adalah 3 siswa (7,5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar siswa di SD 134 Kalumpang Kabupaten Bulukumba

berada pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata motivasi belajar

siswa 22,3 adalah dari skor maksimal 30.

2. Umiyati dengan judul “Peran guru sebagai motivator dalam peningkatan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran FIQIH di Madrasah

Ibtidaiyah Hudatul khairiyah condet balekambang kramat jati Jakarta

timur. Skripsi jurusan pendidikan Agama Islam, fakultas ilmu tabiyah

dan keguruan”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2018. Hasil penelitian peran guru dalam peningkatan prestasi siswa

pada mata pelajaran fiqih antara lain:

a. Menciptakan persaingan kepada siswa dengan cara memberikan

angka hadiah, memberikan hasil ulangan pujian dan hukuman.

b. Guru madrasah Ibtidaiyah Hudatul Khairiyah menanamkan

kesadaran siswa melalui berbagi aspek seperti kongnitif, afektf, dan

psikomotorik.

c. Guru madrasah Ibtidaiyah Hudatul Khairiyah berperan dalam

pembelajaran individual dan kelompok.

d. Guru Madrasah Ibtidaiyah Hudatul Khairiyah mengembangkan

potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar.

26
3. Syarifah Nurul Fadlilah. Dengan judul “Peran guru dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik di

kelas IV SDI AS-SALAM MALANG”. Fakultas ilmu tarbiyah dan

keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

juli, 2018. Hasil penelitian di antara lain:

a. Peran guru sebagai pengelola kelas yaitu guru mampu mengelola

kegiatan pembelajaran dengan mengadakan kegiatan praktikum dan

diskusi.

b. Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada

pembelajaran tematik yaitu: Memperhatikan siswa, guru sebagai

mediator dan fasilitator, menyediakan media dan fasilitas untuk

belajar, memberikan pujian, memberi hadiah, dan memberi

hukuman.

Persamaan terhadap ketiga hasil penelitian di atas adalah kajian

penelitiannya terfokus pada peranan guru dalam meningkatkan motivasi

terhadap siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan perbedaanya

dengan penelitian yang penulis lakukan terletak pada kajian Peran guru

kelas V dalam memberikan motivasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia

dimasa Pandemi COVID-19.

27
C. Kerangka Berpikir

Telah dijelaskan sebelumnya, peran guru dalam memberikan

motivasi pada pembelajaran di siswa merupakan unsur penting dalam

pencapaiannya tujuan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu perlu

dikemukakan alur piker yang menggambarkan hubungan antara variabel

yang terdapat di dalamnya. Menurut Sugiyono bahwa kerangka berpikir

yang baik itu adalah memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan

2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukkan dan

menjelaskan pertautan/hubungan antara variabel yang diteliti dan ada

teori yang mendasari.

3. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan tentang

hubungan antar variabel itu positif atau negative, berbentuk simetrik,

kausal atau interaktif (timbal balik).

4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk

diagram (paradigm peneliti), sehingga pihak lain dapat memahami

kerangka berpikir tersebut.

Kerangka pikir adalah suatu model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan factor yang telah diidentifikasi

sebagai masalah yang penting. Berdasarkan penelitian di atas maka dapat

dibuktikan kerangka pikir untuk mengetahui pengaruh memberikan

motivasi terhadap siswa adapun alur kerangka sebagai berikut:

28
SDN 04 KILO

PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA

PERAN GURU

Keaktifkan guru Pemberian


dalam Memberikan fasilitas dan
memperhatikan anak dorongan pada penghargaan pada
anak

MOTIVASI
PEMBELAJARAN

Rasa keterkaitan atau kecendrungan


yang disertai perasaan senang terhadap
kegiatan pembelajaran dengan
kemauan dan juga dengan perhatian
yang besar

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

29
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian mengenai Peran Guru Kelas V dalam memberikan motivasi

pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 04 Kilo ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif peneliti gunakan karena objek

yang diteliti langsung dalam latar dan bertujuan untuk mengetahui, memahami

bagaimana peran guru dalam memberikan motivasi pada pembelajaran Bahasa

Indonesia sema masa Pandemi Covid-19. Oleh karena itu peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha untuk

memaparkan suatu gejala ataupun keadaan secara sistematis, sehingga objek

penelitian menjadi jelas. Dalam penelitian ini digunakan pula landasan teoritis

yang bisa mendukung penelitian kualitatif, sehingga peneliti membuat

instrument penelitian berupa pedoman wawancara untuk menganalisis dan

menjelaskan peran guru kelas V dalam memberikan motivasi pada

pembelajaran bahasa Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Untuk menjawab dan menelaah secara mendalam permasalahan yang

diajukan oleh peneliti, maka peneliti sendiri kehadirannya adalah sebagai

instrumen utama, dan dilakukan pada setting yang alamiah dengan

pendekatan-pendekatan wawancara, dan dokumentasi. Dengan pendekatan

tersebut, maka kehadiran peneliti adalah sebagai pengamat partisipan yang

kehadirannya diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau informan.

