PROPOSAL TESIS
Oleh :
ILMAN NAFI NUGRAHA R.
NIM. 19086030012
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah
melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal tesis ini. Sholawat serta salam semoga tetap abadi pada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, beserta segenap Sahabat dan seluruh pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa didalam penulisan proposal tesis ini, banyak
menemui kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak, maka semuanya dapat penulis selesaikan dengan
baik. Untuk itu sudah sepatutnya apabila dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Sumanta, M.Ag., selaku Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
2. Bapak Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.
3. Ibu Dr. Siti Fatimah, M. Hum., selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
4. Bapak Dr. H. Suklani, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Agama
Islam Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
5. Bapak Dr. H. Taqiyudin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah rela
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan masukan
yang sangat berarti bagi penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan
dan pengalaman yang sangat berharg yang tidak mungkin dapat terlupakan.
7. Bapak Yuniarso Amirudin, S.Pd, M.Si., selaku Kepala Sekolah SMAN 1
Kersana Kabupaten Brebes yang telah memberikan wewenang atas penentuan
lokasi penelitian ini.
8. Bapak Ibu Guru serta Staf karyawan SMAN 1 Kersana Kabupaten Brebes
yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
i
9. Dan berbagai pihak lain yang telah memberikan dorongan dan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan proposal tesis ini, yang tidak mungkin
penulis sebutkan satu persatu.
Tiada kata yang dapat penulis berikan sebagai balas budi, selain untaian
do’a semoga amal beliau dibalas dan diterima serta diampuni segala dosa-dosanya
disisi Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal tesis ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki
mengingat penulis adalah manusia biasa yang tak luput dari kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi
sempurnanya penyusunan proposal tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga proposal tesis ini bisa bermanfaat
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 7
E. Landasan Teori............................................................................................... 8
F. Kajian Pustaka................................................................................................ 20
G. Metode Penelitian........................................................................................... 21
H. Hipotesis Teoritik........................................................................................... 23
I. Sistematika Pembahasan................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 24
iii
PENDAHULUAN
1
2
menjadi tanggung jawab seorang guru tetap harus dipenuhi, baik tanggung jawab
dalam hal melengkapi administrasi pendidikan maupun dalam hal melakukan
kegiatan pembelajaran.
Dunia saat ini sedang marak-maraknya membicarakan wabah Coronavirus
Diseases 2019 (Covid-19) yang tak kunjung usai. Coronavirus itu sendiri adalah
salah satu virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
gejala berat. Virus ini adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi Covid-19 ini antara
lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak nafas.
Masa inkubasi paling cepat rata-rata antara 5-6 hari dab masa inkubasi terpanjang
mencapai 14 hari. Pada tanggal 30 Januari 2020 World Health Organization
(WHO) telah menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang
meresahkan dunia. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus
konfirmasi Covid-19 sebanyak 2 kasus sampai dengan tanggal 16 Maret 2020 ada
10 orang yang dinyatakan positif Covid-19 hingga pada akhirnya meluas ke
berbagai daerah (Yurianto Ahmad Bambang Wibowo, Report, 2020).
Pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini telah memberikan dampak
terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. Menurut kompas, 28/03/2020
dampak virus Covid-19 ini terjadi di berbagai bidang seperti sosial, ekonomi,
pariwisata dan pendidikan. Pada tanggal 18 Maret 2020 pemerintah mengeluarkan
Surat Edaran (SE) yang berisi bahwa segala kegiatan di dalam dan di luar ruangan
di semua sektor untuk sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran
Covid-19 dan memutus mata rantai penyebaran virus ini begitupun dalam bidang
pendidikan. Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Covid-19, dalam SE itu dijelaskan bahwa proses kegiatan belajar dilaksanakan di
rumah melalui pembelajaran DARING atau jarak jauh agar tetap bisa memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Diharapkan proses belajar di rumah tidak hanya difokuskan pada materi
pelajaran sesuai mata pelajarannya saja, melainkan siswa juga harus selalu
3
tersebut. Seseorang tidak memiliki motivasi kecuali karena paksaan atau sekedar
seremonial. Seorang siswa yang memiliki integensi cukup tinggi, boleh jadi gagal
karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang
tepat. Berkaitan dengan hal ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja
mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam
meamberi motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa
untuk berbuat atau belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar
pada dirinya tumbuh motivasi.
