Anda di halaman 1dari 17

MODEL PEMBELAJARAN CONNECTED DAN INTEGRATED

Dosen pengampu : Nur Istiqamah, M.Pd

Di susun oleh :

NANDINI RAMADANTY ( 2020070184 )

ROSYANA (2020070177 )

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TAMAN SISWA BIMA

TAHUN AJARAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa
pula mengucapkan shalawat beserta salam atas kehadiran baginda rasulullah yaitu nabi
Muhammad S.A.W..

Dan rasa terima kasih kami kepada kepada dosen pembimbing ibu Nur Istiqamah,
M.Pd. . yang senantiasa membimbing dan memberi saran yang baik kepada kelompok kami
sehingga dapat menyelesaikan Makalah model pembelajaran connected dan model integrated.

Makalah ini di buat bukan hanya untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas mata
kuliah tapi juga di harapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas guna meningkatkan
pengetahuan yang mendalam bagi para mahasiswa/i dalam bidang pendidikan, sehingga kita
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang ada dalam bidang pendidikan.Akhir kata, Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami, sekian dan terima kasih.

Bima, 10 Maret 2023

Kelompok lima

2
DAFTAR ISI

Contents
BAB 1.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................6
C. Tujuan............................................................................................................................................6
BAB II................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.................................................................................................................................7
MODEL CONNECTED DAN INTEGRATED..................................................................................7
A. Pengertian Pembelajaran Terpadu..................................................................................................7
B. Pengertian Model Connected..........................................................................................................8
B. Kelebihan pembelajaran terpadu model keterhubungan.................................................................9
C. Kelemahan model pembelajaran connected....................................................................................9
D. Langkah-Langkah (Sintaks) Model Connected............................................................................10
2. Kelebihan Model Pembelajaran Integrated..................................................................................12
3. Kelemahan Model Pembelajaran Integrated..................................................................................13
4.Ciri – ciri Model Pembelajaran Integrated.....................................................................................13
5. Langkah-langkah Pembelajaran Integrated...................................................................................14
6. Bagan Model Integrated................................................................................................................15
BAB III.............................................................................................................................................16
Penutup.............................................................................................................................................16
kesimpulan........................................................................................................................................16
Daftar Pustaka...................................................................................................................................17

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar
mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna
kepada anak didikPendekatan pembelajaran terpadu merupakan salah satu implementasi
kurikulum yang diaplikasikan pada jenjang pendidikan.

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara


sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya permaduan itu diharapkan siswa mampu memperoleh pengetahuan
dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Bermakna disini
memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-
konsep yang meraka pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata (real) yang
menghubungkan antarkonsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak


lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan
kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bekal ini diharapkan diperoleh melalui
pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat
mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini
disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas dibanding hanya sekedar keterampilan
Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai
beberapa ciri yaitu : berpusat pada siswa (student centered), proses pembelajaran
mengutamakan pemberian pengalaman langsung, serta pemisahan antar bidang studi tidak
terlihat jelas.

Dari beberapa ciri pembelajaran terpadu di atas, menunjukkan bahwa model


pembelajaran terpadu adalah sejalan dengan beberapa aliran pendidikan modern yaitu
termasuk dalam aliran pendidikan progresivisme. Aliran pendidikan progresivisme

4
memandang pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat
pada anak (child centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih
berpusat pada guru dan pada bahan ajar. Tujuan utama sekolah adalah untuk meningkatkan
kecerdasan yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor, serta untuk membuat anak lebih
efektif dalam memecahkan berbagai problem yang disajikan dalam konteks pengalaman
(experience).

5
B. Rumusan Masalah

Dari Uraian di atas maka kami mengambil beberapa rumusan masalah yang akan dibahas yaitu
A.) Pengertian pembelajara terpadu model connected dan integrated ?
B.) Apa saja kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe connected dan integrated ?
C.) Apa saja kelemahan dari pembelajaran terpadu tipe connected dan integrated ?
D.) Bagaimana cara implementasi pembelajaran terpadu tipe connected dalam proses belajar
mengajar ?

C. Tujuan

A.) Untuk mengetahui pengertian pembelajara terpadu model connected dan integrated ?
B.) Untuk mengetahui kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe connected dan integrated?
C.) Untuk mengetahui kelemahan dari pembelajaran terpadu tipe connected dan integrated ?
D.) Untuk mengetahui cara mengimplementasi pembelajaran terpadu tipe connected dalam
proses belajar mengajar dan integrated ?