30
B. Lokasi Peneltian dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini di lakukan di SDN 04 Kilo Kecematan Kilo

Kabupaten Dompu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan selama satu bulan dimulai pada 15 juli-

15 Agustus tahun pelajaran 2019/2020.

C. Sumber Data

1. Data

Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dijadikan dasar kajian

(analisis atau kesimpulan). Dalam kualitatif data yang disajikan berupa

kata-kata. Data disini biasanya sering muncul dalam kata-kata yang

berbeda dengan maksud yang sama atau sebaliknya. Data dalam penelitian

ini adalah hasil dari Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data

transkip dari kegiatan observasi dilakukan saat proses pembelajaran, data

transkip dari kegiatan wawancara dengan informan, yaitu guru kelas V dan

siswa.

2. Sumber Data

Untuk mendapatkan data-data di atas, baik data pokok maupun data

penunjang, maka penelitian ini mengambil sumber data, yaitu:

a. Data Primer

Sugiyono (2016:193), menyatakan bahwa sumber data primer

merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti.

31
Data primer merupakan data utama yang diperoleh dari subjek penelitian.

Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan

pengamatan dan wawancara terhadap pihak-pihak yang berkaitan.

b. Data Skunder

Data skunder digunakan dalam rangka mendukung pembahasan yang

terdapat dalam penelitian. Sugiyono (2016), menyatakan bahwa data

skunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

peneliti, misalnya melalui orang lain melalui dokumen. Data skunder

digunakan dalam rangka mendukung pembahasan yang terdapat dalam

penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menggali data-data pokok dan data penunjang di atas, maka

penelitian menggunakan teknik-teknik pengumpulan data seperti,

Wawancara, teknik ini digunakan untuk menggali data yang ditujukan kepada

guru kelas V dan peserta didik. Adapun wawancara yang digunakan adalah

wawancara terpimpin (guide interview). Dalam hal ini peneliti melakukan

wawancara secara langsung dengan guru kelas V dan peserta didik dengan

membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci mengenai peran guru

kelas V dalam memberikan motivasi pada pembelajaran di masa pandemi

Covid-19.

E. Teknik Cuplikan Atau Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian dalam hal

32
ini memakai purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel yang dimana peneliti memilih informan yang dianggap

mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya

untuk menjadi sumber data yang mantap dan pilihan informasi dapat

diketahui sesuai dengan kebutuhan.

F. Validasi Data

Pengujian kredibilitas data menggunakan teknik triangulasi. Teknik

triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama yaitu teknik

observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber

data yang sama secara serentak. Triangulasi juga dapat diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik

pengumpulan data dari sumber data yang ada. Triangulasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah: pertama, triangulasi sumber dengan

membandingkan apa yang dikatakan Guru Kelas V; kedua triangulasi

melakukan wawancara langsung terhadap peserta didik mengenai

memberikan motivasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di masa Covid-

19.

G. Analisis Data

Setelah data disajikan, kemudian dilanjutkan dengan analisis data guna

mendapatkan kesimpulan dari permasalahan yang dikemukakan. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif sehingga analisis datanya

menggunakan analisis data kualitatif yang meliputi proses dan pemaknaan.

33
Penelitian ini didalamnya juga terdapat analisis deskriptif yang berfungsi

untuk mendiskripsikan data penelitian. Analisis data disini dilakukan selama

dan setelah pengumpulan data. Analisis ini digunakan untuk mengetahui

peran guru kelas V dalam memberikan motivasi pada pembelajaran bahasa

Indonesia di masa Pandemi Covid-19 di SDN 04 Kilo. Analisis data yang

digunakan dalam mengolah data hasil kualitatif ini terdiri dari tiga tahap

sebagai berikut:

1) Mereduksi Data

Dalam mereduksi data ini peneliti menyeleksi, memfokuskan dan

menyederhanakan semua data yang diperoleh dari observasi, wawancara

dan dokumentasi mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan

laporan penelitian. Kemudian diuraikan dalam bentuk kalimat-kalimat

sederhana.

2) Penyajian Data

Dalam penelitian ini penyajian data berbentuk uraian singkat dan

hasil wawancara. Data hasil yang disajikan dalam bentuk uraian yaitu,

hasil dari wawancara kepada guru kelas V dan hasil dari wawancara

terhadap peserta didik dan di uraikan secara singkat yang berbentuk

naratif.

3) Penarikan Kesimpulan

Setelah mereduksi dan menyajikan data maka langkah selanjutnya

adalah melakukan penarikan kesimpulan. Untuk mengarah dari hasil

kesimpulan ini tentunya berdasarkan dari hasil analisis data yang berasal

34
dari observasi, wawancara serta beberapa dokumentasi yang sudah

dilakukan oleh peneliti.

35
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini, maka

data yang diperoleh berupa peran guru Kelas V dalam memberikan

motivasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Maka peneliti akan melakukan wawancara langsung terhadap guru dan

siswa SD 04 Kilo.

a. Observasi

Observasi adalah salah satu cara untuk meninjau secara cermat

sesuatu permasalahan yang terjadi dalam lingkungan, baik di lingkungan

sekolah maupun di lingkungan sosial, kehadiran seorang peneliti yaitu

untuk meninjau sejauh mana peran guru kelas V dalam memberikan

motivasi pada pembelajaran bahasa Indonesia pada massa pandemi Covid-

19 ini yang melanda dunia sehingga mengakibatkan segala aktivitas

terhambat. Berdasarkan hasil pengamatan saya bahwa guru tetap

mengadakan pertemuan 1 kali dalam satu minggu untuk melakukan

kegiatan pembelajaran, sementara untuk siswa sendiri juga tetap

melakukan pembelajaran bersama teman-temannya walaupun dengan cara

mengikuti pratokol kesehatan untuk menjaga jarak demi putusnya mata

rantai penyebaran Virus Corona. Hal ini dapat ditemukan bahwa guru

benar-benar peran aktif dalam membimbing dan memberikan motivasi

terhadap peserta didiknya walaupun di tengah pandemi Covid-19 ini

36
terjadi, hal ini tidak menjadi tolak ukur untuk seorang guru dalam

memperhatikan siswanya.