Virus Covid-19 juga berdampak kepada pembelajaran yang dilaksanakan
di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kersana yang harus menerapkan
pembelajaran DARING atau jarak jauh. Berbagai worshop dan pelatihan telah
dilakukan oleh guru-guru yang ada di SMA Negeri 1 Kersana untuk
mempersiapkan pembelajaran DARING agar bisa dilaksanakan secara maksimal,
berbagai media pembelajaran pun diterapkan oleh setiap guru mata pelajaran agar
pembelajaran tetap bisa dilaksanakan. Pembelajaran DARING merupakan
pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran, dengan pembelajaran
DARING siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan
dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi
seperti google classroom (GCR), telepon, live chat, webinar maupun melalui
whatsapp group (GWA). Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk
menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif.
Pembelajaran DARING yang saat ini diterapkan oleh hampir semua
elemen pendidikan tentunya tidak akan terlepas dari Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) karena bagaimana mungkin pembelajaran DARING bisa
diterapkan tanpa adanya teknologi. Di era revolusi industri 4.0 ini teknologi
informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan teknologi ini menjadi sebuah potensi dalam berbagai bidang
khususnya dalam bidang pendidikan sehingga harus direspon secara positif dan
adaptif dalam menjawab tantangan abad 21 yang penuh kompleksitas. Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa berbagai perubahan dalam
5
Dalam ayat tersebut terkandung motivasi yang kuat agar orang giat dalam
menuntut ilmu pengetahuan, yaitu dengan memberikan kedudukan atau derajat
yang tinggi dalam pandangan Allah Swt. Namun dalam perkembangannya
motivasi tersebut mengalami pasang surut. Ada saat-saatnya giat mengembangkan
ilmu pengetahuan dan ada saat-saatnya mengalami kelesuan bahkan menjauhkan
diri dari ilmu pengetahuan (Abuddin Nata, 2014 : 157).
Motivasi merupakan suatu landasan yang paling meyakinkan demi
keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Jika seorang siswa memiliki motivasi
yang kuat dalam pembelajaran, maka seorang siswa akan cepat mengerti,
mengingat dan mengamalkan materi pelajaran yang telah dipelajari. Motivasi
yang timbul dari kebutuhan anak merupakan faktor pendorong bagi anak dalam
melaksanakan usahanya. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi itu
sangat penting dalam pendidikan, khususnya dalam mengembangkan proses
belajar mengajar.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai : “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DI ERA
PANDEMI COVID-19 DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA DI SMA NEGERI 1 KERSANA KABUPATEN BREBES”.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas adalah :
1. Bagaimana penerapan pembelajaran DARING pada era pandemi covid-19
di SMAN 1 Kersana Kabupaten Brebes?
2. Apakah penerapan pembelajaran DARING di era pandemi covid-19 dapat
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Kersana
Kabupaten Brebes?
3. Seberapa efektifkah pembelajaran DARING yang diterapkan di era pandemi
covid-19 dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMAN 1 Kersana
Kabupaten Brebes?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan keefektifan pembelajaran
DARING yang diterapkan di era pandemi covid-19 dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa di SMAN 1 Kersana. Secara rinci tujuan tersebut
meliputi: :
1. Untuk mengetahui perubahan penerapan pembelajaran DARING di era
pandemi covid-19 di SMAN 1 Kersana Kabupaten Brebes.
2. Untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasikan kondisi objektif motivasi
belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran DARING di era pandemi covid-
19 di SMAN 1 Kersana Kabupaten Brebes.
3. Untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasikan efektivitas pembelajaran
DARING di era pandemi covid-19 dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
di SMAN 1 Kersana Kabupaten Brebes.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
a. Penelitian ini berguna untuk mengetahui penerapan pembelajaran DARING
di era pandemi covid-19 dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa
di SMAN 1 Kersana Kabupaten Brebes.