6
BAB II

PEMBAHASAN

MODEL CONNECTED DAN INTEGRATED

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu


Dalam bahasa inggris terpadu memakai kata “Integrated” berarti hasil dari beberapa
perpaduan, apapun bentuk yang dipadukan menghasilkan sebuah wajah baru. Misalnya
perpaduan warna merah dipadukan dengan warna kuning akan menghasilkan warna orange,
warna biru dipadukan dengan warna kuning akan menghasilkan warna hijau, warna merah
dipadukan dengan warna biru akan menghasilkan warna ungu. Warna orange, warna hijau dan
warna ungu merupakan perpaduan beberapa warna inilah yang disebut dengan integrated.

Pembelajaran terpadu memberikan sebuah pemahaman dari beberapa materi


menghasilkan sebuah wajah baru yang disebut tema, istilah tema yang dikembangkan saat ini
terutama dalam pendekatan kurikukulam 2013 merupakan perpaduan dari beberapa mata
pelajaran. Konsep tema dari perpaduan sebenarnya sudah lama dikembangkan, hanya saja di
Indonesia baru dikembangkannya.

Pembelajaran terpadu (integrated learning) tidak menghadirkan berbagai mata


pelajaran, tetapi berbagai mata pelajaran dikaitkan dengan topik yang relevan dengan core
centre. Dengan suasana tersebut diharapkan anak sejak dini sudah terbiasa terlatih mengaitkan
informasi yang satu dengan informasi yang lain, sehingga nantinya dapat menghadapi problem
lingkunganny.
Pembelajaran anak usia dini diharapkan dapat membantu mengembangkan seluruh
potensi dan kemampuan fisik, intelektual, emosional, moral, dan agama secara optimal dalam
lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis, dan kompetitif . Supaya potensi dan
kemampuan-kemampuan tersebut dapat berkembang sesuai tingkat perkembangannya perlu
penerapan pembelajaran terpadu secara benar, kesalahan penerapan sangat besar pengaruhnya
bagi keberhasilan secara optimal.

Dari beberapa definisi diatas mengenai pembelajaran terpadu, kami menyimpulkan bahwa
pembelajaran terpadu adalah suatu model pembelajaran yang dalam kegiatan pembelajarannya
menggabungkan berbagai materi pelajaran dalam suatu topik tertentu, baik intra studi ataupun

7
antar bidang studi. Dalam suatu kegiatan pembelajaran, siswa dituntut untuk aktif dan
menggali pengetahuannya sendiri. Siswa diarahkan untuk memandang sebuah masalah dari
sudut pandang yang berbeda, sehingga tercipta jalinan skemata yang membuat pengetahuan
yang diperolehnya menjadi bermakna dan otentik.

B. Pengertian Model Connected


Model connected ini lahir dari adanya gagasan bahwa sebenarnya dalam setipa mata
pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik, konsep dengan konsep dapat
dikaitkan secara eksplisit. Satu mata pelajaran dapat menfokuskan sub-sub yang berkaitan.

Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat


dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Model pembelajaran terpadu
tipe connected atau keterhubungan pada prinsipnya mengupayakan adanya keterkaitan antara
konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan dalam suatu bidang studi. Model ini tidak melatih
siswa untuk melihat suatu fakta dari berbagai sudut pandang, karena dalam model ini
keterkaitan materi hanya terbatas pada satu bidang studi saja.Model ini menghubungkan
beberapa materi, atau konsep yang saling berkaitan dalam satu bidang studi. Materi yang
terpisah-pisah akan tetapi mempunyai kaitan, dengan sengaja dihubungkan dan dipadukan
dalam sebuah topik tertentu.

Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan
untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang
lain, satu keterampilan dengan keteramilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya,bahkna ide-ideyang dipelajari pada satu
semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Menurut Tim Pengembang PGSD (1996: 14) menyatakan “model keterhubungan adalah
pembelajaran terpadu yang sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan
yang lain, satu topik dengan topik yang lain…”.

Dari penjelasan diatas, dapat kami tarik garis besar, model connected (keterhubugan)
adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan
satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang

8
dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-
ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.

B. Kelebihan pembelajaran terpadu model keterhubungan

Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah peserta didik memperoleh gambaran
secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah
karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus. Secara umum proses
pembelajaran sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor masukan, yaitu raw input,
instrumen talin put,dan environ mental input. Demikian halnya dengan pembelajaran terpadu
connected, maka sistem itu dapat digunakan.

a.) Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan
gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.
b.) Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi
internalisasi.
c.) Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan
memudahkan transfer atau pemindahan ideide tersebut dalam memecahkan masalah.
d.) Dengan adanya hubunngan atau kaitan antara gagasan didalam satu bidang studi, peserta
didik mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari beberapa aspek tertentu mereka
pelajari secara lebih mendalam.
e.) Mengkaitkan sejumlah sasaran di dalam satu bidang memungkinkan peserta didik untuk
mengkonseptualisasikan kembali dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.