b. Hasil wawancara

1. Guru.

Guru wali kelas V SD merupakan guru yang berperan penting

dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada peserta

didiknya, berdasarkan hasil wawancara saya dengan bapak Jasman S. Pd,

sebagai guru kelas V bahwa selama masa pandemi Covid-19, menyatakan

bahawa guru selalu memperhatikan terhadap siswa untuk memberikan

motivasi namun hanya siswa saja yang merasa jenuh, dan guru sangat

berharap besar kepada siswanya untuk terus mengembangkan bakat serta

kemampuanya lewat melakukan karya-karya baru, puisi, dan drama sesuai

dengan keadaan sekarang musibah yang melanda dunia yaitu Covid-19

sehingga mengakibatkan guru dan siswa tidak bisa melakukan proses

pembelajaran di ruang lingkup sekolah, maka dalam hal ini guru juga

meminta bantuan kepada pihak orang tua siswa untuk bekerjasama dalam

mengontrol anak-anaknya dalam belajar materi bahasa indonesia untuk

mengembangkan bakat dalam melakukan drama dan puisi di lingkungan

rumahnya karena dengan materi bahasa indonesia bisa menyesuaikan

dengan keadaan yang terjadi sekarang ini.

37
Gambar 1.1 Guru Wali Kelas V SD 04 Kilo.

Dari pernyataan di atas bahwa guru selalu memberikan motivasi

terhadap siswanya selama masa pandemi Covid-19 untuk terus

mengembangkan bakatnya melakukan karya-karya baru lewat puisi dan

drama walaupun hanya dilingkungan rumah saja, dan guru juga sangat

berharap kepada orang tua siswa dapat mengontrol anak-anaknya saat

melakukan pembelajaran di rumahnya sesuai dengan apa yang menjadi

perintah serta motivasi dari guru.

Guru bahasa Indonesia kelas V adalah guru yang sangat mahir

dalam menguasai bahasa serta menguasai tata cara dalam melakukan

drama dan memiliki banyak karya-karya dalam mendidik siswanya untuk

melakukan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan guru

bahasa Indonesia ibu Emi Rahmawati S, Pd, menyatakan bahwa selama

masa pandemi Covid-19 guru selalu memberikan motivasi terhadap

siswanya untuk melakukan drama maupun puisi walaupun di rumahnya,

38
dan dengan terjadinya musibah yang melanda dunia yaitu C0VID-19

bukan berarti kendala ini peran guru sebagai seorang pendidik akan terlihat

cacat dalam memberikan motivasi terhadap siswa.

Gambar 1.2 Guru Bahasa Indonesia kelas V SD 04 Kilo

Dari pernyataan di atas bahwa peran guru dalam memberikan

motivasi selama masa pandemi Covid-19 sangat berperan aktif dalam

memberikan motivasi walaupun dengan keadaan musibah yang melanda

dunia, tidak menjadi kendala terhadap guru untuk memberikan motivasi

terhadap siswanya.

2. siswa

Siswa merupakan objek dalam penelitian ini untuk melakukan

wawancara langsung sejauh mana gurunya berperan aktif dalam

memberikan motivasi selama masa pandemi Covid-19 ini terjadi

sementara dalam kebijakan pemerintah untuk melakukan jaga jarak serta

39
Stay at Home demi putusnya mata rantai penyebaran Virus Corona,

sehingga saya sebagai peneliti melakukan wawancara langsung dengan

siswa. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan empat orang siswi yang

bernama Rina Afriani, Saritam, Jumiati, dan Radiatul Adwiah siswi SD 04

Kilo kelas V, sama-sama menyatakan bahwa selama masa pandemic

Covid-19 ini gurunya selalu aktif dalam memberikan motivasi terhadap

siswa untuk terus belajar membaca puisi dan melakukan drama di

lingkungan rumah untuk mengembangkan bakat. Dan dengan peran

aktifnya seorang guru yang selalu memperhatikan siswa selama masa

pandemic ini, siswa juga terpengaruh untuk terus melakukan pembelajaran

dilingkungan rumahnya.

B. Pembahasan

Penelitian tentang Peran guru kelas V dalam memberikan motivasi

pada pembelajaran bahasa Indonesia selama masa pandemi Covid-19 dapat

ketahui sejauh mana peran penting seorang guru dan bentuk hubungan

guru mapun faktor penghambat di masa pandemic ini terhadap siswanya,

dari hasil penelitian oleh peneliti yang lakukan, hal ini dapat dilihat bahwa

guru selalu memberikan motivasi terhadap siswanya selama musibah yang

melanda dunia dengan sebutan Covid-19 sehingga segala aktivitas secara

langsung seperti biasa yang dilakukan tidak dapat dilakukan dengan cara

yang efektif dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial. Dari

hasil wawancara juga dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus bisa

memahami karakter seorang siswanya dan guru dapat memenuhi keinginan

40
peserta didiknya disaat memberikan motivasi agar tercapainya

pembelajaran siswanya. Sehingga dapat disimpulkan adalah peran guru

dalam memberikan motivasi terhadap peserta didiknya harus dimulai

dengan melakukan pendekatan emosional yang lebih baik sehingga adanya

rasa nyaman siswa pada saat memberikan motivasi. Sadirman A.M, dalam

bukunya interaksi dan Motivasi belajar mengajar menyebutkan bahwa

guru memiliki peran penting antara lain:

