Anda di halaman 1dari 9

Etika komunikasi

Dosen pengampu : syarifuddin, M.Pd

Disusun oleh : Rosyana


Nim :2020070177

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI


KEGURUAN DAN ILMUAN PENDIDIKAN
TAMAN SISWA BIMA 2023
etika berkomunikasi
1.Berbicara dalam suara yang jelas
2.Tidak berbicara terlalu cepat dan terlalu lambat
3.Saling melihat, jadi tiada kesan tak diperhatikan
4.Seperlunya
5.Memberikan kesempatan lawan bicara
6.Jangan menyela pembicaraan
7.Menjaga emosi
8.Tidak menguap saat lawan berbicara
9.Tidak tertawa
10.Tidak mengerjakan sesuatu saat lawan berbicara
11.Menghaargai pendapat atau kritikan
Kita sebagai makhluk sosial tentu paham bahwa etika termasuk hal mendasar dalam
kehidupan manusia, terutama  sebagai orang Indonesia yang sejak kecil sudah diajari adab,
sopan santun, tata krama, dan adat kebiasaan. Etika sendiri merupakan cabang utama ilmu
filsafat yang mempelajari tentang nilai-nilai mengenai benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab yang menjadi standar dan penilaian moral dalam masyarakat. Etika berasal
dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan.

Beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi sehari-hari antara lain berbahasa yang baik,
ramah dan sopan, berinisiatif sebagai pembuka dialog, menggunakan panggilan / sebutan
orang yang baik, bertingkah laku yang baik / ramah, lapang dada dalam berkomunikasi,
bersikap dewasa tidak kekanak-kanakan, menempatkan diri dan menyesuaikan gaya
komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara, menggunakan volume, nada, intonasi
suara serta kecepatan bicara yang baik, menggunakan komunikasi non verbal yang baik
sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, menerima segala
perbedaan pendapat atau perselisihan.

Di zaman modern seperti saat ini, untuk berkomunikasi tidak harus bertatap langsung dengan
lawan bicara. Kemajuan teknologi sudah merubah segalanya menjadi lebih efektif dan
efisien. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan handphone  media sosial, e-mail.
Manusia sangat mudah sekali berinteraksi dengan orang-orang baru tanpa harus bertemu
dengan mereka. Dalam hal ini, etika juga perlu diterapkan meskipun tidak bertemu secara
langsung dengan lawan bicara. Ada banyak aturan yang harus dilakukan setiap individu jika
ingin menggunakan teknologi sebagai alat komunikasi.

Misalnya, apabila kita ingin mengirim WA/Telegram dan chat kepada orang yang sudah
dikenal ataupun belum, penulisan yang baik harus diperhatikan, menggunakan kata-kata yang
sopan, tanda baca yang jelas dan sesuai agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,

Mengapa komunikasi sering tidak nyambung? Kadang jadi serbasalah. Setiap kata sudah
dipikirkan sedemikian rupa, namun tetap saja komunikasi tidak berjalan dengan semestinya.
Ada saja yang membuat komunikasi tersendat.
Komunikasi itu seni. Komunikasi itu seni yang nyeni. Dibutuhkan rasa dan karsa tingkat
tinggi untuk menjadi seorang komunikator yang handal dan beretika.

Keilmuan yang luas, kecerdasan yang luar biasa, belumlah menjamin bahwa seseorang bisa
menjadi seorang komunikator yang ulung. Ada banyak hal yang menjadi penghambat dalam
berkomunikasi. Salah bicara sedikit, bila yang kita ajak berbicara sedang dalam kondisi
sensitif, bisa langsung berbuah masalah. Padahal, jika dengan orang lain, apa yang kita
bicarakan biasa-biasa saja. Tapi tidak dengan si sensitif tadi.

Dalam berkomunikasi dibutuhkan lebih dari sekadar asal bicara, apalagi asal bunyi. Ada etika
yang harus ditaati, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Namun demikian, pada dasarnya
etika itu dapat berdasarkan 5W+1H.

1. Who (siapa)
Dengan mengetahui siapa yang kita ajak berkomunikasi, kita bisa langsung menyesuaikan
diri. Nada suara, gerak tubuh, pandangan mata, hendaknya seirama dengan siapa kita
berbicara. Misalnya, bila berbicara dengan anak-anak, nada suara agak direndahkan, gerak
tubuh agak mengikuti anak-anak yang kita ajak bicara, pandangan mata menjadi lebih
lembut.