8
merupakan bagian dari salah satu model dalam pembelajaran. Jika e-Learning
membutuhkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai medianya, maka
pembelajaran DARING juga sama demikian, hanya saja pada saat itu e-
Learning seolah dikesampingkan karena pembelajaran masih bisa dilakukan
secara tatap muka, berbeda dengan saat ini pembelajaran DARING menjadi
suatu hal yang diutamakan karena pendidikan saat ini berada dalam kondisi
darurat pandemi covid-19. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat
diakses kapan saja dan dari mana saja, di samping itu materi yang dapat
diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia yang dengan
cepat dapat diperbaharui oleh pengajar (I Kadek Suartama, 2014 : 20).
Pembelajaran DARING merupakan solusi terbaik agar kegiatan
pembelajaran tetap bisa dilaksanakan, meskipun pada kenyataannya semua
jenjang pendidikan di Indonesia menerapkan pembelajaran DARING karena
keterpaksaan dan tidak ada kesiapan untuk melakukan kebijakan tersebut
karena melihat pandemi covid-19 menyebar begitu cepat hingga ke seluruh
dunia dan mengharuskan negara untuk menutup sekolah sebagai bentuk
pencegahan terhadap penyebaran virus tersebut.
sistem DARING yang sangat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Tetapi
semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan
lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.
Kegagapan pembelajaran DARING memang nampak terlihat di hadapan
kita, tidak satu atau dua sekolah saja melainkan menyeluruh di beberapa daerah
di Indonesia. Komponen-komponen yang sangat penting dari proses
pembelajaran DARING (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama
dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau
komputer yang mumpuni, aplikasi dengan platform yang user friendly, dan
sosialisasi DARING yang bersifat efisien, efektif, continue, dan integratif
kepada seluruh stekholder pendidikan.
Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan
kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi DARING bekerjasama
dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran
DARING ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus
pembelajaran berbasis DARING. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan
bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan pembelajaran DARING
dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan
media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran DARING, kaitannya
dengan peran dan tugasnya.
Ada sebuah pelajaran yang dipetik dari dunia pendidikan di tengah
pandemi Covid-19, yakni kegiatan belajar tatap muka dengan guru terbukti
lebih efektif ketimbang secara DARING (online). Menurut Aulia Luqman Aziz
seorang pakar pendidikan Universitas Brawijaya (UB) menyatakan bahwa
selamanya profesi guru tidak akan tergantikan oleh teknologi (Laman Resmi
Universitas Brawijaya, Sabtu 2/5/2020).
Pembelajaran secara DARING akhir-akhir ini banyak menimbulkan
keluhan dari peserta didik maupun orangtua. Beberapa guru di sekolah
mengaku, jika pembelajaran DARING ini tidak seefektif kegiatan
pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi
harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu materi yang
13
3. Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 di dunia membuat berbagai usaha dilakukan untuk
memutus mata rantai penularan. Covid-19 memaksa berbagai aspek kehidupan
berubah. Pemerintah memutuskan work from home bagi para pekerja maupun
pendidik, belajar pun diharuskan dilakukan secara DARING. Hal ini dilakukan
untuk mencegah penularan yang meluas akibat interaksi yang masif. Physical
distancing menjadi salah satu strategi harapan untuk memutus rantai penularan
penyakit ini (Mirzon Daher et.al. Jurnal Basicedu, 2020 : 776).
Perubahan yang dipaksa oleh Covid-19 ini begitu cepat. Menyebabkan
persiapan untuk menghadapi berbagai perubahan menjadi tidak maksimal.
Dunia usaha misalnya banyak mengalami kemerosotan akibat terlambat
menyesuaikan diri. Kebangkrutan terlihat dari terjadinya pemutusan hubungan
kerja yang besar-besaran. Hal ini pun dirasa oleh dunia pendidikan. Kesiapan
untuk belajar DARING yang ditetapkan oleh pemerintah nyaris tidak ada.
Sekolah dalam hal ini guru dituntut berusaha mengkreasikan belajar agar tetap
berjalan meski tidak di sekolah. Dikenallah dengan istilah belajar DARING.