1. Guru sebagai informator.

2. Guru sebagai organisator.

3. Guru sebagai motivator.

4. Guru sebagai pengarah/direktor.

5. Guru sebagai inisiator.

6. Guru sebagai fasilitator.

7. Guru sebagai mediator.

8. Guru sebagai evaluator.

Satu dari delapan peran yang disebutkan Sadirman A.M, adalah

peran guru sebagai motivator dalam pembelajaran siswa. Peran tersebut

wajib dimiliki oleh guru sebagai pemacu semangat dalam proses

pembelajaran, motivasi dari guru bisa dikatakan berhasil apabila siswa

menunjukan siswa semangat dalam pembelajaran bahasa indonesia.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru harus bisa menguasai dan

mengkondisikan siswanya agar bisa mencapai hasil yang diinginkan

41
selama masa pandemi Covid-19 ini terjadi di dunia. Selain itu antara guru

dan siswa harus memiliki timbal balik yang baik.

a. Mengetahui peran guru kelas V dalam memberikan motivasi pada

pembelajaran bahasa Indonesia di massa pandemi Covid-19.

Dengan adanya pandemi Covid-19 ini yang terjadi di dunia

sehingga segala aktivitas tidak dapat di lakukan dengan cara yang baik

seperti biasanya, khususnya di lingkungan sekolah sesuai dengan

kebijakan pemerintah agar siswa maupun guru melakukan pembelajaran

secara daring atau sistim online, demi memutuskan mata rantai penyebaran

Virus Corona dalam lingkungan sekolah, sehinnga hal ini tentunya sejauh

mana peran guru dalam memberikan motivasi terhadap peserta didiknya

selama massa pandemi Covid-19 ini. Diketahui secara bersama bahwa

selama masa pandemic ini guru sangat berperan aktif dalam memberikan

motivasi kepada siswanya untuk terus belajar terutama pada mata

pembelajaran bahasa Indonesia, karena mata pelajaran bahasa Indonesia

siswa bisa melakukan pembelajaran di rumah dengan mengembangkan

pembacaan puisi dan melakukan drama-drama dan melancarkan bahasa-

bahasa yang baik.

b. Faktor penghambat dalam proses pembelajaran selama pandemi

Covid-19 di SD 04 Kilo.

Saat ini dampak penyebaran virus corona kian pesat dengan terus

bertambahnya kasus positiv dimasyarakat sehingga mengakibatkan segala

42
aktivitas tidak dapat dilakukan secara efektif salah satunya di sekolah

khususnya di SD 04 Kilo tidak dapat melakukan proses pembelajaran di

sekolah, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan pendidikan dengan

belajar secara darring atau sistim online. Maka hal ini bisa kita melihat

faktor yang menjadi penghambat dalam pembelajran online ini siswa SD

khususnya SD 04 Kilo belum mampu menguasai alat tekhnologi salah

satunya Hand Phone untuk melakukan pembelajaran online selama masa

pandemi Covid- 19 ini terjadi. Adapun faktor-faktor penghambat yaitu:

1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Siswa tidak mampu menggunakan alat teknologi atau Hand Phone

sebagai alat dalam pembelajaran secara online.

3. Selama masa pandemic ini siswa pernah melakukan pembelajaran secara


kelompok, tapi tidak setiap hari, yang dilakukan hanya 1 kali dalam 1
minggu.

4. Tidak kondusifnya tempat ketika melakukan pertemuan di tempat


terbuka.

5. Siswa dan guru hanya melakukan pertemuan 1 kali dalam 1 minngu,


dalam hal ini tentu mendapatkan hasil yang baik.

43
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Guru kelas V SD

dalam memberikan motivasi pada pembelajaran bahasa Indonesia di masa

pandemi Covid-19 di SD 04 Kilo. Dari hasil keseluruhan data yang

diperoleh dapat dirumuskan 3 kesimpulan masalah yaitu:

1. Tingkat peran guru kelas V pada pembelajaran bahasa Indonesia cukup

tinggi, hal ini temuan data lapangan yang telah disebarkan oleh penulis

bahwa ada 4 orang siswi yang mengatakan bahwa guru mereka selalu

memberikan motivasi terhadap siswa pada saat pembelajaran,

walaupun dengan keadaan pandemi Covid-19 yang menjadi

penghambat pembelajaran dilakukan secara efektif diruang lingkup

sekolah, tetapai guru Bahasa Indonesia pada kelas V terus memberikan

motivasi terhadap peserta didiknya untuk terus belajar di rumahnya

masing-masing.

2. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bahasa Indonesia

kelas V SD dan siswa secara langsung, guru menjawab yakni dengan

memberikan motivasi pada siswa dalam kegiatan belajar di rumah ,

selain itu juga siswa harus mampu mengembangkan bakatnya di rumah

melalui cerpen, puisi, karya dan drama semasa pandemi Covid-19 yang

menjadi penghambat kegiatan pembelajaran di sekolah tidak dapat

dilakukan. Sementara itu siswa menjawab dengan berbagai macam

44
motivasi yang diberikan oleh gurunya siswa mampu melakukan

kegiatan drama, puisi dan cerpen dirumahnya, dengan hal-hal seperti

ini kami mampu mengembangkan kemampuan dan daya pikir yang

lebih maju.