2. What (Apa)
Setelah tahu siapa yang menjadi teman kita berkomunikasi, kita bisa menyesuaikan apa yang
hendak kita bicarakan. Rasanya tidak akan nyambung berbicara tentang reksadana syariah
kepada orang yang tidak tahu bahkan tentang bank sekalipun. Hanya buang-buang waktu dan
membuat kita semakin keki.
Baca juga: Definisi Etika Dalam Komunikasi Politik
3. Where (Di Mana)
Membicarakan tentang politik di tempat pesta ulang tahun teman? Hindari saja. Jangan
menjadi perusak suasana. Bergurau secara berlebihan ketika sedang menikmati santap malam
di sebuah restoran hotel yang cukup mewah saja Anda akan menjadi pusat perhatian bahkan
akan dicap menjadi seorang perusuh. Bisa jadi semua mata akan memandang Anda. Lain
ladang, ladang belalang. Lain kolam, lain ikannya.

Apa yang biasanya kita anggap biasa, mungkin menjadi sangat luar biasa di tempat lain.
Begitupun sebaliknya. Yang kita anggap bermasalah, ternyata malah menjadi adat di tempat
lain. Buka mata, muka hati, buka telinga, lebarkan kulit, tajamkan penciuman, pekakan rasa,
menjadi kunci bagaimana membawa diri di tempat yang berbeda.

4. When (Kapan)
Waktu sangatlah penting untuk diperhitungkan dalam menjaga etika komunikasi. Tidak
mudah untuk menjadi pandai mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membicarakan
sesuatu. Mengetahui tentang kebiasaan seseorang yang kita ajak berkomunikasi sangatlah
penting agar apa yang kita bicarakan menjadi efektif dan efisien.

Misalnya, kapan waktu yang tepat untuk melamar seorang gadis. Tentunya harus dipilih
waktu luang dengan suasana yang santai. Temuilah orang tua gadis tersebut sehabis maghrib
atau isya, sekitar pukul 7 atau pukul 8 malam.

Baca juga: Perlunya Menegakkan Etika Kesehatan


5. Why (Mengapa)
Mengapa, suatu pertanyaan yang bisa menjadi tujuan dari arah pembicaraan. Tujuan ini
disesuaikan dengan siapa, apa, di mana, dan kapan kita mengutarakan maksud dan tujuan
kita. Menentukan arah pembicaraan itu penting. Selain agar bisa lebih fokus, tujuan akan
membuat kita memilih kata-kata yang tepat untuk mendapatkan sasaran.

6. How (Bagaimana)
Tujuan baik, tapi cara penyampaian tidak baik, hancurlah sudah. Komunikasi kita bisa
dianggap tidak beretika. Cara membawa rupa, rupa bisa membawa berkah atau petaka. Cara
ini sangat penting untuk dipertimbangkan dengan matang. Salah-salah semua yang sudah kita
rencanakan menjadi berantakan hanya gara-gara sedikit salah melangkah.

Baca juga: Menakar Etika Kehumasan


Membangun kepribadian melalui pablic spiking

Dosen pengampu : syarifuddin, M.Pd

Disusun oleh : Rosyana


Nim :2020070177

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI


KEGURUAN DAN ILMUAN PENDIDIKAN
TAMAN SISWA BIMA 2023
Membangun kepribadian melalui pablic spiking

Banyak orang-orang yang menganggap kalau berbicara di depan umum itu mudah. public
speaking walaupun terlihat sangat mudah, namun tidak semua orang dapat berbicara di depan
banyak orang. Jika kamu seorang pemula yang ingin belajar mengenai public speaking maka
ada beberapa tips penting yang dapat kamu pahami serta ikuti. Tips-tipsnya adalah sebagai
berikut.

1. Kuasai Materi

Saat akan berbicara didepan umum pastikan kamu menguasai materi yang akan dibahas.
Menguasai materi adalah hal yang paling dasar jika kamu tidak menguasai materi itu sama
saja dengan mempermalukan diri sendiri.

Tenaga pengajar harus bisa public speaking supaya mampu menyampaikan materi pelajaran
dengan baik. Supaya mampu menyampaikan materi dengan baik, Guru Pintar harus mampu
menguasai materi yang akan diajarkan dengan baik. Salah satu penyebab Guru Pintar merasa
gugup atau grogi ketika berbicara di depan umum adalah karena tidak menguasai materi baik
sehingga bingung apa yang harus dibicarakan. Untuk menghindari hal tersebut, sebelum
memulai mengajar, Guru Pintar harus benar-benar yakin sudah menguasai materi yang akan
diajarkan. Siswa akan mengalami kesulitan untuk memahami materi pelajaran jika guru yang
menerangkannya juga tidak mengerti secara penuh materi yang dijelaskannya.