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan
kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China. Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi pneumonia
yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (novel
coronavirus). Pada awal tahun 2020 NCP mulai menjadi pendemi global dan
menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di luar RRC. Berdasarkan
World Health Organization (WHO) kasus kluster pneumonia dengan etiologi
yang tidak jelas di Kota Wuhan telah menjadi permasalahan kesehatan di
seluruh dunia. Penyebaran epidemi ini terus berkembang hingga akhirnya
diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah Novel Coronavirus.
Pandemi ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan kasus-
kasus baru di luar China (Safrizal ZA dkk., 2020 : 2).
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD)1. Pada tanggal 12 Februari
16
2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia ini
dengan sebutan Coronavirus Disease (Covid-19). Covid-19 disebabkan oleh
SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama
dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya.
Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih
tinggi dibanding Covid-19 (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus
Covid-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. Covid-19 juga memiliki
penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.
Penambahan jumlah kasus Covid-19 berlangsung cukup cepat dan sudah
terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Sampai dengan 16
Februari 2020, secara global dilaporkan 51.857 kasus konfimasi di 25 negara
dengan 1.669 kematian (CFR 3,2%). Rincian negara dan jumlah kasus sebagai
berikut: China 51.174 kasus konfirmasi dengan 1.666 kematian, Jepang (53
kasus, 1 Kematian dan 355 kasus di cruise ship Pelabuhan Jepang), Thailand
(34 kasus), Korea Selatan (29 kasus), Vietnam (16 kasus), Singapura (72
kasus), Amerika Serikat (15 kasus), Kamboja (1 kasus), Nepal (1 kasus),
Perancis (12 kasus), Australia (15 kasus), Malaysia (22 kasus), Filipina (3
kasus, 1 kematian), Sri Lanka (1 kasus), Kanada (7 kasus), Jerman (16 kasus),
Perancis (12 kasus), Italia (3 kasus), Rusia (2 kasus), United Kingdom (9
kasus), Belgia (1 kasus), Finlandia (1 kasus), Spanyol (2 kasus), Swedia (1
kasus), UEA (8 kasus), dan Mesir (1 Kasus) (World Health Organization
China, Report PDF, 5, Maret 2020 : 11-12).
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit
infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut
Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini terutama
menyebar di antara orang- orang melalui tetesan pernapasan dari batuk dan
bersin3. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari dengan plastik dan
stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari,atau dalam aerosol
selama tiga jam4. Virus ini juga telah ditemukan di feses, tetapi hingga Maret
17
2020 tidak diketahui apakah penularan melalui feses mungkin, dan risikonya
diperkirakan rendah (Erlina Burhan dkk. 2020 : 3-4).
Kisah wabah ini dapat memiliki akhiran yang berbeda pada setiap negara
yang bergantung pada kebijakan yang diterapkan dan ketanggapan pemerintah
guna meminimalisir penyebarannya. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh
pemerintah Indonesia untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona
dengan memberlakukan sosial distancing, physical distancing hingga
pemberlakuan PSBB (pembatasan social berskala besar) pada beberapa daerah.
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan untuk membatasi penyebaran Covid-19
berdampak pada berbagai bidang diseluruh dunia khususnya pendidikan di
Indonesia.
Wabah Covid-19 mendesak pengujian pendidikan jarak jauh hampir yang
belum pernah dilakukan secara serempak sebelumnya bagi semua elemen
pendidikan yakni peserta didik, guru hingga orang tua. Mengingat pada masa
pandemic, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar saat ini.
Sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan
dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung. Ini
memberikan tantangan kepada semua elemen dan jenjang pendidikan untuk
mempertahankan kelas tetap aktif meskipun sekolah telah ditutup (Luh Devi
Herliandry. et.al. Jurnal Teknologi Pendidikan, April 2020 : 66).