3. Sesuai dengan hasil pengamatan dan wawancara penulis di SD 04 Kilo

dengan Narasumber guru kelas V menyatakan bahwa ada juga faktor

penghambat dan pendukung pada proses pembelajaran bahasa

Indonesia dimasa pandemi Covid-19, faktor penghambat diantaranya

siswa tidak dapat melakukan secara efektif dalam bentuk kegiatan

pembelajaran secara kelompok dengan melakukan puisi, cerpen, dan

drama. Sementara itu faktor pendukung siswa hanya mampu

melaksanakan kegiatan masing-masing dirumahnya .

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan sehubungan data simpulan yang

diperoleh adalah:

1. Bagi guru kelas V SD, terus memberikan motivasi dan pola interaksi

yang bervariasi terhadap siswa semasa pandemi Covid-19 agar siswa

terus belajar dirumah, supaya bakat dan kemampuan siswa terus

berkembang.

2. Bagi siswa, terus belajar mengembangkan bakatnya melalui kegiatan

cerpen, drama, dan puisi untuk meningkatkan kemampuannya masing-

masing.

45
3. Bagi peneliti yang berminat mengembangkan lebih lanjut penelitian

ini, diharapkan mencermati keterbatasan penelitian ini, sehingga

penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan hasil penelitian ini.

46
DAFTAR PUSTAKA

Dinyanti, dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003. Tentang system


pendidikan Nasional.

Hamdi Abu dan Joko, Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka
setia, 1997.

Hidayat, A. A 2009. Filsafat Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosda karya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. {Online}. Tersedia di KBBI.


Kemendikbud,go.id/entri/religious. Diakses 11 januari 2017.

Syah, 2010, Psikologi Pendidikan (Suatu Pendidikan Baru), Bandung : PT


Remaja Rosdakaya.

Muhammad, Surya 2004 Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:


Pustaka Bani Quraisy.

Masyuni Weka, H. R. 2017. Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar


Siswa SD Negeri 134 Kalumpang. Universitas Islam Negeri Alauddin
Makasar.

Purwanro. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Syah, 2010, Psikologi pendidikan (Suatu pendidikan baru), Bandung : PT Remaja


Rosdakaya.

Syarifah, N. F 2018 Juli, Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar


Siswa pada Pembelajaran Tematik. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Sabri, Alisuf. 2020 Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Sarwono, S.W. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers. PT. Raja
Grafindo Prasada.

47
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.

Sardiman A.M, 2000, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Usman, M.U. 2005. Menjadi guru professional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Umiyati. 2017. Peran Guru Sebagai Motivator dalam Peningkatan Prestasi


Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.

48
LAMPIRAN-LAMPIRAN

49
Lampiran 1.

PEDOMAN WAWANCARA TENTANG PERAN GURU KELAS V


DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19 DI SDN 04 KILO

Nama Responden : Emi Rahmawati S, Pd.

Status : Guru Bahasa Indonesia kelas V

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Kiwu

No Pertanyaan Hasil wawancara


1 Bagaimana bapak atau ibu Saya selalu memberikan motivasi
sebagai guru bahasa Indonesia
disetiap melakukan pertemuan
dalam memberikan motivasi disela-sela pembelajaran dengan
kepada peserta didik ? kata-kata dan contoh nyata kepada
siswa.
2 Bagaimana peran guru bahasa Cara guru dalam memberikan
Indonesia dalam memberikan motivasi selama pandemic yaitu:
motivasi terhadap peserta 1. Memberikan hadiah, untuk siswa
didik selama masa pandemi yang berprestasi, hal ini akan
Covid-19 ini ? memacu semangat mereka untuk
terus belajar lagi, di samping itu
siswa yang belum berprestasi
akan termotivasi juga.
2. Saingan atau kompetisi, guru

50
berusaha mengadakan persaingan
diantara siswanya dalam
melakukan pembelajaran lewat
membacakan puisi-puisinya, agar
siswanya dapat memperbaiki
hasil dari sebelumnya.
3 Bagaimanakah bentuk peran Bentuk peran guru bahasa indonesia
guru dalam memberikan selama masa pandemi Covid-19 ini
motivasi pada pembelajaran terjadi dalam memberikan
bahasa Indonesia di massa motivasi terhadap peserta didik,
pandemi Covid-19 ini terjadi yaitu guru selalu memberikan
?. motivasi kepada siswanya agar
siswa tetap melakukan kegiatan
proses pembelajaran dalam
lingkungan rumah agar siswa terus
mengembangkan bakatnya lewat
melakukan karya-karya baru, baik
lewat puisi maupun melakukan
drama kecil-kecilan di lingkungan
rumah masing-masing. Guru juga
tetap berkunjung ke rumah siswa
untuk tetap memperhatikam
siswanya ketika siswa melakukan
pembelajaran dalam lingkungan
rumahnya.
4 Bagaimanakah proses Proses pembelajaran yang
pembelajaran bahasa dilakukan oleh guru selama masa
Indonesia selama masa pandemic ini terjadi, agak lumayan
pandemi Covid-19 ini terjadi ? baik, namun perlu adanya
penerapan metode-metode baru
dalam proses pembelajaran agar
siswa tidak merasa bosan.
5 Apakah peserta didik/siswa Peserta didik senang dalam
senang mengikuti mengikuti pembelajaran bahasa
pembelajaran bahasa Indonesia, namun ada sedikit siswa
yang masih belum semangat dalam
Indonesia yang dilakukan oleh
mengikuti proses pembelajaran
guru selama masa pandemic sehingga perlu adanya motivasi
Covid-19 ini ? yang lebih agar siswa siswa lebih
antusias dalam pembelajaran.