Selain materi inti yang dikuasai, sangat penting juga bagi Guru Pintar untuk menyampaikan 
aspek WHY atau mengapa siswa harus mempelajari materi tersebut. Siswa perlu tahu apa
manfaat yang didapat setelah mempelajari yang diajarkan supaya mereka tetap termotivasi
untuk belajar. Akan lebih baik lagi jika Guru Pintar menghubungkan materi pelajaran dengan
kondisi masa kini atau keadaan di dunia nyata supaya lebih mudah dimengerti siswa. Kaitkan
manfaat materi yang sedang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari atau dengan masa depan.
Hal ini akan menunjukkan kesiapan guru dalam mengajar dan menguasai materi sehingga
semua pelajaran akan tersampaikan dengan baik.

2. Jadilah Teman Bagi Siswa

Salah satu public speaking tips yang perlu dilakukan Guru Pintar saat mengajar adalah
menjadi teman bagi siswa. Hal ini supaya komunikasi yang terjadi antara guru dengan siswa
tidak terlalu kaku dan formal. Siswa akan merasa lebih dekat dengan gurunya sehingga
mereka lebih terbuka dan Guru Pintar lebih mudah menggali informasi tentang kebutuhan
siswa dalam menerima materi, karakteristik siswa, dan gaya belajar siswa. Dengan demikian
siswa merasa lebih nyaman dan lebih mudah memahami materi atau informasi yang
disampaikan oleh Guru Pintar. 

Ketika berbicara atau berdiskusi dan dengan siswa jangan segan-segan untuk mengajukan
pertanyaan dan memberi apresiasi baik kepada siswa yang bisa menjawab dengan aktif
maupun yang pasif. Berkomunikasi dengan siswa di kelas juga menjadi cara melatih public
speaking untuk guru, lho!

3. Gunakan Media Pembelajaran atau Alat bantu Lainnya


Belajar public speaking bagi guru tidak hanya sekedar berbicara. Setelah membuat persiapan
yang matang, hal lain yang dapat menunjang performa Guru Pintar dalam menyampaikan
materi atau informasi kepada siswa adalah media pembelajaran. Guru Pintar dapat
memanfaatkan teknologi dan melakukan demonstrasi supaya kelas lebih menarik dan tidak
monoton. Persiapkan cerita – cerita yang menarik dan inspiratif yang dapat membuat siswa
penasaran sehingga mereka merasa tertarik dan antusias dengan materi yang akan
diajarkan. Media pembelajaran yang dapat Guru Pintar gunakan misalnya power point, alat
peraga, gambar, dan lain sebagainya.

4. Jaga Kontak Mata dan Cara Berbicara

Dalam melakukan public speaking, sangat penting bagi Guru Pintar untuk selalu menjaga
kontak mata dengan siswa dan juga cara berbicara yang meliputi intonasi dan juga
penekanan-penekanan pada hal-hal penting yang harus diketahui siswa. Jangan sekali-sekali
berbicara sambil membelakangi siswa atau sambil menghadap papan tulis. Kontak mata akan
dapat membangun hubungan yang baik antara siswa dan guru karena siswa merasa bahwa
terlibat dalam pembelajaran, diajak bicara, dan merasa diperhatikan oleh gurunya. Hasilnya
adalah siswa juga akan lebih memperhatikan guru dan fokus pada pelajaran.

Cara berbicara guru, selain intonasi yang harus diperhatikan juga adalah volume dan nada
bicara. Ketiga aspek ini akan dapat dampak yang besar bagi public speaking guru. Jika Guru
Pintar menggunakan volume suara terlalu rendah atau pelan akan membuat siswa kesulitan
mendengar dan menangkap informasi yang disampaikan. Sebaliknya, jika volume terlalu
keras dan berapi-api siswa akan merasa terintimidasi dan kurang nyaman. Permainan intonasi
dan nada bicara akan menjauhkan rasa bosan dan jenuh bagi siswa mendengarkan penjelasan
Guru Pintar.