C. Kelemahan model pembelajaran connected

Disamping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai


Kekurangan sebagai berikut:
a.) tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim,sehingga isi dari pelajaran tetap saja
terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi,
b.) memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan
keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
c.) model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan
bidang-bidang pengembangan/ matapelajaran lain.

9
d.) Bagi siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah, maka akan sedikit kesulitan dalam
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus
menerus.
e.) Dalam mengolah suatu pengetahuan, tidak jarang siswa merasa kesulitan untuk
memadukan topik- topik, konsep- konsep, maupun ide- ide dalam satu mata pelajaran,
walaupun guru sudah berusaha memadukannya sesuai dengan karakteristik disiplin ilmu.
f.) Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait,
walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
g.) Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap
terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.
h.) Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata
pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global
dengan mata pelajaran lain.

D. Langkah-Langkah (Sintaks) Model Connected

Pada dasarnya langkah- langkah pembelajaran terpadu model keterhubungan mengikuti tahap-
tahap pembelajaran yang sudah biasa, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap
evaluasi. Oleh karena itu, sintaks model pembelajaran ini bisa direduksi dari berbagai model
pembelajaran. Dengan demikian, sintaks pembelajaran terpadu bersifat fleksibel dan luwes.
Karena dalam pembelajaran terpadu, sintaksnya dapat diakomodasi dari berbagai model
pembelajaran.

1.) Tahap Perencanaan


a. Menentukan tujuan pembelajaran umum
b. Menentukan tujuan pembelajaran khusus
2.) Langkah- langkah yang ditempuh oleh guru
b. Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi prasyarat)
c. Menyampaikan konsep- konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
d. Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
e. Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan/ dibutuhkan
f. Menyampaikan pertanyaan kunci
3.) Tahap Pelaksanaan
a. Pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok

10
b. Kegiatan proses
c. Kegiatan pencatatan data
d. Diskusi secara klasikal
4. Evaluasi
a. Evaluasi proses,berupa:
· Ketetapan hasil pengamatan
· Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
· Ketepatan siswa saat menganalisis data
b. Evaluasi produk:
· penguasaan siswa terhadap konsep-konsep /materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus yang telah ditetapkan.
· Evaluasi psikomotor, kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur

B. Penjelasan Model Pembelajaran Integrated

Perencanaan pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan kebutuhan


pembelajaran yang bersipat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai pedoman dari
guru dalam mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran terpadu sangat
ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan dan dikemas sesuai
dengan kondisi peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar


bidang studi, Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling
tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi. Pada model ini tema yang berkaitan dan
tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap
perencanaan program. Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap
yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa
konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih
di antara berbagai bidang studi.

Pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu


yang menggunakan pendekatan antarbidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling
tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991: 76), Pada tipe ini tema yang

11
berkaitan dan saling tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh
guru dalam tahap perencanaan program.

Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi
konsep-konsep, keterampiian-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang akan dibelajarkan dalam
satu semester tertentu untuk beberapa bidang studi, Langkah berikutnya dipilih beberapa
konsep, keterampilan, dan sikap yang mernpunyai keterhubungan yang erat dan tumpang
tindih di antara beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika,
sains (fisika), seni dan bahasa, dan pelajaran sosial.

Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh
seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi
pelajaran (content).

Keterampilan-keterampilan belajar itu menurut Fogarty (1991: 77), meliputi keterampilan


berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir
(organizing skill).

Adapun Pendapat Dari Para Ahli Mengenai Model Integrated yaitu :

a. Jacobs (1989), mengemukakan bentuk integrated merupakan bentuk pembelajaran yang


memadukan sebuah konsep dari sejumlah mata pelajaran melalui hubungan tujuan-tujuan, isi,
keterampilan, aktivitas dan sikap. Dengan kata lain, bentuk pembelajaran integrated
merupakan pembelajaran antar mata pelajaran yang ditandai oleh adanya pemaduan tujuan,
kemampuan, sikap dari pelbagai mata pelajaran dalam topik tertentu secara utuh.

b. Menurut Robin Fogarty (1991), model integreted (terpadu) merupakan model


pembelajaram terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model ini
dilakukan dengan cara mengintegrasikan bidang studi dengan menetapkan perioritas
kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih
didalam bidang studi.