51
Lampiran 1.

PEDOMAN WAWANCARA TENTANG PERAN GURU KELAS V


DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19 DI SDN 04 KILO

Nama Responden : Jasman S, Pd. SD

Status : Guru wali kelas V

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kiwu

No Pertanyaan Hasil wawancara


1 Bagaimanakah bentuk peran Bentuk peran guru selama masa
guru kelas V dalam pandemi Covid-19 ini terjadi
memberikan motivasi dalam memberikan motivasi
terhadap peserta didik selama terhadap peserta didik, yaitu guru
masa pandemi Covid-19 ini selalu memperhatikan siswanya
terjadi ? agar siswa selalu melakukan
belajar di rumah, adapun bentuk
yang dilakukan dalam memberikan
motivasi yaitu bukan hanya kepada
peserta didiknya saja dalam
memberikan motivasi, tetapi guru
juga tetap memberikan motivasi
terhadap orang tua siswa sekaligus
meminta kepada kepada pihak

52
orang tua siswa untuk selalu
berperan aktif dalam mengontrol
anak-anaknya ketika sedang
melakukan pembelajaran dalam
lingkungan rumah.
2 Apakah selama masa pandemi Selama masa pandemi Covid-19
Covid-19 ini terjadi guru ini terjadi yang melanda dunia
pernah melakukan pertemuan sehingga segala aktivitas tidak
bersama siswanya ? dapat dilakukan dengan cara yang
efektif terutama dalam lingkungan
sekolah, Jadi guru wali kelas V
tetap melakukan pertemuan 1 kali
dalam satu minggu walaupun
dengan cara yang sederhana di
tempat yang terbuka, tetapi guru
dan siswa dalam pertemuannya
selalu mengikuti pratokol
kesehatan demi putusnya mata
rantai penyebaran Virus Corona,
3 Bagaimanakah bentuk peran Bentuk peran guru bahasa indonesia
guru dalam memberikan selama masa pandemi Covid-19 ini
motivasi pada pembelajaran terjadi dalam memberikan
bahasa Indonesia di massa motivasi terhadap peserta didik,
pandemi Covid-19 ini terjadi yaitu guru selalu memberikan
?. motivasi kepada siswanya agar
siswa tetap melakukan kegiatan
proses pembelajaran dalam
lingkungan rumah agar siswa terus
mengembangkan bakatnya lewat
melakukan karya-karya baru, baik
lewat puisi maupun melakukan
drama kecil-kecilan di lingkungan
rumah masing-masing. Guru juga
tetap berkunjung ke rumah siswa
untuk tetap memperhatikam
siswanya ketika siswa melakukan
pembelajaran dalam lingkungan
rumahnya.

53
Lampiran 1.

PEDOMAN WAWANCARA GURU KELAS V DALAM MEMBERIKAN


MOTIVASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MASSA
PANDEMI COVID-19 DI SDN 04 KILO

Nama : Jasman S, Pd. SD

Status : Guru Bahasa Indonesia kelas V SDN 04 KILO

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Desa kiwu

NO PERTANYAAN HASIL WAWANCARA


1 Apa saja faktor penghambat guru 1. Tidak kondusifnya tempat
dalam proses pembelajaran selama ketika melakukan
masa pandemi Covid-19 ini terjadi pertemuan di tempat
? terbuka.
2. Dengan adanya kebijakan
pemerintah untuk
melakukan pembelajaran
secara daring atau sistim
online, hal ini guru juga
tidak dapat mengakses

54
internetan secara baik,
karena guru juga belum
memahamai sepenuhnya
untuk melakukan
pembelajaran secara
online.
3. Guru dan siswa hanya
melakukan pertemuan 1
kali dalam 1 minggu, hal
ini pada proses
pembelajaran tentu tidak
mendapatkan hasil yang
baik, walaupun guru selalu
berperan aktif dalam
memberikan motivasi
terhadap siswanya.
4. Guru dan siswa selalu
menjaga jarak ketika
melakukan pertemuan
pada saat melakukan
pembelajaran di tempat
terbuka sesuai dengan
arahan pratokol kesehatan
agar menghindar dari
penyebaran virus corona,
ketika adanya pertemuan
yang dilakukan di tempat
terbuka.
2 Apakah di masa pandemi ini yang Guru merupakan seorang
menjadi penghambat bagi guru pendidik, motivator, fasilitator
dalam melakukan kegiatan belajar tentunya tidak merasakan yang

55
mngajar (KBM), apa guru tidak namanya bosan dalam
merasakan bosan dalam memberikan motivasi terhadap
membimbing siswa ? peserta didik untuk terus
mengembangkan bakatnya,
karena ini merupakan profesi
seorang guru, maka guru tidak
merasakan bosan walaupun
dengan adanya musibah yang
melanda dunia ini yang
menjadi penghambat untuk kita
semua, tapi guru tetap berperan
aktif dalam membimbing
siswanya walaupun dengan
cara memberikan motivasi saja.