Krisis kesehatan yang diakibatkan oleh wabah Covid-19 telah
mempelopori pembelajaran online secara serempak. Tsunami pembelajaran
online telah terjadi hampir diseluruh dunia selama pandemi Covid-19. Guru
dan pendidik sebagai elemen penting dalam pengajaran diharuskan melakukan
migrasi besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumya dari pendidikan
tatap muka tradisional ke pendidikan online atau pendidikan jarak jauh. Ini
didukung dengan perkembangan teknologi yang tidak terbatas pada revolusi
industri 4.0 saat ini. Pembelajaran online secara efektif untuk melaksanakan
pembelajaran meskipun pendidik dan peserta didik berada di tempat berbeda.
Ini mampu menyelesaikan permasalahan keterlambatan peserta didik untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.
18
4. Motivasi Belajar
Motivasi atau banyak orang yang menyebutnya dengan “motif” untuk
menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Kata “motif” diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak (Sardiman,
2018 : 73).
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang
19
dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan
mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya
seseorang itu menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik dengan
materi yang diceramahkan, maka tidak akan mencamkan, apalagi mencatat isi
ceramah tersebut. Seseorang tidak memiliki motivasi kecuali karena paksaan
atau sekedar seremonial. Seorang siswa yang memiliki integensi cukup tinggi,
boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau
ada motivasi yang tepat. Berkaitan dengan hal ini maka kegagalan belajar
siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja
guru tidak berhasil dalam meamberi motivasi yang mampu membangkitkan
semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat atau belajar. Jadi tugas guru
bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi.
Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat.
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat
ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-
keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang
dilihat seseorang tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat
itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan
bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang
(biasanya disertai perasaan senang), karena itu merasa ada kepentingan dengan
sesuatu itu. Menurut Bernard, minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan,
melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu
belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu berkaitan dengan
soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana
menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.
Motivasi dapat diberikan kepada peserta didik dengan memperhatikan
bakat dan minat. Sebagai contoh seorang anak bercita-cita menjadi pilot, guru
dapat mengatakan kepada si anak bahwa seorang pilot itu pandai berhitung
(Yanuar, 2015 : 221).
Dalam proses belajar mengajar haruslah diperhatikan apa yang dapat
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik, apalagi pembelajaran kali ini
20
berada dalam kondisi darurat pandemi covid-19 dan mengingat sangat sulit
sekali seorang pendidik untuk bisa mengetahui kondisi peserta didiknya baik
dalam hal fisik, psikis maupun kognisinya. Maka perlu adanya komunikasi
yang baik antara pendidik dengan orang tua atau wali siswa karena merekalah
yang bisa mengontrol perkembangan anak didiknya. Pendidikan di dalam
keluarga harus dimulai karena inilah sekolah pertama bagi anak dan orang
tuanyalah yang menjadi gurunya karena mereka memiliki peranan yang
penting dalam mendidik anak di lingkungan keluarga.
Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan pembelajaran DARING di era pandemi covid-19 dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Kersana Kabupaten
Brebes. Ini penting guna mengetahui implementasi dan dampak pembelajaran
DARING pada peserta didik di Indonesia dengan harapan dapat memberikan
informasi dan perbaikan dari kebijakan yang dilakukan.
Skema Hipotesis
F. Kajian Pustaka
Persoalan pendidikan merupakan kajian yang terus-menerus dilakukan.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan tema penting yang selalu
aktual di tengah kehidupan masyarakat. Penelitian yang mengkaji tentang
pembelajaran DARING di era pandemi covid-19, diantaranya adalah penelitian
yang dilakukan oleh Luh Devi Herliandri, Nurhasanah, Maria Enjelina Suban dan
Heru Kuswanto dengan judul : Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19”,
yang dimuat dalam Jurnal Penelitian Teknologi Pendidikan Universitas Negeri
Jakarta, Vol. 22, No. 1, April 2020. Melalui penelitian ini diketahui bahwa semua
elemen pendidikan harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang baru
mengingat aspek pendidikan menjadi salah satu aspek yang terdampak virus
21
Covid-19. Maka dari itu pembelajaran harus dilakukan secara DARING dengan
tujuan untuk mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Kajian lain yang membahas tentang pembelajaran pada masa pandemi
Covid-19 adalah penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi dengan
judul : “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran DARING di
Sekolah Dasar” . Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa pandemi Covid-19
memberikan dampak yang sangat serius dalam aspek kehidupan masyarakat
termasuk aspek pendidikan yang mengharuskan pembelajan dilakukan secara
DARING.