2. Kelebihan Model Pembelajaran Integrated

1) Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada
isi pelajaran, strategi berpikir, ketrampilan social dan ide-ide penemuan lain, satu

12
pelajaran dapat mencakup semua dimensi, sehingga siswa dalam pembelajaran menjadi
semakin diperkayadan berkembang.

2) Memotivasi siswa dalam belajar.

3) Tipe terintregasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidangyang penting dalam
satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain.
Dalam tipe ini guru tidak perlu mengulang kembali meteriyang tumpang tindih sehingga
tercapailah efisiensi dan efektifitas pembelajaran.

4) Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dari kemampuan yang
dikembangkan dari berbagai bidang studi/mata pelajaran.

5) Memberikan kegiatan yang lebih terarah pada tiap bidang pengembangan untuk mencapai
kemampuan yang telah ditentukan pada indicator.

6) Siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbale balik antar
berbagai disiplin ilmu.

7) Memperluas wawasan dan apresiasi guru.

3. Kelemahan Model Pembelajaran Integrated

1) Terletak pada guru yaitu, guru harus bisa menguasai konsep ,sikap dan ketrampilan yang
di prioritaskan.
2) Penerapannya yaitu ,sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh.
3) Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun
pelaksanaannya.
4) Pengintregasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi
menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
5) Cukup sulit dilaksanakan karena membutuhkan guru yang berkemampuan tinggi dan
yakin dengan konsep dan kemampuan yang akan dikembangkan di setiap bidang
pengembangan;
6) Kurang efektif karena membutuhkan kerjasama dari banyak guru;
7) Sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya, juga
mencari keterkaitan aspek keterampilan yang terkait;

13
8) Dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata pelajaran untuk didiskusikan guna mencari
keterkaitan dan mencari tema.

4.Ciri – ciri Model Pembelajaran Integrated

Model pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran.


Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa mata pelajaran yaitu dengan
menetapkan prioritas dari kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang
saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.

Pada awalnya guru menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan nilai sikap yang diajarkan
dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran misal: matematika, IPS, IPA, dan bahasa.
Selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan nilai sikap yang memiliki
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran. Keuntungan
dari model ini adalah siswa mudah menghubungkan dan mengaitkan materi dari beberapa
mata pelajaran.

5. Langkah-langkah Pembelajaran Integrated

1) Guru menentukan salah satu tema dari mata-pelajaran Biologi yang akan dipadukan
dengan tema-tema pada mata pelajaran lain,
2) Guru mencari tema-tema dari mata-pelajaran lain yang memiliki makna yang sama,
3) Guru memadukan tema-tema dari beberapa mata pelajaran yang dikemas menjadi satu
tema besar,
4) Guru menyusun RPP yang terdiri dari gabungan konsep-konsep beberapa mata-pelajaran,
5) Guru menentukan alokasi waktu karena untuk pembelajaran ini biasanya memerlukan
waktu lebih dari satu kali pertemuan.

14
6. Bagan Model Integrated

15
BAB III

Penutup

kesimpulan
Dalam metode connected, fokus pembelajaran berpusat pada siswa sebagaipelaku
utama pembelajaran. Dalam hal ini, guru bersama-sama siswamerencanakan, membuat, dan
melaksanakan pembelajaran yang efektif danberkelanjutan dengan tetap mengacu pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar serta bisa mengimplementasikannya dengan baik.
Dengan pembelajaran terpadu menggunakan metode connected, diharapkan pemikiran siswa
akan berkembang tanpa dibatasi oleh materi-materi dan tuntutan pembelajaran yang justru
akan membingungkan siswa.

16
Daftar Pustaka

Balitbang. 2006. Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Fogarty, R. 1991. How to Integrate the Curricula. Pallatine Illionis: IRI/ Skylight Publising
Inc.
Hermawan, Novi Resmini, dan Andayani. 2009. Pembelajaran Terpadu Di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Hernawan, Asep Herry dan Novi Resmini, “Konsep Dasar dan Model-model Pembelajaran
Terpadu”, http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf
http://eprints.uny.ac.id/7744/3/bab%202%20-%2008108244161.pdf
Puskur Balitbang Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Pembelajaran. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sa’ud, Udin Syaefuddin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sanjana, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana.
Semiawan, Conny R. 2002. Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: PT
Prehallindo.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran terpadu. Surabaya: Bumi Aksara.
Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Konsep Strategi dan Implementasinya dalam
KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.
http://el-shalih.

17

Anda mungkin juga menyukai