56
Lampiran 1.

PEDOMAN WAWANCARA GURU KELAS V DALAM MEMBERIKAN


MOTIVASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MASSA
PANDEMIC COVID-19 DI SDN 04 KILO

Nama : Emi Rahmawati S, Pd.

Status : Guru Bahasa Indonesia kelas V SDN 04 KILO

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Desa kiwu

NO PERTANYAAN HASIL WAWANCARA


1 Apa saja faktor penghambat guru 1. Tidak kondusifnya tempat
dalam proses pembelajaran selama ketika melakukan
masa pandemi Covid-19 ini terjadi pertemuan di tempat
? terbuka, hal ini guru tidak
2. Dengan adanya kebijakan
pemerintah untuk
melakukan pembelajaran
secara daring atau sistim
online, hal ini guru juga
tidak dapat mengakses

57
internetan secara baik,
karena guru juga belum
memahamai sepenuhnya
untuk melakukan
pembelajaran secara
online.
3. Guru dan siswa hanya
melakukan pertemuan 1
kali dalam 1 minggu, hal
ini pada proses
pembelajaran tentu tidak
mendapatkan hasil yang
baik, walaupun guru selalu
berperan aktif dalam
memberikan motivasi
terhadap siswanya.
4. Guru dan siswa selalu
menjaga jarak ketika
melakukan pertemuan
pada saat melakukan
pembelajaran di tempat
terbuka sesuai dengan
arahan pratokol kesehatan
agar menghindar dari
penyebaran virus corona,
ketika adanya pertemuan
yang dilakukan di tempat
terbuka.
2 Apakah di masa pandemi ini yang Guru merupakan seorang
menjadi penghambat bagi guru pendidik, motivator, fasilitator
dalam melakukan kegiatan belajar tentunya tidak merasakan yang

58
mngajar (KBM), apa guru tidak namanya bosan dalam
merasakan bosan dalam memberikan motivasi terhadap
membimbing siswa ? peserta didik untuk terus
mengembangkan bakatnya,
karena ini merupakan profesi
seorang guru, maka guru tidak
merasakan bosan walaupun
dengan adanya musibah yang
melanda dunia ini yang
menjadi penghambat untuk kita
semua, tapi guru tetap berperan
aktif dalam membimbing
siswanya walaupun dengan
cara memberikan motivasi saja.

59
Lampiran 1.

Wawancara Responden Siswa kelas V SDN 04 Kilo

A. Identitas Responden

Nama : Saritam

Status : Siswi kelas V SDN 04 KILO

Jenis kelamin : Perempuan

Alama : Desa kiwu

No Pertanyaan Hasil Wawancara


1. Apa saja faktor penghambat 1. Dengan adanya kebijakan
siswa dalam proses pemerintah di massa pandemi
pembelajaran di massa Covid-19 ini yang melakukan
pandemi Covid-19 ini terjadi pembelajaran dengan cara daring
?. atau sistim online, sehingga
siswa tidak mampu
menggunakan alat tekhnologi
atau Hand phone sebagai alat

60
untuk melakukan pembelajaran
secara online, karena siswa-siswi
SD masih kurang memahami
dengan alat tekhnologi dan hal
ini sangat menjadi penghambat
untuk siswa-siswi SD dalam
pembelajaran.
2. Tidak kondusifnya dalam
lingkugan.
3. Siswa tidak terlalu menguasai
dalam pembelajaran, seperti
melakukan drama, puisi.

2 Apakah siswa pernah Selama masa pandemi ini kami


melakukan pembelajaran pernah melakukan pembelajaran
secara kelompok seperti secara kelompok, tapi tidak setiap
biasanya selama masa hari, yang dilakukan hanya 1 kali
pandemi ini ? dalam 1 minggu
3 Apakah dengan adanya virus Sebenarnya dengan adanya virus
corona ini yang menjadi corona ini yang menjadi ketakutan
faktor penghambat siswa terbesar untuk kita semua hal ini
tidak merasa bosan sangat membosankan, terutama
melakukan pembelajaran di melakukan pembelajran, tetapi
rumah ? dengan berperan aktifnya guru kami,
maka kami tetap semangat untuk
terus belajar.

61
Lampiran 1.

Wawancara Responden Siswa kelas V SDN 04 Kilo

A. Identitas Responden

Nama : Rina Afriani

Status : Siswi kelas V SDN 04 KILO

Jenis kelamin : Perempuan

Alama : Desa kiwu

No Pertanyaan Hasil Wawancara


1. Apa saja faktor penghambat 1. Dengan adanya kebijakan
siswa dalam proses pemerintah di massa pandemi
pembelajaran di massa Covid-19 ini yang melakukan
pandemi Covid-19 ini terjadi pembelajaran dengan cara daring
?. atau sistim online, sehingga
siswa tidak mampu
menggunakan alat tekhnologi
atau Hand phone sebagai alat

62
untuk melakukan pembelajaran
secara online, karena siswa-siswi
SD masih kurang memahami
dengan alat tekhnologi dan hal
ini sangat menjadi penghambat
untuk siswa-siswi SD dalam
pembelajaran.
2. Tidak kondusifnya dalam
lingkugan.
3. Siswa tidak terlalu menguasai
dalam pembelajaran, seperti
melakukan drama, puisi.