Penelitian lain juga membahas tentang media pembelajaran pada masa
pandemi covid-19, penelitian ini dilakukan oleh Mirzon Daheri, Juliana,
Deriwanto dan Ahmad Dibul Amda dengan judul : “Efektivitas Whatsapp Sebagai
Media Belajar DARING”. Melalui penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana
keefektivan aplikasi whatsapp sebagai mediaa pembelajaran DARING dalam
masa darurat pandemi covid-19.
Adapun penelitian tentang “Efektivitas Pembelajaran DARING Di Era
Pandemi Covid 19 dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa” belum
pernah ada yang melakukan. Oleh karena itu penulis ingin meneliti sejauhmana
efektivitas pembelajaran DARING di era pandemi covid-19 dan pengaruhnya
terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Kersana Kabupaten Brebes.
G. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan
ilmiah yang analisisnya dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran data dan hasilnya. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan
kuantitatif dengan jenis korelasional karena hasil yang diperoleh melalui
penelitian berupa data kuantitatif seberapa besar pengaruh pembelajaran daring di
era pandemi covid-19 terhadap motivasi belajar siswa (Suharsimi Arikunto,
2006:12).
Sedangkan jenis penelitian ini menggunakan metode survey yaitu
penelitian yang memilih sampel dari populasi tertentu dengan memanfaatkan
22
angket atau kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data yang pokok
(Sugiyono, 2016 : 243). Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Toto Syatori Nasehudin
dan Nanang Gozali, 2015 : 113). Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian
survey adalah karena metode ini untuk menggambarkan secara kuantitatif aspek-
aspek spesifik dari populasi tertentu sehingga pengumpulan datanya dilakukan
kepada sekolompok orang yang hasilnya dapat digeneralisasi kembali ke dalam
suatu populasi tertentu.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang
mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (M. Subana, dkk, 2005 :
24). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X (sepuluh) Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kersana Kabupaten Brebes yaitu dengan jumlah
9 kelas dan totalnya 324 siswa.
Sedangkan Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih
untuk sumber data (Sukardi, 2008:107). Adapun sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X MIPA 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kersana
Kabupaten Brebes berjumlah 36 siswa yang mendapatkan pembelajaran DARING
selama masa Pandemi Covid-19.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data survey.
Adapun surveynya dalam bentuk kuisioner atau angket yang dibuat dalam google
form agar mudah diakses oleh siswa. Survey yang dibuat bertujuan untuk
mengungkap penerapan pembelajaran DARING di era pandemi covid-19 dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Kersana Kabupaten
Brebes, adapun jenis surveynya menggunakan skala likert yang digunakan sebagai
alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi individu atau sekolompok
orang terhadap fenomena sosial.
23
H. Hipotesis Teoritik
Menurut Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali (2015 : 110)
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
yang telah dirumuskan sebelumnya terhadap pertanyaan penelitian yang telah
dikemukakan dalam perumusan masalah.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2016 : 67) Hipotesis adalah suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh dalam penerapan pembelajaran DARING di era
pandemi covid-19 terhadap meningkatkan motivasi belajar siswa di
SMAN 1 Kersana Kabupaten Brebes.
Hi : Ada pengaruh dalam penerapan pembelajaran DARING di era pandemi
covid-19 terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Kersana Kabupaten
Brebes.
I. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan tesis ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab
dibagi dalam beberapa sub bab. Adapun rincian dari kelima bab tersebut adalah
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis
teoritik, kajian pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab II landasan teori tentang, pembelajaran DARING, pandemi covid-19
dan motivasi belajar siswa.
Bab III metode penelitian. Bab ini akan membahas tempat dan waktu
penelitian, pendekatan dan metode penelitian, hipotesa penelitian,
operasionalisasi variabel, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel,
prosedur pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, dan teknik analisis
data.
24
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini akan menjelaskan hasil
penelitian dan pengujian hipotesis.
Bab V Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran atau
rekomendasi ilmiah yang didasarkan pada hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
24
25