5. Gunakan Pakaian yang Nyaman

Cara melatih public speaking supaya dapat berbicara dengan nyaman di depan umum selain
empat poin di atas, hal lain yang harus diperhatikan adalah menggunakan pakaian dan
aksesoris yang nyaman bagi Guru Pintar. Penampilan Guru Pintar saat berbicara di depan
kelas juga dapat menjadi faktor yang meningkatkan kepercayaan diri guru. Untuk itu, pilihlah
pakaian yang nyaman, enak dilihat, dan sopan ketika mengajar mengajar atau menjadi
pembicara dalam forum-forum lainnya.

6. Perhatikan Gesture

Selain kontak mata dan cara bicara, Guru Pintar harus memperhatikan gesture atau bahasa
tubuh ketika sedang berbicara. Contoh gesture yang membuat public speaking guru sukses
antara lain: postur tubuh; gerakan tangan dan jari; gerakan kepala; dan pergerakan atau
perpindahan posisi saat berbicara. Tetapi jangan berlebihan juga ketika
menggunakan gesture ya, Guru Pintar. Alih-alih membuat siswa fokus, malah akan membuat
siswa terdistraksi dengan gerakan-gerakan berlebihan yang Guru Pintar tunjukkan.

Demikian tips dan trik public speaking guru. Melatih public speaking untuk guru tidak bisa
instan. Dibutuhkan waktu dan latihan yang berkelanjutan untuk membangun keterampilan
public speaking yang baik. Manfaatkan forum guru seperti MGMP dan komunitas-komunitas
guru sebagai ajang berlatih public speaking. Jika memungkinkan, Guru Pintar juga dapat
mengikuti pelatihan-pelatihan public speaking yang diselenggarakan baik untuk guru maupun
untuk umum.

7. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami tidak hanya berguna untuk sang pembicara
tetapi juga untuk pendengar. Jadi jangan menggunakan bahasa-bahasa yang sulit untuk
dipahami ya, sehingga para pendengar dapat mengerti dengan baik.

8. Berlatih di depan cermin

Cara yang paling efektif adalah berlatih berbicara di depan cermin dengan melihat diri sendiri
saat berbicara maka kamu akan tahu dimana kesalahan-kesalahan kita saat berbicara cara ini
juga bisa membuat percaya diri kita lebih tinggi.

9.Gunakan seni berbicara

Saat berbicara kamu harus tau dimana tempo untuk berbicara santai, cepat, lembut, keras, dan
berhenti sejenak. Itu akan membuat para pendengar menjadi senang mendengarkan dan
materi yang diberikan menjadi menarik.

10.Gunakanlah bahasa tubuh

Menggerakkan tubuh dapat membuat kamu lebih rileks dan rasa gugup pun bisa sedikit
menghilang, menggunakan bahasa tubuh juga memberikan kesan kepada pendengar jika
kamu tidak hanya menghafal materi yang ingin diberikan tetapi juga memahaminya dengan
baik

“Dengan berbicara kepada orang, itu menunjukkan siapa diri kita. Public speaking itu seni
berbicara, memang butuh bakat, namun kalau enggak diasah malah enggak akan menjadi
ahli,” kata Cindy Sisyarani.
Berbicara, lanjut Cindy, adalah kodrat manusia yang paling mendasar. Hal itu yang
membedakan manusia dengan spesies lainnya. Maka itu, kemampuan berbicara harus
dimanfaatkan dalam konteks apapun.

“Public speaking itu enggak beda kok dengan mengobrol sehari-hari seperti yang kita
lakukan. Misalnya, ketika kita berbicara di depan publik, ada nilai yang kita berikan kepada
orang-orang,” tuturnya.
Maka itu, tambahnya, ada beberapa cara untuk bisa berkomunikasi dengan baik di depan
publik, sekaligus menunjukkan kepribadian kita. Pertama, persiapkan mental, jika kita terlihat
gugup, hal itu akan membuat diri kita menjadi tidak santai.  Kedua, materi, informasinya
harus jelas dan dipahami lebih dahulu. Untuk itu, riset sangat diperlukan dan dipahami guna
melihat suatu tema atau topik dari sudut pandang diri sendiri.

Ketiga, kenali audiens. Kita harus tahu siapa yang menjadi audiens kita. Menurut Cindy, hal
itu akan mendekatkan kita dengan lawan bicara dan audiens menjadi paham apa yang hendak
dibahas.
“Kalau kita memahami akan apa yang kita ucapkan, hal itu akan membuat kita menjadi lebih
rileks. Kalau sesuatu itu datang dari hati, maka biasanya kita juga akan lebih santai
menghadapinya,” paparnya.(*)

Anda mungkin juga menyukai