2 Apakah siswa pernah Selama masa pandemi ini kami


melakukan pembelajaran pernah melakukan pembelajaran
secara kelompok seperti secara kelompok, tapi tidak setiap
biasanya selama masa hari, yang dilakukan hanya 1 kali
pandemi ini ? dalam 1 minggu
3 Apakah dengan adanya virus Sebenarnya dengan adanya virus
corona ini yang menjadi corona ini yang menjadi ketakutan
faktor penghambat siswa terbesar untuk kita semua hal ini
tidak merasa bosan sangat membosankan, terutama
melakukan pembelajaran di melakukan pembelajran, tetapi
rumah ? dengan berperan aktifnya guru kami,
maka kami tetap semangat untuk
terus belajar.

63
Lampiran 1.

Wawancara Responden Siswa kelas V SDN 04 Kilo

A. Identitas Responden

Nama : Jumiati

Status : Siswi kelas V SDN 04 KILO

Jenis kelamin : Perempuan

Alama : Desa kiwu

No Pertanyaan Hasil Wawancara


1. Apa saja faktor penghambat 1. Dengan adanya kebijakan
siswa dalam proses pemerintah di massa pandemi
pembelajaran di massa Covid-19 ini yang melakukan
pandemi Covid-19 ini terjadi pembelajaran dengan cara daring
?. atau sistim online, sehingga
siswa tidak mampu
menggunakan alat tekhnologi
atau Hand phone sebagai alat

64
untuk melakukan pembelajaran
secara online, karena siswa-siswi
SD masih kurang memahami
dengan alat tekhnologi dan hal
ini sangat menjadi penghambat
untuk siswa-siswi SD dalam
pembelajaran.
2. Tidak kondusifnya dalam
lingkugan.
3. Siswa tidak terlalu menguasai
dalam pembelajaran, seperti
melakukan drama, puisi.

2 Apakah siswa pernah Selama masa pandemi ini kami


melakukan pembelajaran pernah melakukan pembelajaran
secara kelompok seperti secara kelompok, tapi tidak setiap
biasanya selama masa hari, yang dilakukan hanya 1 kali
pandemi ini ? dalam 1 minggu
3 Apakah dengan adanya virus Sebenarnya dengan adanya virus
corona ini yang menjadi corona ini yang menjadi ketakutan
faktor penghambat siswa terbesar untuk kita semua hal ini
tidak merasa bosan sangat membosankan, terutama
melakukan pembelajaran di melakukan pembelajran, tetapi
rumah ? dengan berperan aktifnya guru kami,
maka kami tetap semangat untuk
terus belajar.

65
Lampiran 1.

Wawancara Responden Siswa kelas V SDN 04 Kilo

A. Identitas Responden

Nama : Radiatul Adwiyah

Status : Siswi kelas V SDN 04 KILO

Jenis kelamin : Perempuan

Alama : Desa kiwu

No Pertanyaan Hasil Wawancara


1. Apa saja faktor penghambat 1. Dengan adanya kebijakan
siswa dalam proses pemerintah di massa pandemi
pembelajaran di massa Covid-19 ini yang melakukan
pandemi Covid-19 ini terjadi pembelajaran dengan cara daring
?. atau sistim online, sehingga
siswa tidak mampu
menggunakan alat tekhnologi
atau Hand phone sebagai alat

66
untuk melakukan pembelajaran
secara online, karena siswa-siswi
SD masih kurang memahami
dengan alat tekhnologi dan hal
ini sangat menjadi penghambat
untuk siswa-siswi SD dalam
pembelajaran.
2. Tidak kondusifnya dalam
lingkugan.
3. Siswa tidak terlalu menguasai
dalam pembelajaran, seperti
melakukan drama, puisi.

2 Apakah siswa pernah Selama masa pandemi ini kami


melakukan pembelajaran pernah melakukan pembelajaran
secara kelompok seperti secara kelompok, tapi tidak setiap
biasanya selama masa hari, yang dilakukan hanya 1 kali
pandemi ini ? dalam 1 minggu
3 Apakah dengan adanya virus Sebenarnya dengan adanya virus
corona ini yang menjadi corona ini yang menjadi ketakutan
faktor penghambat siswa terbesar untuk kita semua hal ini
tidak merasa bosan sangat membosankan, terutama
melakukan pembelajaran di melakukan pembelajran, tetapi
rumah ? dengan berperan aktifnya guru kami,
maka kami tetap semangat untuk
terus belajar.

67
HASIL DOKUMENTASI

Lampiran 2.

Gambar 1.1 Guru wali kelas V SD 04 KILO

68
Gambar 1.2 Guru bahasa Indonesia kelas V SD 04 KILO

LAMPIRAN II

Gambar 2.1 siswi Kelas V SD 04 KILO

69
Gambar 2.2 siswi kelas SD 04 KILO

Gambar 2.3 siswa

70
Gambar 2.4 siswa bersama guru

Gambar 2.4 siswa sedang belajar

71
Gambar 2.6 siswa sedang belajar

NAMA NARASUMBER WAWANCARA

Lampiran 2.

NO NAMA JABATAN

GURU SISWA

1 Jasman S, Pd. SD Guru wali kelas


V
2 Emi rahmawati S, Pd Guru Bahasa
indonesia
3 Rina afriani Siswa kelas V

4 Saritam Siswa kelas V

5 Jumiati Siswa kelas V

6 Radiatul adwiah Siswa kelas V

72
73

Anda mungkin juga menyukai